27.04.2015 Views

Majalah ICT No.33-2015

Majalah ICT No.33-2015

Majalah ICT No.33-2015

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PROFIL<br />

lebih luas. Perempuan yang meraih gelar<br />

sarjana dari Institut Keguruan dan Ilmu<br />

Pendidikan (IKIP) Jakarta dan Master of<br />

Arts dalam bidang Komunikasi dari The<br />

University of Leeds, Inggris ini kemudian<br />

mendapat amanah untuk mengurusi<br />

industri penyiaran dengan menjadi Wakil<br />

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)<br />

Pusat untuk periode 2007-2010.<br />

Setelah dari KPI, kiprah Fetty<br />

berlanjut. Mengikuti arus konvergensi<br />

yang membuat batas-batas antara<br />

penyiaran, IT dan telekomunikasi<br />

kian kabur, lewat seleksi ketat, Fetty<br />

kemudian terpilih menjadi Anggota Badan<br />

Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI)<br />

periode 2012-<strong>2015</strong>. Sama seperti saat<br />

di KPI Pusat, di BRTI Fetty juga menjadi<br />

satu-satunya perempuan di antara 9<br />

Anggota BRTI.<br />

“Sebagai satu-satunya perempuan<br />

di antara delapan laki-laki di BRTI, saya<br />

C<br />

21 <strong>Majalah</strong> I No. 33• April <strong>2015</strong><br />

T<br />

memang harus mendorong diri saya<br />

sendiri untuk bisa memahami bisnis<br />

telekomunikasi. Sesungguhnya, niatan<br />

menjadi anggota KRT-BRTI didasari oleh<br />

keinginan untuk bisa menjembatani<br />

sektor telekomunikasi dengan<br />

sektor penyiaran, mengingat setelah<br />

diberlakukannya sistem penyiaran<br />

digital. Akan ada Digital dividend yang<br />

ditinggalkan oleh peralihan sistem siaran<br />

analog ke digital di pita frekuensi 700<br />

MHz. Tetapi ternyata, BRTI benar-benar,<br />

purely, mengurusi telekomunikasi,” cerita<br />

Fetty.<br />

Karena itu, lanjut Fetty, selama<br />

3 tahun dirinya memacu untuk bisa<br />

memahami seluk beluk telekomunikasi<br />

seperti interkoneksi, penataan frekuensi,<br />

standar layanan telekomunikasi, merger<br />

akuisisi, dan banyak lagi. Termasuk juga<br />

masalah-masalah hukum yang terjadi<br />

di dunia telekomunikasi, seperti kasus<br />

IM2, Pailitnya Telkomsel, dan kasuskasus<br />

lain. “Saya sangat mendorong<br />

terbentuknya konten dan aplikasi lokal<br />

yang bisa menandingi keberadaan OTT<br />

global di Indonesia. Saya bermimpi suatu<br />

saat konten-konten lokal bisa berjaya<br />

di negara kita sendiri dan di negara<br />

lain,” kata perempuan kerap menghadiri<br />

Konferensi maupun Sidang internasional<br />

terkait telekomunikasi, dari tingkat<br />

ASEAN hingga ke ITU, lembaga di bawah<br />

PBB yang mengurusi telekomunikasi.<br />

Namun, tak terasa, tugas Fetty di<br />

BRTI mendekati titik akhir. Pemerintah<br />

sudah melakukan seleksi pemilihan<br />

anggota baru, dan tak nampak nama<br />

Fetty mengikuti seleksi kembali, meski<br />

dirinya masih dibolehkan untuk menjadi<br />

anggota di lembaga yang mengatur,<br />

mengawasi dan mengendalikan industri<br />

telekomunikasi tersebut.<br />

“Sejak selesai S-2 dulu, saya ingin<br />

melanjutkan studi S-3 saya. Berkumpul<br />

dengan banyak Doktor di KRT-BRTI<br />

membuat saya semakin ingin mengambil

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!