Pemberdayaan masyarakat menuju ketahanan pangan dan ...
Pemberdayaan masyarakat menuju ketahanan pangan dan ...
Pemberdayaan masyarakat menuju ketahanan pangan dan ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Volume 29 No. 1<br />
Juli 2005<br />
ISSN 0216-9363<br />
Media<br />
GIZI & KELUARGA<br />
(The Indonesian Journal of Community Nutrition and Family Studies)<br />
Diterbitkan oleh Departemen Gizi Masyarakat <strong>dan</strong> Sumberdaya Keluarga<br />
Fakultas Pertanian - Institut Pertanian Beger
Media Gizi & Keluarga ISSN . 021 6 - ()3 63<br />
Terakreditasi SK No. 22/DIKTIIKcp/2002<br />
Pc mimpin Umunll<br />
Penanggung Jawab<br />
Ketua Redaksi<br />
Sekretaris Redaksi<br />
Anggota Redaksi<br />
Setting<br />
PenL'rbitan<br />
Langganan<br />
Aiamn\ Redaksl<br />
Ketua Dcp:lrl Cmen GMSK<br />
Fakultas Pertanian - IPB<br />
Dr.lr. Ahmad Suiaeman. MS<br />
Leily Amalia Furkon, STP, MSi<br />
Prof. Dr. If. Ali Khomsan, MS<br />
Dr.Ir. Ujang Swnarwan. MSc<br />
Dr.lr. Hadi Riyadi , MS<br />
Ir. Dodik Briawan. MeN<br />
Dr.Ir. Euis Sunarti, MS<br />
Dr. ir. Evy Damayanthi, MS<br />
Leily Amalia Furkon, STP, MSi<br />
dua kali setahun (Juli & Desember)<br />
Rp. 50.000,~ per tahun<br />
Rek. No. 016.0083713<br />
A.n. Lcily AmaliaiMedia,Gizi<br />
Bank Syariah Mandiri<br />
Kantor Kas Darmaga-Bogor<br />
Departemen Gizi Masyarakat <strong>dan</strong><br />
Swnberdaya Kcluarga (GMSK)<br />
Fakultas Pertanian - IPB<br />
Kall1pus Darmaga - Bogor<br />
Tdp. (0251) 621258<br />
Fax . (0251) 622276<br />
E~mail: leilyamalia@yahoo.colll,<br />
asulaema@hotmail .com<br />
Medii! Gizi & Keluarga l1Ierlipakall majalah ilmi ah mengenai kajian pallgan, gizi, keluarga<br />
J~n kOI1~llrnen . Diterbitkan olch Departemcn GMSK, Fakultas Pertanian-IPB <strong>dan</strong> telah<br />
t~rakrL:ditasi ole/) Ditjcn Dikti. Redaksi l1l c: nL:rima slll1lbangan naskah ilmiah di bi<strong>dan</strong>g kajian<br />
t~rsebllt di atas. Pedoman rCllulisan darat dilihat pada halaman sampui belakang bagian<br />
d~lam . Arlikel Media Gizi & Keluarga dapat dikutip dengan mcnyebutkan sUlllbcrnya.<br />
L _ _ .
KATAPENGANTAR <br />
Indonesia seperti tak putus-putusnya dirundung malang. Cobaan silih berganti. Setelah<br />
mengalami berbagai cobaan mulai dari krisis moneter tahun 1998, berbagai bencana alam seperti<br />
Tsunami, wabah flu burung, folio pada anak-anak, <strong>dan</strong> kini yang paling menyentak kita adalah kasus<br />
busung lapar atau gizi burulc. Busung lapar merupakan suatu kasus yang semestinya tidak boleh lagi<br />
terjadi di negara yang terkenal subur makmur <strong>dan</strong> berlimpah dengan beragam bahan <strong>pangan</strong>. Karena itu<br />
pada Media Gizi <strong>dan</strong> Keluarga edisi Juli 2005 ini, pembahasan mengenai aspek yang terkait dengan<br />
busung lapar atau gizi buruk lainnya akan menjadi salah satu pokok perhatian kita .<br />
Pada artikel pertama pembaca akan disuguhi dengan sajian mengenai pengaruh PMT-Pemulihan<br />
dengan formula WHO/Modifikasi terhadap status gizi anak balita yang mengalami gizi buruk (KEP)<br />
khususnya yang terjadi di kota Malang. Disimpulkan bahwa PMT-Pemulihan dengan formula<br />
WHO/Modifikasi selama 90 Hari Makan Anak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap status gizi<br />
anak balita KEP, dimana 22,58% anak balita meningkat status gizinya menjadi gizi baik. Selain formula<br />
WHO/Modifikasi, terdapat formula atau bahan <strong>pangan</strong> lainnya yang berpotensi untuk digunakan dalam<br />
penanganan gizi buruk yaitu biskuit dengan bahan dasar tepung konsentrat protein ikan yang diperkaya<br />
probiotik. Bahkan formula ini ternyata dapat digunakan lU1tuk meningkatkan day a tahan tubuh selain<br />
status gizi anak seperti yang dilaporkan dalam artikel kedua.<br />
Masalah gizi yang terjadi pada anak retardasi mental merupakan hal yang juga perlu<br />
mendapatkan perhatian yang serius agar merekapun tidak jatuh ke dalam keadaan gizi buruk. Karena<br />
itulah pada artikel ketiga masalah tersebut coba diungkap terutama yang terkait dengan konsumsi <strong>pangan</strong>,<br />
status gizi <strong>dan</strong> kesehatan anak retardasi mental yang terjadi di kota Me<strong>dan</strong>.<br />
Pembahasan mengenai anak yang merupakan investasi <strong>dan</strong> masa depan bangsa., rasanya tidak<br />
akan lengkap kalau kita tidak meninjau aspek lainnya khususnya yang terkait dengan prestasi belajar<br />
anak. Faktor-faktor apa saja selain status gizi yang mempengaruhi prestasi belajar anak secara mendalam<br />
dibahas daJam artikel berikutnya. Banyak hal menarik yang dapat disimak dari hasil penelitian mengenai<br />
hal ini . Terkait dengan status gizi bayi yang masih sangat tergantung kepada status gizi ibu <strong>dan</strong> kualitas<br />
ASI, pembahasan mengenai pengaruh konsumsi sayur Torbangun (Coleus amboinicu.s Lour) terhadap<br />
status gizi mikro <strong>dan</strong> status asam lemak dari ibu menyusui termasuk yang menarik untuk dicermati<br />
Masih ban yak artikel lain yang menarik untuk disimak terkait dengan permasalahan gizi <strong>dan</strong><br />
keluarga, termasuk di dalamnya adalah bagaimana gambaran <strong>ketahanan</strong> keluarga, manajemen stress, serta<br />
pemenuhan fungsi ekonomi <strong>dan</strong> fungsi sosialisasi keluarga korban kerusuhan Aceh, laporan mengenai<br />
pemberdayaan <strong>masyarakat</strong> <strong>menuju</strong> <strong>ketahanan</strong> <strong>pangan</strong> <strong>dan</strong> perbaikan gizi di Kabupaten Cianjur, di<br />
samping mengenai -bagaimana konsumsi <strong>pangan</strong>, pengeluaran energi <strong>dan</strong> <strong>ketahanan</strong> fisik dari taruna<br />
akademi kepolisian di Semarang. Terkait dengan keamanan <strong>pangan</strong>, artikel mengenai pengaruh<br />
pemberian kalium sorbat <strong>dan</strong> natrium klorida terhadap pembentukan histamin ikan cakalang serta<br />
bagaimana penerapan prosedur baku operasi sanitasi di unit usaha makanan <strong>dan</strong> minuman <strong>masyarakat</strong><br />
sekitar kampus merupakan topik-topik yang juga jangan dilewatkan. Selain itu, artikel yang merupakan<br />
review mengenai kontroversi konsep indeks glikemik pada penatalaksanaan diet penderita diabetes<br />
mellitus pantas pembaca cermati dengan kritis.<br />
Rangkaian artikel ini ditutup dengan studi terhadap pasien gizi buruk di Bogor yang<br />
menunjukkan a<strong>dan</strong>ya perbaikan status gizi dengan pemberian mineral mix. Selamat menikmati!<br />
Redaksi<br />
ii
II MEDIA GIZI DAN KELUARGA II<br />
Volume 29, No. I <br />
Juli 2005 <br />
I. Pengaruh PMT-Pemulihan dengan Formula WHOlModifikasi terhadap Status Gizi Anak Balita<br />
KEP di Kota Malang<br />
Sugeng Iwan Selyobudi, ASlulik Pudjirahaju, Bachyar Bakri ............................................................ .<br />
')<br />
j<br />
halaman<br />
Biskuit Berbasis Konsentrat Protein Ikan yang Diperkaya Probiotik sebagai Makanan<br />
Fungsional untuk Meningkatkan Imunitas <strong>dan</strong> Status Gizi Anak Balita<br />
Clara M. Kusharlo, Fredrik Rieuwpassa. Made ASlawan .......... ..... ..... .. .......................... .. ............ ... . 9<br />
, Konsumsi Pangan, Status Gizi <strong>dan</strong> Kesehatan Anak Retardasi Mental di Kota Me<strong>dan</strong><br />
Falma Tresno inglyas, Budi Seliawan, Ahmad Sulaeman ................ ... ... ............... ..... ........................ 21<br />
Pengaruh Tekanan Ekonomi Keluarga, Dukungan Sosial, Kualitas Perkawinan, Pengasuhan,<br />
<strong>dan</strong> Kecerdasan Emosi Anak terhadap Prestasi Belajar Anak<br />
Euis Sunarli, Tali, AlaI SN., Noorhaisma, R .. , Lembayung, D.P ..................................................... .. 34<br />
Ketahanan Keluarga, Manajemen Stres, serta Pemenuhan Fungsi Ekonomi <strong>dan</strong> Fungsi<br />
Sosialisasi Keluarga Korban Kerusuhan Aceh<br />
Ellis Sunarli, Qori Ifada, Ika Desmarila, Sri Hasanah ......... ......................................................... .... 41<br />
<strong>Pemberdayaan</strong> Masyarakat <strong>menuju</strong> Ketahanan Pangan <strong>dan</strong> Perbaikan Gizi, di Kabupaten<br />
Cianjur: Fase Pemantapan<br />
Clara M. Kusharlo, Relnaningsih, Saepul Asikin, Sutaryanto .... .. .................... ............................... .. . SO<br />
Konsumsi Pangan, Pengeluaran Energi <strong>dan</strong> Ketahanan Fisik Taruna Akademi 'Kepolisian<br />
Semarang<br />
Rika Rachmawali, Dodik Briawan, Hadi Riyadi ......... ... .. ............................ .. .................................... 57<br />
Effect of Consumption of Torbangun Soup (Colells A mboinicus Lour) on Micronutrient Intake<br />
of the Bataknese Lactating Women<br />
Rizal Damanik ........................................................................................................ ...... ........................ .. ..... .. .. . 68<br />
Fatty Acid Intake of the Bataknese Lactating Women Consuming the Torbangun Soup (Coleus<br />
imboinicus Lour)<br />
Rizal Damanik ........... ... ... .............................................................................. ....... ............................................ 74<br />
~ . Pengaruh Pemberian Kalium Sorbat <strong>dan</strong> Natrium Klorida pada Pembentukan Histamin Ikan<br />
Cakalang<br />
Rudy Harlono, Hikmawali Mas 'ud, Sirajuddin, Aguslian Ipa .... .............................................................. 81<br />
•. Evaluasi Penerapan Baku Prosedur Operasi Sanitasi di Unit Usaha Makanan <strong>dan</strong> Minuman<br />
. lasyarakat Sekitar Kampus<br />
Tejasari .......................... .. ... ............................ .................................... .. ...................................... ,.................... 90<br />
. ' ontrov\!rsi Konsep Glycaernir;: index pada Penatalaksanaan Diet Penderita Diabetes Melitus<br />
Rimoawan, Albiner Siagian ....................................................................................... ..................................... 99<br />
~ Pena mbahan Mineral Mix Dapat Meningkatkan Status Gizi Pasien Gizi Buruk di Klinik Gizi<br />
P3GM Bogor<br />
.;rnelia, Heryudarini, Sri Muljali, Sihadi, Irlina Raswanti <strong>dan</strong> Susie Suwarli ........................ ... .. ..... 106<br />
IV
Media Gizi & Keluarga , Jut; 2005, 29 (I): 50-56<br />
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU KETAHANAN PANGAN DAN PERBAIKAN<br />
GIZI, DI KABUPATEN CIANJUR: FASE PEMANTAPAN<br />
(Community Empowerment Toward Food Security and Improvement of<br />
Nutritional Status, in Cianjur Sub-District: Strengthening Pha~e)<br />
Clara M_ Kusharto ' , Retnaningsih l , Saepul Asikin2, Sutaryanto 3<br />
ABSTRACT The objectives of this study were to strengthen the programs of community<br />
empowerment toward food security and improvement of nutritional status_ Its determine<br />
through community participatory approach, a selected families in six villages were actively<br />
participated in this program_ Started in a year of 2000 (Initial Phase) at Ciwalen and<br />
Cikaroya village (Warungkon<strong>dan</strong>g sub district), thereafter in a year of2001 (Development<br />
Phase) at Cihaur village (Cibeber sub-district) and Selajambe village (Sukaluyu sub-district).<br />
Furthermore, in a year of 2003 the activities were continually expanded in to two other<br />
villages (Cijedil and Casol village), both villages are in the Cugenang sub-distric. The<br />
whole programs were run well simultaneously in previous villages with innovative training<br />
activities, such as appropriate technology and home gardening Design and methodology;<br />
the project was used a systematic triple 3 A 's (Action, Assessment and Analysis), where the<br />
family as the unit in community nutritional survey. For the last expanded villages in depth<br />
observation was conducted to determine family's food security (by food sufficiency level)<br />
and score of nutrition knowledge_ And used a standardize method for assessment of<br />
nutritional status. The study shows that mostly recipients in all 6 villages revolved their<br />
micro credit (revolving funds) as scheduled and gave positive impact to a number of new<br />
active recipients; 2 .. the sufficiency level for energy, protein, and iron as well as nutritional<br />
(anemia) status of mother and children significantly improve., 3. In general after intervention<br />
health condition in Casol much better than Cijedi/ due to more active cadre as motivator_ 4_<br />
Mostly mothers belong to normal EMI, and their number increased from 21,4% to 27,3%<br />
(in Casol) and 7,1 % to 13,0% (in Cijedil).5. Nutrition knowledge were significantly improve<br />
and determined by a number of mitra with low score decreased 63,3 % to 25 % (in<br />
Casal) and 91,3% to 60% (in Cijedil).<br />
Keywords communiry empowerment, fo od security, nutri/ional stalus, revolving funds, in/erven/ion<br />
PENDAHULUAN<br />
<strong>dan</strong> kesehatan _ Salah satu kegiatan kerjasama<br />
yang dilakukan adalah dengan Pokja PGKM<br />
Latar Belakang<br />
JPB/GMSK, FAPERTA-IPB <strong>dan</strong>gan Bappeda,<br />
Perencanaan pembangunan yang baik Kabupaten Cianjur sejak tahun 2000 berupa<br />
seharusnya didasarkan pada hasil yang dilakukan penelitian kaji tindak yang bertujuan untuk<br />
oleh daerah itu sendiri, maupun dilakukan meningkatkan keterjaminan <strong>pangan</strong> <strong>dan</strong><br />
bersama dengan Institusi lain. Dalam hal ini, perbaikan gizi di tingkat rumahtangga melalui<br />
Pemerintah Daerah, Kabupaten Cianjur telah pemberdayaan keluarga, peningkatanpendapatan<br />
berupaya dengan berbagai cara antara lain atau daya beli terhadap <strong>pangan</strong> <strong>dan</strong> perbaikan<br />
dengan menjalankan program kerjasama dengan pengetahuan, sikap <strong>dan</strong> perilaku terhadap gizi <strong>dan</strong><br />
berbagai pihak dalam upaya pengentasan kesehatan.<br />
kemiskinan,<strong>dan</strong> penanggulangan masalah gizi Sasaran utama penelitian ini adalah keluarga<br />
sejahtera I (KS-I) <strong>dan</strong> mempunyai balita.<br />
Kegiatan dilakukan secara bertahap, yaitu pada<br />
I SlalPengajar Dep r. GMSK. Faperla -IPB<br />
tahap pertamalawal tahun 2000, dilakukan di<br />
! Asislen Penetili/Slal Pokja PGKM-IPB<br />
Desa Cikaroya <strong>dan</strong> Ciwalen, Kecamatan Warur.g<br />
j<br />
SIalDinas Kesehalan, Kabllpalen Cianjur<br />
50
Media Gi"(i & Ke Luarga, ),,1; 2005, 29 (I ):50 56<br />
Kon<strong>dan</strong>g kemudian tahap kedualperluasan, tahun<br />
200 I di Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber <strong>dan</strong><br />
Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu.<br />
Hasil monitoring <strong>dan</strong> evaluasi proses<br />
terhadap kegiatan tersebut memberikan<br />
kecenderungan yang positif, dimana stimulan<br />
yang diberikan oleh Pemda berdampak positif<br />
terhadap peningkatan daya beli <strong>pangan</strong> keluarga.<br />
Respon <strong>masyarakat</strong> yang positif juga ditunjukkan<br />
dari keinginan mereka di dalam mengembal.ika.n<br />
paket bergulir. Dan hasil pengamatan kual~tatlf<br />
menunjukkan bahwa selama keglatan<br />
berlangsung, peserta secara antusias mengikuti<br />
program intervensi dengan baik. Pe~elitian<br />
Sutaryanto (2002) juga menemukan hasil yang<br />
relevan dari pemantauan terakhimya yaitu dari 29<br />
mitra yang dipantau perkembangan usahanya<br />
(n= I 00) menunjukkan bahwa (I) sebesar 79,31 %<br />
mitra masih menjalankan usahanya, <strong>dan</strong> (2)<br />
sebanyak 65,52% mengembalikan cicilan modal<br />
produktifnya antara 20%-80% dari bes~ran. pa.ket<br />
bergulir. Selain itu juga ditemukan aSP.lrasl mltr~<br />
akan a<strong>dan</strong>ya bimbingan yang konSISten <strong>dan</strong><br />
instansi terkait serta pemanfaatan Lembaga<br />
<strong>Pemberdayaan</strong> Dana Masyarakat (LPDM) secara<br />
Jebih optimal.<br />
Berdasarkan penemuan tsb. selanjutnya, pada<br />
tahun 2003, Pemda mersa perlu untuk dilakukan<br />
kegiatan lanjutan dengan harapan dapat<br />
meningkatkan partisipasi aktif <strong>masyarakat</strong> dalam<br />
peningkatan <strong>ketahanan</strong> <strong>pangan</strong> <strong>dan</strong> perbaikan<br />
status gizi, <strong>dan</strong> selanjutnya diharapkan dapat<br />
terwujud kemandirian serta terangkat dari<br />
himpitan akibat krisis ekonomi yang<br />
berkelanjutan.<br />
Tujuan<br />
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk<br />
melakukan pemantapan program pemberdayaan<br />
<strong>masyarakat</strong> yang sudah <strong>dan</strong> se<strong>dan</strong>g berjalan untuk<br />
mencapai <strong>ketahanan</strong> <strong>pangan</strong> <strong>dan</strong> perbaikan gizi<br />
keluarga<br />
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: I.<br />
melakukan pemantapan program kelompok mitra<br />
binaan <strong>dan</strong> perluasan cakupannya, 2. Mengamati<br />
kepatuhan penerima paket bergulir (desa lama<br />
<strong>dan</strong> baru); 3. Melakukan pengamatan terhadap<br />
keadaanlstatus gizi anak <strong>dan</strong> ibu serta kecukupan<br />
konsumsi <strong>pangan</strong> keluarganya; <strong>dan</strong> 4.<br />
Mempelajari pengetahuan gizi keluarga.<br />
METODE<br />
Penelitian ini merupakan penelitian kaji<br />
tindak yang berkesinambungan, yaitu dengan<br />
memberikan suatu intervensi kepada keluarga.<br />
Intervensi yang diberikan berupa penyuluhan,<br />
pelatihan <strong>dan</strong> pemberian paket produktif berguli~<br />
untuk menjaga . kesinambungan program <strong>dan</strong><br />
mitra I ke mitra berikutnya. Secara keseluruhan<br />
metode yang dipakai adalah "systematic triple<br />
A's" (Assessmen,. Analysis and Action) dengan<br />
Keluarga sebagai unit intervensi atau dalam<br />
melakukan "action".<br />
Pada tahun 2003 kegiatan ini dilaksanakan<br />
sebagai lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya<br />
yaitu mencakup Desa Lama <strong>dan</strong> Perluasan Baru.<br />
Pada desa lama (tahun pertama) yaitu Desa<br />
Ciwalen <strong>dan</strong> Cikaroya, Kecamatan Warung<br />
Kon<strong>dan</strong>g; Desa lama (tahun kedua) Desa Cihaur,<br />
Kecamatan Cibeber <strong>dan</strong> Desa Selajambe,<br />
Kecamatan Sukaluyu. Keempat desa tersebut<br />
selanjutnya disebut Desa binaan lanjutan,<br />
se<strong>dan</strong>gkan Desa Cijedil <strong>dan</strong> Desa Gasol:<br />
Kecamatan Cugenang selanjutnya disebut sebagal<br />
Desa binaan perluasan baru. Seluruh kegiatan<br />
dilakukan selama 3 tahun <strong>dan</strong> pada tahun ketiga<br />
kegiatan dilakukan selama 9 bulan, mulai bulan<br />
April-Desember 2003. ' Kerangka contoh<br />
penelitian adalah keluarga pra sejahtera (PS). a~u<br />
sejahtera tahap I (KS-I), berdasarkan kritena<br />
BKKBN dengan syarat mempunyai anak balita.<br />
Penelitian ini dibagi menjadi dua jenis<br />
kegiatan yang dilakukan secara paralel.<br />
Pertama, perbaikan status gizi melalui<br />
penyuluhan tentang glZl, kesehatan, <strong>dan</strong><br />
pengasuhan anak balita, serta pengenalan<br />
teknologi tepat guna, terutama dalam hal<br />
pengolahan <strong>pangan</strong> untuk meningkatkan<br />
pendapatan atau daya beli keluarga. Kedua,<br />
perbaikan status gizi meJaJui pemberdayaan<br />
keluarga dengan pemberian paket bantuan usaha<br />
produktif. Dalam kedua jenis kegiata:1 ini, kader<br />
kesehatan dilibatkan penuh dengan tujuan<br />
meningkatkan pengetahuan keJuarga sasaran <strong>dan</strong><br />
menambah pengalaman kader di la<strong>pangan</strong> sebagai<br />
motivator.<br />
51
Media Gici & Ketuarga, fuli 2005, 29 (1) : 50·56<br />
HASIL DAN PEMBAHASAN<br />
Pemantapan Kelompok Mitra Binaan di Desa<br />
Lama <strong>dan</strong> Desa Perluasan Baru<br />
Perguliran <strong>dan</strong> perluasan cakupan milra<br />
binaan Desa Lama (Desa Ciwalen, Cikaraya,<br />
Selajambe <strong>dan</strong> Cihaur). Pada kedua desa yaitu<br />
Ciwalen maupun Cikaroya telah berlangsung<br />
perguliran paket usaha produktif. Di Desa<br />
Ciwalen mitra baru meningkat sebanyak 4<br />
keluarga (17,4%), maka jumlah mitra bertambah<br />
dari 23 menjadi 27 mitra. Se<strong>dan</strong>gkan di Desa<br />
Cikaroya bertambah 6 mitra baru (26, I %),<br />
maka jumlah mitra bertambah dari 23 menjadi 29<br />
mitra. Adapun di Desa Selajambe meningkat 14<br />
keluarga (48%), menjadi 37 mitra, demikian pula<br />
di Desa Cihaur mitra baru meningkat 14 keluarga<br />
(48%), sehingga menjadi 37 mitra.<br />
Terhadap Desa Cikaroya, Ciwalen,<br />
Selajambe <strong>dan</strong> Cihaur dilakukan pembinaan<br />
lanjutan pada mitra-mitra lama, berupa<br />
pendampingan <strong>dan</strong> pelatihan ketrampilan. Materi<br />
pelatihannya telah disesuaikan dengan perrnintaan<br />
<strong>dan</strong> kebutuhan saat pendampingan.<br />
Materi selain dihubungkan dengan perbaikan<br />
gizi juga berhubungan dengan pengembangan<br />
usaha produktif. Materi pelatihan yang diberikan<br />
meliputi:<br />
I) Bi<strong>dan</strong>g pertanian : tanaman obat <strong>dan</strong> bumbu<br />
dalam pot <strong>dan</strong> pekarangan yang dapat<br />
digunakan untuk keperluan sehari-hari.<br />
2) Bi<strong>dan</strong>g pengolahan <strong>pangan</strong>: teknologi tepat<br />
guna; cara pembuatan kripik pisangllantak;<br />
sale pisang, manisan pala (basah <strong>dan</strong> kering);<br />
kacang garing, susu kedele, kue dadar, <strong>dan</strong><br />
lain-lain.<br />
Selain itu dilakukan pula monitoring untuk<br />
melihat perkembangan usaha (paket produktif<br />
bergulir), kesehatan <strong>dan</strong> glZI balita serta<br />
pengembangan usaha yang telah dilakukan mitra<br />
lama . Hasil monitoring menunjukkan bahwa<br />
tingkat pengembalian paket bergulir mencapai<br />
17,4% untuk Desa Ciwalen, <strong>dan</strong> 26,! % untuk<br />
Desa Cikaroya. Se<strong>dan</strong>gkan di Desa Selajambe<br />
<strong>dan</strong> CihdUC sudah inencapai sekitar 60%.<br />
Dalam pengembalian paket bergulir ini<br />
terlihat a<strong>dan</strong>ya perbedaan akan kesadaran untuk<br />
mengingat keluarga lain yang menunggu<br />
gilirannya sesuai dengan prinsip perguliran., hal<br />
ini karena masih kuatnya persepsi salah di<br />
kalangan mitra bahwa <strong>dan</strong>alpinjaman dari<br />
Pemerintah tidak perlu dikembalikan <strong>dan</strong> tidak<br />
perlu dipertanggungjawabkan <strong>dan</strong> bila habis pun<br />
masih bias mendapat <strong>dan</strong>a dari bantuan lain.<br />
Untuk itu, kami berupaya untuk mengubah<br />
persepsi salah tersebut dengan memperketat<br />
pengawasan <strong>dan</strong> menyadarkan mitra secara<br />
bertahap bahwa pengembalian dari mereka sudah<br />
sangat ditunggu <strong>dan</strong> calon mitra lain pun<br />
mempunyai hak untuk menerima perguliran pada<br />
saatnya.. Pengaruh Kader amat menentukan,<br />
dalam hal ini Desa Selajambe <strong>dan</strong> Cihaur<br />
menunjukkan partisipasi pengembalian paket <strong>dan</strong><br />
peran kader yang tertinggi, sehingga jumlah<br />
mitra tambahan jauh lebih banyak banyak<br />
dibandingkan desa-desa lainnnya ..<br />
Pendampingan Pada Mitra Binaan di Desa<br />
Perluasan Baru (Desa Cijedi/ <strong>dan</strong> Casal). Di<br />
Desa Cijedil <strong>dan</strong> Gasol , dilakukan penyuluhanpenyuluhan,<br />
pemberian paket kesehatan <strong>dan</strong> paket<br />
Usaha Produktif. Upaya,upaya pemberdayaan<br />
dalam rangka peningkatan <strong>ketahanan</strong> <strong>pangan</strong> <strong>dan</strong><br />
perbaikan gizi yang telah dilakukan meliputi:<br />
I) penyuluhan <strong>pangan</strong>, gizi <strong>dan</strong> kesehatan,<br />
2) pemberian paket ke~ehatan berupa pemberian<br />
tablet Fe bagi yang anemi<br />
3) pemberian paket usaha produktif bergu Iir<br />
dalam bentuk kredit modal usaha yang dapat<br />
dikembangkan melalui usaha yang dilakukan<br />
mitra <strong>dan</strong> besarannya disesuaikan dengan<br />
kebutuhan mitra.<br />
Monitoring dilakukan pada mitra baru<br />
terutama untuk mengikuti perkembangan<br />
usahanya, karena ada mitra yang baru pun<br />
memulai usahanya dengan <strong>dan</strong>a dari paket usaha<br />
produktifyang diberikan dalam program ini.<br />
Hasil monitoring penggunaan modal usaha<br />
yang diberikan dapat terlihat ada 3 kelompok<br />
usaha utama yang dilakukan oleh mitra baru<br />
yaitu, yang terrnasuk kelompok Usahatani<br />
(Cijedil 50,0% <strong>dan</strong> Gasol 16,7%), Kerajinan<br />
(Lambit) (Desa Gasol 20,0%) <strong>dan</strong> Dagang (Desa<br />
Cijedil 33,3% <strong>dan</strong> Desa Gasol 23,3%). Namun<br />
dari total mitra keseluruhan, persentase terbesar<br />
adalah yang berusaha dagang <strong>dan</strong> persentase<br />
terkecil adalah yang berusahatani. Hal ill1<br />
tentunya amat memprihatinkan, mengingat<br />
52
Media Giv & Keluarga, Juli 2005,2 9 (1) :50·56<br />
Kabupaten Cianjur adalah wilayah pertanian<br />
penghasil beras yang diandalkan di Jawa Barat.<br />
Hasil pengamatan selanjutnya menunjukkan<br />
bahwa kondisi fisik keluarga (tennasuk<br />
perumahan, lingkungan sekitar, tingkat<br />
pendidikan, besar keluarga sesuai dengan<br />
NKKBS, umur, status kepemilikan rumah, luas<br />
bangunan rumah, kepemilikan asset) di Desa<br />
Gasol secara umum keadaannya jauh lebih baik<br />
dibandingkan kondisi di Desa Cijedil. Demikian<br />
pula keaktifan mitra di Posyandu, serta tanggapan<br />
terhadap pelayanan kesehatannya. Hal Inl<br />
disebabkan oleh keaktifan kader posyandu di<br />
Gasol lebih tinggi daripada Cijedil.<br />
Namun, sebagian besar mitra binaan belum<br />
memiliki kesadaran terhadap Pola Hidup Bersih<br />
<strong>dan</strong> Sehat (PHBS) yang baik. misalnya mereka<br />
masih menggunakan kolam/kulah yang ada<br />
disekitar rumah mereka, atau memanfaatkan air<br />
irigasi sebagai tempat mandi, cuci, <strong>dan</strong> buang air<br />
besar.<br />
Keadaan Konsumsi Gizi Keluarga<br />
Hasil pengamatan ada perubahan yang<br />
berarti: (I) tingkat kecukupan energi meningkat<br />
dari 81,9% menjadi 84,4,0% (Gasol) <strong>dan</strong> 88,4%<br />
menjadi 92,3% (Cijedil), (2) tingkat kecukupan<br />
protein dari 81 ,0% menjadi 123,7% (Gasol) <strong>dan</strong><br />
dari 72,7% menjadi 109,8% (Cijedil), (3) tingkat<br />
kecukupan zat besi dari 69,8% menjadi 116,4%<br />
(Gasol) <strong>dan</strong> dari 52,2% menjadi 162,6% (Cijedil).<br />
Demikian pula halnya dengan rata-rata<br />
konsumsi zat gizi balita umumnya terjadi<br />
peningkatan sebagai berikut (I) tingkat<br />
kecukupan energi meningkat dari 58,4% menjadi<br />
82,3% (Gasol) <strong>dan</strong> 58,4% menjadi 70,2%<br />
(Cijedil), (2) tingkat kecukupan protein dari<br />
62,9% menjadi 117,5% (Gasol) <strong>dan</strong> 56,4%<br />
menjadi 92,9% (Cijedil); (3) tingkat kecukupan<br />
zat besi dari 90,1% menjadi 127,7% (Gasol) <strong>dan</strong><br />
dari 105,1 % menjadi 112,3% (Cijedil).<br />
Se<strong>dan</strong>gkan sebaran keluarga berdasarkan<br />
tingkat kecukupan protein menunjukkan a<strong>dan</strong>ya<br />
perbailan di Desa Cijedil, yaitu mitra dengan<br />
tingkat kecukupan energi kurang (=70%) meningkat dari 33 ,3% menjadi 79,2%,<br />
<strong>dan</strong> menurun di Desa Cijedil dari 80,0% menjadi<br />
36,7%. Mengenai tingkat kecukupan zat besi<br />
untuk balita, ada kecenderungan membaik di<br />
Desa Gasol , yaitu kategori cukup meningkat dari<br />
23 ,3% menjadi 66,7%, <strong>dan</strong> di Desa Cijedil dari<br />
3,3% menjadi 66,7%.<br />
Berdasarkan evaluasi terhadap pola asuh<br />
makan <strong>dan</strong> kesehatan, baik di Desa Gasol maupun<br />
Cijedil, memperlihatkan ada perbaikan pola asuh<br />
makan berupa Penyiapan <strong>dan</strong> Pemberian makan,<br />
makanan pendamping AS] (MP AS!), serta<br />
pemberian sumber protein tetapi masih lebih<br />
banyak pada nabati. Adapun pola asuh kesehatan<br />
yang paling banyak diajarkan oleh pengasuh<br />
adalah menggosok gigi, menggunting kuku <strong>dan</strong><br />
tidak minum air mentah. Dalam hal ini sebagian<br />
besar pengasuhan dipegang oleh ibu.<br />
KeadaanJStatus Gizi Balita (BB/U <strong>dan</strong> TB/U)<br />
serta Status Kesehatan Ckadar Hb <strong>dan</strong> Ht darah)<br />
Pada umumnya di Desa Gasol ada<br />
peningkatan balita yang berstatus gizi nonnalJ<br />
baik menurut BB/U , TBIU maupun nilai Hb <strong>dan</strong><br />
Ht nya, namun di Desa Cijedil malah sebaliknya.<br />
Hasil pengamatan kader setempat memang amat<br />
rajin <strong>dan</strong> hal ini amat menentukan keberhasilan<br />
perubahan menjadi lebih baik, yaitu:<br />
I) sebaran bal ita menurut status gizi BBIU<br />
dengan kategori baiklnonnal meningkat dari<br />
56,7% menjadi 63,6% (Gasol), se<strong>dan</strong>gkan di<br />
Cijedil ada penurunan 26,7% menjadi 21,7%,<br />
2) sebaran balita menurut status gizi TBIU<br />
dengan kategori baiklnonnal di Desa Gasol<br />
meningkat dari 65,5% menjadi 72,7% <strong>dan</strong> di<br />
Cijedil ada penurunan dari 63,3% menjadi<br />
38,1%,<br />
3) sebaran balita menurut kadar hemoglobin (Hb)<br />
darah dengan kategori normal ada peningkatan<br />
53
Media Gizi & Keluarga , }"li 2005,29 (1): 50·56<br />
dari 20,0% meningkat menjadi 50,0% (Gasol)<br />
<strong>dan</strong> ada penurunan 15,4% menjadi 0,0%<br />
(Cijedil),<br />
KeadaaniStatus Gizi ibu berdasarkan IMT<br />
(Indeks Massa Tubuhl<br />
Keadaan/Status Gizi ibu berdasarkan IMT<br />
(lndeks Massa Tubuh), menunjukkan bahwa<br />
sebagian besar ibu termasuk dalam kategori<br />
normal, <strong>dan</strong> hanya sedikit yang term as uk kategori<br />
kurus <strong>dan</strong> gemuk. Ibu dengan kategori IMT<br />
normal meningkat dari 21,4% menjadi 27,3%<br />
(Gasol), <strong>dan</strong> 7, 1% menjadi 13,0% (Cijedil).<br />
Status Hb ibu juga menunjukkan peningkatan<br />
kearah yang lebih baik.<br />
Keadaan Pengetahuan gizi<br />
Keadaan Pengetahuan gizi mitra ada<br />
peningkatan yang berarti, hal ini ditunjukkan<br />
dengan menurunnya jumlah mitra yang<br />
mempunyai tingkat pengetahuan gizi kurang dari<br />
63,3% menjadi 25,0% di Desa Gasol, <strong>dan</strong> di Oesa<br />
Cijedil dari 93,3% menjadi 60,0%. Ada<br />
perubahan status mitra, dari tingkat pengetahuan<br />
kurang menjadi lebih baik.<br />
KESIMPULAN DAN SARAN<br />
Kesimpulan<br />
I. Paket bergulir sesuai dengan perjanj ian yang<br />
telah dibuat <strong>dan</strong> dapat menambah jumlah<br />
"M itra" penerima paket..<br />
2. Tingkat kecukupan zat gizi keluarga maupun<br />
balita (untuk energi, protein <strong>dan</strong> zat besi)<br />
setelah intervensi menjadi lebih baik di kedua<br />
desa (Gasol maupun Cijedil). Hal ini<br />
ditunjukkan: Pada Keluarga, tingkat<br />
kecukupan energi meningkat dari 81,9%<br />
menjadi 84,4% (Gasol) <strong>dan</strong> 88,4% menjadi<br />
92,3% (Cijedil): untuk protein, dari 81 ,0%<br />
menjadi 123,7% (Gasol) <strong>dan</strong> 72,7% menjadi<br />
109,8% (Cijedil); untuk zat besi 69,8%<br />
menjadi 116,4% (Gasol) <strong>dan</strong> 52,2% menjadi<br />
162,6% (Cijedil). Pada Anak-balita: tingkat<br />
kecukupan encrgi 58,4% menjadi 82 ,3%<br />
(Gasol) <strong>dan</strong> 58,4% menjadi 70,2% (Cijedil),<br />
untuk Proten 62,9% menjadi 117,5% (Gasol)<br />
<strong>dan</strong> 56,4% menjadi 92,9% (Cijedil) <strong>dan</strong> untuk<br />
zat besi 90,1% menjadi 127,7% (Gasol) <strong>dan</strong><br />
105, I% menjadi 112,3% (Cijedil).<br />
3. Status gizi balita dengan katagori normallbaik<br />
menurut BB/U <strong>dan</strong> TB/U juga Hb level<br />
jumlahnya meningkat di Desa Gasol,<br />
sebaliknya di Cijedil. masih memerlukan<br />
pendampingan yang lebih intensif <strong>dan</strong> memberi<br />
intervensi makanan padat glzl untuk<br />
perbaikannya . Menurut BB/U 56,7% menjadi<br />
63,6% (Gasol) <strong>dan</strong> 26,7% menjadi 21,7%<br />
(Cijedil). Menurut TB/U 65,5% menjadi<br />
72,7% (Gasol) <strong>dan</strong> 63,3 menjadi 38,1%<br />
(Cijedil), <strong>dan</strong> menurut Hb level 20,0% menjdi<br />
50,0% (Gasol) and 15,4% menjadi 0%<br />
(Cijedil).<br />
4. Status gizi \bu, sebagian besar masuk dalam<br />
kelompok IMT normal <strong>dan</strong> jumlahnya<br />
meningkat dari 21,4% menjadi 27,3% (Gasol)<br />
and 7, I% menjadi 13 ,0% (Cijedil)<br />
5. Pengetahuan gizi mitra meningkat (ditandai<br />
dengan jumlah mitra yang masuk skor rendah<br />
menurun 63,3% to 25% (di Oesa Gasol) and<br />
91,3% to 60% (di Oesa Cijedil)).<br />
Saran<br />
Memperhatikan hasil kegiatan tersebut di<br />
atas, maka disarankan untuk :<br />
I. Memanfaatkan Lembaga <strong>Pemberdayaan</strong> Dana<br />
Masyarakat (LPOM) yang saat ini telah<br />
dibentuk di beberapa Oesa, guna<br />
mendayagunakan <strong>dan</strong>a bantuan program<br />
pemberdayaan yang saat ini banyak<br />
d iterimakan pada <strong>masyarakat</strong>. Oi harapkan<br />
nantinya <strong>dan</strong>a bergulir tsb. akan dapat menjadi<br />
aset bagi desa dalam melaksanakan program<br />
pembangunan, sejalan dengan pelaksanaan<br />
otonomi daerah.<br />
2. Untuk lebih mengoptimalkan upaya perbaikan<br />
gizi disarankan untuk melanjutkan pemberian<br />
makanan pad at gizi. berupa biskuit berbahan<br />
baku konsentrat ikan <strong>dan</strong> probiotik untuk<br />
menirgkatkan protein <strong>dan</strong> imunitas anak<br />
pemah diujicobakan di la<strong>pangan</strong> (Oesa Cijedil,<br />
Kab. Cugenang, Cianjur oleh Riewpassa, F,<br />
2005).<br />
3. Mengingat masih tingginy kasus anemia pada<br />
ibu <strong>dan</strong> balita, disarankan untuk ditangani<br />
dengan banyak mengkonsumsi makanan lokal<br />
54
Media Gizi & Keltwrga. Juli 2005, 29 (I ):50·56<br />
yang kay a akan zat besim selain pemberian<br />
suplementasi tablet tam bah darah oleh<br />
Puskesmas <strong>dan</strong> Kader setempat secara rutin,<br />
<strong>dan</strong> dipantau terus menerus pemakaiannya.<br />
4. Perlu upaya dari semua pihak baik Kepala<br />
Desa, Tokoh MasyarakatJAgama <strong>dan</strong> Kader<br />
setampat untuk selaJu memberi motivasi secara<br />
terus-menerus, misalnya dalam pertemuanpertemuan<br />
non-formal kepada mitra binaan,<br />
agar terwujud rasa saling memiJiki <strong>dan</strong> ikut<br />
bertanggungjawab akan kelangsungan program.<br />
VCAPAN TERIMAKASIH<br />
Penghargaan disampaikan kepada Bapak<br />
Bupati <strong>dan</strong> Ketua Bappeda Kabupaten Cianjur<br />
atas kepercayaannya kepada kami untuk<br />
melaksanakan kegiatan pemberdayaan<br />
<strong>masyarakat</strong> di wilayah Kabupaten Cianjur dengan<br />
<strong>dan</strong>a APBD tahun 2000 <strong>dan</strong> 2001 , serta DAU,<br />
tahun 2003 melalui Bappeda, Kabupaten Cianjur.<br />
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada<br />
Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Cianjur <strong>dan</strong><br />
staf, juga kepada Puskesmas <strong>dan</strong> kader setempat<br />
yang telah banyak membantu kelancaran kegiatan<br />
pemberdayaan <strong>masyarakat</strong> Inl di la<strong>pangan</strong> .<br />
Terimakasih juga · disampaikan kepada Pimpinan<br />
IPB, Ketua LPPM-IPB <strong>dan</strong> Ketua Departemen<br />
GMSK, Faperta-IPB yang telah memfasilitasi tim<br />
peneliti Pokja PGKM-IPB dalam melaksanakan<br />
kegiatan kerjasama ini. Tanpa bantuannya tidak<br />
mungkin kami tetap eksis sampai sekarang, <strong>dan</strong><br />
dapat menyelesaikan kegiatan yang dipercayakan<br />
pihak Pemda, Kabupaten Cianjur sejak tahun<br />
anggaran 2000-2004. Harapan kami agar model<br />
ini dapat terus dikembangkan sebagai sumbangan<br />
nyata insan akademik dalam upaya perbaikan<br />
gizi, khususnya <strong>masyarakat</strong> di pedesaan agar<br />
terbebas dari kasus gizi kurang terutama yang<br />
termas uk "moderate" <strong>dan</strong> "severe" malnutrition.<br />
DAFTAR PVSTAKA<br />
Azzaini, J. 2001. Model <strong>Pemberdayaan</strong><br />
Masyarakat Melalui Media Massa untuk<br />
Menuju Ketahanan Pangan <strong>dan</strong> Pemulihan<br />
Ekonomi . Makalah disampaikan pada<br />
Seminar <strong>Pemberdayaan</strong> Masyarakat untuk<br />
Mencapai Ketahanan Pangan <strong>dan</strong> Pemulihan<br />
Ekonomi. Jakarta, 29 Maret.<br />
BPS. 2000. Survei Sosial Ekonomi Nasional<br />
(SUSENAS), Jakarta.<br />
Dinkes Kab. Cianjur. 1999. Laporan Hasil Bulan<br />
Penimbangan Balita Tahun 1999 .Kabupaten<br />
Daerah Tingkat 11 Cianjur (Edisi Revisi).<br />
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. Cianjur.<br />
Dugdale AE and LS. Shields. 1991. The Family<br />
as the Unit in Community Nutritional<br />
Surveys. Proc. 6 th ACN, p. 128-129.<br />
Riewpassa, F. 2005. Makanan Fungsional<br />
Berbasis Konsentrat Protein Ikan <strong>dan</strong><br />
Probiotik: Upaya Meningkatkan Daya Tahan<br />
Tubuh <strong>dan</strong> Status Gizi Anak Balita. Disertasi<br />
Doktor. Program Studi Gizi Masyarakat <strong>dan</strong><br />
Sumberdaya Keluarga, Sekolah Pasca<br />
Sarjana, Institut Pertanian Bogor.<br />
Hardinsyah & D. Martianto. 200 I. Pembangunan<br />
Ketahanan Pangan yang Berbasis Agribisnis<br />
<strong>dan</strong> <strong>Pemberdayaan</strong> Masyarakat. Makalah<br />
Seminar Disampaikan pada <strong>Pemberdayaan</strong><br />
Masyarakat untuk Mencapai Ketahanan<br />
Pangan <strong>dan</strong> Pemulihan Ekonomi. Jakarta, 29<br />
Maret.<br />
Sa'diyyah, N. 1998. Pengaruh Karakteristik<br />
Keluarga <strong>dan</strong> Pola Pengasuhan Terhadap<br />
Pertumbuhan <strong>dan</strong> Perkembangan Anal< (Studi<br />
Kasus pada Etnis Jawa <strong>dan</strong> Minang). Tesis<br />
Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian<br />
Bogor.<br />
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi <strong>dan</strong> Aplikasinya<br />
untuk Keluarga <strong>dan</strong> Masyarakat . Direktorat<br />
Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen<br />
Pendidikan Nasional, Jakarta.<br />
Sutaryanto. 2002. Karakteristik Ibu, Riwayat<br />
Kelahiran <strong>dan</strong> Kehamilan, Pengaruhnya<br />
Terhadap Status Gizi Balita di Kabupaten<br />
Cianjur, Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Gizi<br />
Masyarakat <strong>dan</strong> Sumberdaya Keluarga<br />
(GMSK). Faperta. Institut Pertanian Bogor.<br />
Sudaryanto, T. el at. 1999. The Impact of<br />
Economic Crisis on Food Production,<br />
Consumption, and Policy Adjustment on<br />
Maintaining Food Security. Makalah<br />
Prosiding-Widyakarya Nasional Pangan <strong>dan</strong><br />
Gizi ke VU . 10-12 Mei 1999. Jakarta.<br />
55
Media Gin & Keluarga, Juli 2005, 29 (I): 50·56<br />
Syarief, H. 1997. Membangun Sumberdaya<br />
Manusia Berkualitas : Suatu Telaahan Gizi<br />
MasyaraKat <strong>dan</strong> Sumberdaya Keluarga. Orasi<br />
Ilrniah Guru Besar Ilmu GMSK, Fakultas<br />
Pertanian, IPB. Bogor.<br />
Tabor, S.R. , H.S. Dillon <strong>dan</strong> M. Husein Sawit.<br />
!999. Understanding The 1998 Food Crisis:<br />
Supply, Demand and Policy Failure.<br />
International Seminar on Agricultural Sector<br />
During The Turbulance of Economic Crisis.<br />
Bogor 17- 19 Februari 1999. Bogor.<br />
Tontisirin, K., 1.Yhoung-Aree and A. Volyaseni.<br />
1991. Food Habits Modification for<br />
Improvement of Maternal and Child<br />
Nutrition in Rural Thailand. Proc 6 tho CAN.<br />
P. 137-140<br />
Pahlevi, T. 2001. Konsumsi <strong>dan</strong> Ketahanan<br />
Pangan Rumah Tangga Peserta Program<br />
<strong>Pemberdayaan</strong> Keluarga di Desa Cikaroya<br />
<strong>dan</strong> Ciwalen Kecamatan Warung Kon<strong>dan</strong>g.<br />
Skripsi. Jurusan Gizi Masyarakat <strong>dan</strong><br />
Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian<br />
lPB. Bogor.<br />
56