12.07.2015 Views

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

artikel lengkap (PDF) - Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Jur. Ilm. Kel. & Kons., Agustus 2010, p : 164 - 172 Vol. 3, No. 2ISSN : 1907 - 6037PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN SEKOLAHTERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELAYANANPENDIDIKAN DASARThe Effect of Parents’ and School Characteristics on Satisfaction Level of BasicEducation ServicesATIKA RAHMA 1* , HARTOYO 21 <strong>Departemen</strong> <strong>Ilmu</strong> <strong>Keluarga</strong> <strong>dan</strong> <strong>Konsumen</strong>, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor,Kampus Dramaga, Bogor 166802 Staf Pengajar <strong>Departemen</strong> <strong>Ilmu</strong> <strong>Keluarga</strong> <strong>dan</strong> <strong>Konsumen</strong>, Fakultas Ekologi Manusia, InstitutPertanian Bogor, Jalan Lingkar Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680ABSTRACT. School is an important role in human capital development. Therefore,school should perform good education services. The objective of this study is toanalyze some factors that influence parents’ satisfaction level of basic educationservices. This study used a cross sectional design and carried out at four Sub-Districtsof Indramayu District. Samples of this study consist of 126 of elementary andsecondary school students. The results of observation showed that the condition ofschool facility was in a medium category. Parents in elementary and secondary schoolin and out of town felt satisfy toward basic education services, but parents insecondary school and town were more satisfied than in elementary school and out oftown. Based on the Importance and Performance Analysis (IPA), the attributes ofeducation services that must be improved, were student toilets, chairs and desks,library, BOS fund and BOS fund for books. The attribute that must be repaired inparticular at elementary school was information to parents about performance of theirchildren, whereas attribute of blue uniform cost must be repaired by secondary school.While special for secondary school in out of town that must be repaired wasmaintenance of school building. Logistic regression analysis showed some factors thatinfluence the parent satisfaction level (CSI indicator) were family size, fathers’ age,and school facilities. While, family size, length of father education, valuation fathertoward education services, and CSI score influence parent satisfaction level (directreported satisfaction).Key words:Consumer Satisfaction Index (CSI), Importance and PerformanceAnalysis (IPA), satisfaction level, school facilityPENDAHULUANPendidikan memegang peran yangsangat penting dalam proses peningkatankualitas sumberdaya manusia (SDM). DalamUn<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>g Sistem Pendidikan NasionalNomor 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwapendidikan nasional berfungsi mengembangkankemampuan <strong>dan</strong> membentuk watakserta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman <strong>dan</strong> bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, <strong>dan</strong> menjadiwarga negara yang demokratis sertabertanggung jawab (Pasal 3). <strong>Keluarga</strong>sebagai unit terkecil dari masyarakatmerupakan institusi yang sangat strategisdalam menciptakan SDM yang berkualitas.Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 21 Tahun 1994 telah merumuskandelapan fungsi keluarga sebagai jembatanmenuju terbentuknya sumberdaya manusiayang handal. Salah satu fungsi yangberkaitan dengan pembentukan sumberdayamanusia adalah fungsi pendidikan <strong>dan</strong>sosialisasi. Fungsi pendidikan dapat dilakukanmelalui sekolah dengan memberikanpengetahuan <strong>dan</strong> keterampilan. Komitmentersebut tentunya perlu didukung oleh pihakpemerintah (sebagai penyedia pelayananpendidikan) dengan memberikan mutu yang


Vol. 3, 2010 PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN SEKOLAH 165terbaik kepada siswa <strong>dan</strong> orangtua sebagaipengguna jasa pendidikan.Pemerintah pusat <strong>dan</strong> daerah wajibmemberikan pelayanan <strong>dan</strong> kemudahan,serta menjamin terselenggaranya pendidikanbermutu bagi warga negara tanpa diskriminasi(Pasal 11 Ayat 1). Salah satu upayapemerintah adalah dengan mengalokasikan<strong>dan</strong>a pendidikan tahun 2009 sebesar 20%yang digunakan untuk pembiayaan <strong>dan</strong>aBOS <strong>dan</strong> BOS buku dengan tujuanmeringankan beban orangtua terutamakeluarga dengan tingkat ekomoni lemah,sehingga tidak ada hambatan lagi bagimereka untuk mengakses pendidikan.Pelayanan pendidikan dasar yangdiberikan pemerintah tidak hanya berkaitandengan biaya, tetapi juga kualitas yangmelekat pada sekolah, seperti fasilitas fisik<strong>dan</strong> nonfisik. Dalam hal ini, peran pemerintahsebagai penyedia pelayanan diwakili olehsekolah, karena sekolah merupakan satuanunit pendidikan yang berinteraksi secaralangsung dengan orangtua <strong>dan</strong> siswa.Sesuai dengan Tiga Pilar Pendidikan yaitupemerataan <strong>dan</strong> perluasan akses;peningkatan mutu, relevansi, <strong>dan</strong> daya saing;serta penguatan tata kelola, akuntabilitas,<strong>dan</strong> citra publik; maka sekolah harusmenjaga <strong>dan</strong> meningkatkan mutu pelayananpendidikan yang diberikannya, karenaapabila mutu pelayanan yang diterima olehorangtua lebih baik atau sama dengan yangdibayangkan, mereka cenderung akan loyalterhadap sekolah tersebut.Loyalitas orangtua merupakan manifestasi<strong>dan</strong> kelanjutan dari kepuasan orangtuasetelah menggunakan jasa pelayanan yangdiberikan oleh sekolah. Sumarwan (2003)menjelaskan proses pembentukkan kepuasanmelalui the expectancy disconfirmationmodel, yaitu kepuasan yang terbentuksetelah membandingkan harapan mengenaibagaimana produk tersebut seharusnyaberfungsi (performance expectation) dengankinerja produk sesungguhnya (actualperformance). Sementara itu, attributiontheory (Mowen & Minor 1998) menyatakanbahwa kepuasan pelanggan terbentukkarena kualitas atribut produk. Atribut produktersebut terdiri atas atribut internal <strong>dan</strong>atribut eksternal. Atribut internal berkaitandengan baik/buruknya kualitas produk.Sementara itu yang dimaksud dengan atributeksternal adalah keramahan pegawaiterhadap pelanggan, pelayanan purnajual,<strong>dan</strong> a<strong>dan</strong>ya potongan harga.Mowen <strong>dan</strong> Minor (1998) jugamemaparkan proses pembentukkankepuasan melalui equition theory, yaitumenganalisis kepuasan berdasarkan pertukaraninput yang dikeluarkan pelanggan<strong>dan</strong> outcomes yang didapatkan pelanggan.Input pelanggan terdiri dari pencarianinformasi, usaha yang dilakukan, uang, <strong>dan</strong>waktu yang dikorbankan untuk mendapatkanproduk. Sementara itu, outcomes pelangganterdiri dari manfaat <strong>dan</strong> kerugian yangdidapat setelah proses pertukaran berlangsung.Evaluasi pelayanan pendidikan dasardilakukan dengan cara mengetahui tingkatkepuasan orangtua dapat diketahui melaluimembandingkan kualitas fasilitas yangdisediakan sekolah dengan yang diharapkanorangtua (the expectancy disconfirmationmodel), menilai kualitas fasilitas fisik <strong>dan</strong>nonfisik (attribution theory) <strong>dan</strong> membandingkanbiaya yang dikeluarkan <strong>dan</strong> pelayananyang didapat oleh orangtua (equition theory).Hasilnya dapat dijadikan sebagai bahanacuan untuk meningkatkan pelayananpendidikan <strong>dan</strong> menikatkan partisipasimasyarakat untuk lebih peduli <strong>dan</strong> berperanserta dalam menciptakan sumberdayaberkualitas.Berdasarkan latar belakang tersebut,maka tujuan penelitian ini adalah: (1)menganalisis tingkat kepuasan orangtuaterhadap pelayanan pendidikan dasardengan pertanyaan langsung (direct reportedsatisfaction) <strong>dan</strong> menggunakan CSI(Consumer Satisfaction Index); (2) menganalisiskinerja atribut pelayanan pendidikandasar dengan menggunakan IPA (ImportancePerformance Analysis); <strong>dan</strong> (3) menganalisisfaktor-faktor yang mempengaruhikepuasan orangtua terhadap pelayananpendidikan dasar.METODEDesain, Lokasi, <strong>dan</strong> WaktuDesain yang digunakan adalah crosssectional study. Penelitian dilakukan diempat kecamatan Kabupaten Indramayuyang dipilih secara purposive, yaituKecamatan Indramayu, Kecamatan Sin<strong>dan</strong>g,Kecamatan Karangampel, <strong>dan</strong> KecamatanKan<strong>dan</strong>ghaur. Penelitian dilaksanakanFebruari hingga Mei 2009.Contoh <strong>dan</strong> Cara Penarikan ContohContoh adalah siswa Kelas 6 SD <strong>dan</strong>Kelas 3 SMP. Sementara itu, yang menjadi


166 RAHMA DAN HARTOYO Jur. Ilm. Kel. & Kons.responden adalah orangtua atau wali siswa.Berdasarkan total contoh sebanyak 400,dipilih dengan kriteria orangtua <strong>lengkap</strong>(ayah <strong>dan</strong> ibu) sehingga contoh yangdidapatkan sebanyak 126 siswa. Untukkepentingan analisis, contoh dikelompokkanberdasarkan tingkat pendidikan contoh (SD<strong>dan</strong> SMP) <strong>dan</strong> lokasi tempat tinggal (kota<strong>dan</strong> luar kota).Jenis <strong>dan</strong> Pengumpulan DataJenis data yang dikumpulkan meliputidata sekunder yang terdiri dari: (1)karakteristik keluarga responden; (2)persepsi orangtua terhadap pendidikandasar; (3) tingkat kepuasan orangtua (directreported satisfaction); (4) tingkat kepentinganorangtua terhadap pelayanan pendidikandasar; (5) tingkat kinerja pelayan pendidikandasar; serta (6) ketersediaan <strong>dan</strong> kondisifasilitas fisik di sekolah contoh. Data yangdipergunakan adalah data sekunder daripenelitian Puspitawati et al. (2009) ”SurveyKepuasan Orangtua terhadap PelayananPendidikan Dasar yang Disediakan olehSistem Desentralisasi Sekolah”.Pengolahan <strong>dan</strong> Analisis DataData yang telah diperoleh kemudiandianalisis dengan menggunakan MicrosoftExcel <strong>dan</strong> SPSS for windows. Analisis yangdilakukan meliputi: (1) tabel analisis deskriptifdalam menganalisis hubungan antara duavariabel; (2) analisis tingkat kepuasanorangtua (CSI); (3) analisis deskriptif denganmempergunakan diagram (4 kuadran) dalammenganalisis kepuasan orangtua; (4)korelasi Pearson; <strong>dan</strong> (5) analisis regresilogistik.HASIL DAN PEMBAHASANKarakteristik ContohTingkat pendidikan contoh yang tinggaldi kota lebih banyak SMP (75,4%),se<strong>dan</strong>gkan contoh diluar kota mayoritasberasal dari SD (66,2%). Baik di kota (59%)maupun di luar kota (63,1%), contoh lebihbanyak berjenis kelamin perempuandibandingkan dengan laki-laki. Berdasarkankelompok umur, proporsi terbesar beradapada kelompok umur ≤12 tahun (42,9%)untuk luar kota <strong>dan</strong> ≥15 tahun (50,8%) untukkota. Separuh contoh di kota (55,7%) <strong>dan</strong>luar kota (55,4%) merupakan anak urutan kesatu <strong>dan</strong> dua.Karakteristik <strong>Keluarga</strong> ContohBerdasarkan lokasi tempat tinggal,proporsi responden tinggal di luar kotaadalah 51,6%, sisanya 48,8% di kota. Umurresponden ayah di kota (70,5%) <strong>dan</strong> di luarkota (66,2%) termasuk kategori dewasamadya (Hurlock 1980), se<strong>dan</strong>gkan 53,7%responden ibu di luar kota <strong>dan</strong> 47,5%responden ibu di kota merupakan kelompokumur dewasa awal. Tingkat pendidikanresponden ayah di kota adalah tidak tamatSD (29,5%), se<strong>dan</strong>gkan di luar kota adalahtamat SMA (27,7%). Sekitar seperlima(21,3%) responden ibu di kota <strong>dan</strong>seperempat (24,6%) responden ibu di luarkota tingkat pendidikannya adalah tidaktamat SD. Jenis pekerjaan mayoritas respondenayah di kota (24,6%) <strong>dan</strong> di luar kota(35,4%) adalah sebagai buruh, se<strong>dan</strong>gkanmayoritas responden ibu baik di kota <strong>dan</strong> diluar kota tidak memiliki pekerjaan. Secaraumum, hampir separuh responden di kota(44,3%) <strong>dan</strong> di luar kota (43,1%) termasuk kedalam kelompok keluarga se<strong>dan</strong>g (5-7 orangper keluarga). Pendapatan per kapitaresponden di kota (63,9%) <strong>dan</strong> di luar kota(78,5%) termasuk ke dalam kategori dibawah garis kemiskinan.Persepsi Orangtua Terhadap PendidikanDasarSecara umum orangtua di kota <strong>dan</strong> diluar kota memiliki persepsi kategori se<strong>dan</strong>g(50,8%) <strong>dan</strong> baik (49,2%), artinya orangtuamenyadari bahwa pendidikan dasar merupakanhak setiap anak. Selain itu, pendidikandasar juga merupakan landasan untukmelanjutkan pendidikan ke jenjang yanglebih tinggi maupun sebagai modal untukmembentuk kemandirian. Namun, orangtuamasih memiliki kesadaran rendah dalam halmengeluarkan biaya pendidikan, karena tigaperempat orangtua (75,4%) setuju bahwabiaya pendidikan sepenuhnya menjaditanggung jawab pemerintah.Kondisi Fasilitas SekolahHasil observasi menunjukkan bahwakondisi fasilitas fisik termasuk kategorise<strong>dan</strong>g (52,6%), artinya fasilitas tersebutseperti gedung sekolah, kursi, bangku,kebersihan lingkungan, <strong>dan</strong> mediapembelajaran masih dalam kondisi layakpakai walaupun ada beberapa fasilitas yangmasih harus diperbaiki. Kondisi fasilitas fisikyang buruk lebih banyak terdapat padasekolah di luar kota (28,6%) <strong>dan</strong> di tingkatSMP (26,1%), se<strong>dan</strong>gkan kondisi yang baik


Vol. 3, 2010 PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN SEKOLAH 165lebih banyak di sekolah kota (35,3%) padatingkat juga di SMP (34,8%). Kategori buruktersebut ditunjukkan dengan a<strong>dan</strong>ya kerusakanpada fasilitas gedung, fasilitas toilet,<strong>dan</strong> perpustakaan.Proses pembelajaran <strong>dan</strong> pengajaransekolah termasuk pada kategori se<strong>dan</strong>g(60,5%). Hal ini ditunjukkan dengan kegiatansekolah yang melakukan home visit jika adasiswa bermasalah, pemajangan hasil karyasiswa, <strong>dan</strong> pengaturan ruangan yang tidakbersifat tradisional. Sekolah di kota lebihbanyak berada pada kondisi buruk (23,5%)dibandingkan sekolah di luar kota (14,3%).Kondisi buruk tersebut lebih banyak dimilikipada tingkat SD dibandingkan SMP,terutama dalam hal pengaturan ruanganyang tidak bersifat tradisional <strong>dan</strong> home visitpada siswa bermasalah.Kondisi manajemen sekolah secaraumum termasuk kategori se<strong>dan</strong>g (84,2%),artinya sekolah sudah cukup baik dalam halmelakukan perencanaan sekolah tahunan,manajemen data guru, <strong>dan</strong> siswa sertapemajangan atribut sekolah (profil sekolah,visi, <strong>dan</strong> misi sekolah). Sekolah di kotamemiliki persentase kategori buruk lebihbesar (11,8%) dibandingkan dengan sekolahdi luar kota (9,5%), yaitu dalam hal a<strong>dan</strong>yawakil kepala sekolah <strong>dan</strong> data guru sertatenaga administrasi. Sementara itu, untukkategori baik, persentase sekolah di kotajuga lebih besar (5,9%) dibandingkan dengandi luar kota (4,8%), yaitu atribut pemasanganvisi <strong>dan</strong> misi di tempat strategis, data komitesekolah terpilah jenis kelamin, data pelatihanguru terpilah jenis kelamin, <strong>dan</strong> strukturorganisasi dipajang di tempat yang strategis.Tata tertib sekolah contoh berada padakategori baik <strong>dan</strong> tidak ada satu pun yangtermasuk kategori buruk, artinya bahwasekolah telah memajang tata tertib sekolah ditempat yang strategis, minimnya hukumanfisik <strong>dan</strong> nuansa kekerasan (pada saatdilakukan pengamatan). Kategori baikpersentase untuk sekolah di kota lebih kecil(70,6%) dibandingkan sekolah di luar kota(71,4%), karena masih ada sekolah di kotayang menerapkan hukuman fisik.Hasil pengamatan menunjukkan bahwakondisi fasilitas sekolah secara umumtermasuk pada kategori se<strong>dan</strong>g (62,7%).Fasilitas tersebut berkait dengan fasilitasfisik, proses pembelajaran, manajemensekolah, <strong>dan</strong> tata tertib sekolah. Fasilitassekolah di kota (29,5%) lebih baikdibandingkan sekolah di luar kota (12,3%).Sementara itu fasilitas di SMP (33,8%)persentase kategori baik lebih besardibandingkan di SD (5,2%). Sekolah SMP dikota memiliki fasilitas yang lebih baikdibandingkan sekolah lainnya. Hal inidisebabkan karena sekolah tersebut merupakansekolah unggulan tidak hanya dikecamatan, tetapi juga di kabupaten.Sekolah unggulan pada umumnya mendapatkanperhatian <strong>dan</strong> fasilitas lebih daripemerintah dibandingkan sekolah lainnyadalam hal penyediaan sarana <strong>dan</strong> prasarana.Kepuasan yang Dilaporkan Langsung(Direct Reported Satisfaction)Direct reported satisfaction yaitukepuasan yang diukur dengan menanyakansecara langsung tingkat kepuasan kepadaorangtua berkaitan dengan sembilan atributpelayanan pendidikan dasar. Secara umumorangtua merasa cukup puas <strong>dan</strong> puasterhadap pelayanan pendidikan yangdiberikan sekolah. Orangtua merasa puasterhadap pelayanan pendidikan di sekolahberkaitan dengan atribut seperti prosespembelajaran (SD, SMP, kota, luar kota),kualitas pengajaran (SD, SMP, kota, luarkota), hasil dari proses pembelajaran (SD,SMP, kota, luar kota), sekolah dapatmenjaga disiplin <strong>dan</strong> kemanan lingkungannya(SMP, kota, luar kota), sekolah dapatmendorong keterlibatan orangtua (SMP,kota, luar kota), <strong>dan</strong> kualitas fisik sekolah(SMP, kota). Sementara itu, kategori cukuppuas berkaitan dengan atribut kondisisekolah yang nyaman (SD, SMP, kota, luarkota), sekolah dapat menjaga disiplin <strong>dan</strong>keamanan lingkungannya (SD), sekolahdapat mendorong keterlibatan orangtua (SD),kualitas fasilitas fisik (SD, luar kota),kesiapan alih tahun pelajaran (SD, SMP,kota, luar kota) <strong>dan</strong> ketersediaan biayapendidikan (SD, SMP, kota, luar kota).Tingkat kepuasan ayah <strong>dan</strong> ibu beradapada kategori puas, namun secara detaiditemukan bahwa responden ibu lebih puas(91,3%) dibandingkan dengan ayah (88,1%).Hal ini diduga karena metode pengukurankepuasan bersifat subjektif sangatdipengaruhi oleh emosi seseorang. Ibudalam menilai kepuasan subjektif, dirasakansangat dipengaruhi oleh perasaannya(Troelstrup 1957).Tingkat kepuasan orangtua berdasarkantingkat pendidikan contoh menunjukkanbahwa ayah (84,5%) <strong>dan</strong> ibu (86,2%) di SDtermasuk kategori puas. Hasil yang samajuga ditunjukkan oleh responden ayah(91,2%) <strong>dan</strong> ibu (95,6%) di tingkat SMP.


166 RAHMA DAN HARTOYO Jur. Ilm. Kel. & Kons.Namun, responden ayah <strong>dan</strong> ibu di SMPlebih merasa puas dibandingkan denganresponden ayah <strong>dan</strong> ibu di SD.Berdasarkan lokasi sekolah, tingkatkepuasan responden ayah (93,4%) <strong>dan</strong> ibu(91,8%) di kota berada pada kategori puas.Sementara itu, sekolah di luar kota baikresponden ayah (83,1%) <strong>dan</strong> ibu (90,8%)juga berada pada kategori puas. Respondenayah <strong>dan</strong> ibu yang merasa tidak puas lebihbanyak berada pada responden di luar kotadibandingkan di kota.Hasil crosstab terhadap kepuasan ayah<strong>dan</strong> ibu menunjukkan bahwa terdapat 82,5%responden ayah <strong>dan</strong> ibu yang tingkatkepuasaannya sama-sama termasuk kedalam kategori puas <strong>dan</strong> 3,2% yang samasamatermasuk kategori tidak puas.Sementara itu terdapat 8,7% responden ibuyang kepuasannya lebih tinggi dibandingkanayah <strong>dan</strong> 5,6% ayah yang kepuasannyalebih tinggi dibandingkan ibu.Derived SatisfactionDerived satisfaction mengukur melaluibesar harapan orangtua terhadap atributpelayanan pendidikan dasar <strong>dan</strong> besarnyakinerja yang mereka rasakan. Penghitungannyadilakukan dengan menggunakan rumusCSI (Consumer Satisfaction Index). Penilaianyang telah dilakukan terhadap 40 atributpelayanan pendidikan dasar oleh orangtuamenghasilkan skor 0,709. Hal ini berartiorangtua merasa puas terhadap pelayananpendidikan dasar yang disediakan sekolah.Bila dilihat per individu, hampir tiga perempatresponden ayah (71,4%) <strong>dan</strong> ibu (73%)merasa puas.Secara umum, responden ayah <strong>dan</strong> ibubaik di SD <strong>dan</strong> SMP termasuk ke dalamkategori puas. Hasil penghitungan tingkatkepuasan ayah <strong>dan</strong> ibu di SD menunjukkannilai yang sama, yaitu ibu <strong>dan</strong> ayah yangmerasa cukup puas sebanyak 25,9% <strong>dan</strong>puas 74,1%.Berdasarkan lokasi sekolah, respondenayah <strong>dan</strong> ibu di kota maupun di luar kotaberada pada kategori puas. Resonden ayah(73,8%) <strong>dan</strong> ibu (75,4%) di kota lebih banyakpuas dibandingkan dengan responden ayah(69,2%) <strong>dan</strong> ibu (70,8%) di luar kota.Sementara itu, crosstab antara indekskepuasan ayah <strong>dan</strong> ibu secara umummenunjukkan kekonsistenan diantara keduanya.Ayah <strong>dan</strong> ibu yang sama-sama puasterhadap pelayanan pendidikan dasar adalahsebesar (61,1%). Sementara itu, ayah <strong>dan</strong>ibu yang sama-sama termasuk ke dalamkategori cukup puas adalah sebanyak15,1%. Persentase ini lebih baik jikadibandingkan dengan hasil crosstab padakepuasan yang dilaporkan langsung.Analisis Tingkat Kepentingan <strong>dan</strong> Kinerja(Importance and Performance Analysis)Atribut pelayanan di SD <strong>dan</strong> SMP yangperlu diperbaiki (Kuadran A) adalahketersediaan toilet siswa, kondisi meja sertabangku sekolah, keberadaan <strong>dan</strong> kondisiperpustakaan, kontribusi <strong>dan</strong>a BOS <strong>dan</strong> BOSbuku terhadap total biaya pendidikan sehinggadapat mengurangi beban orangtua. Disekolah dasar, kinerja berkaitan denganpemberian informasi mengenai perkembangananak kepada orangtua juga perludiperbaiki. Sementara itu, di tingkat SMP,orangtua berharap sekolah dapat meningkatkankinerjanya dalam memelihara bangunan<strong>dan</strong> halaman sekolah.Atribut pelayanan di SD <strong>dan</strong> SMP yangtermasuk dalam Kuadran D (tingkatkepentingan <strong>dan</strong> kinerjanya dinilai rendah)adalah pihak sekolah dapat memotivasipartisipasi masyarakat dalam menjagalingkungan sekolah, ketersediaan peralatanolahraga, tersedianya lapangan olahraga,besarnya biaya yang ditanggung olehorangtua, orangtua mengeluarkan biayatransport, orangtua mengeluarkan biayabuku-buku, orangtua mengeluarkan biayaLembar Kerja Siswa (LKS), orangtua mengeluarkanbiaya peralatan sekolah, orangtuamengeluarkan biaya seragam <strong>dan</strong> uangsaku. Atribut Kuadran D mayoritas berkaitandengan permasalahan biaya pendidikan.Orangtua memiliki persepsi bahwa biayapendidikan seluruhnya merupakan tanggungjawab pemerintah. Hal ini mengindikasikanbahwa kesadaran orangtua akan tanggungjawabnya untuk mengeluarkan biayapendidikan pribadi (peralatan sekolah, uangsaku) masih kurang.Sementara itu, sekolah di kota <strong>dan</strong> diluar kota menurut orangtua yang perludiperbaiki (Kuadran A) adalah ketersediaantoilet siswa, kondisi meja serta bangkusekolah, keberadaan <strong>dan</strong> kondisi perpustakaan,kontribusi <strong>dan</strong>a BOS, <strong>dan</strong> BOS bukuterhadap total biaya pendidikan sehinggadapat mengurangi beban orangtua.Atribut yang terdapat di Kuadran Chanya satu <strong>dan</strong> itu berada pada sekolah diluar kota. Atribut yang dimaksud adalah gurutidak memukul siswa. Atribut pelayananpihak sekolah dapat memotivasi partisipasimasyarakat dalam menjaga lingkungan


Vol. 3, 2010 PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN SEKOLAH 165sekolah, ketersediaan peralatan olahraga,tersedianya lapangan olahraga, besarnyabiaya yang ditanggung oleh orangtua,orangtua mengeluarkan biaya transport,orangtua mengeluarkan biaya buku-buku,Lembar Kerja Siswa (LKS), orangtuamengeluarkan biaya peralatan sekolah,orangtua mengeluarkan biaya seragam <strong>dan</strong>uang saku termasuk ke dalam Kuadran D.Faktor-faktor yang MempengaruiKepuasan Orangtua Terhadap PelayananPendidikan DasarVariabel pada Tabel 1 menjelaskansebesar 20,3% kepuasan orangtua (indikatorCSI) terhadap pelayanan pendidikan dasar.Jumlah anggota keluarga berpengaruh nyataterhadap nilai CSI. Semakin kecil jumlahanggota keluarga, maka orangtua berpeluang0,802 kali lebih puas dibandingkandengan orangtua yang jumlah keluarganyasemakin besar. Hasil penelitian Mason <strong>dan</strong>Himes diacu dalam Warland et al. (1972)menunjukkan bahwa pelanggan yangmerasa tidak puas terhadap pembelianperalatan adalah keluarga yang jumlahanggotanya banyak (Iarger households).Semakin tua umur ayah, maka orangtuaberpeluang 1,050 kali lebih puas dibandingkandengan umur ayah yang lebih muda(Tabel 1). Ayah yang usianya lebih mudamemiliki ekspektasi yang lebih tinggiterhadap kinerja produk dibandingkan ayahyang usianya tua. Selain itu, umur yang lebihmuda lebih berpikir kritis terhadap suatu hal(Barksdale & Darden dalam Warland et al.1972). Kondisi fasilitas sekolah berpengaruhterhadap kepuasan orangtua. Semakin baikkondisi fasilitas fisiknya maka orangtuaberpeluang lebih puas 1,062 kali dibandingkandengan semakin buruknya fasilitas fisiksekolah.Pendidikan ayah tidak berpengaruhsecara nyata terhadap kepuasan orangtua,namun terdapat kecenderungan yaitu semakintinggi pendidikan ayah maka orangtuaakan semakin tidak puas. Pendapatan tidakberpengaruh nyata terhadap kepuasanorangtua. Namun ada kecenderungandimana orangtua semakin tinggi pendapatannyamaka akan semakin puas. Hal ini sesuaidengan penelitian Pattinasary (2008)berkaitan dengan kepuasan masyarakatterhadap pelayanan pendidikan <strong>dan</strong>kesehatan, yaitu responden yang lebih kayaakan merasa lebih puas terhadap pelayananpendidikan. Pengadaan <strong>dan</strong>a BOS <strong>dan</strong> BOSbuku oleh pemerintah bertujuan untukmengurangi beban keluarga, namun padakenyataannya belum sepenuhnya tercapai,karena pada dasarnya beban terbesaradalah biaya uang saku <strong>dan</strong> transport yaitusebesar 62,75% dari total pengeluaranpendidikan per tahun (Puspitawati et al.2009). Sementara itu, pengeluaranpendidikan untuk biaya sekolah (biaya uangTabel 1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan orangtua (CSI <strong>dan</strong> Direct reportedsatisfaction)Model 1 Model 2 Model 3VariabelDirect reported Direct reportedCSI (Y1)satisfaction (Y2) satisfaction (Y2)B Exp(B) B Exp(B) B Exp(B)Konstanta -3,112 -22,361 -19,265Lokasi tempat tinggal (X1) -0,004 0,996 0,364 1,439 0,210 1,234Jumlah anggota keluarga (X2)-0,220**0,802 0,622* 1,863 0,472 1,603Umur ayah (X3) 0,049* 1,050 0,120 1,127 0,102 1,109Lama pendidikan ayah (X4) 0,001 1,001 0,527** 1,694 0,446** 1,552Pendapatan (X5) 0,441 1,554 0,442 1,555 0,635 1,887Persepsi terhadapkepentingan pendidikan dasar -0,193 0,825 -0,023 0,977 0,005 1,005(X6)Kondisi sekolah (X7) 0,060** 1,062 0,001 1,001 0,008 1,008Penilaian ayah terhadap kinerjapelayanan pendidikan dasar - - 0,099** 1,104 - -(X8)Skor CSI (Y1) - - - - 0,171** 1,186R 2 20,3 44,9 44,1Ket: * p


170 RAHMA DAN HARTOYO Jur. Ilm. Kel. & Kons.pangkal, iuran komite, <strong>dan</strong> biaya lainnya)hanya sebesar 7,45% dari total pengeluaranpendidikan per tahun. Dalam memprediksitingkat kepuasan orangtua, model regresipertama ini memiliki ketepatan sebesar77,8%.Analisis regresi logistik keduamenunjukkan bahwa variabel pada Tabel 1menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhikepuasan subjektif orangtua ataudirect reported satisfaction (Y2) sebesar44,9%. Sama halnya dengan analisis regresipertama, jumlah anggota keluarga berpengaruhnyata terhadap tingkat kepuasanorangtua. Selain itu, lama pendidikan ayahjuga berpengaruh nyata terhadap kepuasanorangtua, semakin tinggi pendidikan ayahmaka orangtua berpeluang 1,694 kali lebihpuas dibandingkan semakin rendahnyapendidikan ayah. Loudon <strong>dan</strong> Bitte (2002)menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikankonsumen, maka konsumen akancenderung lebih memperhatikan <strong>dan</strong> peduliterhadap kualitas, pengemasan, <strong>dan</strong> iklanproduk yang akan dibelinya. Ayah yangberpendidikan tinggi akan berpikir lebih telitisebelum memutuskan sekolah yang akandipilih untuk anaknya.Kinerja pelayanan pendidikan yangdinilai oleh responden ayah merupakanfaktor yang berpengaruh nyata terhadapkepuasan orangtua. Semakin baik ayahmenilai kinerja pelayanan pendidikan disekolah, maka orangtua berpeluang 1,104kali lebih puas. Analisis regresi keduamemiliki ketepatan dalam mempredisikantingkat kepuasan orangtua sebesar 96%.Pada analisis model ketiga, variabelpada Tabel 1 mempengaruhi direct reportedsatisfaction (Y2) sebesar 44,1% <strong>dan</strong> memilikiketepatan sebesar 96% dalam memprediksitingkat kepuasan orangtua. Variabel yangberpeluang berpengaruh terhadap kepuasanorangtua adalah lama pendidikan ayah <strong>dan</strong>skor CSI. Semakin tinggi pendidikan ayah,maka orangtua akan lebih puas 1,552 kalidibandingkan dengan semakin rendahnyapendidikan ayah. Skor CSI berpengaruhnyata terhadap kepuasan yang dilaporkanlangsung. Semakin meningkatnya skor CSI,maka orangtua berpeluang 1,186 kali lebihpuas secara subjektif dibandingkan denganskor CSI yang semakin menurun. Jadi,orangtua yang merasa puas (melaluipenilaian subjektif) akan menilai tinggiterhadap kepentingan <strong>dan</strong> kinerja pelayananpendidikan di sekolah anaknya.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanTingkat kepuasan yang dilaporkanlangsung (direct reported satisfaction)menunjukkan bahwa baik responden di SDmaupun di SMP memiliki tingkat kepuasancukup puas <strong>dan</strong> puas terhadap sembilanatribut pelayanan pendidikan dasar. Baikayah <strong>dan</strong> ibu di SD <strong>dan</strong> SMP, serta kota <strong>dan</strong>luar kota termasuk ke dalam kategori puas,namun ayah <strong>dan</strong> ibu yang lebih banyakmerasa puas terhadap pelayanan pendidikanberada pada kelompok contoh SMP <strong>dan</strong>kota.Skor CSI terhadap pelayananpendidikan dasar sebesar 0,709, artinyaresponden merasa puas terhadap pelayananpendidikan dasar yang disediakan sekolah.Berdasarkan tingkat pendidikan contoh, baikayah <strong>dan</strong> ibu di SD <strong>dan</strong> SMP, serta kota <strong>dan</strong>luar kota termasuk ke dalam kategori puas.Namun, responden yang lebih banyakmerasa puas berada pada tingkat SD <strong>dan</strong>kota.Berdasarkan IPA, atribut yang termasukke dalam Kuadran A (perlu diperbaiki) ditingkat SD <strong>dan</strong> SMP serta kota <strong>dan</strong> luar kotaadalah sekolah memiliki toilet untuk siswa,meja <strong>dan</strong> bangku sekolah yang baik,perpustakaan yang memadai, <strong>dan</strong> kontribusi<strong>dan</strong>a BOS serta BOS buku terhadap totalbiaya pendidikan. Atribut lain yang termasukke dalam Kuadran A adalah pemeliharaanbangunan <strong>dan</strong> halaman sekolah (SMP <strong>dan</strong>luar kota), orangtua selalu diinformasikanmengenai perkembangan anak (SD) <strong>dan</strong>orangtua mengeluarkan biaya seragam putihbiru (SMP).Faktor-faktor yang mempengaruhitingkat kepuasan (indikator CSI) orangtuaadalah jumlah anggota keluarga, umur ayah<strong>dan</strong> kondisi sekolah. Sementara itu faktoryang berpengaruh nyata terhadap tingkatkepuasan (direct reported satisfaction)adalah lama pendidikan ayah, penilaian ayahterhadap kinerja pelayanan pendidikan dasar<strong>dan</strong> skor CSI.SaranBerdasarkan hasil penelitian, untukmeningkatkan kepuasan orangtua terhadappelayanan pendidikan dasar makadiperlukan:1. Perbaikan manajemen sekolah dalamhal pengaturan ruangan yang tidakbersifat monoton, a<strong>dan</strong>ya rotasi <strong>dan</strong>perubahan, sesuai dengan Pilar


Vol. 3, 2010 PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN SEKOLAH 171Pendidikan ke-2, transparansi keuangansekolah <strong>dan</strong> daftar siswa penerimabeasiswa (Pilar ke-3), per<strong>lengkap</strong>anmanajemen data sekolah (data siswaterpilah jenis kelamin, data guru terpilahjenis kelamin, <strong>dan</strong> data komite sekolah),pengembangan kapasitas dewanpendidikan <strong>dan</strong> komite sekolah sesuaidengan Pilar ke-3, oleh karenaperempuan perlu dilibatkan untukmenjadi anggota komite sekolah,walaupun kuotanya belum dapatmencapai 40%, <strong>dan</strong> pertemuan rutinantara orangtua <strong>dan</strong> pihak sekolahdalam rangka memberikan informasikepada orangtua mengenaiperkembangan anaknya (khusus di SD).2. Perbaikan fasilitas sekolah sepertibangku, kursi, kamar ganti untuk siswa,toilet siswa, <strong>dan</strong> perpustakaan. Hal inisesuai dengan Pilar Pendidikan ke-1<strong>dan</strong> Pilar ke-2 mengenaipengembangan sekolah sehat.3. Pemberian <strong>dan</strong>a BOS <strong>dan</strong> BOS buku(Pilar ke-1) sebaiknya disesuaikandengan karakteristik keluarga, sepertisiswa keluarga yang jumlah anggotabesar <strong>dan</strong> kondisi ekonominya sulitmendapatkan bagian lebih besar <strong>dan</strong>peninjauan ulang terhadap pengadaanseragam sekolah tambahan sepertibatik <strong>dan</strong> muslim.4. Pemasaran sosial untuk meningkatkankesadaran kepada orangtua bahwamereka memiliki tanggung jawab dalammengeluarkan biaya pribadi untuksekolah anaknya, seperti uang saku <strong>dan</strong>peralatan sekolah.5. Evaluasi terhadap metode pengukurankepuasan yang digunakan menunjukkanhasil seperti yang tersaji pada Tabel2. Berdasarkan Tabel 2, maka penelitimenyarankan untuk penelitianselanjutnya menggunakan metodederived satisfaction. Sementara itu,responden yang dipilih adalah ayah,karena penilaian ayah terhadap kinerjapelayanan yang diberikan sekolah lebihobjektif dibandingkan penilaian ibu.6. Menggunakan cut-off point CSI baruyang telah disesuakan dengan lokasiresponden, yaitu untuk di luar kotauntuk kategori tidak puas berada padaskor 0,00 – 0,44 <strong>dan</strong> 0,45 – 1,00 untukkategori puas. Sementara itu, cut-offpoint indeks kepuasan konsumen dikota untuk kategori tidak puas beradapada skor 0,00 – 0,43 <strong>dan</strong> 0,44 – 0,10untuk kategori puas.Tabel 2. Evaluasi metode pengukurankepuasanMetode Kelebihan KekuranganDirectreportedsatisfactionDerivedsatisfaction• Menghematwaktu• Mengetahuisecara langsungtingkat kepuasan,tanpa perlumelakukanolahan lanjut• Lebih detail,peneliti tidakhanya dapatmengukur tingkatkepuasan• Penelitimengetahuiatribut apa sajayang dinilai sudahpuas <strong>dan</strong> yangperlu diperbaikiataupundihilangkanDAFTAR PUSTAKA• Sangatdipengaruhioleh persepsi,emosi, <strong>dan</strong>nilai seseorang• Hanyamengukurkepuasansecarakeseluruhan• Memakanwaktu lebihbanyak, karenarespondenharus menilaikinerja setiapatributAna G. 2008. Analisis Tingkat Kepuasan <strong>dan</strong>Loyalitas <strong>Konsumen</strong> Jamu gendong diKota Sukabumi [skripsi]. FakultasPertanian Institut Pertanian Bogor.Anonim. 2003. Tingkat KepuasanMasyarakat Terhadap PelayananInstansi Pemerintah: Studi PelayananKesehatan <strong>dan</strong> Pelayanan Pendidikan.http//www.bpkp.go.id. [08 Maret 2009].Anonim. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor19 Tahun 2005 tentang StandarNasionalPendidikan-2005.www.depdiknas.go.id. [16 April 2009].Anzola Y. 2008. Analisis Tingkat Kepuasan<strong>Konsumen</strong> terhadap TanggapanPerusahaan Pasca Tindakan KomplainMelalui Media Massa Kompas [skripsi]Fakultas Pertanian Institut PertanianBogor.Ebtariani NM. 2007. Faktor-faktor yangMempengaruhi Loyalitas merekTerhadap Produk Susu untuk Anak usia2 – 5 Tahun. [skripsi] Bogor. FakultasPertanian. Institut Pertanian Bogor.Erfiana, D. 2004. Tingkat Kepuasan<strong>Konsumen</strong> Restoran di Jakarta <strong>dan</strong>Hubungannya dengan KeinginanBerkunjung Kembali. [skripsi] Bogor.


172 RAHMA DAN HARTOYO Jur. Ilm. Kel. & Kons.Fakultas Pertanian. Institut PertanianBogor.Flowers et al. 2008. African AmericanStudents’ Satisfaction with DistanceEducation Course. www.sage-journal.com. Diakses pada tanggal 08 Maret2009.Hurlock, EB. 1980.Psikologi Perkembangan:Suatu pendekatan Sepanjang rentangKehidupan. Jakarta: Erlangga.Lovelock, C. <strong>dan</strong> Wright, L. 2002. Principlesof Service Marketing and Management.New Jersey: Pearson education, Inc.Mowen, JC <strong>dan</strong> Minor, M. 1998. ConsumerBehavior Fifth Edition. New Jersey:Prentice-HallPattinasarany, D. 2008. Governance andDecentralization Survey (GDS).Workshop for Concept Development ofDelivery Improvement and LocalGovernance (DIALOG) Program. Bogor,06 Februari 2008.Puspitawati et al. 2009. Parent satisfactionSurvey of Basic Education SericwsProvided by The Decentralised SchoolSystem. [Laporan Penelitian]. LPPM-IPB <strong>dan</strong> BAPPENAS-PRMAP.Sumarwan, U. 2003. Perilaku <strong>Konsumen</strong>:Teori <strong>dan</strong> Penerapannya dalamPemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.Troelstrup, AW. 1957. Consumer Problemsand Personal Finance. Newyork:McGraw-Hill Book Company, IncWalker, O.C., Harper W.B. <strong>dan</strong> Jean-CleaudeL. 1992. Marketing Strategy:Planning and Implementation. Boston:Richard D. Irwing.Warland et al. 1972. Dissatisfied Consumers:Who gets Upset and Who Takes Action.The Journal of Consumers Affairs: 149-163.* Korespondensi :Email : atika.zae@gmail.com

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!