11.07.2015 Views

Menengok Kembali Terumbu Karang yang Terancam - World ...

Menengok Kembali Terumbu Karang yang Terancam - World ...

Menengok Kembali Terumbu Karang yang Terancam - World ...

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kotak 2.2 Kisah Keberhasilan Mengenai <strong>Terumbu</strong> <strong>Karang</strong>Filipina: Pelestarian Mangrove oleh Masyarakat Menjadikannya Tujuan Wisata AlamAncaman terhadap <strong>Terumbu</strong> <strong>Karang</strong> pada Masa DepanPertumbuhan penduduk meningkatnya permintaan akanikan dan produk pertanian, dan pembangunan di sepanjangpesisir selanjutnya meningkatkan tekanan terhadap terumbukarang pada masa mendatang. Namun, ancaman tunggalterbesar terhadap terumbu karang <strong>yang</strong> membesar ialahpesatnya penambahan gas rumah kaca di atmosfir, termasukCO 2 , metana, nitrogen oksida, dan karbon halogen, denganCO 2 menyumbang terbesar dalam peningkatan suhu danpengasaman air laut. Sejak zaman pra-industri, kandungangas rumah kaca di atmosfir telah meningkat secara pesat.Dalam hal setara dengan CO 2 , jumlah buangan gas rumahkaca bertambah sebesar 70% antara tahun 1970 dan 2004. 65Pemutihan karang massal, reaksi menghadapi tekananakibat kenaikan suhu air laut <strong>yang</strong> di luar normal terhadapterumbu karang secara luas, menjadi lebih sering, lebihparah, dan lebih tersebar ketika kenaikan suhu berulangkembali. 8,66,67 Pemutihan karang <strong>yang</strong> parah dan lama dapatseketika mematikan karang sedangkan kejadian <strong>yang</strong> kurangekstrem dapat melemahkan karang karena menurunkan lajupertumbuhan karang dan kemampuan reproduksinya, danmenjadikan karang lebih rentan terhadap penyakit.Meksipun karang dapat pulih dari pemutihan, kajian menemukanbahwa penyebab tekanan setempat lainnya terhadapkarang, seperti pencemaran, mengurangi keuletannya. 68-71Ang Pulo merupakan pulau kecil dan tidak berpenghuni <strong>yang</strong> terletaktidak jauh dari pantai Calatagan di Provinsi Batangas, Filipina. Selamabeberapa dasawarsa, pulau tersebut <strong>yang</strong> dulunya memiliki hutan mangrovelebat dan tumbuh dengan subur, menjadi lebih seperti gurunkarena pengambilan mangrove terus-menerus untuk kebutuhan bahanbakar dan bahan bangunan. Bersamaan dengan itu, nelayan setempatmelaporkan hasil tangkapan mereka <strong>yang</strong> agak kecil di sekitar pesisir<strong>yang</strong> rusak tersebut. Masyarakat setempat, <strong>yang</strong> dipimpin olehpemimpin muda Hannah Esquerra, memprakarsai upaya mengembalikankeindahan pulau seperti semula dan jasa <strong>yang</strong> disediakan olehhutan mangrove seperti sebagai habitat untuk spesies ikan berhargadan pelindung pantai dari erosi dan hantaman badai. Mereka berhasilmendekati barangay (desa) untuk menetapkan pulau tersebut sebagaikawasan konservasi, <strong>yang</strong> menjadi cikal bakal pembentukan TamanPelestarian Ang Pulo pada tahun 2009.Sejak itu, upaya penanaman kembali dan konservasi <strong>yang</strong> diprakarsaioleh masyarakat telah mengubah pulau <strong>yang</strong> gersang menjadi hutan mangrove<strong>yang</strong> lebat kembali seperti dahulu. Dengan dibantu oleh KemitraanBantuan untuk Segitiga <strong>Terumbu</strong> <strong>Karang</strong> (CTSP), Pelestarian Internasional(CI) bekerja bersama dengan pemerintah kota, merehabilitasi hutan mangrovedan membangun geladak serta jalansetapak di sekeliling pulau sehingga wisatawandapat menjelajahi mangrove. Potensiwisata alam di taman tersebut memberipendapatan tambahan bagi penduduk desadi Calatagan <strong>yang</strong> telah memulai usahabaru, antara lain usaha angkutan penyeberangandan memandu wisatawan kepulau tersebut dan menjual cendera mataserta makanan kepada wisatawan. Sejakrehabilitasi mangrove dimulai, nelayanjuga mengamati bahwa hasil tangkapanmereka bertambah. Manfaat tersebut membuat anggota masyarakatsangat melindungi taman tersebut dan aktif dalam kegiatannya. Tamantersebut secara rutin menjadi tuan rumah bagi sukarelawan setempat,pelajar/mahasiswa, dan pemuda <strong>yang</strong> berkemah, <strong>yang</strong> mengunjungi pulautersebut untuk belajar tentang alam dan ikut dalam kegiatan penanamankembali mangrove. Keberhasilan di Ang Pulo telah mengilhami penetapankawasan knoservasi mangrove lainnya di dekat kota San Juan dan Lobo diBatangas, dan Kota Calapan di Silangang Mindoro.51, 52Dengan perkiraan emisi “apabila keadaan seperti sekarangterus berlangsung”, kami memprakirakan bahwa kira-kira50% terumbu karang di dunia akan mengalami tekananpanas <strong>yang</strong> memungkinkan memicu pemutihan karangparah selama setidaknya lima tahun dari sepuluh tahun padatahun 2030-an. Di Kawasan Segitiga <strong>Terumbu</strong> <strong>Karang</strong>,lebih dari 80% terumbu karang diprakirakan mencapaitekanan panas pada tingkat tersebut selama tahun 2030-an.Selama tahun 2050-an, persentase ini diperkirakan bertambahmenjadi lebih dari 95%, baik di Kawasan Segitiga<strong>Terumbu</strong> <strong>Karang</strong> maupun dunia (peta 2.8). Prakiraan inimenunjukkan bahwa buangan gas rumah kaca terus berlangsungberdasarkan keadaan sekarang dan ancaman setempattidak ditangani. Meskipun terumbu karang dapat pulihdari pemutihan <strong>yang</strong> jarang dan ringan, tekanan <strong>yang</strong> tinggidan rutin tersebut menunjukkan bahaya besar terjadinyakerusakan <strong>yang</strong> tidak dapat pulih kembali.Disamping itu, buangan CO 2 <strong>yang</strong> bertambah larut kedalam laut dan mengubah susunan kimia air laut.Bertambahnya CO 2 menaikkan keasaman air laut dan mengurangitingkat kejenuhan aragonit, mineral <strong>yang</strong> digunakanoleh binatang karang untuk membentuk kerangka kapurnya.Kenaikan keasaman berarti berkurangnya ketersediaan aragonitsehingga pertumbuhan karang menjadi lebih lambat.Berdasarkan data terbaik <strong>yang</strong> tersedia, bahwa pada tahunFoto: Cheryl Ventura/CTSP-CI20 <strong>Menengok</strong> <strong>Kembali</strong> <strong>Terumbu</strong> <strong>Karang</strong> <strong>yang</strong> <strong>Terancam</strong> di Segitiga <strong>Terumbu</strong> <strong>Karang</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!