11.07.2015 Views

Oseana, Volume XI, Nomor 4 : 131 - 141, 1986. ISSN 0216-1877 ...

Oseana, Volume XI, Nomor 4 : 131 - 141, 1986. ISSN 0216-1877 ...

Oseana, Volume XI, Nomor 4 : 131 - 141, 1986. ISSN 0216-1877 ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sumber:www.oseanografi.lipi.go.idAlcyonaria telah dikenal sejak zamanCretaceous kira-kira 65 juta tahun yang lalu(BAYER 1956). Hal ini terbukti dengan adanyafosil-fosil spikula di dalam endapan dilaut, terutama di daerah pasang surut atau didaerah terumbu karang. Fosil spikula inilahyang merupakan unsur kapur terbanyak didalam endapan. Spikula sangat memegangperanan penting dalam mengidentifikasi karanglunak. Semua jenis Alcyonaria carahidupnya membentuk koloni dan tidakada yang soliter. Pada ekspedisi Siboga diperairan Timur Jauh (zona Indo-Malaya)termasuk Indonesia, tercatat karang lunak4 suku, 28 marga dan 219 jenis.Segi lain dari karang lunak yang telahbanyak diteliti adalah kandungan kimianya.TURSCH et al. dalam SCHEUER (1978)telah mengisolasi senyawa terpen dari beberapajenis karang lunak. Senyawa terpenmerupakan senyawa kimia yang dihasilkansecara alamiah oleh tumbuh-tumbuhan danmengandung aroma atau bau yang harum.Senyawa terpen ini telah menarik perhatianpara ahli kimia terutama yang menelitisenyawa-senyawa alamiah karena dapat digunakandalam bidang farmasi sebagai antibiotika,anti jamur dan senyawa anti tumor.Sedangkan kegunaannya bagi karang lunakitu sendiri ialah sebagai penangkal terhadapserangan predator, dalam hal memperebutkanruang lingkup, dan dalam proses reproduksi(COLL & SAMMARCO 1986). COLLet al. (1983) menemukan bahwa senyawaterpen karang lunak dihasilkan oleh zooxanthellayaitu alga uniseluler yang bersimbiosisdengan karang lunak. Penelitian karanglunak di Indonesia belum banyak dilakukanbahkan belum ada. Tulisan ini mengetengahkankarang lunak secara umum sebagailangkah awal untuk penelitian-penelitianselanjutnya.SistematikSISTEMATIK, MORFOLOGIdan HABITATSeperti halnya karang batu, karang lunaktermasuk filum Koelenterata, kelasAnthozoa yaitu hewan yang bentuknya sepertibunga, dan disebut polip. Kelas Anthozoadibagi dalam dua sub-kelas yaitu subkelasZoantharia atau Hexacorallia atauScleractinia dan sub-kelas Octocorallia ataulebih populer dengan Alcyonaria. Karanglunak termasuk dalam sub-kelas Alcyonaria.Sub-kelas Alcyonaria dibagi dalam tujuhordo dan salah satu diantaranya ordo Alcyonaceayang merupakan karang lunak yangsebenarnya.MorfologiTubuh koloni lembek tapi lentur, mempunyaitangkai yang melekat pada substratyang keras terutama karang mati. Bagianatas tangkai disebut kapitulum, bentuknyabervariasi antara lain seperti jamur, bentuklobus atau bercabang-cabang. Variasi bentukinilah yang menentukan bentuk koloni secarakeseluruhan, hal mana sangat membantudalam pengenalan jenis di lapangan. Kapitulummengandung polip sehingga disebutbagian fertil, sedangkan tangkainya lebihbanyak mengandung spikula sehingga disebutbagian steril.Polip dapat dibagi menjadi tiga bagianbesar yaitu antokodia, kaliks dan antostela(Gambar 1). Antokodia merupakan bagianyang terdapat dipermukaan koloni dan bersifatretraktil. Apabila antokodia ditarik kedalam, maka yang nampak dari atas adalahpori-pori kecil seperti bintang. Bangunanluar dari pori-pori inilah yang disebutkaliks. Pada antokodia ditemukan tentakelyang berjumlah delapan dengan deretanduri-duri disepanjang sisinya. Duri-duri inidisebut pinnula, fungsinya untuk membantumengalirkan air dan zat-zat makanan ke dalammulut. Selain tentakel, ditemukan mulut(sifonoglifa) yang melanjutkan diri membentuksepta. Antokodia juga mengandungspikula yang letaknya berderet sampaike ujung masing-masing tentakel (Gambar2B).132<strong>Oseana</strong>, <strong>Volume</strong> <strong>XI</strong> No. 4, 1986

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!