11.07.2015 Views

Full Teks - Hortikultura

Full Teks - Hortikultura

Full Teks - Hortikultura

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Winarto, B : Pengaruh Medium Dasar danAmmonium Nitrat terhadap ...Spadik yang dipanen dari tanaman donor sebagaidonor anther ialah yang 50% stigmanya beradadalam kondisi reseptif yang ditandai dengan produksilendir yang banyak pada permukaan stigma. Spadikdisterilisasi secara bertahap, awalnya spadik diletakkandi bawah air mengalir selama 30 menit, setelah itudirendam sambil digojok dalam larutan 1% sabunbubuk selama 30 menit. Selanjutnya dipindahkanke dalam larutan 1% pestisida (50% benomil danstreptomisin sulfat 20%) selama 30 menit, kemudiandibilas dengan air destilasi 5–6 kali hingga bersih.Setelah itu spadik direndam sambil digojok padalarutan 1% natrium hipoklorida (NaOCl) yangditambah dengan 2–3 tetes Tween 20 selama 10 menit,selanjutnya dalam larutan 2% NaOCl ditambah 2–3tetes Tween 20 selama 5 menit, kemudian dibilasdengan air destilasi steril 5–6 kali dengan 5 menit tiapkali pembilasan.Spadik steril selanjutnya diletakkan dalam cawanpetri steril. Spadik dipotong pada daerah transisinya(ditandai dengan perubahan warna kumpulan bungadari putih ke kuning, panjangnya ± 2 cm, merupakandaerah donor anther yang paling responsif ketikadikultur dalam medium uji). Petal-petal bunga yangmenyerupai sisik dibuka menggunakan pisau kultur.Anther yang terlihat pada 3–4 sisi stigma selanjutnyadipotong pada bagian tengah dan langsung ditanampada medium uji.Medium dasar yang digunakan dalam percobaanini ialah Winarto-Teixeira (WT) dan New Winarto-Teixeira (NWT) (Winarto et al. 2011). Medium tersebutdiformulasi secara khusus untuk pengembangan kulturanther Anthurium. Winarto-Teixeira mengandung 0,5mg/l Thidiazuron (TDZ), 1,0 mg/l 6-benzylaminopurine(BAP), dan 0,01 mg/l α-naphthalen acetic acid (NAA).NWT ditambah dengan 1,5 mg/l TDZ, 0,75 mg/l BAP,dan 0,02 mg/l NAA. Kedua medium ditambah dengan30 g/l sukrosa, dan 2 g/l gelrite. pH medium diaturpada 5,8 dan disterilisasi pada suhu 121ºC, 15 kPaselama 20 menit.Pengaruh Medium Dasar dan KonsentrasiAmonium Nitrat terhadap Pembentukan KalusMedium dasar yang digunakan dalam percobaan iniialah ½WT, ½NWT, dan NWT. Konsentrasi amoniumnitrat yang diaplikasikan yaitu 750, 550, 413, 206, dan103 mg/l.Rancangan acak lengkap pola faktorial denganempat ulangan digunakan dalam percobaan ini. Tiapulangan terdapat tiga botol. Tiap botol berisi enamanther. Botol kultur yang berisi anther selanjutnyadiinkubasi pada ruang gelap dengan suhu 24±1ºCselama 2 bulan. Setelah itu diinkubasi pada kondisiterang 12 jam dengan penyinaran lampu fluoresenintensitas ± 1000 lux untuk pertumbuhan kalus lebihlanjut.Parameter yang diamati ialah: (1) potensi tumbuhanther (PTA, %) (potensi tumbuh anther ialah antheryang masih terlihat segar hingga 1 bulan setelah kulturdan memiliki potensi besar membentuk kalus), (2)persentase regenerasi anther (persentase regenerasianther ialah jumlah anther yang berhasil membentukkalus dibandingkan dengan total anther yang ditanamdikalikan 100% dan diamati 2–2,5 bulan setelah inisiasikultur), dan (3) jumlah anther yang membentuk kalusdiamati 2,5–3 bulan setelah inisiasi kultur.Pengaruh Medium Dasar dan KonsentrasiAmonium Nitrat terhadap Regenerasi KalusKalus-kalus hasil inisiasi pada percobaansebelumnya digunakan dalam penelitian ini. Kalusyang telah tumbuh dan beradaptasi dengan baik,selanjutnya dipotong menggunakan pisau kulturdengan ukuran yang seseragam mungkin (3x3x3mm). Potongan-potongan kalus inilah yang digunakansebagai sumber eksplan dan ditanam pada mediumperlakuan.Medium dasar yang digunakan dalam percobaan iniialah ½ WT, ½ NWT, dan NWT. Konsentrasi amoniumnitrat yang diaplikasikan ialah 750, 550, 413, 206, dan103 mg/l.Rancangan acak lengkap pola faktorial denganempat ulangan digunakan dalam percobaan ini. Tiapulangan terdapat tiga botol. Tiap botol berisi empateksplan dengan ukuran ± 3 x 3 x 3 mm. Botol kulturyang berisi kalus selanjutnya diinkubasi dengansuhu 24±1ºC pada kondisi terang selama 12 jam dibawah lampu fluoresen dengan intensitas 13 mmol/m/detik untuk pertumbuhan kalus hingga regenerasimembentuk bakal tunas dan tunas ± selama 3 bulan.Parameter yang diamati dalam percobaan ini ialah:(1) persentase tumbuh kalus, (2) volume kalus, (3) skorbakal tunas - sampai dengan ++++ (di mana – tidak adabakal tunas yang teramati, + terdapat 1-5 bakal tunas,++ terdapat 6-10 bakal tunas, +++ terdapat 11–20bakal tunas, dan ++++ terdapat lebih dari 20 bakaltunas per eksplan yang diamati), dan (4) jumlah tunas.Pengamatan dilakukan 2,5–3 bulan setelah kultur awalpada skoring bakal tunas, sedangkan jumlah tunasdiamati 4,5 bulan setelah inisiasi kultur.Pengaruh Media Perbanyakan terhadapPenggandaan TunasMedium ½ WT dengan 206 mg/l NH 4NO 3merupakan medium yang paling potensial dalammenginisiasi pembentukan tunas pada kalus hasil kulturanther. Medium ini diperbaiki untuk perbanyakan tunas11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!