1 WPI Edisi September 2010 No.85 - Warta Pasar Ikan - Indonesia
1 WPI Edisi September 2010 No.85 - Warta Pasar Ikan - Indonesia
1 WPI Edisi September 2010 No.85 - Warta Pasar Ikan - Indonesia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Sumatera Utara, juga dari Jawa.<br />
Untuk mendapatkan rantai<br />
suplai yang lebih pendek, eksportir<br />
dapat langsung terjun ke lapangan<br />
membeli bahan baku di kelompok<br />
nelayan dan atau kelompok pembudidaya<br />
udang/ikan. Perusahaan/eksportir<br />
yang mempunyai mini plant<br />
(handling site), dapat berperan<br />
sebagai supplier utama di lokasi budidaya<br />
atau dekat area pendaratan<br />
ikan (tuna loin, kakap, dan kepiting<br />
rajungan), akan mampu menjaga<br />
mutu bahan bakunya. Sementara<br />
untuk perusahaan fully integrated,<br />
skema Inti–Plasma akan lebih<br />
mudah dalam mengontrol mutu<br />
bahan baku agar tetap prima dan<br />
aman, serta memudahkan di dalam<br />
penerapan traceability.<br />
Diagram di atas juga menunjukkan<br />
adanya aktivasi “connect” yaitu<br />
sinergi dengan alam (menuju ramah<br />
lingkungan), kolaborasi secara holistik,<br />
mutual partnership, win-win<br />
solution, customer satisfaction,<br />
dan compassion yang dibutuhkan<br />
oleh para produsen/pelaku usaha di<br />
lingkungan perusahaan dan jejaring<br />
stakeholders. Sinergi ini sangat<br />
penting untuk menghindari praktik<br />
penangkapan atau budidaya yang<br />
tidak bertanggung jawab yang dapat<br />
merusak lingkungan.<br />
Misal, dalam rangka menjaga<br />
lingkungan sekitarnya, pembudidaya<br />
udang windu tidak akan<br />
menebang pohon bakau. Fenomena<br />
hubungan sikap manusia dengan<br />
alam sekitarnya ini tercermin dari<br />
karekteristik air yang dibuktikan<br />
melalui riset laboratorium oleh<br />
Prof Masaru Emoto dari Jepang.<br />
Ia berhasil membuktikan bahwa<br />
air bukan sekadar benda mati<br />
yang tidak bereaksi terhadap alam<br />
sekitarnya, tetapi sebaliknya, air<br />
adalah hidup dan bereaksi terhadap<br />
aksi yang terjadi kepadanya, bahkan<br />
air juga merespons sikap manusia<br />
terhadapnya.<br />
Apabila rantai suplai dari hulu<br />
sampai hilir tidak disinergikan<br />
secara holistik dan dikontrol dengan<br />
seksama dan konsisten, maka<br />
dikhawatirkan hal-hal yang tidak<br />
diinginkan akan terjadi, terutama<br />
berkaitan dengan kemunduran<br />
mutu bahan baku serta kontaminasi<br />
silang di unit distribusi. Akibatnya,<br />
visi untuk menghasilkan produk<br />
yang high/premium quality and<br />
safety untuk kepuasan hati konsumennya<br />
tidak dapat tercapai.<br />
Data USFDA menunjukkan<br />
bahwa beberapa produk ekspor<br />
perikanan <strong>Indonesia</strong> di Amerika<br />
Serikat masih terkena alert. Sampai<br />
dengan kuartal ke-2 tahun <strong>2010</strong>,<br />
pencemaran produk karena Salmonela<br />
cukup mendominasi. Kasus<br />
RASFF produk perikanan <strong>Indonesia</strong><br />
di Uni Eropa juga telah menembus<br />
angka dua dijit. Kondisi ini menunjukkan<br />
bahwa masih lemahnya kontrol<br />
bahan baku dari hulu ke hilir.<br />
Tentunya kasus ini akan merugikan<br />
perusahaan dan menurunkan<br />
citra produk <strong>Indonesia</strong>. Yang lebih<br />
mengkhawatirkan lagi apabila ada<br />
kemungkinan pelarangan ekspor<br />
produk <strong>Indonesia</strong> ke negara-negara<br />
yang bersangkutan.<br />
Melalui identifikasi lapangan<br />
di unit pembudidaya, perusahaan<br />
pengolah ikan/udang serta searching<br />
di internet terhadap beberapa<br />
perusahaan secara acak, maka<br />
setidaknya terdapat 4 (empat)<br />
perusahaan pengolahan/eksportir<br />
hasil perikanan yang telah menerapkan<br />
nilai-nilai spiritualnya dalam<br />
berbisnis. Melalui basis “connect”<br />
dengan jejaring stakeholdernya,<br />
goal akhir yaitu tetap terjaganya<br />
reputasi produknya di pasar luar<br />
negeri dapat terwujud. Adapun<br />
perusahaan yang dimaksud adalah :<br />
1. PT. SK Foods <strong>Indonesia</strong>,<br />
Sidoardjo<br />
PT. SK Food <strong>Indonesia</strong> merupakan<br />
perusahaan PMA integrated,<br />
mulai dari pembenihan, budidaya<br />
(tambak intensif, semi intensif, dan<br />
extensif/tradisional) hingga pengolahan<br />
udang beku (spesial breaded<br />
dan tempura) khususnya untuk<br />
pasar utama Jepang. Motto perusahaan<br />
ini adalah: “A customer’s smile<br />
is the source of our happiness.”–<br />
Eco friendly, Healthy and Nutrious,<br />
Good Times and Food that warms<br />
the soul, always in your side.<br />
Motto yang sangat mengesankan;<br />
rantai kebahagiaan (chain<br />
of hapiness), mulai produsen<br />
hingga konsumen, serta “pangan<br />
yang menghangatkan jiwa/ruh<br />
konsumen”. Hal ini menjawab tren<br />
permintaan konsumen yang menekankan<br />
pada produk yang aman<br />
(safety), bernilai natural (authentic<br />
value) dengan cita rasa asli (sweetness<br />
taste), sehat (healthy), dan<br />
dapat dipercaya (reliable).<br />
Atas dasar landasan motto<br />
inilah perusahaan berkomitmen<br />
penuh dalam menjaga kesegaran<br />
dan keamanan bahan baku, yaitu<br />
dengan mengembangkan budidaya<br />
ekstensif/tradisonal ramah lingkungan<br />
selama 10 tahun. Kesegaran<br />
maksimum dan rasa udang yang<br />
alami dapat dipertahankan hanya<br />
melalui budidaya tambak udang<br />
tradisional ramah lingkungan, dengan<br />
menggunakan pakan alami dan<br />
bebas antibiotik.<br />
Untuk merealisasikan motto dan<br />
komitmennya menghasilkan udang<br />
dengan kualitas tinggi, perusahaan<br />
melakukan Strong–Connectivity<br />
dengan supplier utamanya – Ali<br />
Ridho Group dan para anggota<br />
pembudidaya udang tambak tradisional<br />
yang berjumlah 315 orang<br />
(di Sidoardjo), dan di Makassar.<br />
Kerjasama yang saling menguntungkan<br />
dan menjaga hubungan<br />
baik dan kokoh dilakukannya demi<br />
menjaga kelanggengan dan berkesinambungan.<br />
Untuk menjaga kharisma merk<br />
produknya yaitu “taste, safety, reliability<br />
and healthy”, perusahaan<br />
telah memiliki Sertifikat HACCP,<br />
Sertifikat ISO 14001 dan Sertifikat<br />
E.O. dari International Standard<br />
for Environmental Management<br />
Systems. Terkait dengan rasa, hasil<br />
analisa asam amino oleh Japan<br />
Frozen Foods Inspection Corporation<br />
menunjukkan bahwa kandungan<br />
asam amino udang E.O.adalah<br />
1,6 sampai 2 kali lipat dari udang<br />
hasil budidaya intensif.<br />
2. PT. Bumi Menara Internusa<br />
(BMI) Surabaya<br />
BMI adalah salah satu perusahaan<br />
pengolahan/eksportir produk<br />
perikanan terbesar di <strong>Indonesia</strong>,<br />
yang mengolah frozen shrimps,<br />
pasteurized crab meat, dan berbagai<br />
jenis ikan. Perusahaan ini<br />
telah berpengalaman hampir 20<br />
tahun dalam memenuhi kebutuhan<br />
produk perikanan Amerika Serikat,<br />
Jepang, Uni Eropa, Asia, Australia,<br />
dan Afrika.<br />
BMI memiliki komitmen kuat<br />
terhadap kepuasan konsumen<br />
<strong>WPI</strong> <strong>Edisi</strong> <strong>September</strong> <strong>2010</strong> <strong>No.85</strong><br />
23