12.07.2015 Views

musyawarah nasional ke vi kamar dagang dan ... - Kadin Indonesia

musyawarah nasional ke vi kamar dagang dan ... - Kadin Indonesia

musyawarah nasional ke vi kamar dagang dan ... - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

The world economic outlook, 2009-2010Description 2009 2010World GDP growth, % -1.1 3.1-United States -2.7 1.5-Euro Area -4.2 0.3-Japan -5.4 1.7-Developing economies 1.7 5.1-China 8.5 9.0-Asean-5 0.7 4.0World trade growth, % -11.9 2.5Sources: IMF, World Economic Outlook, October 2009..Per<strong>ke</strong>mbangan Perekonomian <strong>Indonesia</strong>Manajemen perekonomian yang dijalankan pemerintah dalam dua tahun terakhir membuahkankinerja cukup memuaskan. Pemerintah dalam penyampaian pidato Nota Keuangan di degungDPR pada tanggal 16 Agustus 2010 menyatakan ekonomi <strong>Indonesia</strong> mampu tumbuh 4,5%pada tahun 2009 saat beberapa negara lain menderita pertumbuhan negatif <strong>dan</strong> menjadikan<strong>Indonesia</strong> berperforma terbaik <strong>ke</strong>tiga setelah Cina <strong>dan</strong> India. Tahun ini pertumbuhan ekonomidiprediksi dapat mencapai 6% <strong>dan</strong> ditargetkan menjadi 6,3% pada tahun 2011.Namun manajemen anggaran <strong>Indonesia</strong> tidak akan mengalami perubahan besar. Hal inidikarenakan pemerintah belum berminat untuk menuju anggaran yang seimbang. Dengantarget belanja negara sebesar Rp. 1.202 triliun, RAPBN 2011 direncanakan mengalami defisitRp. 115,7 triliun atau 1,7% dari produk domestik bruto. Apabila stimulus memang sebuah<strong>ke</strong>harusan maka perlu dirumuskan secara profesional <strong>dan</strong> transparan agar mencapai tujuanutama menciptakan investasi <strong>dan</strong> lapangan <strong>ke</strong>rja baru.Disamping itu APBN tahun depan akan mendapat tekanan oleh pembayaran wajib yangmempersempit ruang gerak untuk belanja di sektor produktif. Diharapkan APBN akan disusundengan filosofi anggaran yang berimbang, dengan prosentase yang lebih besar untuk sektorsektorproduktif <strong>dan</strong> tidak terpangkas oleh <strong>ke</strong>wajiban membayar bunga <strong>dan</strong> pokok utang.Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 seperti tersebut di atas,pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi sebesar 10%. Angka ini lebih tinggi jikadibandingkan dengan perkiraan realisasi tahun 2010 yang sebesar 8%. Kebutuhan investasinominal tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp. 2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi tersebutakan bersumber dari PMA <strong>dan</strong> PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal16,7%, belanja modal pemerintah 12,4% <strong>dan</strong> sumber-sumber investasi lainnya.Target investasi tahun 2010 adalah Rp. 161 triliun. BKPM menargetkan pertumbuhan investasipada tahun 2011 naik sebesar 15% dibanding realisasi investasi tahun 2010, atau melebihi Rp.200 triliun. Untuk mencapai target tersebut BKPM tidak akan mengeluarkan <strong>ke</strong>bijakan baru.Namun perlu a<strong>dan</strong>ya <strong>ke</strong>tegasan <strong>dan</strong> <strong>ke</strong>pastian hukum mengenai Public Privat Partnership(PPP) serta insentif fiskal.Terkait dengan investasi asing, Indef menilai komitmen negara asing untuk be<strong>ke</strong>rja sama <strong>dan</strong>berinvestasi di <strong>Indonesia</strong> sangat tinggi, namun tidak semua komitmen mereka sesuai denganyang diharapkan. Beberapa investasi yang direncanakan tidak terealisasi dalam praktek. Hal inidisebabkan lambatnya pemerintah <strong>Indonesia</strong> dalam mengidentifikasi <strong>ke</strong>ndala investasi di<strong>Indonesia</strong> seperti infrastruktur, persoalan lahan <strong>dan</strong> perijinan.2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!