Download PDF (4.8 MB) - DhammaCitta

spritful drizzlemenyedihkan dari sejak ia lahir hingga kematiannya di kala usia yang masihmuda.Pemuda ini semenjak masih seorang anak kecilpun telah menunjukkanbakat yang tidak dimiliki orang lain. Bakat tersebut adalah menari. Namapemuda ini adalah Choyong.Ketika Choyong menari, ia bagaikan angin. Ranting-ranting pepohonandi sekitarnya akan bergetar dan awan-awan yang berkumpul akan terpisah.Tariannya memberikan kegembiraan bagi mereka yang sedang bersedih;tariannya menjadi alunan lagu bagi mereka yang sedang bahagia; makananbagi mereka yang lapar; dan mata air bagi mereka yang haus.Para penduduk desa menyambut Choyong seakan-akan ia adalah permatayang tak ternilai harganya. Tidak ada seorangpun di desa tersebut, kecualiChoyong, yang bisa menari. Tetapi semua penduduk desa suka menontontariannya. Mereka yang sedih menjadi tidak sedih; mereka yang bahagiamenyanyikan kebahagiaannya; yang haus seakan mendapatkan kesegaranmata air. Itulah sebabnya mengapa mereka menganggap Choyong adalahharta tiada ternilai.Akan tetapi, Choyong tidak pernah sekalipun menari untuk suatualasan tertentu. Baginya, menari adalah hidupnya sendiri. Menari adalahkesedihannya. Menari adalah kebahagiaannya.Suatu tahun, pada hari terakhir bulan Desember, Choyong merasaterdorong untuk pergi melihat dunia luar yang besar dan luas. Ia bertanyapada dirinya sendiri, “Berapa lama aku mesti tinggal di desa kecil ini? Akuingin memanjat gunung dan melihat ada apa di sisi sebelah sana. Akuingin pergi menyeberangi sungai yang lebar. Di tepi yang lainnya aku akanmenemukan sebuah dunia yang jauh lebih besar dibandingkan dunia di desaini. Aku mungkin akan menemukan banyak orang yang sedang menunggukuuntuk menunjukkan pada mereka tarianku!”10Berita Vimala Dharma Maret 2012