13.07.2015 Views

Fenomena Kelompok Perguruan Silat di Kabupaten Ponorogo

Fenomena Kelompok Perguruan Silat di Kabupaten Ponorogo

Fenomena Kelompok Perguruan Silat di Kabupaten Ponorogo

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Untuk saat ini <strong>di</strong> <strong>Ponorogo</strong> saja SH Terate memiliki jumlah warga (istilah yang <strong>di</strong>miliki oleh SHTerate untuk menyebut anggota organisasinya) sebanyak 35.500 warga suatu jumlah yang sangatberpotensial untuk <strong>di</strong>ja<strong>di</strong>kan komo<strong>di</strong>tas berbagai kepentingan tertentu.SH Terate menja<strong>di</strong> kekuatan organisasi massa tersen<strong>di</strong>ri <strong>di</strong> <strong>Kabupaten</strong> <strong>Ponorogo</strong> dengan basismassa mayoritas <strong>di</strong> daerah pinggiran baik pinggiran kota kabupaten maupun pinggiran kotakecamatan.“….Warga Terate banyak tersebar <strong>di</strong> daerah pedesaan dan pinggiran kota, karena <strong>di</strong>antaramereka rasa kekeluargaannya masih erat sehingga sesuai dengan visi organisasi yaitupersaudaraan. Berbeda dengan <strong>di</strong> kota orang kan banyak kepentingan sehinggapersaudaraannya kurang begitu kuat”(Koor<strong>di</strong>nator Cabang SH Terate <strong>Ponorogo</strong>/30 April 2003)Maka tak heran, Bupati <strong>Ponorogo</strong> saat ini pada tahun 1998 lalu bergabung menja<strong>di</strong> anggotakehormatan SH Terate,“Pak Markum kuwi anggota kehormatan Terate lho Mas!”(Pak Markum yang menja<strong>di</strong>bupati <strong>Ponorogo</strong> sekarang, menja<strong>di</strong> anggota kehormatan SH Terate lho mas!)(Pelatih SH Terate Sampung/09 April 2003).tahun <strong>di</strong>mana ia untuk kedua kalinya mencalonkan <strong>di</strong>ri menja<strong>di</strong> Bupati dalam masa kedua periodekepemimpinannya, dan tahun <strong>di</strong>mana berbagai kasus perkelahian antar perguruan silat SH Teratedan SH Winongo yang <strong>di</strong>iringi kasus bacok lari <strong>di</strong> <strong>Ponorogo</strong> mulai marak selama hampir 4 tahun.Kecenderungan delegitimasi yang <strong>di</strong>lakukan Bupati tersebut saat ini menja<strong>di</strong> suatu kecenderunganyang bersifat umum <strong>di</strong> kalangan elite formal maupun informal yang ada <strong>di</strong> tingkat lokal, dalammencari dukungan untuk mencapai tujuannya <strong>di</strong>sebabkan warga dari SH Terate menja<strong>di</strong> mayoritas<strong>di</strong> <strong>Ponorogo</strong>.“….Basis massa yang potensial itu ya SH Terate itu massanya hampir <strong>di</strong> seluruh wilayah<strong>Ponorogo</strong> malah bisa <strong>di</strong>katakan sebagai single majority <strong>di</strong><strong>Ponorogo</strong> sini….makanya sejak 2tahun terakhir ini saya menja<strong>di</strong> warga Terate untuk mencari dukungan buat partaisaya…”(Tokoh Golkar Badegan, 24 Juni 2003)Kecenderungan tersebut merupakan suatu hal yang wajar karena SH Terate memiliki strukturorganisasi yang jelas dan cenderung bersifat paternalistic, meskipun dalam ideology Setia Hati tidak<strong>di</strong>kenal istilah bapakisme, sentralisme ataupun kyaisme. Namun dalam kenyataannya elit organisasiSH Terate sangat <strong>di</strong>hormati oleh grass root. Sehingga yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> lapangan adalah berjalannyarantai komando (command chain) seperti halnya dalam komando militer.“….Warga Terate yang <strong>di</strong>andalkan itu jiwa premannya saja sebenarnya mudahmengendalikan mereka tinggal tergantung pimpinannya kalau bilang jangan!, mereka pastinurut….”(Tokoh Golkar Badegan, 24 Juni 2003)Perban<strong>di</strong>ngan <strong>Fenomena</strong> Konflik <strong>Silat</strong> <strong>di</strong> Sampung dan Badegan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!