o_19ql6dmae44j1gnbvi1vdkt38a.pdf
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pengantar: Cara Memuliakan Allah yang Telah Dilalaikan<br />
19<br />
Jadilah peniru-peniru Allah, seperti anak-anak yang<br />
kekasih (Ef. 5:1, NIV).<br />
Jika Anda orang tua, Anda tahu bahwa ada sukacita<br />
istimewa ketika Anda melihat anak-anak Anda meniru beberapa<br />
sifat baik Anda dan menuruti beberapa patokan moral yang<br />
Anda coba teladankan. Ketika kita merasakan sukacita yang<br />
demikian sebagai orang tua, itu hanyalah gema sayup dari<br />
perasaan Allah ketika Ia melihat kita, anak-anak-Nya, meniru<br />
sifat-sifat-Nya yang unggul. “Jadilah peniru-peniru Allah,<br />
seperti anak-anak yang terkasih.”<br />
Ide meniru Allah ini menjelaskan banyak perintah dalam<br />
Alkitab. Sebagai contoh, “Kita mengasihi, karena Allah lebih<br />
dahulu mengasihi kita” (1 Yoh. 4:19). Kita meniru kasih Allah<br />
ketika kita bertindak dengan kasih. Atau, “Kuduslah kamu,<br />
sebab Aku kudus” (1 Ptr. 1:16, mengutip Im. 11:44). Secara<br />
serupa, Yesus mengajarkan, “Hendaklah kamu murah hati,<br />
sama seperti Bapamu adalah murah hati” (Luk. 6:36). Ia juga<br />
bersabda, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti<br />
Bapamu yang di sorga adalah sempurna” (Mat. 5:48). Allah<br />
ingin kita menjadi seperti Dia.<br />
Ide meniru karakter Allah sehingga Ia bergembira karena<br />
kita menjelaskan perintah-perintah moral dalam Alkitab juga.<br />
Sebagai contoh, Allah menginginkan kita berkata benar, tidak<br />
berdusta, karena Ia adalah Tuhan “yang tidak berdusta” (Tit.<br />
1:2). Ia melarang kita berzinah karena Ia adalah Tuhan yang<br />
setia kepada komitmen perjanjian-Nya dan Ia gembira melihat<br />
kita setia kepada perjanjian pernikahan kita (lihat Mal. 2:14).<br />
Dan Allah memerintahkan anak-anak-Nya, “Hormatilah<br />
ayahmu dan ibumu” (Kel. 20:12; dikutip dalam Ef. 6:2),