04.08.2015 Views

Teaching Your Children.pdf

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

J I M B U R N ST E A C H I N GY O U RC H I L D R E NH E A L T H YS E X U A L I T YPANDANGAN ALKITABIAH TENTANGPENDIDIKAN SEKS UNTUK MEMPERSIAPKANANAK-ANAK ANDA DALAM KEHIDUPANNYA


Copyright © 2008 by Jim BurnsOriginally published in English under the title<strong>Teaching</strong> <strong>Your</strong> <strong>Children</strong> Healthy Sexualityby Bethany House, a division of Baker Publishing GroupGrand Rapids, Michigan, 49516, USAJim Burns Photo courtesy ofScott Roberts / Marc Roberts PhotographyPengalih Bahasa : Lenny WatiPenyunting : James YanuarProof Read : Jonathan ArifinDesain Sampul : Lookout Design, Inc.Tata Letak : Riky SetiadiHak terjemahan Bahasa Indonesia ada pada :PT. VISI ANUGERAH INDONESIAEmail : visipress@visi-bookstore.comISBN : 978-602-8073-27-1Cetakan pertama, Januari 2010Indonesian Edition © visipress 2010Hak cipta dilindungi oleh undang-undangDilarang memperbanyak sebagian atauseluruh isi buku ini tanpa seizin Penerbit.Member of CBA IndonesiaNo : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina


DAFTAR ISIBab Satu:Bab Dua:Bab Tiga:Bab Empat:Bab Lima:Bab Enam:Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitasyang Berpusat pada Nilai-Nilai - 9Membangun Sebuah Fondasi dalamMengajarkan Prinsip Kekudusan - 29Membantu Anak-Anak Anda MenetapkanStandar - 51Bagaimana dan Kapan Membahas Seks danSeksualitas dengan Anak-Anak Anda - 69Seks di luar Pernikahan: Pilihan danKonsekuensinya - 87Pelecehan Seksual: Pencegahan danPertolongan - 107Bab Tujuh: Penanganan Seksualitas Pribadi - 123Bab Delapan: Pertanyaan dan Jawaban - 137Bab Sembilan: Pertanyaan Penolonh Pembuka Diskusi danPercakapan Mengenai Iman - 155Catatan-catatan - 163


BAB SATUMengajarkan Anak-Anak AndaSeksualitas yang Berpusatpada Nilai-Nilai“Berapa banyak di antara Anda yang mendapatkan pengajaranseks yang sehat, yang berpusat pada nilai-nilai dari orang tuaAnda sewaktu Anda tumbuh menjadi dewasa?” Ini adalah sebuahpertanyaan yang saya ajukan kepada para orang tua dimanapun.Dan jawabannya selalu sama. Pada sebuah pertemuan yang terdiridari, katakanlah, empat ratus orang, biasanya hanya empatyang mengangkat tangan mereka. Tidak peduli dimanapun sayaberada—berbicara di gereja atau tempat lain—rasionya selalukonsisten.Adalah benar: Orang tua kita tidak menyampaikan seksualitasyang sehat kepada kita, dan sayangnya, kita juga tidak melakukanyang lebih baik terhadap anak-anak kita sendiri. Banyak sekalikaum muda yang berkata mereka menerima lebih banyak informasimengenai seksualitas dari teman-teman mereka, media,dan sekolah dibandingkan dari rumah mereka. Hal ini bukanlahberita yang baik, terutama ketika semua studi menunjukkan bah-9


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITYwa semakin banyak pendidikan seks yang positif dan berpusatpada nilai-nilai yang mereka terima di rumah, semakin jauh daripergaulan bebas mereka nantinya.Orang tua hampir selalu menjadi orang yang memperhatikankepentingan terbaik anak-anak mereka sewaktu menyangkut seksualitas.Anda dan saya mempunyai kesempatan untuk memberikananak-anak kita pendidikan seks yang sehat, berpusat padanilai-nilai, yaitu berdasarkan pada nilai-nilai Tuhan. Dia telahmemberikan kita seksualitas. Dalam kerangka Firman Tuhan,seks itu tidak kotor. Dalam konteks pernikahan, seks itu indah.Budaya dunia telah membuat seks murah, tetapi pandanganAllah mengenai seksualitas itu luar biasa indahnya.Sejujurnya, tugas utama dari sekolah bukanlah untukmengajarkan moralitas dan nilai-nilai, dan seharusnya juga bukanuntuk dilimpahkan kepada bintang rock atau bintang media.Dan teman? Sekarang saya tertawa terbahak-bahak mengingatbagaimana teman-teman berbicara kepada saya sewaktu di kelaslima mengenai “burung-burung dan lebah-lebah”* 1 . Pembicaraanyang memberikan informasi tidak benar dan salah arah.Walaupun orang tua generasi ini umumnya ingin melakukanyang lebih baik dalam berkomunikasi, terlalu banyak paraibu dan ayah yang bermaksud baik, justru diam dalam kebisuanterlalu lama. Kebanyakan mereka dahulunya tidak memilikikomunikasi yang sehat mengenai seksualitas. Mereka takut jikamembicarakan hal “itu” akan merenggut keluguan seksual anak-* 1 “burung-burung dan lebah-lebah” adalah sebuah idiom bahasa Inggris yangmerujuk kepada masa perkenalan akan seks. Idiom ini juga digunakan untukmengajarkan seseorang, biasanya anak kecil, mengenai seks dan kehamilan.Frasa tersebut merupakan metafora dan eufemisme yang sering digunakan untukmenghindari pembicaraan secara teknis dan terbuka mengenai subjeknya.Menurut tradisi, burung-burung dan lebah-lebah adalah sebuah ceritametafora yang menerangkan proses dan konsekuensi dari hubungan seksualmelalui perbandingan kejadian natural alam yang mudah dilihat seperti padapenyerbukan bunga. (Sumber: Wikipedia)10


Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitas yang Berpusat pada Nilai-Nilaianak mereka, atau keinginan seksual anak-anak mereka mungkinakan bangkit lebih awal. Beberapa orang tua menghindari topiktersebut karena kemungkinan akan ditanyai mengenai pengalamannya,mereka tidak bangga bagaimana mengatasi seksualitasmereka. Walaupun demikian, orang terbaik untuk mengajarkananak Anda mengenai hubungan dan seksualitas adalah Anda!Tujuan: Integritas Seksual yang BerlangsungSeumur HidupBagi kebanyakan orang tua, tujuan utamanya adalah melakukansegala sesuatu yang mungkin untuk memastikan bahwa anakanakmereka tetap suci sampai hari pernikahan mereka. Hal iniluar biasa, tetapi saya percaya kita bisa dan harus melakukanyang lebih lagi bagi anak-anak kita. Kita dapat membantu menanamkanintegritas seksual yang tak berkesudahan dimulai darikecil dan berlanjut seumur hidup mereka, membimbing pencitraandiri mereka, bagaimana mereka memperlakukan lawanjenis, dan bagaimana mereka melihat dan menikmati keintimandalam pernikahan, juga bagaimana mereka tetap menjaga kesuciandalam pikiran dan tubuh mereka. Saya membandingkannyadengan mengajarkan anak-anak kita kebiasaan makan sehat. Kitatentunya ingin mereka makan brokoli, roti gandum, dan makanansehat lainnya sewaktu tinggal di rumah, tapi lebih dari segalanya,kita ingin mereka terus menabur dan menikmati keuntungan darikebiasaan makan sehat setelah mereka keluar rumah.Kepercayaan yang mendasari integritas seksual ini tidak munculdari satu kali percakapan atau satu kali kelas pendidikan seks.Hal ini tumbuh seiring dengan orang tua yang mengajar, mendiskusikandan menjadi panutan dalam seksualitas yang berdasar11


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITYpada nilai-nilai. Ketika saya berbicara dengan pemuda pemudiyang berintegritas seksual, mereka hampir selalu mengatakanadanya percakapan yang berkesinambungan dengan orang tuayang kebanyakan mereka rasakan sangat natural. Tidak peduliberapa usia mereka, anak-anak belajar paling baik ketika merekaberbicara dan berdiskusi, bukan pada saat para orang tua berceramah.Scott dan Anne datang kepada saya untuk konseling pranikah.Mereka berdua sebelumnya masuk dalam grup pemudasaya. Dalam satu sesi, kami berbicara mengenai seksualitas. Sayasangat senang mendengar mereka berdua masih perawan danperjaka; hal ini bukan hal yang biasa di jaman ini, bahkan diantaraorang-orang Kristen sekalipun. Saya bertanya bagaimana merekamemilih berintegritas dalam seksual ketika kebanyakan darigenerasi mereka tidak. Jawaban mereka sangat dalam. Pertama,mereka berkata orang tua mereka telah berbicara dengan bebasdan terbuka mengenai masalah yang berhubungan dengan seks.Kedua, sewaktu di grup pemuda sekolah umum, mereka telahbersumpah untuk menjaga kesucian dalam seksualitas. Ketiga,walaupun mereka merasakan dorongan seksual yang kuat dan tidakmudah buat mereka untuk menunggu, mereka berdua membuatsuatu keputusan untuk melakukan disiplin bertarak* 2 secaraspiritual. Secara pribadi, saya melihat bahwa orang-orang mudaseperti Scott dan Anne yang berkomitmen untuk berdisiplin bertaraksecara fisik, tidak hanya menghormati dan mencintai Tuhandengan mata mereka, pikiran, dan hati, tapi juga dengan tubuhmereka. Komitmen kesucian seksual yang menyeluruh ini merupakanhidup yang berdasar kepada apa yang saya sebut sebagaiPrinsip Kekudusan (akan dijelaskan lebih lanjut di bab 2).Pernikahan Scott dan Anne merupakan saat yang penuh sukacita,dan saya mengambil kesempatan penting ini untuk ber-* 2 Menahan hawa nafsu dengan berpuasa atau berpantang.12


Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitas yang Berpusat pada Nilai-Nilaiterima kasih kepada kedua pasangan orang tua mereka atas awalyang hebat bagi pasangan muda tersebut. Para orang tua itu tertawadan berkata tidak semuanya mudah. Bahkan, mereka berkatabeberapa percakapan yang sangat membuat mereka tidaknyaman. Tetapi hasilnya sebanding dengan ketidaknyamanantersebut. Scott dan Anne sedang menapaki jalan dalam menemukanapa yang telah diketahui para ahli selama bertahun-tahun:Seks lebih baik dalam pernikahan. Seks menjadi lebih baik bilapasangan mempunyai hubungan spiritual, dan seks tidak akanlebih baik jika Anda tinggal bersama sebelum pernikahan. 1Anda mungkin bertanya-tanya, apa hubungannya cerita inidengan saya dan keluarga saya? Anak-anak saya masih kecil. Sebenarnya,waktu terbaik dalam memperkenalkan seksualitas yangsehat adalah sewaktu anak-anak masih kecil. Kemudian Andadapat mengajarkan nilai-nilai yang sehat nantinya pada waktuyang tepat di setiap tahap perkembangan dalam hidupnya.Apa yang Dihadapi Anak-Anak KitaUntuk melakukan pekerjaan yang terbaik sebagai orang tua, kitaperlu menjadi murid-murid dalam mempelajari budaya dimanaanak-anak kita tumbuh menjadi dewasa. Akhir-akhir ini, budayatersebut “mendewasakan” anak-anak. Hal ini tidak pernah terjadisebelumnya. Kita mungkin pernah menjadi remaja di sekaliwaktu, tetapi kita tidak pernah mengalaminya “waktu seumurmereka” karena mereka mengalami banyak hal pada saat masihmuda. Apa yang dihadapi anak yang berumur sepuluh tahunsaat ini sangat jauh berbeda dengan apa yang pernah kita hadapisewaktu berumur sepuluh tahun.Saya menyadari bahwa para orang tua yang memiliki anakanakkecil mungkin ingin melewatkan beberapa fakta dan infor-13


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITYmasi di bawah ini yang cenderung berhubungan dengan budayaremaja, tetapi jangan melakukannya. Waktu Anda telah tiba.Berikut ini faktanya, fakta-fakta yang buruk. Tanpa adanyafondasi kokoh seksualitas yang sehat dan tanpa adanya integritasseksual, anak-anak Anda dapat berakhir di sisi yang salah dalamstatistik ini.Fakta-Faktanya 2• Hampir 60 persen dari anak-anak berumur enam belassampai delapan belas tahun telah melakukan hubunganseksual.• Hampir sepertiga dari anak-anak berumur tiga belas sampailima belas tahun telah melakukan hubungan seksual.• Hampir 60 persen dari para remaja yang aktif secara seksualtidak menggunakan alat kontrasepsi, dan sejumlah angkaitu pula tidak pernah sekalipun mereka berbincang denganorang tuanya mengenai alat kontrasepsi.• Sembilan puluh persen dari anak-anak yang disurvei percayadalam pernikahan, tetapi 74 persen berkata merekamemilih untuk hidup bersama dengan seseorang sebelumpernikahan atau daripada menikah.• Tiga puluh satu persen anak remaja putri yang masihperawan berkata mereka pernah merasa ditekan olehseorang laki-laki untuk melakukan yang lebih jauh.• Enam puluh tujuh persen remaja yang telah melakukanhubungan seksual berharap bahwa seandainya dahulumereka menunggu.• Lebih dari setengah anak muda di Amerika mengaku telahmelakukan oral seks per umur dua puluh dua tahun.14


Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitas yang Berpusat pada Nilai-Nilai• Umur rata-rata dari pemaparan pertama kali terhadap pornografidi Internet adalah umur sebelas tahun.• Tiga juta kasus baru penyakit kelamin menular muncul setiaptahunnya di antara para remaja.• Pada musim panas tahun 2000, majalah Twist melakukansurvey online terhadap sepuluh ribu remaja putri, lebih darisetengahnya berumur di bawah empat belas tahun. Yangmengejutkan, 24 persen dari remaja putri tersebut yangmasih perawan mengaku bahwa mereka melakukan oralseks.• Ada empat belas ribu adegan seksual atau ucapan tidaklangsung mengenai seks pada jam tayang utama TV setiaptahunnya.Statistik ini sangat mengkhawatirkan ketika Anda memikirkanbahwa dibalik angka-angka tadi terdapat nama-nama dan wajahwajahdan keluarga-keluarga serta kisah-kisah dari para remajatersebut. Tidak, tidak setiap kisah dapat diubah dengan mengajarkanseksualitas yang sehat, tetapi banyak yang dapat berubah.Anak-anak saat ini tidak hanya menginginkan pembicaraanmengenai “burung-burung dan lebah-lebah”. Mereka menginginkanjawaban, dan saya pikir tempat terbaik untuk mendapatkanjawaban-jawaban itu adalah dari orang tua mereka.Untuk melihat apa yang anak-anak hadapi, saya pikir Andaakan tertarik mengetahui beberapa pertanyaan yang saya dapatdari anak muda Kristen.• Seberapa jauhkah terlalu jauh itu?• Apakah mungkin mendapatkan pil KB tanpa diketahuiorang tua saya?• Saya jatuh ke dalam pornografi di Internet. Sekarang saya15


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITYtidak bisa mengontrol diri sendiri dan saya mengunjungi situs-situsitu setiap hari. Hal ini mempengaruhi kehidupanspiritual saya dan pandangan saya terhadap para gadis.Saya pikir saya kecanduan. Apa yang harus saya lakukanuntuk mendapatkan pertolongan?• Berapa sering orang-orang yang sudah menikah biasanyamelakukan hubungan seksual?• Apakah oral seks diperbolehkan? Jika Anda melakukan oralseks, apakah Anda masih perawan?• Semua teman perempuan SMP (kecuali saya) percaya bahwa“teman dengan keuntungan”* 3 itu boleh. Mereka tidakingin melakukan hubungan seksual, tetapi bercumbu bukanlahhal yang besar. Apakah pendapat Anda?• Apakah masturbasi itu salah?• Apa pendapat Anda mengenai gadis-gadis yang mendapatkanpijatan di punggung dari pacar mereka? Kadang-kadangsaya pikir pacar saya ingin melakukan yang lebih lagi daripadahanya punggung saja.• Pada umur berapakah anak laki-laki mengalami ereksi pertamanya?• Benarkah Anda bisa mendapatkan penyakit menular seksualtanpa melakukan hubungan seksual?• Saya sangat takut tertular penyakit AIDS. Apa yang dapatsaya lakukan supaya terhindar dari penyakit ini?• Apakah Tuhan akan mengutuk saya jika saya melakukanhubungan seksual sebelum pernikahan? Akankah Dia me-* 3 “Teman dengan keuntungan” adalah sebuah persetujuan di antara duaorang yang berteman, saling tertarik secara fisik dan melakukan hubunganseksual. Tidak ada yang berkomitmen terhadap yang lainnya, dan keduanyadapat mulai berkencan dengan orang lain kapan saja tanpa pemberitahuan sebelumnya.Persetujuan ini bukanlah pacaran, sebuah hubungan, atau bahkankencan.(Sumber: Wikipedia)16


Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitas yang Berpusat pada Nilai-Nilaimaafkan saya?• Bolehkah menurut Anda jika saya dan teman-teman mengikutiacara menginap bersama anak laki-laki/perempuan sejauhada para pengawas?• Apa yang remaja pria dapat lakukan bila dia bergairah terhadapremaja pria lainnya? Bagaimana saya dapat mengatasinyatanpa menjadi homoseksual?• Apakah Tuhan mengampuni orang-orang Kristen yang pernahmelakukan aborsi?• Saya mengalami kekerasan seksual selama lima tahun danbelum pernah memberitahu siapapun mengenai hal ini.Bagaimana saya dapat berusaha melupakan dan mengatasinya?Pertanyaan-pertanyaan tersebut menyadarkan Anda, bukan?Saya menyadari bahwa Anda sekarang mungkin tidak bersikapsangat optimis mengenai masa depan anak Anda, tetapi faktanyaada harapan dan ada jawaban. Anak-anak sekarang ini menerimapesan yang beragam ketika berbicara mengenai seksualitas, danadalah tugas kita untuk membantu menyusun pesan-pesan tersebutserta jawaban-jawabannya.Pesan-Pesan yang BeragamAnak-anak muda mengalami tekanan berat akan seksualitasmereka dan mereka dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan,sebagian karena informasi yang saling bertentangan yang merekaterima dari sumber yang berbeda. Untuk menyederhanakannya,mari kita lihat tiga area dimana anak-anak menerima pesan-pesanyang beragam.17


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITY1.Orang tua berkata, “Jangan melakukannya …” (dan lalu tidakmembicarakannya—hening).2.Gereja berkata, “Jangan melakukannya karena hal itu kotor,busuk dan berdosa, jadi tundalah sampai kamu menikah!”3.Aliran sekuler berkata, “Beginilah cara melakukannya—danpastikan kamu memakai kondom.”Kami mendapati fakta bahwa para orang tua jarang mengambilinisiatif dalam memberikan pengajaran mengenai pendidikanseksual yang sehat kepada anak-anak mereka. Anak-anak memberitahusaya bahwa yang mereka dengar dari orang tua merekahanya, “Jangan melakukannya,” dengan penjelasan minim atautidak sama sekali. Kebanyakan orang tua tidak mengambil waktuuntuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan seperti yang telahdisebutkan sebelumnya. Walaupun saya pikir bahwa gereja padatahun-tahun terakhir ini telah melakukan pekerjaan yang lebihbaik dalam mengkomunikasikan bentuk sehat dari seksualitas,anak-anak masih berpikir apa yang mereka dengar dari gerejaadalah bahwa seks itu hal yang kotor, berdosa … dan bahwamereka harus menunggu untuk merasakan hal yang kotor, berdosaitu sampai mereka menikah! Mungkin itu sebabnya banyakpasangan yang telah menikah masih berjuang untuk menikmatiseksualitas yang telah Allah berikan kepada mereka. Walaupundemikian, seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, gereja-gerejasekarang memiliki sumber yang baik dan lebih terbukadalam menyediakan informasi yang baik. Sayangnya, aliransekuler sangat senang sekali memberikan informasi menurutpendapatnya mengenai seksualitas. Film-film, TV, pertunjukan,musik, situs jejaring, dan banyak selebriti mengekspresikan sikapdan pandangannya yang bertolak belakang dengan nilai-nilai yangingin kita teruskan. Kita tidak bisa mengharapkan aliran sekuler18


Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitas yang Berpusat pada Nilai-Nilaimemberikan moral dan nilai-nilai yang sehat kepada anak-anakkita. Itu adalah tugas kita. Keheningan atau keluhan tidak akanmenolong anak-anak kita.KrisisKebanyakan otoritas percaya bahwa generasi muda sekarang hidupdalam krisis seksual. Penting untuk dimengerti bahwa krisistersebut ditafsirkan secara berbeda di masyarakat. Dunia sekulermenganggap hubungan seks bebas sebagai krisis berdasarkankepada akibat dari hubungan seks bebas: para ibu yang tidakmenikah, kesulitan dalam keuangan, penyakit menular seksual,aborsi, dan seterusnya. Komunitas sekuler mengakui bahwa memangada masalah. Tetapi, fokusnya adalah akibat-akibat yangditimbulkan.Pandangan Kristen lebih dititik beratkan pada manusianya.Fokus kita adalah pengembangan nilai-nilai yang sehat, pertanggungjawabanakan tindakan pribadi, hubungan pribadi denganTuhan, dan secara umum apa yang benar dan yang salah.Pandangan Kristen dalam lingkup yang lebih luas mencakupbagaimana kita memperlakukan lawan jenis dan karakter moralkita yang lebih tinggi.Pada perdebatan baru-baru ini antara saya dan pimpinandari gerakan Planned Parenthood, kami sama-sama menyetujuibanyak pokok persoalan. Kami menyetujui bahwa banyak anakanakbereksperimen dengan perilaku seksual. Kami berdua sangatpeduli dengan para ibu yang tidak menikah dan anak-anaknya.Kami peduli pada penyakit menular seksual dan kekerasan seksual.Kami bahkan setuju bahwa para orang tua dapat memberikanpendidikan seksual yang terbaik dan paling efektif. Tetapi,kami berselisih paham akan inti dari akar permasalahannya yang19


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITYbukan hanya akibat-akibat dari seks bebas tapi apa yang menjadipemicunya: menurunnya moral dan nilai-nilai, juga bagaimanaorang-orang muda berusaha menghindari tanggung jawab akanperilaku seksual mereka.Aspek lain yang mengkhawatirkan dari krisis ini adalah seksmengelabui anak-anak masuk ke dalam “keintiman instan”. Ketikaanak-anak muda menjadi intim secara fisik satu sama lain lalumereka putus hubungan, hal ini meninggalkan bekas luka. Sayatelah melihat tren ini lebih dari sepuluh tahun terakhir dalampelayanan pribadi saya dengan murid-murid sekolah. Seorangwanita atau pria muda berbicara dengan saya mengenai putusnyahubungan seperti sebuah perceraian. Semakin saya melihat perubahannegatif dari kesehatan emosi murid-murid yang baru sajaputus hubungan, semakin banyak saya mendengar bahwa merekaaktif melakukan hubungan seks. Ceritanya seperti ini: “Kamisangat saling mencintai. Kami tidak bermaksud berhubungansecara fisik, tetapi kami tergelincir. Semakin banyak waktu yangkami lalui dalam level seksual, semakin dekat kami satu sama lain.Sekarang kami sudah putus hubungan dan saya merasa hancur.Saya tidak yakin bahwa saya bisa melanjutkan hidup.” Beberapaahli berkata sebanyak 70% remaja yang melakukan percobaanbunuh diri berakar dari putusnya hubungan romantis.Semuanya ini menunjukkan bahwa tidak ada hal yang disebutseks sambil lalu. Keintiman seksual mempengaruhi emosi, relasi,mental dan kehidupan spiritual, serta keadaan fisik kita.Untuk para orang tua yang memiliki anak-anak kecil, keprihatinanutama kami adalah seksualisasi dini pada anak-anak.Kami menemukan bahwa pemaparan dini pada pengalamanseksual secara ekplisit menyebabkan cepatnya pemikiran seksualyang menyimpang pada anak-anak. Jika Anda telah melindungianak Anda dari tontonan baik film ataupun acara TV yang20


Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitas yang Berpusat pada Nilai-Nilaibermuatan seks, itu baik. Kita tidak seharusnya membesarkananak-anak “bahagia” yang selalu mendapatkan apa yang merekakehendaki. Kita berusaha membesarkan anak-anak bertanggungjawab yang akan membuat keputusan bijak dalam hal moralitasmereka. Banyak mendengarkan dan melihat muatan seksual secaraliberal tidaklah sehat.Salah satu dari banyak tugas orang tua adalah memonitormedia yang anak-anak kita lihat dan gunakan, juga pertemananmereka. Kita perlu menjadi murid dalam mempelajari budayamereka. Kita perlu mendengarkan apa yang mereka dengar,melihat apa yang mereka lihat, dan membaca apa yang merekabaca. Saya tahu hal ini kedengarannya bertentangan ketika sebelumnyasaya telah memuji para orang tua yang menciptakanrumah-rumah yang aman dari media, tetapi mari saya jelaskan.Sementara anak-anak makin dewasa dan terekspos akan media,sangatlah penting bagi orang tua untuk memimpin dalammembantu anak-anak mereka belajar memilah apa muatan apayang sehat dan yang tidak sehat itu. Seksualisasi dini pada anakanaktidaklah sehat; dalam budaya sekarang ini, orang tua harusmengetahui secara mendalam pengaruh-pengaruh pada budayaanak muda, dan percakapan antara orang tua dan anak-anaknyasangatlah penting. Anak-anak belajar paling baik ketika merekaberdiskusi—bukan waktu ibu atau ayah menggurui.Sekolah Kristen yang sangat baik di daerah kami mengadakanmalam pesta dansa untuk anak-anak Sekolah MenengahPertama. Para orang tua membelikan pakaian mahal untuk pestadansa. Banyak anak yang makan di restoran mewah dan tiba ketempat pesta dengan menggunakan mobil-mobil limosin. Pestaini diawasi dengan baik, dan program acaranya baik serta menyenangkan.Masalahnya pengalaman kencan yang indah terse-21


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITYbut membuat anak-anak SMP maju dengan cepat dalam halpergaulan dengan lawan jenisnya. Jangan salah tanggap—sayasuka ide memberikan anak-anak kita “tonggak” waktunya berpacarandan menjadi dewasa. Secara pribadi saya berpikir adalahlebih baik bagi kaum muda untuk melihat ke depan tonggaktonggakdalam jenjang kehidupan mereka, seperti pesta dansaspesial berikutnya di Sekolah Menengah Umum, atau mengemudikendaraan, atau memberikan suara dalam pemilu. Janganmembiarkan tonggak untuk berpacaran datang terlalu dini dalamhidup anak Anda. Dalam budaya saat ini, hal tersebut mungkinmenjadi peperangan yang harus Anda menangkan. Saya percayabahwa acara pertemanan yang positif akan membantu anak-anakbelajar bagaimana menjalin hubungan dengan perilaku yangpositif terhadap lawan jenis. Hal ini salah satu dari banyak alasanmengapa saya sangat mendukung pelayanan kaum muda dananak-anak di gereja-gereja. Walaupun demikian, membiarkananak-anak merasakan hubungan anak laki-laki/perempuan padatingkat yang lebih dalam di usia yang masih terlalu muda dapatmengakibatkan seksualisasi dini dan masalah-masalah yang terkaitdi dalamnya (yang akan dibahas secara terperinci di bab 5).Beberapa orang tua tidak melihat adanya masalah ketikaanak-anak di bawah umur enam belas tahun berpacaran. Terusterang, saya melihatnya. Berikut ini satu penelitian menemukan:22


Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitas yang Berpusat pada Nilai-NilaiUmur ketika Berpacaran12 tahun13 tahun14 tahun15 tahun16 tahun% yang MelakukanHubungan Seksualsebelum Kelulusan 391%56%53%40%20%Lingkup Tugas AndaTidak diragukan lagi bahwa Anda tidak akan membaca bukuini jika Anda tidak memiliki kepedulian yang sama seperti saya.Beberapa orang tua melihat revolusi seksual, lalu dipenuhi ketakutan.Berkeluh kesah mengenai kebudayaan yang semakin rusaktidak akan menolong anak-anak kita. Kita perlu menghadapifakta dan permasalahannya secara sehat dan dengan cara yangbaik. Hal ini tidak mudah atau nyaman, tetapi hasilnya pasti akansepadan.Berikut ini adalah lima hal kunci yang anak-anak perlukandalam mengembangkan pandangan yang sehat akan seksualitasmereka dan hubungan yang lebih baik dengan orang tua mereka.Selebihnya dari buku ini dikhususkan untuk memperlengkapiAnda akan cara dan pengertian yang diperlukan untuk menyelesaikantugas berat ini.23


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITY1. Berbincang-bincangKomunikasi adalah kunci untuk mengembangkan seksualitasyang sehat. Saya katakan sekali lagi: Anak-anak belajar paling baikketika mereka berdiskusi, bukan waktu ibu atau ayah menggurui.Buatlah pengajaran nilai-nilai seksualitas yang sehat, senormaldan sealami mungkin. Ingatlah bahwa setiap anak berbeda. Salahsatu anak kami sangat terbuka terhadap kami mengenai masalahseksual. Yang lainnya hanya diam dan kami baru kemudian tahubahwa sebenarnya dia sedang mendengarkan. Anak yang palingkecil memberitahu kami bahwa dia sudah tahu semua hal itu karenakakak-kakak perempuannya telah mengajarkannya jauh sebelumwaktunya. Walaupun demikian, mengembangkan atmosferyang sehat dalam perbincangan mengenai seksualitas merupakanhal yang penting. Pastikan perbincangan Anda berkembang semestinya,dan buatlah jangka waktu untuk membahas semua aspekseksualitas. Tujuan utama Anda adalah memberikan arti dannilai pada seksualitas mereka yang kelak akan membantu merekauntuk memilih hidup dalam integritas seksual.2. Panutan akan Kejujuran dan IntegritasMembicarakan seksualitas dapat menimbulkan ketidaknyamanan.Beberapa dari kita tidak mengontrol hormon sebaik yangkita harapkan sewaktu muda. Tidak peduli seperti apa situasi kita,menangani permasalahan dengan kejujuran adalah pendekatanyang paling sehat. Anda tidak harus menceritakan semua “dosalama” Anda, tetapi jangan takut untuk mengatakan alasanmengapa Anda mencemaskan anak-anak karena Anda sendiritidak mendapatkan perbincangan yang sehat seperti ini, dan halini berpengaruh terhadap Anda. Integritas seksual Anda juga ber-24


Mengajarkan Anak-Anak Anda Seksualitas yang Berpusat pada Nilai-Nilaipengaruh besar dalam menciptakan rasa aman dalam diri anakAnda. Bahkan, satu ayat dari kitab Amsal dalam Alkitab berkata,“Siapa yang bersih kelakuannya, aman jalannya …” (Amsal 10:9),dan saya yakin bahwa pria atau wanita yang hidup berintegritasakan menghasilkan anak yang lebih bisa diandalkan. Kenyataannya:Anda tidak dapat meminta anak-anak Anda untuk hidup dijalan yang Anda sendiri tidak jalani. Saya ingat akan percakapanbaru-baru ini dengan seorang ibu orang tua tunggal yang prihatinterhadap anak laki-lakinya yang melakukan seks bebas. Ibutersebut selama lebih dari tiga tahun belakangan ini membawabanyak pria ke dalam rumah mereka untuk tidur bersamanya.Komentar saya dengan tegas tapi penuh cinta adalah, “Anda tidakdapat mengharap sesuatu dari anak laki-laki Anda bila Andasendiri tidak mau menerapkan nilai-nilai yang sama dalam hidupAnda.”3. Pengaruh Positif dari Teman SebayaOrang-orang berbicara banyak mengenai pengaruh buruktekanan teman sebaya, tetapi ada juga hal seperti pengaruh positifteman sebaya. Jangan menganggap rendah pengaruh teman-temanterhadap anak-anak Anda. Sementara mereka menjadi dewasa,Anda tentu saja tidak dapat meluangkan setiap waktu yangada dengan setiap teman mereka, tetapi Anda dapat melakukanbanyak untuk membawa pengaruh positif dalam kehidupan anakanakAnda. Kegiatan gereja, olah raga, band, dan aktifitas sehatlainnya akan membantu anak-anak Anda menemukan pergaulanyang baik. Beri dukungan terhadap persahabatan yang baik.Lakukan yang lebih untuk menjaga pergaulan sehat. Sementaraanak-anak tumbuh menjadi dewasa, hal ini kadang lebih mudahdiucapkan daripada dijalankan, tetapi jangan menyerah. Para25


TEACHING YOUR CHILDREN HEALTHY SEXUALITYahli memberitahu kita bahwa anak-anak akan mengadosi nilai-nilaikehidupan teman mereka. Kenalilah teman-teman anak-anakAnda beserta keluarganya. Cathy dan saya bahkan membuatkolam renang di halaman rumah ketika anak-anak kami beranjakdewasa sehingga rumah kami menjadi tempat berkumpul. Tentusaja hal itu tidak menjadi jawaban untuk setiap orang, tetapiintinya adalah memprioritaskan pengaruh positif teman sebaya.Pada musim panas baru-baru ini, sepasang orang tua yang sangatbijaksana memberitahu saya bahwa anak gadis mereka yang diSMP mulai menghabiskan waktu dengan kumpulan yang salah.Mereka lalu mengajak satu teman di gerejanya untuk pergi keacara musim panas Kristen bersamanya dan menawarkan memberikanbeasiswa kepadanya. Acara musim panas tersebut telahmembawa anak perempuan mereka kembali ke dalam perkumpulanteman sebaya yang lebih baik. Hal ini berkat pemikiranyang baik dari kedua orang tuanya.4. Anugerah dan PengampunanSementara Anda mengembangkan percakapan dengan anakanakAnda mengenai seksualitas yang sehat, pastikan ada banyakpercakapan positif mengenai anugerah dan pengampunan.Tuhan bukanlah “pembunuh kesenangan” atas seksualitas kita.Dia peduli akan setiap aspek di kehidupan kita, termasuk seksualitaskita. Beberapa keluarga bermaksud baik, tetapi dalamkeputusasaan mereka mengajarkan nilai-nilai kepada anak-anak,mereka mengubah seksualitas menjadi sesuatu yang kotor.Jangan menjadi seperti itu. Anak-anak memerlukan bantuandalam menetapkan standar untuk hubungan relasi serta seksualitasyang positif dan sehat, dan hal ini selalu lebih efektif jikadisertai anugerah dan pengampunan. Pada bab berikutnya, kita26

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!