kelas12_alat ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 3_sri
Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020
Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
detail gambar tubuh. Ini tidak selalu diperlukan melakukan scan ke<br />
seluruh tubuh. Dokter lebih sering mendiagnosa <strong>dan</strong> memberi<br />
melakukan scan hanya sebagian perlakuan penyakit yang sangat<br />
kecil. Karena pengujian irisan tubuh<br />
irisan demi irisan, scan CAT jauh<br />
lebih terencana dari pada sinar X<br />
konvensional. Sekarang ini dokter<br />
bervariasi, meliputi trauma, kanker<br />
<strong>dan</strong> osteoporosis. Ini merupakan<br />
perangkat yang tak ternilai dalam<br />
kedokteran modern.<br />
menggunakan scan CAT untuk<br />
13.2.4.1. Cara Kerja CT Scan <strong>dan</strong><br />
Perkembangannya<br />
Selama CT scan bekerja,<br />
generator sinar X memberi daya ke<br />
tabung sinar X, sinar X dihasilkan<br />
oleh tabung sinar X <strong>dan</strong> diemisikan<br />
seperti diputar mengelilingi pasien.<br />
Sinar X dilewatkan melalui tubuh<br />
pasien ke detektor, yang mana ini<br />
sangat tergantung pada jenis <strong>dan</strong><br />
model CT scanner, mungkin terdiri<br />
dari ionisasi gas xenon atau kristal<br />
(seperti cesium-iodide atau<br />
cadmium-tungstate). Selama satu<br />
putaran detektor menghasilkan<br />
sinyal listrik, yang dibangkitkan<br />
setelah penyinaran sinar X. Sinyal<br />
listrik ini ditransfer ke komputer,<br />
diproses <strong>dan</strong> direkonstruksi ke<br />
Sekarang terdapat beberapa jenis<br />
CT scanner untuk penggunaan<br />
maupun konfigurasi melakukan<br />
scanning kedepannya berbeda. CT<br />
scanner konvensional yang telah<br />
dikenalkan tahun 1970, mempunyai<br />
kabel yang diletakkan pada susunan<br />
detektor, <strong>dan</strong> oleh karena itu pada<br />
akhir putaran tabung sinar X,<br />
perakitan harus dikemblaikan untuk<br />
menghindari kebingungan kabel, CT<br />
konvensional kecepatan scanning<br />
paling rendah. CT scan spiral, juga<br />
dinamakan scanner helical atau<br />
volumetric mempunyai konfigurasi<br />
konvensional.<br />
dalam gambar menggunakan<br />
algoritma yang telah deprogram<br />
sebelumnya. Setiap putaran tabung<br />
sinar X <strong>dan</strong> detektor direkonstruksi<br />
ke dalam gambar yang<br />
direferensikan sebagai irisan. Irisan<br />
dipresentasikan berupa potongan<br />
melintang dari detail anatomi, <strong>dan</strong><br />
memungkinkan susunan anatomi di<br />
dalam tubuh dapat divisualisasikan<br />
hal yang tidk mungkin dengan<br />
radiography pada umumnya.<br />
Collimator ditempatkan didekat<br />
tabung sinar X <strong>dan</strong> pada setiap<br />
detektor memperkecil sebaran<br />
radiasi <strong>dan</strong> berkas sinar X tepat<br />
untuk menggambarkan scan.<br />
Tinggi collimator ditentukan<br />
ketebalan irisan yang diinginkan.<br />
gelang seret yang memungkinkan<br />
rotasi satu putaran kontinyu. Dalam<br />
scaning spiral meja pasien<br />
digerakkan melalui gantry<br />
sementara tabung sinar X <strong>dan</strong><br />
detektor berputar gerakan spiral<br />
mengelilingi pasien. Kecepatan<br />
scanning lebih cepat, irisan lebih<br />
tipis <strong>dan</strong> diperlukan breathhold<br />
pasien lebih pendek dari pada CT<br />
konvensional. CT scan spiral<br />
dikenalkan pada tahun 1989, sejak<br />
dikenalkan memberi keuntungan<br />
penggambaran CT meningkatkan<br />
kecepatan <strong>dan</strong> kualitas scanning<br />
dibandingkan CT scanner