30.04.2017 Views

EDISI 18 isuuu

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

:: REGIONAL<br />

Drainasse di Kab. Bandung Tidak Ada Biaya<br />

Untuk Perawatan dan Pemeliharaan<br />

12<br />

KAB. BANDUNG | Betulkah drainasse di<br />

Kabupaten Bandung seolah tak bertuan?<br />

Lalu bagaimana peran instansi terkait saat<br />

menindak lanjuti permasalahan drainasse<br />

yang hingga saat ini tidak ada biaya perawatan<br />

dan pemeliharaannya kecuali penyediaan<br />

pembangunan drainasse?<br />

Fenomena itu seperti sengaja dibiarkan<br />

berlarut-larut begitu saja, kata Karyono,<br />

Senin, 24/4, alumni lulusan Akademi<br />

Tekhnik Pekerjaan Umum, ketika dimintai<br />

pendapatnya seputar infrastruktur. Tidak<br />

terkontrolnya drainasse secara signifikan<br />

akan mengakibatkan beberapa kerugian,<br />

seperti rusaknya jalan, rumah penduduk<br />

terendam banjir, dan meluapnya air selikan<br />

menggenangi jalan. Itu jelas sangat merugikan<br />

dan perlu penanggulangan secepatnya.<br />

Bila kemudian terjadi suatu permasalahan,<br />

biasanya instansi terkait dengan beberapa<br />

argumen menutupi kesalahannya. Tapi<br />

tidak dilakukan tindak pemcegahan. Sebaliknya<br />

jika terjadi suatu peristiwa kecelakaan<br />

atau kerugian yang mengakibatkan adanya<br />

korban, langsung dilakukan tindakan dengan<br />

segera dilakukan pengkahian atau penelitian.<br />

“Hal itu membuktikan bahwa petugas<br />

tersebut tidak tanggap dengan situasi dilapangan<br />

yang hanya mengandalkan turunnya<br />

anggaran,” ungkap Karyono.<br />

Karyono menambahkan, pembuatan<br />

jalan raya pun terkadang terselesaikan hanya<br />

beberapa tahapan. Salah satunya di jalan<br />

Junti Kecamatan Katapang Kabupaten<br />

Bandung, seratus meter di beton, seratus<br />

meter masih jalan kampung yang rusak di<br />

sambung lagi seratus meter jalan di beton.<br />

Jadi tengah-tengahnya jalan tidak tersentuh<br />

perbaikan sama sekali dan dibiarkan<br />

begitu hingga turunnya anggaran yang entah<br />

kapan realisasinya.<br />

Ironisnya, jalan Terusan Kopo Soreang<br />

seputar Kantor Pemerintahan Kabupaten<br />

Bandung yang sudah mengalami perbaikan<br />

secara menyeluruh dengan biaya sangat<br />

besar tidak mampu menampung debit air<br />

hujan hingga meluber ke jalan sampai ke<br />

Warung Lobak.<br />

Kesalahannya itu, kata Karyono, ketika<br />

dilakukan pembangunan selokan dan<br />

drainasse, tidak dilakukan pembersihan<br />

sedimen-sedimen juga sesampahan di seputar<br />

itu. Entah karena waktu atau memang<br />

tidak ada tercantum diperencanaan, pihak<br />

instansi dan pengusaha melakukan pembangunan<br />

tanpa memperhitungkan akibat<br />

dari Kalimantan kelalaiannya itu.<br />

Demikian pula di Jalan Al Fathu, bila<br />

hujan deras, akan tercipta genangan air dengan<br />

ketinggian di atas tumit orang dewasa.<br />

“Apakah hal itu menjadi pembelajaran dan<br />

ada tindakan? Kami rasa tidak ada upaya<br />

dari instansi terkait untuk segera melakukan<br />

tindakkan pembersihan,” tegas Karyono.<br />

“Pada dasarnya drainasse berfungsi sebagai<br />

sirkulasi air yang bertujuan agar air hujan<br />

atau air yang tergenang bisa masuk pada<br />

celah-celah drainasse sehingga bisa mencegah<br />

terjadinya kubangan air hujan. Tapi bila kenyataannya<br />

biaya pemelihara an atau perawatan<br />

drainasse tidak ada sa ma sekali. Maka yang<br />

terjadi akan banyak kerusakan-kerusakan infrastruktur.<br />

Konotasi nya jelas, yaitu akan ada<br />

penambahan biaya atau anggaran lain yang<br />

dibutuhkan. Terutama pada perbaikan dan<br />

pembangunan kembali infrastruktur,” Karyono<br />

(Ki Agus N. Fattah).<br />

12<br />

Edukasi<br />

Warga Cimahi<br />

Belajar Kenali<br />

Ikan Bermutu<br />

CIMAHI | Badan Karantina Ikan,<br />

Pengendalian Mutu dan Keamanan<br />

Hasil Perikanan Kementerian Kelautan<br />

Perikanan (BKIPM-KKP), menggelar<br />

sosialisasi ikan bermutu dan<br />

aman dikonsumsi, di BKIPM-Bandung<br />

Jalan Ciawitali Kota Cimahi,<br />

21/4/2017 lalu.<br />

Kegiatan yang dihadiri sejumlah<br />

warga Kota Cimahi itu merupakan<br />

rangkaian dari Bulan Bakti Karantina<br />

dan Mutu Hasil Perikanan, yang digelar<br />

serentak secara nasional.<br />

Kepala BKIPM Bandung Dedy<br />

Arief Hendriyanto, mengatakan masih<br />

banyak masyarakat Kota<br />

Cimahi yang belum mengenal<br />

ikan sehat dan layak konsumsi itu<br />

seperti apa. Sementara itu, pelaksana<br />

tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan<br />

Pangan dan Pertanian Kota Cimahi<br />

Huzen Rachmadi, menjelaskan jika<br />

tingkat konsumsi ikan masyarakat<br />

Kota Cimahi, dilihat dari pola pangan<br />

harapan dan rancah bahan makanan<br />

masih rendah di bawah standar nasional.<br />

“Makanya Kami sangat mendukung<br />

kegiatan ini, agar masyarakat<br />

tahu. Kami juga akan berkolaborasi<br />

dengan BKIPM-Bandung untuk<br />

terus mengedukasi masyarakat agar<br />

meningkatkan angka konsumsi ikan<br />

masyarakat Kota Cimahi,” paparnya.<br />

Pihak pemerintah Kota Cimahi<br />

juga akan melakukan kerjasama<br />

dalam pengecekan mutu benih ikan<br />

hias di balai benih ikan Kota Cimahi.<br />

Hal itu dilakukan agar mendapat<br />

sertifikasi dan layak ekspor,” ucap<br />

Huzen. (Jason)<br />

<strong>EDISI</strong> <strong>18</strong> | Tahun II: MEI 2017<br />

Edukasi Demokrasi Birokrasi Tanpa Korupsi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!