06.01.2018 Views

vol 5 final

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

20<br />

dipinggiran kota dan alih-alih<br />

memperbaiki di beberapa titik<br />

yang dirasa kumuh dia justru<br />

mendesain-ulang seluruh<br />

kawasan tersebut (termasuk les<br />

halles), dia merubah kota Paris<br />

secara keseluruhan. Untuk<br />

mengerjakan hal tersebut dia<br />

membutuhkan institusi-finansial<br />

dan instrumen-hutang baru yang<br />

dibuat berdasarkan garis-garis<br />

ajaran Saint-Simonian. Apa yang<br />

dilakukannya tersebut adalah<br />

untuk membantu menyelesaikan<br />

masalah pembuangan surpluskapital<br />

dengan cara membuat<br />

s e m a c a m s i s t e m p r o t o -<br />

Keynesian dalam melakukan<br />

pembiayaan infrastruktur<br />

perkotaan yang di biayai oleh<br />

hutang.<br />

Sistem tersebut berjalan dengan<br />

sangat baik hanya selama 15<br />

tahun dan dalam sistem tersebut<br />

mengandung tidak hanya<br />

transformasi dari infrastruktur<br />

urban tapi juga mengkonstruksiulang<br />

semua jenis gaya hidup<br />

perkotaan yang baru serta<br />

membangun bentuk baru dari<br />

urban persona. Paris berubah<br />

menjadi “kota cahaya” pusat<br />

dari konsumsi, pariwisata dan<br />

semua jenis bentuk hiburan<br />

─café, pusat perbelanjaan,<br />

industri busana, eksposisi yang<br />

luar biasa dalam mengubah<br />

semua bentuk gaya hidup<br />

p e r k o t a a n y a n g m a m p u<br />

menyerap begitu banyak<br />

s u r p l u s - p r o d u k s i m e l a l u i<br />

konsumerisme (yang mana hal<br />

ini sangat banyak menyinggung<br />

tidak hanya para buruh miskin<br />

namun juga kaum tradisonal).<br />

Namun kemudian pada tahun<br />

1868, dengan meningkatnya<br />

spekulatif dalam sistemfinansial<br />

dan sistem-kredit yang<br />

menjadi fondasi infrastruktur<br />

tersebut sistem ini pun pada<br />

akhirnya runtuh, Haussman<br />

didepak dari otoritasnya, dalam<br />

masa-masa depresi tersebut<br />

Napoleon ke-3 maju ke medan<br />

perang menghadapi Bismarck<br />

dari Prusia (Jerman) dan kalah.<br />

Dalam situasi kekosongan<br />

politik, muncul-lah Komune<br />

Paris, salah satu episode paling<br />

re<strong>vol</strong>usioner sepanjang sejarah<br />

perkotaan Kapitalis. Komune<br />

tersebut lahir dari nostalgia<br />

dunia urban yang di hancurkan<br />

oleh Haussman (bayang-bayang<br />

re<strong>vol</strong>usi 1848) dan hasrat untuk<br />

merebut kembali kota mereka<br />

yang pernah di bajak oleh<br />

proyek Haussman atas kota<br />

Paris. Tapi Komune tersebut juga<br />

m e r u p a k a n k o n f l i k<br />

berkepanjangan dari visi masa<br />

depan atas Sosialisme (sebagai<br />

oposisi terhadap monopoli<br />

Kapitalis) yang justru menjadi<br />

arena perang gagasan dari<br />

kontrol hirarki-sentral (kaum<br />

Jacobin) melawan gagasan<br />

desentralisasi khas kaum Anarkis<br />

(kaum Proudhon). Pada tahun<br />

1872, ditengah-tengah situasi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!