vol 5 final
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
34<br />
d e n g a n s a n g a t c e p a t<br />
meninggkatkan nilai jual-nya;<br />
bangunan yang berdiri diatas<br />
tanah tersebut justru malah<br />
menurunkan harga jualnya<br />
ketimbang meningkatkannya,<br />
karena bangunan tersebut<br />
b u k a n l a g i b a g i a n d a r i<br />
perubahan harga tanah di<br />
bawahnya. Bangunan tersebut<br />
bisa dihancurkan dan di ganti<br />
dengan bangun yang lebih baru.<br />
Semua hal ini terjadi pada<br />
semua perumahan buruh yang<br />
berlokasi di pusat-pusat kota,<br />
bahkan di wilayah dengan padat<br />
penduduk, tidak akan pernah<br />
bisa atau harga-harga properti<br />
hanya naik secara perlahan di<br />
bawah ambang maximum. tokotoko,<br />
gudang, gedung publik<br />
yang berdiri diatas tanah<br />
t e r s e b u t a k a n<br />
diruntuhkan.”[16]<br />
Adalah sebuah hal yang begitu<br />
muram untuk memikirkan<br />
bahwa semua hal tersebut<br />
pernah di tulis pada tahun 1872<br />
oleh Engels yang mana deskripsi<br />
yang ditulis beliau berlaku juga<br />
secara langsung bagi proses<br />
urban hari ini yang terjadi di Asia<br />
(Delhi, Seoul, Mumbai) sama hal<br />
s e p e r t i g e n t r i f i k a s i<br />
kontemporer yang terjadi di,<br />
katakanlah, Harlem dan<br />
Brooklyn di kota New York.<br />
Sebuah proses perpindahaan<br />
dan perampasan, singkatnya,<br />
juga terjadi di tempat-tempat<br />
penting dimana proses urban<br />
berjalan dibawah kapitalisme.<br />
Ini adalah gambaran kecil atas<br />
penyerapan Kapital melalui<br />
pembangunan ulang perkotaan.<br />
Lihat kasus yang terjadi di kota<br />
Mumbai, dimana terdapat 6 juta<br />
orang yang di tetapkan secara<br />
resmi oleh pemerintah sebagai,<br />
penghuni pemukiman kumuh<br />
yang menetap di sebuah yang<br />
mana sebagian dari mereka<br />
tidak memiliki bukti legal atas<br />
tanah tersebut (tempat dimana<br />
mereka tinggal dibiarkan kosong<br />
pada peta resmi kota tersebut).<br />
Dengan usaha untuk mengubah<br />
kota Mumbai menjadi pusat<br />
finansial-global yang digadanggadang<br />
akan menyaingi kota<br />
Shanghai, ledakan harga<br />
properti terjadi disana dan<br />
tanah yang di huni oleh para<br />
penghuni pemukiman kumuh<br />
tersebut tiba-tiba menjadi<br />
sangat berharga. Nilai atas<br />
tanah di Dharavi, salah satu<br />
pemukiman kumuh yang paling<br />
terkenal di kota Mumbai, di<br />
patok seharga 2 triliun, sehingga<br />
tekanan untuk mengosongkan<br />
wilayah kumuh tersebut<br />
(perbaikan lingkungan hidup dan<br />
sosial adalah topeng atas<br />
perampasan tanah yang biasa di<br />
gunakan) semakin kuat tiap<br />
harinya. Kekuatan finansial yang<br />
di bekingi oleh negara, memaksa<br />
untuk mengosongkan kawasan<br />
kumuh itu, dalam beberapa<br />
kasus kekerasan digunakan