13.02.2018 Views

13

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SELASA<br />

<strong>13</strong> Februari 2018<br />

AGAR TEPAT SASARAN<br />

Bentuk Tim Terpadu Awasi<br />

Penyaluran Elpiji Subsidi 3 Kg<br />

Sekda Pakpak Bharat saat beri arahan petugas<br />

kebersihan (M24-Edy Ilva S)<br />

Sekda Pakpak Bharat Beri<br />

Motivasi Petugas Kebersihan<br />

PAKPAK BHARAT-M24<br />

Guna kian meningkatkan kualitas Kota Salak dalam<br />

urusan kebersihan dan pertamanan, Sekretaris Daerah<br />

Kabupaten Pakpak Bharat, Sahat Banurea, inspeksi<br />

memberikan arahan dan motivasi, kepada para<br />

petugas kebersihan dan pertamanan, di Lapangan<br />

Napasengkut, Salak, Senin (12/2).<br />

Didampingi Plt Kadis Perumahan Rakyat dan<br />

Kawasan Permukiman (Perukim) Pakpak Bharat,<br />

Parlaungan Lumbantoruan, Camat Salak Sahat P<br />

Boangmanalu beserta jajarannya, Sahat menekankan,<br />

penguatan di Kota Salak, pekerjaan dalam urusan<br />

kebersihan dan pertamanan agar lebih maksimal. "Ini<br />

karena Salak merupakan ibukota Kabupaten Pakpak<br />

Bharat, yang harus menjadi cermin dan contoh bagi<br />

wilayah lainnya. Terutama dalam masalah kebersihan<br />

dan kerapian kota," sebutnya.<br />

Sahat juga memotivasi para petugas lebih<br />

bersemangat serta mengulas beragam kendala dan<br />

kekurangan, terhadap kekurangan yang ada.<br />

Sehingga dapat lebih optimal menuntaskan<br />

pekerjaannya. "Termasuk keberadaan fasilitas dan<br />

peralatan yang dibutuhkan dalam bekerja serta urusan<br />

pembagian tugas. Sehingga pekerjaan akan semakin<br />

efisien dan efektif," imbuhnya.<br />

Saat ini petugas kebersihan di Pakpak Bharat ada<br />

58 orang. Termasuk petugas pertamanan, yang<br />

didukung beberapa unit kendaraan roda 3 dan roda 4,<br />

beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00 WIB-15.00<br />

WIB. (edy)<br />

MEDAN-M24<br />

Pemerintah Kota (Pemko) Medan dan Pertamina<br />

Sumbagut sepakat dalam penyaluran elpiji 3 kg<br />

bersubsi tepat sasaran, khususnya untuk<br />

masyarakat miskin. Selama ini, penyalurannya<br />

dilakukan secara terbuka sehingga semua<br />

kalangan dapat menikmatinya secara bebas.<br />

K<br />

Medan Drs H T<br />

Dzulmi Eldin S<br />

MSi<br />

menerima kunjungan GM Pertamina<br />

Sumbagut Ery Widiastono<br />

didampingi Manager Gasdomestik<br />

Region 1 Sumbagut CD<br />

Sasongko dan Ketua ketua<br />

Bidang LPG Hiswanamigas, DPC<br />

Sumut Totok Darma Nasution di<br />

Rumah Dinas Walikota Jln<br />

Sudirman, Medan, Senin (12/2).<br />

Sebagai tindak lanjutnya, akan<br />

dibentuk tim terpadu bersama<br />

Polrestabes Medan dan Kodim<br />

0201/BS serta unsur terkait lainnya.<br />

Selanjutnya, tim akan<br />

melakukan pengawasan sekaligus<br />

pemeriksaan secara ketat, terhadap<br />

pihak di luar warga<br />

kurang mampu.<br />

“Tim terpadu ini akan turun<br />

esepakatan itu<br />

terungkap ketika<br />

Walikota<br />

Kondisi semrawutnya pembangunan di areal Pelindo I. (M24-Sigit)<br />

melakukan pemeriksaan baik itu<br />

pengoplos, warungwarung makanan<br />

maupun restoran untuk<br />

mengecek apakah masih mempergunakan<br />

gas elpiji 3 kg. Jika<br />

terbukti masih mempergunakan<br />

langsung dilakukan penindakan,”<br />

kata Ery.<br />

Pertamina, lanjut Ery, juga<br />

akan menindak agen-agen elpiji<br />

maupun pengkalan nakal apabila<br />

menjual elpiji 3 kg di atas harga<br />

eceran tetap (HET), yang telah<br />

ditetapkan Gubsu.<br />

"Apa yang dilakukan ini, diharapkan<br />

penyaluran elpiji 3 kg<br />

dapat tepat sasaran untuk warga<br />

kurang mampu," cetusnya.<br />

Sementara untuk mendukung<br />

efektifitas tim melakukan pengawasan,<br />

Walikota meminta kepada<br />

masyarakat, agar segera melaporkan<br />

kepada pihak kelurahan<br />

jika ada menemukan<br />

pangkalan maupun warungwarung,<br />

yang masih menjual<br />

elpiji 3 kg di atas HET yang telah<br />

ditetapkan Gubsu.<br />

“Jumlah personil tim terpadu<br />

terbatas dalam melakukan pengawasan.<br />

Untuk itu lah kita mengharapkan<br />

sekali dukungan dan<br />

informasi penuh dari masyarakat.<br />

Dengan kerjasama ini, masyarakat<br />

kurang mampu bisa menikmati<br />

elpiji 3 kg bersubsidi tersebut,”<br />

ungkap Eldin.<br />

Bagi warga yang masuk kategori<br />

mampu, pihak Pertamina telah<br />

menyediakan elpiji non subsidi<br />

kemasan 5,5 kg dan 12 kg.<br />

Elpiji non subsidi itu tersedia bebas<br />

dan masyarakat mudah<br />

mendapatkannya di pangkalan<br />

resmi, gerai-gerai Indomaret serta<br />

SPBU Pertamina. (adlan)<br />

Anggota DPRDSU Ributi Dana<br />

Aspirasi Rp2 Miliar<br />

Fanotona Waruwu<br />

” “<br />

"Tapi itu akan saya proses dan<br />

perjuangkan, lantaran untuk<br />

pembangunan perairan Nias.<br />

Faktanya Kepala Bappeda Sumut<br />

pembohong, dan jual-jual nama<br />

anggota Dewan untuk kepentingan<br />

dana aspirasi,"<br />

FANOTONA WARUWU<br />

MEDAN - M24<br />

Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan<br />

Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU),<br />

Fanotona Waruwu kecewa dengan Kepala<br />

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah<br />

(Bappeda) Sumut Ir H Irman, MSi. Pasalnya,<br />

uang aspirasi pembangunan di dapilnya sebesar<br />

Rp2 milar tidak terealisasi sesuai peruntukannya.<br />

Padahal, usulan dana belanja langsung dari<br />

APBD Sumut 2018 sudah dibicarakan dengan<br />

Bappeda Sumut dan Dinas Perikanan Kelautan<br />

(Diskanla) Sumut, agar diteruskan ke Diskanla<br />

Kota Gunung Sitoli. Rencananya uang<br />

aspirasi Rp2 miliar untuk proyek pembangun<br />

alat pemecah ombak, yang dibutuhkan nelayan<br />

setempat.<br />

"Ketika saya cari tahu ke Diskanla Sumut, ternyata<br />

usulan saya tak masuk dalam Daftar Pengisian<br />

Anggaran (DPA). Saat saya tanya ke Diskanla<br />

Sumut, mereka bilang Kepala Bappeda<br />

Sumut tidak memasukkan program tersebut ke<br />

Diskanla Sumut," ucapnya dengan nada kesal.<br />

Dia menuding Kepala Bappeda Sumut, H Irman<br />

membohongi anggota DPRDSU dan<br />

membersihkan diri di hadapan penegak hukum.<br />

Apabila uang aspirasi Rp2 miliar adalah<br />

hadiah, Fanotona akan menolaknya.<br />

"Tapi itu akan saya proses dan perjuangkan,<br />

lantaran untuk pembangunan perairan Nias.<br />

Faktanya Kepala Bappeda Sumut pembohong,<br />

dan jual-jual nama anggota Dewan untuk kepentingan<br />

dana aspirasi," jelasnya lagi.<br />

Terpisah, Kepala Bappeda Sumut Ir H Irman,<br />

MSi ketika dikonfirmasi menyatakan, usulan<br />

Fanotona Waruwu terlambat masuk. "Yang<br />

bersangkutan mengusulkan lewat dari waktu<br />

yang ditetapkan 15 Desember 2017. Sementara<br />

APBD Sumut 2018 harus dikirim ke Mendagri.<br />

Hanya dia komplain, yang lain tepat waktu<br />

dan tidak ada masalah," terang Irman. (budiman)<br />

Inventarisasi Lahan Proyek Bendungan Lau Simeme<br />

Lahan Tak Diganti Rugi Kecuali<br />

Tanaman & Bangunan<br />

BWSS II Medan sosialisasi pembangunan Bendungan Lau Simeme kepada masyarakat<br />

terdampak proyek, Senin (12/2).<br />

MEDAN-M24<br />

Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS)<br />

II di Medan sosialiasi Proyek Bendungan<br />

Lau Simeme di Jambur Lau Sigembura,<br />

Dusun IV, Desa Biru-biru, Kec Biru-biru,<br />

Deli Serdang, Senin (12/2). Mudahmudahan<br />

di bulan Maret peletakan batu<br />

pertama dan ditargetkan selesai 2021.<br />

Kepala BWSS II di Medan melalui Kasatker<br />

Bendungan Marwansyah, ST,<br />

MEng berharap, sosialisasi untuk minta<br />

dukungan pengerjaan kontruksi Bendungan<br />

Lau Simeme tidak ada halangan,<br />

karena memiliki banyak manfaat bagi<br />

warga.<br />

"Kita bangga, Sumut dapat proyek<br />

strategis bendungan. Manfaatnya banyak<br />

tapi semua tergantung kita. Lau Simeme<br />

dipercaya pemerintah pusat, dibangun<br />

tahun 2018 dan ditargetkan selesai<br />

2021," kata Marwansyah.<br />

Dia khwatir apabila proyek tidak segera<br />

dimulai, pemerintah pusat akan mempertimbangkan<br />

ulang. "Mohon doa restu,<br />

kami juga sedang memproses pembebasan<br />

lahan. Mohon sabar," imbaunya.<br />

Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih<br />

melakukan inventarisasi lahan melalui<br />

tim penilai independen. Setelah itu akan<br />

dilihat berapa besar nilai yang wajar untuk<br />

diberikan kepada masyarakat terdampak.<br />

Poses ganti rugi tanaman dan<br />

tanaman diprediksi selesai dalam waktu<br />

1,5 bulan.<br />

"Mudah-mudahan bulan Maret 2018<br />

peletakan batu pertama pembangunannya.<br />

Izinkanlah kami melaksanakan pembangunan,"<br />

pintanya.<br />

Sebelumnya, Camat Biru Biru, Wahyu<br />

Rismana menjelaskan, ada sebanyak 5<br />

desa bakal terkena dampak pekerjaan<br />

proyek yang sudah direncanakan 10<br />

tahun lalu yaitu Desa Kualadekah, Rumahgreat,<br />

Sarilaba Jahe, Mardinding Julu<br />

dan Desa Panen.<br />

"Pembangunan pasti berdampak, tapi<br />

manfaatnya tentulah ada. Lahan tidak<br />

diganti rugi kecuali tanaman, bangunan<br />

dan mata pencarian penduduk," terang<br />

Rismana.<br />

Konsultan Perencana Proyek, Heru<br />

memaparkan lima manfaat diperoleh<br />

warga bila bendungan Lau Simeme<br />

beroperasi diantaranya sebagai sarana<br />

kendali banjir Kota Medan dan Deli Serdang<br />

kurun waktu 25-50 tahun kedepan.<br />

Membantu suplemen air baku PDAM<br />

Tirtanadi Sumut 3.000 Liter/detik.<br />

Kemudian, sebagai sumber dan suplai<br />

pengairan untuk daerah irigasi Bandar<br />

Sidoras seluas 3.082 Ha, dengan menghasilkan<br />

daerah irigasi seluas 185 Hektare.<br />

Selanjutnya, sebagai suplai energi<br />

tambahan listrik (PLTA mini) berkapasitas<br />

2,2 MW serta sebagai sarana pariwisata<br />

air.<br />

"Bendungan ini sudah direncanakan/<br />

studi kelayakan oleh konsultan Jepang<br />

sejak tahun 2006. Sungai Percut dan Sungai<br />

Deli akan dibendung supaya Kota<br />

Medan tidak banjir terus. Air yang dibendung<br />

juga berfungsi ganda semisal memutar<br />

turbin penghasil listrik," ujarnya.<br />

(budiman)<br />

SENGKETA PUSAT PASAR KABANJAHE<br />

Terkelin: Pemkab Karo Siap Hadapi Proses Hukum<br />

KARO-M24<br />

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo sebagai Tergugat<br />

siap menghadapi proses hukum sengketa lahan pusat<br />

pasar Kabajahe, yang sedang ditangani PN Karo dengan<br />

No Register 57/G.Pdt/2017/PN-Kbj. Pengugat, Ir<br />

Gembira Purba mengklaim, sebagai pemilik lahan.<br />

"Kami dari pemerintahan tidak<br />

bisa mengintervensi proses<br />

peradilan yang sedang berjalan.<br />

Ikuti saja tahapan yang sedang<br />

berjalan. Pemkab Karo juga<br />

memiliki bukti hak atas<br />

penguasaan lahan, dan peta bidang<br />

lahan tersebut," kata Bupati Karo,<br />

Terkelin Brahmana saat menerima<br />

audensi pengurus DPD<br />

APPSINDO (Asosiasi Pedagang<br />

Pasar Indonesia) di ruang kerjanya,<br />

Senin (11/2).<br />

Terkelin juga berharap dan<br />

mengimbau Appsindo, dalam hal<br />

ini sebagai perwakilan asosiasi<br />

pedagang pusat pasar kaban jahe,<br />

untuk menenangkan para pedagang<br />

menyikapi isu-isu yang beredar.<br />

"Terus kawal proses persidangan,<br />

agar proses permasalahan pusat<br />

pasar bisa cepat terselesaikan.<br />

Tetap jaga suasana yang kondusif<br />

demi kelancaran transaksi jual beli<br />

di lapangan," pintanya.<br />

Sebelumnya, Ketua DPD<br />

APPSINDO, Adil Ginting<br />

didampingi sekertaris Alvi Abri<br />

dan Ketua Komisariat Pusat Pasar<br />

Kabanjahe Sembiring<br />

mempertanyakan sekaligus<br />

meminta kejelasan secara<br />

langsung ke Bupati. Penggugat<br />

memiliki bukti untuk di<br />

pertanggung jawabkan atas data<br />

kepemilikan sebagian lahan di<br />

pusat pasar.<br />

Seperti diketahui, rencana<br />

Pemkab Karo untuk<br />

pemindahan Pusat Pasar<br />

Tradisionil Kabanjahe<br />

mengundang reaksi dari DPD<br />

APPSINDO, yang menolak<br />

direlokasi ke tempat lain.<br />

Secara tegas dinyatakan,<br />

menolak relokasi pedagang yang<br />

selama ini mencari nafkah di<br />

pusat pasar tradisionil<br />

Kabanjahe, dan lebih baik<br />

Pemkab Karo merenovasi<br />

kembali pasar itu.<br />

Penolakan juga sudah<br />

disampaikan kepada Bupati<br />

Karo, Terkelin Berahmana secara<br />

tertulis agar Pasar Tradisional<br />

Kabanjahe jangan dipindahkan.<br />

Isi surat yang disampaikan itu<br />

bunyinya, sehubungan<br />

dianggarkannya dana APBD<br />

untuk pembelian tanah relokasi<br />

Pusat Pasar Kabanjahe.(sekilap)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!