TUKIJO LEADERSHIP 2
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
menjadi guru, untuk menjadi<br />
dosen.<br />
terhitung besar. Namun kecelakaan yang<br />
menyebabkan korban nyawa itu tetap<br />
menjadi pelajaran besar bagi Tukijo. Ia<br />
menyadari bahwa pekerjaannya sangat<br />
beresiko dan penuh pertaruhan nyawa.<br />
Sejak itu, ia pun berpikir dan berharap untuk<br />
tidak selamanya bekerja di lapangan. Ia juga<br />
tidak ingin kelak ada keturunannya yang<br />
bekerja penuh resiko seperti dirinya. Karena<br />
itulah, ia kemudian memutuskan untuk<br />
melanjutkan kuliah agar bisa mendapatkan<br />
posisi yang lebih baik, atau bisa melanjutkan<br />
cita-citanya yang sempat pupus, yaitu dari<br />
Pasca pengerjaan<br />
proyek Dolog, Tukijo<br />
ditugaskan kembali sebagai<br />
staf pengendalian di kantor<br />
Waskita Karya, masih<br />
terletak di kantor Pontianak.<br />
Ibarat pepatah, pucuk dicinta<br />
ulam pun tiba. Kembali di<br />
kantor, itulah harapan yang<br />
diinginkan Tukijo. Dengan<br />
demikian, keinginannya<br />
melanjutkan kuliah pun<br />
terwujud. Akhirnya, ia<br />
melanjutkan di Teknik Sipil<br />
Universitas Panca Bhakti<br />
Pontianak, kampus yang<br />
kebetulan tak jauh dari<br />
kantornya.<br />
***<br />
Pada saat di akhir masa<br />
akhir studi, Tukijo ditugaskan<br />
menangani megaproyek<br />
jalan raya yang<br />
menghubungkan Sungai<br />
Pinyuh di ujung barat, hingga<br />
Anjungan, Bengkayang, dan<br />
<strong>TUKIJO</strong> Leadership 11