RADAR BEKASI EDISI 3 MARET

satelit bekasi raya sabtu, 3 maret 2018 11
ARIESANT/RADAR BEKASI
Rani (59) menyulam kain perca menjadi tas di bank sampah Karunia Sejahtera Jakamulya Bekasi Selatan Kota Bekasi, Senin (26/2). Bank sampah Karunia Sejahtera mengelola
sampah kain perca dan plastik untuk didaur ulang hingga menjadi barang laik jual, seperti tas, bunga, hingga hiasan rumah tangga.
CAP GO MEH
Tahun ini
Tanpa Pawai
CIKARANG UTARA - Klenteng Tek Seng Bio
yang berada di Cikarang Utara, tahun ini tidak
me ngadakan pawai kongco pada perayaan Cap
Go Meh.Hal itu disampaikan salah seorang tokoh
masyarakat Tionghoa di Cikarang, Tjejep Djaja
Laksana, Jumat (2/3/2018).“Tahun ini kita tidak
melaksanakan pawai,” singkat Tjejep kepada
go bekasi.co.id (Radar bekasi Group).
Pihak Klenteng Tek Seng Bio sebelumnya bertanya
kepada kongco (leluhur) dan mendapat
ja w a ban tidak menggelar pawai.“Kita sudah tanya
ko ngco. Jawabannya tidak,” imbuhnya.
Lanjut Tjejep, apabila kongco telah memberi
jawaban, maka jawaban tersebut sudah final.“Sudah
fina l, tidak merayakan arak-arak,” ujarnya.
Kle nteng Tek Seng Bio terakhir kali melaksanakan
ar ak-arakan pada 2016. Lalu pada tahun 2017, demi
mendukung kondusifitas Pilkada Kabupaten Be kasi,
pihak Klenteng tidak menggelar arak-ar ak an.
Sesuai tradisi, pawai biasanya dilaksanakan da ri
Klenteng Tek Seng Bio, Karangasih, Cikarang Ut ara,
menuju Rumah Lama di Jalan Cagak, Ka rangasih.
Sebanyak 8 tandu (joli) kongco diarak dengan ru te
sejauh 6 kilometer diiringi tabuhan genderang dan
bar ongsai. Biasanya agenda ini dinanti mas yar akat
se kitar sampai berjumlah puluhan ribu pen onton.
Dewa yang dibawa dalam arak-arak ini di antaranya
Kongco Liem Thay Soe Kong sebagai
De w a Pengobatan, Kongco Twan Tee Koen sebagai
Dewa Panglima Perang, Kongco Hok Tek Tjeng
Sin sebagai Dewa Rejeki, Kwan Im sebagai Dewi
Ma ha Welas Asih dan Lie Lo Cia sebagai dewanya
b a gi anak-anak.
Para perayaan ini, joli-joli ini diarak sambil digoyang
seperti menari. Itu merupakan bagian da ri
atraksi. Namun begitu, kaum Tionghoa pun meyakini
bahwa semakin sering digoyang maka d e wa
yang dibawa semakin senang. (dam/go b)
PENGAWASAN
Pemkab Bekasi Tidak Berdaya
Marak Aksi Jual Beli Batas Laut
CIKARANG UTARA –Aksi jual
beli tanah atau batas laut di
wilayah utara Kabupaten Bekasi,
semakin marak. Namun say a-
ngnya, pemerintah kab up aten
Be kasi tak berdaya da n tid ak
me miliki wewenang unt uk mencegah
aksi tersebut. H al ini dibenarkan
oleh Kepala Di nas
Pe r ikanan dan Kelautan Ka b u-
p aten Bekasi, Wahyudi As m a r.
Wahyudi mengakui, saat ini
m arak terjadi jual-beli tanah
pe sisir laut. Pasalnya, sampai
sa at ini tidak sedikit para nelayan
yang mengadukan permasalahan
tersebut ke Pe merintah
Kabupaten Beka si .
“Iya memang banyak pen gaduan,
tapi kita tidak punya kewenangan
untuk melar an gn ya,”
ujarnya kepada awak m e dia
belum lama ini.
Padahal, status tanah laut
it u berstatus tanah Negara,
ya ng ti d ak bisa di jual-belikan,
ap alagi sampai dibuat ser tifikat
ha k milik perorangan ataupun
us a ha.
Karena, kata Wahyudi, merujuk
pada Peraturan Presi den
(Pepres) Nomor 51 Tahun 20-
16 tentang Batas Sempadan
Pa ntai (BSP) ya ng dimaksud
dengan sem pa dan pantai adalah
daratan sepanjang tep ian pantai,
yang lebarnya proporsional
dengan bentuk da n kondisi fisik
pa nt ai, m inimal 100 (seratus)
me ter dari titik pasang terti nggi
ke ar ah darat, yang tidak
bo leh dij ualbelikan.
Menurutnya, paska dib erlakukannya
Undang-undang
No. 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah yang ant
ara lain mengatur pe rlu as an
ke wenangan p rovinsi di sektor
kel autan me mbuat Pem kab
Be kasi tid ak mem pu nyai kewena
ng a n lagi dalam pen gelola
an pesisir lau t utara di
Kabu pat en Be k asi.
“Kewenangan untuk kelautan
sudah tidak ada lagi di Dinas
P er ikanan dan Kelautan K a-
JUAL BELI BATAS LAUT: Pemukiman warga di pesisir laut Muaragembong Kabupaten
Bekasi. Pemerintah Kabupaten Bekasi mengakui tidak memiliki wewenang untuk
mencegah aksi jual beli tanah di batas laut.
b upaten Bekasi. Urusan t a n-
ah timbul laut itu bukannya
ra n ah Dinas Perikanan dan
Kel autan lagi, itu urusannya
BPN (Badan Pertanahan Nasio
nal),” tegasnya.
Dik abarkan sebelumnya,
pulu h an nelayah di Kecamatan
Tarumajaya dan Babelan
terancam kehilangan mata
pencariannya. Karena, be berapa
tit ik di peraian pa ntai utara
Kabu paten Be kasi sudah terlihat
dip asangi pembatas atau
turap bam bu sejak beberpa
bulan ter ak hi r.
Jalan Raya Gelora Sempit
BABELAN –Sejumlah pengendar
a yang melintasi Jalan Raya
Gelora, Desa Babelan Kot a,
Kecamatan Babelan, me ngeluh
kan kurang lebarnya jalan
ter sebut. Pasalnya, jalan an tar
ke ca matan Babelan dan Tarumajaya
in i hanya bisa dili ntasi
satu ke nd araan roda em oat.
Jika ada kendaaan bermotor
ro da empat melintas secara
be rs amaan lawan arah, kerap
kali se bagian badan mobil
ke l uar da ri badan jalan. Hal
i t u membuat wa rga khawatir
ji ka anak-anak sekitar te rser
e mpet ken dar aa n.
Salah seorang tokoh masyarakat
Juhro Kelana m e n-
g a takan, seharus nya Jalan
G e l ora Babela n dilebarkan.
K a rena, kecil jalan tersebut
m e mbentang sepanjang satu
kil ometer yang dimulai dari
jal an Kampung Asem sampai
dengan pertiggaan Ucam.
“Karena, sepanjang Jalan
Gelora saat ini sudah banyak
per kantoran. Seperti kantor
pe merintahan desa, UPTD
Pen didikan, sekolah juga perum
ahan lainnya. Apalagi saat
pa gi, siang, dan sore hari lintas
di jalan gelora itu dipenuhi dengan
anak-anak sekolah ya ng
berangkat dan pulang sek olah
itu tak jarang ke ma cetan terjadi
akibat ruas jalan itu sempit,
karena memang le b ar jalan
yang ada saat ini h a nya sekitar
empat meter,” ce tus Juhro
kepada Radar Be k a si.
Dia mengaku sudah membe
rikan usulan terkait pel ebaran
jalan ke pihak pemerintah
da erah. “Saya sudah usulkan
as pirasi masyarakat minta
pe lebaran jalan gelora ini melal
ui proposal ke Pemkab
Bekasi,” tutupnya.
Sementara itu, Muhsin, sel aku
kepala dusun (Kadus) 2, Desa
Babelan Kota me ng at akan, dengan
adanya sarana ba g i pengg
u n a jalan, ketika ba dan jalan
yang se m pit se per ti itu akan
membuat ra wan kec elakaan.
“Saya sudah sering kali melihat
dan membantu mereka
(pe ngguna kendaraan motor
yang jatuh di jalan yang
sempit). Akibat terpeleset,
ba h kan ada yang sampai terpe
ntal hingga jatuh keluar dari
ARIESANT/RADAR BEKASI
Pemasangan turap bambu
diduga dilakukan oleh PT MAN.
Dari informasi yang dihimpun
Radar Bekasi bahw aPT MA N
me ngklaim bahwa pemasangan
turap bambu diperaian
Tarumajaya itu karena laut itu
sudah milik PT MAN. (cr37)
bada n jalan,” ucap Muh si n.
Untuk titik jalan yang kerap
me ngalami kecelakaan, lanjut
Mu hsin, berda di RT04/04.
D ik atakan Muhsin, dalam sat u
bu lan ini, ada sekitar e n am
k e jadian diwilayah ters e b u t.
“Khususnya di lingkungan
jalan RT 04/04 itu sangat rawan
kec elakaan dalam satu bulan
ini sudah enam kali terjadi kecelakaan
terutama motor. U ntuk
itu warga berharap agar dibuatkan
marka jalan segera
di sepanjang jalan yang dia ng gap
rawan,” tegasnya.(C r37)
Fokus Pemberantasan
Narakoba
CIBITUNG – Permasalahan narkoba di Kabupaten
Be kasi, di kalangan remaja, pelajar khususnya,
men jadi sorotan khusus bagi Ketua Kelompok
Ke rja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten Bekasi,
Sat im widodo.
Ketua Pokjaluh menyebut, bahwa permasalahan
yang saat ini menjadi fokus kerja Pokjaluh adalah
penanganan narkoba, mengingat kasus yang
belakngan ini terjadi adalah penyalahgunaan
narkotika di kalangan remaja tanggung.
“Yang sangat penting sekarang ini adalah narkoba.
Kita harus benar-benar gencar show ke sekolahsekolah,
bahkan kita juga memberi informasi ini
ke Majlis Taklim tentang bahaya narkoba, bahkan
jenis obat yang berjenis psikotropika,”jelas Satim
aat berbincang dengan Radar Bekasi
Menurutnya, kasus penyalahgunaan dan
peredaraan narkoba di Kabupaten Bekasi ini
sangat memprihatinkan. Sering kali, kata Satim,
orang yang menjadi santapan kekejaman narkoba
adalah para anak ataupun pelajar.
“Kita lihat dari kasus yang ada di Kabupaten Bekasi
kan lagi-lagi yang jadi korban generasi m uda
pelajar, dan sebagai nya. Ini kalau tidak di back up
dengan stake holder khususnya pen yul uh, mungkin
tidak mungkin selesai,” sam bu ngnya.
Dirinya berharap,para stake holder bisa benar-benar
bisa bersatu untuk memerangi narkoba ya ng
ki an merajarela. “Bers atu padu bersama-sa m a berperang
m elawan narkoba,” tandasnya. (cr 37)
Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ul a ma (IPNU) dan Ikatan
Pelajar Pu tri Nahdlatul
Ulama (IPPNU) menghelat
pekan edukasi siswa – siswi
(Perkusi) Madrasah Aliyah
Negri (MAN) Se-Jawa Ba rat.
Seperti Apa?
Laporan: Surya Bagus
Bekasi Selatan
Ratusan pelajar Madrasah Aliah
Negeri (MAN) se Jawa Ba rat,
memadati Aula Asrama H a ji Kota
Bekasi, kemarin. M e re ka ingin
menguikuti pek an ed ukasi siswa
– siswi (Per ku s i)
Ketua Pengurus Wilayah
(PW) IPNU Jawa Barat Ziyad
Ah mad mengatakan, Perkusi
ini merupakan kegiatan yang
di inisiasi oleh PW IPNU dan
IPPNU Jawa Barat untuk
memberikan pemahaman
baru terkait wawasan kebangs
aan kepada para pelajar.
Bertemakan Pelajar Madrasah
Be rprestasi Cinta NKRI, keg ia t-
an ini dihadiri Pembina IP NU
dan IPPNU Pusat Romahurmuzi.
Mengintip Pekan Edukasi Siswa Se Jawa barat
Dorong Siswa Berwawasan Kebangsaan
ISTIMEWA/RADAR BEKASI
FOTO BERSAMA: Panitia Perkusi 2018 saat foto bersama. Kegiatan yang diikuti ribuan
pelajar se Jawa Barat ini mendorong siswa untuk memiliki wawasan kebangsaan.
Dalam sambutannya dia mengata
kan, Indonesia merupakan
5 pe nga kses tertinggi konten
porno di dunia. Menu rutnya,
kondisi ini menjadi m er upakan
pe k e rjaan rumah bagi semua
k al a ngan untuk me mbentengi
di r i dengan hati sejak usia di ni.
“Kontribusi yang bisa dib erikan
oleh adik-adik adalah mengeluarkan
hal-hal baik unt uk
kemajuan bangsa,” un gkap
mantan wakil ketua ca ba ng
IPNU Kota Bandung te rsebut.
Diapun berpesan si swa-siswi
serius dalam be ro rganisasi
supaya dapat me m anfaatkan
waktu sebaik-ba i kn ya.
Sementara itu Stering Com
mite (SC) dalam kegiatan
ters ebut Rizki Topananda saat
dit emui disela kegiatan tersebut
mengatakan, peserta
d al am acara pembukaan seba
n yak seribu orang sedangkan
peserta aktif yang akan meng
ikuti kegiatan yang dij adw
alkan selama dua hari ini
ya kni hingga tanggal 3 Maret
20 18 berjumlah 600 orang.
“Peserta pembukaan ini seribu
orang, nanti peserta aktif
d a l am forum selama dua hari
in i sebanyak 600 orang dari 7 8
MAN se Jawa Barat.” uj ar ny a.
Usai kegiatan pembukaan
ini, dilanjutkan dengan kegiata
n disku si literasi dengan
b e b erapa tokoh yang utamanya
di kenal oleh kalangan siswa
– si swi. “Setelah pembukaan
in i kita lanjut sharing literasi
be rsama kang maman ILK
d an g us Rosiyd penulis bukubu
ku islami,” ujarnya.
Riski mengatakan ada be berapa
pesan yang ingin dis a m-
paikan kepada peserta keg iatan,
yakni kesan islam ra mah yang
akan ditanamkan ke pada siswasiswi
peserta ke giatan. “Kesan
islam yang ra mah itu harus kita
munculkan lagi terutama
dikalangan siswa. Ta hun ini
kita proyeksikan un tuk sekolah
Negeri tahun de pan juga kita
proyeksikan di swasta-swasta.
Jadi kunci m e lawan isu-isu
radikal itu ha rus ditanamkan
sejak dini, sej ak usia sek ol a h ,-
” p aparnya. (cr38)