22.03.2019 Views

design_NewsLetter STBM copy

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. Hasil Tinjauan Pelaksanaan <strong>STBM</strong><br />

menggunakan CRAP Tool<br />

Komponen <strong>STBM</strong>: Enabling Environment,<br />

Supply, Demand dan Paska-ODF<br />

Pemantauan dan evaluasi spesifik dilakukan terhadap<br />

aspek-aspek yang berada di bawah kerangka strategi<br />

penyelenggaraan <strong>STBM</strong>, yakni: enabling environment,<br />

supply, demand serta Paska-ODF (follow-up).<br />

1. Komponen Lingkungan yang Kondusif<br />

(Enabling Environment)<br />

Untuk membentuk lingkungan yang dapat<br />

mendukung tercapainya <strong>STBM</strong>, terdapat beberapa<br />

elemen yang berpengaruh, meliputi: kebijakan,<br />

anggaran dan sumber daya serta kemitraan dan<br />

kelembagaan. Secara singkat adalah sebagai berikut:<br />

Kebijakan: Perlunya penguatan<br />

melalui sosialisasi dan supervisi<br />

Memahami kebijakan terkait <strong>STBM</strong> (baik yang<br />

terkait langsung maupun tidak langsung) yang<br />

berlaku di berbagai tataran merupakan hal yang<br />

mutlak dilakukan oleh pemangku kepentingan<br />

terkait. Akan tetapi tentunya keberadaan kebijakan<br />

ini perlu diimbangi oleh fungsi sosialisasi dan<br />

supervisi yang kuat dari pemerintah untuk<br />

menjamin implementasi yang tepat guna dan tepat<br />

sasaran.<br />

Anggaran dan Sumber Daya:<br />

potensi tumpang tindih kegiatan<br />

yang besar<br />

Seiring dengan target pencapaian Universal Access<br />

di tahun 2019, penganggaran untuk kegiatan <strong>STBM</strong><br />

sudah semakin banyak dibuka, sehingga kolaborasi<br />

antara pemerintah dengan mitra pembangunan<br />

merupakan kondisi yang lazim ditemukan saat ini.<br />

Di satu sisi, bervariasinya pipeline anggaran dan<br />

sumber daya untuk sanitasi merupakan hal yang<br />

menguntungkan bagi suatu daerah. Namun di sisi<br />

lain, tumpang tindih kegiatan dan area intervensi<br />

menjadi kondisi yang sering ditemui, yang<br />

berujung kepada tidak efektifnya implementasi<br />

kegiatan dan penganggarannya.<br />

Kemitraan dan Kelembagaan:<br />

pentingnya peran seluruh pihak<br />

Dalam rangka percepatan pencapaian Universal<br />

Access 2019, maka diperlukan kegiatan advokasi<br />

dan sosialisasi isu yang berkelanjutan kepada mitra<br />

pembangunan untuk mendorong kontribusi<br />

mereka di bidang sanitasi, dengan juga<br />

menekankan pentingnya proses pelibatan<br />

masyarakat di dalam kegiatan.<br />

2. Komponen Kebutuhan (Demand)<br />

Aspek kebutuhan sanitasi merupakan hal-hal yang<br />

terkait dengan upaya sistematis untuk<br />

mendapatkan perubahan perilaku yang higienis<br />

dan saniter. Sebagai upaya peningkatan kapasitas,<br />

pemerintah telah mengeluarkan rangkaian<br />

pedoman dan publikasi untuk kebutuhan<br />

implementasi di lapangan, baik yang sifatnya<br />

arahan pelaksanaan maupun pengayaan<br />

pengetahuan; diantaranya:<br />

Petunjuk pelaksanaan Pilar 1 <strong>STBM</strong>.<br />

Katalog informasi pilihan jamban sehat.<br />

Pedoman Promosi Kesehatan <strong>STBM</strong> (Pilar 1)<br />

E-learning <strong>STBM</strong>.<br />

Pengintegrasian modul <strong>STBM</strong> ke dalam<br />

kurikulum Poltekkes (dengan melibatkan<br />

PPSDM).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!