design_NewsLetter STBM copy
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Keberadaan pedoman dan publikasi ini akan<br />
menjadi lemah apabila proses penyampaian dan<br />
implementasi muatan tidak maksimal. Peran dan<br />
kapasitas fasilitator menjadi krusial dalam hal ini.<br />
Strategi keberlanjutan demand adalah<br />
mekanisme keterlibatan masyarakat baik di<br />
pedesaaan maupun perkotaan dalam<br />
peningkatan layanan sanitasi menuju akses<br />
aman dan penguatan layanan penyedotan serta<br />
kampanye nasional secara masice menggunakan<br />
media promosi yang lebih kreatif dan inovatif.<br />
3. Komponen Supply<br />
Pemenuhan supply dapat dilakukan berbagai<br />
cara:<br />
Pemenuhan kebutuhan supply melalui<br />
Wirausaha Sanitasi.<br />
Terdapat 428 Wirausaha Sanitasi aktif yang<br />
tersebar di Provinsi Sumatera Barat, Lampung,<br />
Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT dan Papua.<br />
Wusan dapat bersinergi bersama Pemda untuk<br />
menyamakan mencapai target bersama.<br />
Diperlukan lebih banyak Wusan aktif untuk<br />
memastikan pemenuhan kebutuhan sanitasi<br />
yang terjangkau dan sesuai kebutuhan (tersedianya<br />
opsi TTG) di seluruh Indonesia.<br />
Tersedianya mekanisme peningkatan kapasitas<br />
sistem Monev Wusan.<br />
Rp<br />
Pemenuhan kebutuhan supply<br />
melalui pembiayaan pemerintah.<br />
Pemenuhan kebutuhan sanitasi dan penyediaan<br />
sistem pengolahan air limbah terpusat yang<br />
lengkap, meliputi: sambungan rumah, pipa air<br />
limbah, bak kontrol dan instalasi pengolahan,<br />
strategi ini diharapkan dapat menjangkau kelompok<br />
marginal (masyarakat sangat miskin dan<br />
masyarakat berkebutuhan khusus).<br />
Diperlukan data kemiskinan dan penyandang<br />
disabilitas sehingga tepat sasaran.<br />
Rp<br />
Skema pembiayaan lain.<br />
Pemenuhan kebutuhan sanitasi dengan<br />
menggunakan akses BPR (mikro kredit),<br />
Bumdes/Bumnag, Bansos, Hibah donatur, Koperasi,<br />
ZISWAF dan lain-lain.<br />
4. Urgensi Paska-ODF<br />
Hal yang dirasa perlu untuk didefinisikan di<br />
bawah kerangka Paska-ODF ini antara lain<br />
pencapaian ‘Akses Layak’ dan ‘Akses Aman’,<br />
pengembangan pilar 2-5 <strong>STBM</strong> serta konteks<br />
sanitasi perkotaan. Tidak hanya mempertahankan<br />
dan meningkatkan ODF suatu daerah,<br />
implementasi tahap Paska-ODF juga diharapkan:<br />
Mendukung peningkatan akses menuju Akses<br />
Aman dengan mempertimbangkan muatan<br />
Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 2018 tentang<br />
Standar Pelayanan Minimal, utamanya SPM<br />
Kesehatan dan SPM Pekerjaan Umum.<br />
Paska ODF, diharapkan daerah tidak hanya<br />
berhenti pada tataran penyediaan akses layak,<br />
tetapi bergerak ke penyediaan akses aman<br />
sanitasi dan air bersih; dimana kriteria akses aman<br />
ini akan mengacu kepada PP No 2 tahun 2018<br />
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang<br />
dikeluarkan oleh pemerintah. Elemen SPM<br />
Pekerjaan umum yang berkaitan dengan <strong>STBM</strong><br />
adalah penyediaan pelayananan pengolahan air<br />
limbah domestik skala kabupaten/kota serta skala<br />
regional; dimana pemenuhan SPM ini sudah<br />
dilakukan secara rutin oleh pemerintah daerah