14.08.2019 Views

E - PAPER RADAR BEKASI EDISI 14 AGUSTUS 2019

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SATELIT <strong>BEKASI</strong> RAYA RABU, <strong>14</strong> agustus <strong>2019</strong> 11<br />

BERGELOMBANG: Pengendara melintasi Jalan Kampung Turi, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara yang bergelombang, Selasa (13/8). Jalan tersebut akan diperbaiki sepanjang 360 meter.<br />

Jalan Kampung Turi<br />

Segera Diperbaiki<br />

TAMBUN UTARA – Jalan<br />

Kampung Turi di Desa Sriamur,<br />

Kecamatan Tambun Utara akan<br />

diperbaiki sepanjang 360 meter<br />

pada tahun ini. Hal itu menyusul<br />

kerusakan jalan hingga bagian<br />

kerangka besinya terlihat.<br />

Camat Tambun Utara, Dodo Hendra<br />

Rosika, mengatakan, Pemkab Bekasi<br />

melalui Dinas Pekerjaan Umum dan<br />

Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten<br />

Bekasi akan memperbaiki jalan tersebut<br />

dengan pengecoran beton.<br />

”Perbaikannya untuk tahun ini<br />

akan dikerjakan sepanjang 360<br />

meter menggunakan Anggaran<br />

Belanja Tahunan (ABT), saya belum<br />

tahu berapa anggaran yang dikucurkan,<br />

yang jelas akan dilaksanakan<br />

perbaikannya,” katanya kepada<br />

Radar Bekasi, Selasa (13/8).<br />

Pria yang sempat menjabat sebagai<br />

camat Serangbaru ini mengatakan,<br />

terdapat sejumlah jalan<br />

rusak di wilayah Kecamatan Tambun<br />

Utara yang belum diper baiki.<br />

Namun akan dilakukan per baikan<br />

secara bertahap oleh Dinas Pekerjaan<br />

Umum dan Penataan Ruang<br />

(PUPR). ”Perbaikan jalan kelanjutannya<br />

akan dilaksanakan di tahun<br />

anggaran 2020,” ucapnya.<br />

Terpisah, warga Kampung Turi,<br />

Bayu (29), mengatakan, jalan<br />

tersebut mulai rusak sejak tahun<br />

20<strong>14</strong>. Sejumlah pengendara<br />

CR43/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

bahkan terjatuh saat melintas di<br />

wilayah setempat.<br />

”Jalan ini merupakan akses alternatif<br />

untuk menuju tiga kecamatan<br />

yakni Kecamatan Babelan,<br />

Sukawangi, dan Tambun Utara.<br />

Jalan rusak dari tahun 20<strong>14</strong> hingga<br />

parah seperti ini, dengan kondisinya<br />

banyak pengendara sepeda motor<br />

yang terjatuh,” katanya.(cr43)<br />

peringatan<br />

Upacara Terpusat di Alun-Alun<br />

500 Rumah Bakal Digusur<br />

<strong>BEKASI</strong> SELATAN – Pemerintah Kota<br />

Bekasi melakukan rapat pemantapan kegiatan<br />

HUT ke-74 Republik Indonesia. Rapat tersebut<br />

membahas persiapan Upacara HUT ke-74 RI<br />

yang dipusatkan di Alun-Alun Kota Bekasi,<br />

Sabtu (17/8) mendatang.<br />

Selain itu, mereka juga membahas terkait<br />

geladi bersih detik-detik dan parade senja atau<br />

penurunan bendera di hari yang sama.<br />

Kemudian, juga membahas tentang Upacara<br />

Apel Kehormatan Renungan Suci (AKRS)<br />

yang diagendakan akan dilaksanakan pada<br />

Jumat (16/8) pukul 23.30 di Taman Makam<br />

Pahlawan Kota Bekasi.<br />

Asda II Pemkot Bekasi, Makbullah,<br />

mengatakan, kegiatan ini perlu dipersiapkan<br />

dengan sebaik-baiknya karena menjadi<br />

tanggung jawab bersama agar segala sesuatu<br />

yang dibutuhkan dapat dikoordinasikan. ”Jika<br />

sudah terkoordinasi waktu yang tersisa bisa<br />

dimanfaatkan untuk menyempurnakan,”<br />

katanya, Selasa (13/8).<br />

Lebih lanjut, kata dia, persiapan lain yang<br />

dikoordinasikan meliputi pembahasan petugas<br />

pada HUT ke-74 RI, jumlah undangan, penyiapan<br />

tempat, baik di Taman Makam Pahlawan Kota<br />

Bekasi, Alun-Alun Kota Bekasi, Pendopo Wali<br />

Kota Bekasi, serta pakaian yang digunakan dalam<br />

upacara maupun renungan suci.<br />

”Kalau semua dapat terkordinasi kita atur<br />

dengan waktu yang sesuai dengan kita sepakati,<br />

semua rangkaian kegiatan akan berjalan dengan<br />

baik jika semua terkordinasi,” ujarnya.<br />

Dia menyatakan, nantinya akan ada kerja<br />

sama dari seluruh instansi untuk<br />

mensinergikan dengan TNI-POLRI dalam hal<br />

personel dan penempatan. Sehingga seluruh<br />

rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan<br />

baik sesuai rencana yang matang.<br />

”Pemerintah Kota Bekasi juga sudah<br />

menyusun agenda kegiatan-kegiatan yang<br />

akan dilaksanakan dalam rangka menyambut<br />

dan memeriahkan HUT RI ke-74 ini, kegiatan<br />

seperti perlombaan perlombaan,<br />

pertandingan olahraga, parade sepeda dan<br />

lainnya disiapkan dan melibatkan seluruh<br />

OPD serta warga masyarakat Kota Bekasi,”<br />

tandasnya.(pay)<br />

peristiwa<br />

Pedagang Mi Tewas<br />

Tertabrak Mobil<br />

Terdampak Pembangunan<br />

Tol Japek Selatan<br />

BANTARGEBANG – Sebanyak<br />

500 rumah warga yang<br />

berada di Kelurahan Bantargebang,<br />

Kecamatan Bantargebang<br />

terdampak pem bangunan<br />

Jalan Tol Jakarta-Cikampek<br />

(Japek) Selatan yang<br />

akan dilaksanakan pada Maret<br />

2020 mendatang.<br />

Lurah Bantar Gebang, Asep<br />

Mulyadi, mengatakan, 500<br />

rumah warga yang ada diwilayahnya<br />

akan terkena penggusuran<br />

terkait pembangunan<br />

tersebut. ”Sedikitnya rumah<br />

warga saya yang terkena penggusuran<br />

500 rumah,” katanya<br />

kemarin.<br />

Untuk sementara ini, pihak nya<br />

bersama BPN Kota Bekasi dan<br />

Kementerian PUPR baru malakukan<br />

pendataan dan pengukuran.<br />

”Ya warga saya yang akan terkena<br />

berada di RW 01 ,02, 07 dan 08.<br />

Karena sudah waktu zaman bu<br />

Lurah Tati, saya ngelanjutin<br />

(melan jutkan),” jelasnya.<br />

Terkait pembayaran lahan,<br />

dia mengaku belum mengetahui<br />

harga yang di tawarkan<br />

kepada warga setempat. ”Ia<br />

terakhir di Perum Savana<br />

Primer vida cuma 15 rumah<br />

di RW 08, soal harga nanti<br />

akan dibahas lagi,” jelasnya.<br />

Pada intinya, lanjut Asep,<br />

warga Kelurahan Bantargebang<br />

menerima lahan mereka akan<br />

digunakan untuk Jalan Tol<br />

Japek Selatan. (pay)<br />

IST/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

PENDATAAN: Pihak Kelurahan Bantargebang bersama BPN Kota Bekasi dan Kementerian<br />

PUPR mendata rumah warga RW 08, Perumahan Savana Premier, Kelurahan Bantargebang<br />

yang terdampak pembangunan Tol Japek Selatan, Selasa (13/8).<br />

PRODUKSI<br />

MENINGKA<br />

Pekerja sedang<br />

mengaduk kerupuk<br />

kulit di produksi<br />

rumahan di Kawasan<br />

Kali Baru, Bekasi<br />

Utara, Rabu ( 13/8).<br />

Usai perayaan Idul<br />

Adha, permintaan<br />

produksi kerupuk<br />

kulit mengalami<br />

peningkatan.<br />

Dalam sehari<br />

produksi rumahan<br />

itu menghasilkan<br />

sebanyak dua<br />

kwintal yang dijual<br />

seharga Rp85 ribu/<br />

kilogram.<br />

TAMBUN SELTAN – Nyawa Encar tak bisa<br />

terselamatkan usai ia ditabrak mobil Suzuki<br />

Jimmy yang dikendarai Noval Budi di Jalan Raya<br />

Sumber Jaya, Desa Sumberjaya, Kecamatan<br />

Tambun Selatan, Selasa (13/8) dini hari.<br />

Kapolsek Tambun, Komisaris Rahmad<br />

Sujatmiko, menjelaskan, mobil Jimmy<br />

berpelat B <strong>14</strong>11 KCY datang dari arah Bumi<br />

Lestari ke arah Griya Asri 2. “Di TKP<br />

pengemudi tidak dapat mengontrol<br />

kendaraannya. Karena itu mobil oleng dan<br />

menabrak tiang telkom,” katanya kemarin.<br />

Karena menghantam cukup keras, mobil<br />

terhempas ke kiri dan terbalik. Kemudian,korban<br />

yang dikenal sebagai pedagang mi keliling favorit<br />

warga setempat meninggal dunia.<br />

“Korban meninggal di lokasi. Warga yang<br />

mengetahui kejadian itu langsung menelepon<br />

ke kita,” ucap Rahmad.<br />

Korban diketahui berdomisili di Tridaya<br />

Sakti, RT 002 RW 01. Kasus ini ditangani Unit<br />

Laka Polres Metro Bekasi.(pjk)<br />

CIKARANG PUSAT – Pelaksana<br />

Tugas (Plt) Kepala Bagian Hukum<br />

Setda Pemkab Bekasi, Suhup, belum<br />

mengetahui gugatan perdata atas<br />

kasus dugaan malpraktik yang dilayangkan<br />

Taufik Hidayat, pasien Badan<br />

Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)<br />

Kesehatan ke Rumah Sakit Umum<br />

Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi.<br />

Dia mengatakan, belum ada tembusan<br />

terkait dengan persoalan gugatan<br />

tersebut ke pihaknya sampai dengan<br />

kemarin, Selasa (13/8).<br />

Suhup menjelaskan, surat terkait dengan<br />

Plt Kabag Hukum belum Tahu<br />

RSUD Digugat Rp2 Miliar<br />

hal tersebut akan diterima pihaknya<br />

dari lembaga penegak hukum. Sebab<br />

pihaknya melekat sebagai kuasa hukum<br />

atau pengacara Pemkab Bekasi.<br />

”Hingga saat ini belum ada, kalau<br />

ada pasti kita dampingi. Sebab bagian<br />

hukum ini kan pengacara pemda,”<br />

ujarnya kemarin.<br />

Suhup mengaku akan mendalami<br />

terlebih dahulu seperti apa konteks<br />

kasus yang berdampak pada kekecewaan<br />

pasien dan berdampak pada<br />

penggugatan.<br />

Menurutnya, apabila memang dapat<br />

dimusyawarahkan, serta duduk<br />

bersama antara pasien dengan pihak<br />

Pemkab Bekasi, maka tidak perlu adanya<br />

pembahasan.<br />

”Jujur saya juga belum mengetahui,<br />

namun secara normatif apabila memang<br />

benar adanya, dan gugatan tersebut<br />

diterima maka kami akan melakukan<br />

peninjauan untuk mengu asai masalah,<br />

sebab secara regulasi perlu dibahas.<br />

Jadi kami pastikan Pemkab Bekasi<br />

melalui pengacaranya (bagian hukum)<br />

dapat memberikan penjelasan di<br />

depan majelis hakim nanti pada saat<br />

sidang gugatan,” tuturnya.<br />

Sebelumnya diberitakan, pasien BPJS<br />

Kesehatan bernama Taufik Hidayat<br />

melayangkan gugatan perdata terhadap<br />

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)<br />

Kabupaten Bekasi. Gugatan tersebut<br />

disampikan ke Pengadilan Negeri (PN)<br />

Cikarang melalui kuasa hukumnya<br />

dengan nomor gugatan 120/PDT.G/<strong>2019</strong>/<br />

PN.Ckr pada 20 Mei <strong>2019</strong> lalu.<br />

Ayah dari dua orang anak itu menduga<br />

dirinya menjadi korban malpraktik<br />

usai menjalani operasi bahu sebelah<br />

kanan pada Januari 2018 silam.<br />

Direktur Utama RSUD Kabupaten<br />

Bekasi, dr. Sumantri mengatakan, hal<br />

tersebut kini tengah ditangani oleh<br />

Bagian Hukum Pemkab Bekasi dan<br />

pengacara. ”Masih dalam proses<br />

pengadilan,” katanya.(and)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!