14.08.2019 Views

E - PAPER RADAR BEKASI EDISI 14 AGUSTUS 2019

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNALISME WARGA 3<br />

RABU, <strong>14</strong> <strong>AGUSTUS</strong> <strong>2019</strong><br />

ANDA MENULIS KAMI PUBLIKASIKAN<br />

Layangkan unek-unek dan keluhan Anda terkait berbagai<br />

persoalan, layanan publik, lingkungan, kinerja aparat baik<br />

pemerintahan maupun kepolisian, serta pelayanan umum<br />

lainnya. Kirim langsung ke :<br />

radar bekasi<br />

@radarbekasi |<br />

ariesant.radar@gmail.com<br />

radarbekasi@gmail.com<br />

bismanradarbekasi@gmail.com<br />

@gobekasi<br />

085710036461<br />

081319221797<br />

MOBIL AMBULANS DAN MOBIL JENAZAH<br />

Hubungi RUMAH ZAKAT <strong>BEKASI</strong><br />

(021) 88397001 | 0817 2<strong>14</strong>843 | 0817 0998267<br />

NOMOR TELEPON PENTING<br />

Polresta Bekasi dan Polsek jajaran<br />

Polresta Bekasi (021) 89113533<br />

Polsek Tambun (021) 8802738/97660935<br />

Polsek Cikarang Barat (021) 88323550<br />

Polsek Cikarang (021) 89106<strong>14</strong>1/8901217<br />

Polsek Cikarang Timur 021 89<strong>14</strong>1940<br />

Polsek Kedung Waringin (021) 89<strong>14</strong>0153/89<strong>14</strong>2579<br />

Polsek Pebayuran (021) 89150110<br />

Polsek Cikarang Selatan (021) 89901756/89901544<br />

Polsek Cikarang Pusat (021) 89970020<br />

Polsek Serang Baru (021) 89952376 / 89954516<br />

Polsek Cibarusah (021) 89952516<br />

Polsek Setu (021) 8250532<br />

Polsek Sukatani (021) 89160765<br />

Polsek Tambelang (021) 89170755 / 89171110<br />

Polsek Babelan (021) 8920012<br />

Polsek Tarumajaya (021) 88990277<br />

Polsek Cabang Bungin (021) 89180203 / 94600096<br />

Polsek Muara Gembong (021) 89190074<br />

Haji dan Pesan Kemanusiaan<br />

Setiap tahun, ibadah haji<br />

menjadi ritual akbar bagi umat<br />

muslim dunia. Seorang yang<br />

melakukan haji harus memiliki<br />

kesiapan baik secara materil,<br />

fisik, pikiran, psikologi, dan hati.<br />

Sebagaimana dalam fir man<br />

Allah swt. pada QS. Ali Imran:<br />

97 menyatakan “wa lillahi<br />

‘alan naasi hijjul baiti manistathaa’a<br />

ilaihi sabilaa”.<br />

Orang hendak berhaji harus<br />

dilandasi niat untuk mencapai<br />

ridho Allah swt agar tercapai<br />

haji yang mabrur. Ibadah haji<br />

bukan untuk sekedar mencari<br />

status sosial.<br />

Beberapa masyarakat kita<br />

salah kaprah dalam memahami<br />

ibadah haji. Mereka berhaji<br />

semata-mata ingin dipuji, ingin<br />

disebut bapak “haji” atau ibu<br />

“haji” serta ingin meningkatkan<br />

derajat status sosialnya di<br />

mata masyarakat setempat.<br />

Hakikatnya, para haji yang<br />

pulang ke tanah air mengusung<br />

tanggungjawab sosial dan moral.<br />

Ia dituntut member dayakan<br />

mas yarakat setempat baik dalam<br />

agama, budaya, dan sosial.<br />

Keberadaan para haji dalam<br />

masyarakat ber peran penting<br />

untuk mengen taskan kesenjangan<br />

sosial dan melakukan<br />

penyuluhan agama.<br />

Namun realita berbanding<br />

terbalik dengan apa yang seharusnya.<br />

Alih-alih menjadi pemberdaya<br />

umat, justru tidak<br />

sedikit mereka yang mempertegas<br />

garis kesenjangan. Gelar<br />

haji sebatas menjadi tittle yang<br />

merentangkan si kaya dengan<br />

si miskin yang belum berhaji.<br />

Eksistensi para haji belum menjadi<br />

kekuatan sosial yang nyata<br />

untuk merubah masyarakat<br />

ke arah yang bermartabat.<br />

Ironi ini terjadi karena minimnya<br />

edukasi kepada calon haji<br />

mengenai makna dan hakikat<br />

haji. Para calon haji tidak cukup<br />

dibekali pengetahuan praktis<br />

fiqih haji semata. Mereka harus<br />

tahu makna yang terkandung<br />

dalam rukun-rukun haji agar<br />

perjalanan yang religius tersebut<br />

tidak menjadi formalistik.<br />

Kesadaran Humanistik<br />

Ibadah haji memuat nilai-nilai<br />

humanistik yang universal.<br />

Menurut M. Quraisy Shihab,<br />

syariat haji penuh dengan<br />

dimensi simbol yang menjunjung<br />

tinggi nilai-nilai kemanusiaan<br />

(1992: 35). Orang-orang<br />

yang menunaikan ibadah haji<br />

selalu mengawali diri dengan<br />

berihram yakni melepaskan<br />

pakaian dan menggantinya<br />

dengan sehelai kain putih yang<br />

tidak berjahit.<br />

Tidak dapat disangkal bahwa<br />

pakaian berfungsi sebagai peneguh<br />

identitas yang membedakan<br />

antara satu individu<br />

dengan yang lain. Tentu dalam<br />

dunia kerja, pakaian seorang<br />

direktur berbeda dengan pakaian<br />

seorang pegawai.<br />

Entitas pakaian menunjukkan<br />

perbedaan status baik sosial,<br />

ekonomi (profesi) dan politik.<br />

Selain itu, pakaian juga<br />

memberi pengaruh psikologis<br />

kepada pemakainya.<br />

Saat berada di Miqat Makani,<br />

para haji yang berirham harus<br />

me lepas segala atribut status sosialnya.<br />

Dalam ihram, semua<br />

melebur dalam persamaan dan<br />

pe rsatuan sebagai hamba Allah.<br />

Secara simbolik, ihram<br />

menyerukan kesetaraan derajat.<br />

Tidak ada kasta dan diferensiasi.<br />

Seorang Arab tidak lebih mulai<br />

dari non-Arab dan seorang<br />

bangsawan tidak lebih tinggi<br />

dari seorang rakyat biasa.<br />

Selain itu, jamaah haji yang<br />

berihram dilarang merusak lingkungan,<br />

mencabut pepoho nan,<br />

membunuh binatang dan pertumpahan<br />

darah. Dari sini, ibadah<br />

haji memupuk kesada raan kosmis<br />

dalam diri manusia.<br />

Sebagai khalifah di bumi,<br />

umat muslim dituntut menjaga<br />

keseimbangan alam dan<br />

merawat keharmonisan dengan<br />

manusia serta makhluk<br />

lainnya. Jangan sampai seorang<br />

mandataris Tuhan melakukan<br />

tindakan eksploitasi alam,<br />

radikalisme, pembunuhan<br />

dan sebagainya.<br />

Kemudian dalam tawaf, beragam<br />

suku bangsa larut dalam<br />

lingkaran spiritual. Tawaf dalam<br />

haji mengesankan suatu kebersamaan<br />

menuju satu tujuan<br />

yang sama yakni Allah swt.<br />

Seluruh elemen yang bertawaf<br />

larut dalam kesadaran ilahiah<br />

atau dalam bahasa sufi disebut<br />

al-fana’ fillah. Bahkan, Ka’bah<br />

yang dikitari mampu menghadirkan<br />

nuansa religius dan<br />

humanis (Zuhairi, 2009: 229)<br />

Begitu pula dengan sa’i yang<br />

melambangkan perjuangan<br />

manusia di dunia ini yang kelak<br />

buahnya akan dituai di akhirat.<br />

Sa’i menegaskan bahwa kehidupan<br />

dunia dan akhirat merupakan<br />

kausalitas yang padu<br />

dan tidak terpisahkan. Kemudian,<br />

wukuf di padang Arafah<br />

yang gersang menyeru manusia<br />

untuk selalu bertafakkur akan<br />

Penumpang Gelap dan Kaki Tangan<br />

HAEDAR Nashir (Ketua<br />

Umum PP Muhammadiyah)<br />

menyatakan “penumpang<br />

gelap” merupakan praktik<br />

lumrah di dunia politik.<br />

Poros III ya sinonim “Penumpang<br />

Gelap”. Sami mawon.<br />

Podo wae. “Same-same” lah.<br />

Wacana “Penumpang Gelap”<br />

terpaksa dibuka di publik<br />

domain. Karena enggak ada<br />

kapoknya. Sebuah warning;<br />

“Oh Ow kamu ketauan..!”<br />

Bukan “Evil Axis” namanya<br />

kalau penumpang gelap mudah<br />

nyerah. Alih-alih taubat, mereka<br />

serang balik figur-figur yang<br />

buka tabir hitam Poros III.<br />

Sambil buang badan dengan<br />

fitnah menuduh “ulama” dan<br />

para tokoh 02 sebagai penumpang<br />

gelap.<br />

Mereka hendak membentur kan<br />

Partai Gerindra dengan ulama.<br />

Di belakang penumpang gelap<br />

ada kekuatan negara adidaya<br />

yang tidak suka melihat kekuatan<br />

Islam, Tiongkok dan Rusia<br />

bangkit. Mereka ingin kondisikan<br />

Jakarta seperti Hongkong.<br />

Di arena social sciences,<br />

“Penumpang Gelap” disebut<br />

“free-rider”. Terminologi generic.<br />

“Penumpang Gelap” merupakan<br />

masalah. Makanya ada<br />

istilah “free-rider problem”.<br />

Menurut William Baumol dalam<br />

karya “Welfare Econo mics and<br />

the Theory of the State”, Freerider<br />

problem merupakam a<br />

type of market failure.<br />

In politics, Free-rider alias<br />

“Penumpang Gelap” bagaikan<br />

parasit benalu atau “loranthus<br />

europaeus”.<br />

Dalam buku “Principles of<br />

Microeconomics”, peneliti<br />

Rittenberg dan Tregarthen<br />

menyatakan, “Free riders are<br />

a problem because while not<br />

paying for the good, they may<br />

continue to access it”.<br />

Oportunistik. Menusuk dari<br />

dalam. Menggunting dalam<br />

lipatan. Menukik di tikungan.<br />

Enggak jadi kontestan Pilpres.<br />

Enggak keluar budget kampanye.<br />

Tanpa atribut. Enggak pakai<br />

APK. Tapi ingin berkuasa.<br />

“Penumpang gelap itu ingin<br />

Indonesia chaoz. Ingin Pak<br />

Jokowi disalahkan. Ingin<br />

Indonesia ini ribut. Pak Prabowo<br />

sebagai patriot dan negarawan<br />

menolak. Itulah penumpang<br />

gelap,” kata Andre Rosiade.<br />

Penumpang gelap punya<br />

syahwat politik. Megalomaniac.<br />

Ciptakan chaoz dan padamkan.<br />

Otaknya dia-dia juga. Modus<br />

lama. Tanpa diketahui publik<br />

dan netizens, di belakang tirai,<br />

mereka berusaha merayu Pak<br />

Prabowo merilis gerakan<br />

chaoz. Lalu Pak Prabowo<br />

ditangkap sebagai dalang.<br />

Jokowi-Maruf batal dilantik.<br />

Poros III membentuk pemerintahan<br />

transisi dan memunculkan<br />

si penumpang gelap<br />

sebagai “The New Super Hero”.<br />

Libido politik penumpang gelap<br />

enggak ragu mengor bankan<br />

relawan 02, emak-emak,<br />

purnawirawan dan siapa saja.<br />

Mereka bahkan engga ragu<br />

mengorbankan para ulama.<br />

Fortunately, Pak Prabowo<br />

menginstruksikan para kader<br />

Gerindra untuk menyelamatkan<br />

para ulama dari permainan<br />

kotor Poros III.<br />

Seandainya para penumpang<br />

gelap itu sukses dalam aksinya,<br />

maka tercipta situasi yang<br />

disebut British economist<br />

William Forster Lloyd dengan<br />

teori “The tragedy of the<br />

commons”. Sebuah situasi tragis<br />

di mana rakyat jadi korban<br />

petualangan Free-riders.<br />

Wakil Sekjen PKB Daniel<br />

Johan bertanya-tanya siapa<br />

oknum penumpang gelap yang<br />

dimaksud Bang Dasco.<br />

Semua petinggi partai TKN,<br />

dari PPP sampai PDI Perjuangan,<br />

mengetahui secara persis<br />

adanya free-rider ini. Mereka<br />

bernapas lega ketika Pak<br />

Prabowo banting stir. Eggak<br />

mau diadu-domba. Enggak<br />

mau korbankan relawan 02.<br />

Free-rider gigit jari.<br />

Poros III punya kaki tangan<br />

di kubu 01. Bermetamorfosis<br />

menjadi “Penumpang Gelap”<br />

di kubu 02. Mereka yang<br />

menuding Bu Titiek dan<br />

keluarga Cendana sebagai<br />

donatur rusuh 22 Mei dan fitnah<br />

Pak Prabowo sebagai “dalang<br />

rusuh” adalah antek-antek poros<br />

III yang beroperasi dalam tubuh<br />

01 Jokowi-Maruf.<br />

Pasca MRT Summit, para<br />

penumpang gelap poros III<br />

menghasut residu 02 (ampas<br />

klik Jokowi’s haters) menghujat<br />

Pak Prabowo.<br />

Kulminasinya mereka<br />

bangun narasi fabrikasi soal<br />

Pak Prabowo dihina di Kongres<br />

ARIESANT/<strong>RADAR</strong> <strong>BEKASI</strong><br />

MULAI DIBONGKAR<br />

Seorang warga sedang melihat bangunan yang sudah mulai dibongkar untuk pembangunan depo moda transportasi Lintas Rel Terpadu (LRT) Bekasi Timur,<br />

di Kampung Jati, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.<br />

kebesaran Allah serta menyelami<br />

jati dirinya sebagai hamba.<br />

Secara substantif, ibadah<br />

haji sarat muatan nilai-nilai<br />

kemanusiaan. Dalam Khutbatul<br />

Wada’ Nabi Muhammad menghimbau<br />

kepada umat muslim<br />

untuk memelihara jiwa, harta,<br />

dan kehormatan orang lain.<br />

Bahkan, Nabi melarang<br />

kepada umat muslim melakukan<br />

penindasan dan<br />

pemerasan terhadap kaum<br />

lemah (minoritas). Dan, Nabi<br />

selalu menekankan persamaan<br />

derajat sesama manusia.<br />

Pandangan dan himbaun Nabi<br />

di atas menegaskan bahwa ibadah<br />

haji memiliki keterkaitan erat<br />

dengan nilai-nilai kemanu siaan<br />

yang universal. Ibadah haji tidak<br />

lagi dimaknai sebagai ajang<br />

perlombaan mencari sta tus atau<br />

derajat sosial semata.<br />

Hari raya haji tahun ini<br />

adalah momentum untuk<br />

meneguhkan kembali jati diri<br />

kita sebagai khalifah Allah swt<br />

yang membawa perdamaian,<br />

keadilan, dan kesejahteraan<br />

di muka bumi.<br />

*) Ketua Studi dan<br />

Pengembangan Bahasa<br />

Asing UIN Sunan<br />

Kalijaga Yogyakarta<br />

PDI Perjuangan. Padahal satusatunya<br />

figur yang diistimewakan<br />

oleh Ibu Megawati ya<br />

Pak Prabowo.<br />

Penumpang gelap sudah<br />

kempes. Tapi belum mati. Mereka<br />

masih beroperasi. Memelihara<br />

emosi relawan 02 yang masih<br />

kecewa kalah di Pilpres.<br />

Poros III dan kaki-tangannya<br />

memprovokasi sekelompok kecil<br />

hard-liner Jokowi’s haters.<br />

Menjaga militansi Anti-Jokowi<br />

sekaligus Anti-Prabowo dengan<br />

nyanyian “pol itics of hatred”.<br />

Mereka ingin produksi delusi<br />

kekuatan. Supaya bisa “bargain”<br />

di hadapan Jokowi. Mereka<br />

akan menyatakan bahwa Poros<br />

III yang bisa meredam<br />

animosity Anti-Jokowi. Bukan<br />

Pak Prabowo.<br />

Padahal kelompok extrimis<br />

militan ini hanya grup kecil<br />

residu politik. Tidak sebesar<br />

dan senyaring suara media<br />

sosialnya. Poros kuat Jokowi-<br />

Megawati-Prabowo akan<br />

dengan mudah menyikat para<br />

penumpang gelap. Tunggu<br />

tanggal mainnya.<br />

*) Aktivis Komunitas<br />

Tionghoa Anti Korupsi<br />

Sentra Komunikasi<br />

(Senkom) Tol Cikampek 822-6666<br />

Senkom Tol Dalam Kota 801-1735<br />

Senkom Tol Janger 919-9999<br />

Senkom Tol Jagorawi 917-7777<br />

Senkom Tol TB Simatupang 920-1111<br />

Senkom Tol Cipularang (022) 2021-666<br />

Senkom Tol Wiyoto Wiyono 651-8350<br />

Tol Palimanan-Kanci 0231-484268<br />

Tol Purwakarta - Bandung (022) 2021666,<br />

(022) 91196666<br />

Tol Semarang 024-7607777<br />

Tol Surabaya-Gempol 031-5624444<br />

PJR Tol Cikampek 849-71122<br />

PJR Tol Janger 591-3648<br />

PJR Tol Jagorawi I 877-93621<br />

Derek 884 -1110<br />

PEMADAM KEBAKARAN 113<br />

Sudin Kota Bekasi 889-57805<br />

Sudin Kabupaten Bekasi 883-36732<br />

TERMINAL BIS<br />

Kampung Rambutan (Dalam Kota) 840-0062<br />

Kampung Rambutan (Antar Kota) 840-0063<br />

Pulogadung (Dalam Kota) 489-7748<br />

Pulogadung (Antar Kota) 488-3742<br />

Kalideres 544-5348<br />

Lebakbulus 750-9773<br />

Rawamangun 489-7455<br />

Cibinong 879-00894<br />

Tangerang-Cikokol 557-61265<br />

Bekasi 884-1901<br />

STASIUN KERETA API<br />

Gambir 386-2361<br />

Jatinegara 819-2318<br />

Pasar Senen 421-0164<br />

Tanahabang 384-0048<br />

Jakarta Kota 692-8515<br />

Manggarai 829-2458<br />

Tanjungpriok 439-31978<br />

RUMAH SAKIT<br />

RS JATIMULYA (Bekasi Timur):<br />

Jl. Jatimulya Raya no.<strong>14</strong> Bekasi, Telp (021) 82435001<br />

RS Karya Medika 1 :<br />

Jl. Raya Imam Bonjol No. 9B, Cikarang Barat,<br />

Telp. (021) 8903003,<br />

(021) 8900190, (021) 890019<br />

RS Karya Medika II:<br />

Jl. Hasanudin No.63, Tambun, Telp (021) 88361980-<br />

(021) 883275<strong>14</strong>- (021) 70207483<br />

RS Jati Rahayu :<br />

Jl. Hankam Pondokgede, Telp. (021) 8462566<br />

RS Permata Bekasi :<br />

Jl. Legenda Raya No. 9, Telp. (021) 8254748<br />

RS Mekarsari :<br />

Jl. Mekar Sari No. 1, Telp. (021) 8801891<br />

RS Amanda I:<br />

Jl. Raya Serang No.83, Cikarang Selatan,<br />

Telp (021) 8971643<br />

RS Amanda II:<br />

Jl Raya Industri No.36, Cikarang Utara,<br />

Telp (021) 8900277<br />

RS Ananda :<br />

Jl. Sultan Agung No.173, Medansatria, Bekasi Barat,<br />

Telp (021) 8854338<br />

RS Annisa:<br />

Jl Cikarang Baru No.31, Cikarang Utara,<br />

Telp (021) 8904165<br />

RS Bhakti Husada:<br />

Jl RE Martadinata Cikarang, Telp (021) 8900531<br />

RS Bhakti Kartini:<br />

Jl RA Kartini, No. 11, Margahayu,<br />

Tep (021) 8801954<br />

RS Budi Lestari:<br />

Jl Raya Kalimalang Depan Perum II,<br />

Telp (021) 8842336<br />

RS Graha Juanda :<br />

Jl. Ir H Juanda No. 326, Bekasi Timur,<br />

Telp (021) 8811832 , (021) 88346880<br />

RS Hermina Bekasi:<br />

Jl. Kemakmuran No.39,<br />

Margajaya Bekasi,<br />

Telp (021) 8842121<br />

RS Ibu Soedibyo:<br />

Jl. KH Agus Salim 100,<br />

Telp (021) 8802435<br />

RS Medirossa:<br />

Jl. Industri Tegalgede,<br />

Cikarang Selatan,<br />

Telp (021) 8937867<br />

RS Mekarsari Bekasi:<br />

Jl. Raya Mekarsari No. 1,<br />

Telp (021) 8802641)<br />

RS Mitra Keluarga Bekasi:<br />

Jl. Jend A. Yani, Bekasi,<br />

Telp (021) 8853333<br />

RS Mitra Keluarga Bekasi Timur:<br />

Jl. Pengasinan, Rawasemut,<br />

Telp (021) 8817777<br />

RS Anna:<br />

Jl. Pekayon Raya No.36,<br />

Bekasi Selatan, Telp (021) 82432211<br />

RS Global Awal Bros:<br />

Jl. KH Noer Alie, Kav. 17-18,<br />

Kalimalang, Bekasi,<br />

Telp (021) 8868888-(021) 88855210<br />

RSIA Bella:<br />

Jl. Ir. H Juanda, No. <strong>14</strong>1,<br />

Telp (021) 880175-(021) 88342438<br />

RS Islam Bani Saleh:<br />

Jl. RA Kartini 66, Telp (021) 8803386

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!