StruktuR Magazine 18th Edition
- No tags were found...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Sejak disahkan sebagai PTNBH pada Oktober
2021 lalu, beberapa istilah organisasi di Universitas
Brawijaya mengalami perubahan. Salah satunya
istilah Jurusan Teknik Sipil menjadi Departemen
Teknik Sipil. Menurut Bapak Eko Andi Suryo, ST.,
MT., Ph.D sebagai ketua departemen, sebenarnya
tidak ada perbedaan yang signifikan dari perubahan
istilah tersebut. Baik dari struktural organisasi
maupun fungsi. Meskipun menjadi ketua departemen,
beliau cenderung untuk tidak dapat mengubah
struktur organisasi yang ada. Hal ini dikarenakan
sudah terdapat peraturan yang mengatur
hal tersebut. Menjadi seorang ketua, Pak Eko ingin
mengaktifkan semua pihak baik tenaga dosen
maupun tenaga pendidikan. Menurutnya, tanpa
mereka, banyak program tidak dapat dieksekusi
dengan baik. Selain itu, Pak Eko memandang bahwa
departemen ini tidak hanya berkaitan dengan
pembagian tugas saja, namun perlu kekompakan
dan ikaan hati.
“Leveling dalam organisasi adalah bentuk bahwa
pembagian job desc yang berkaitan dengan tanggung
jawab dan wewenang. Tidak menunjukkan
bahwa diatas lebih utama daripada yang dibawah.”
Menjadi dosen Teknik Sipil sejak 2006, Pak Eko menilai
hubungan antar komponen internal meningkat
dari tahun ke tahun. Semua komponen menyadari
peran dan fungsi, dapat menjalankan tugas masing-masing,
dan bersinergi. Hal ini dapat memperkuat
citra Universitas Brawijaya untuk memperoleh
mutu yang lebih baik.
Sebagai salah satu jurusan yang paling diincar, Pak
Eko menuturkan beberapa keunggulan yang dimiliki
Teknik Sipil Universitas Brawijaya ini. Menurut
beliau, pembeda dari Teknik Sipil universitas lain
adalah di sisi alumni. Alumni Teknik Sipil UB dikenal
dengan karakter yang suka bekerja keras, kemauan
untuk belajar, siap menerima tugas apapun,
memiliki attitude yang baik.
Teknik Sipil UB tidak hanya memberikan pengetahuan
atau hanya mengajarkan keterampilan, tetapi
sampai membentuk attitude yang baik. Selain itu,
dari suasana pembelajaran yang dibangun, memiliki
mindset yang akan terus berkembang. Tidak hanya
itu, dari segi pendidikan, ada beberapa keilmuan
yang diarahkan sebagai sustainable development.
Mengenal
Ketua
Departemen
Teknik
Sipil
Lalu yang dikembangkan agak berbeda dari kampus
lain adalah sisi forensik engineering.
Pandemi yang hampir berjalan 2 tahun ini tentu
saja memberikan tantangan bagi banyak pihak. Tidak
terkecuali dari instansi pendidikan. Menyikapi
hal tersebut, Teknik Sipil UB menilai bahwa kuliah
secara daring jauh lebih bermanfaat daripada tidak
kuliah sama sekali. Akan tetapi, banyak kelemahan
yang dialami dalam perkuliahan daring ini, antara
lain kurangnya engagement, mahasiswa mudah
kehilangan fokus, keterbatasan digital, dosen sulit
melakukan review dan evaluasi, pemahaman mahasiswa
juga menurun. “Jika ada kesempatan offline,
ya offline lebih baik.” Dimulainya kehidupan
new normal membuat beberapa mata kuliah diusahakan
untuk mulai bekerjasama dengan pihak
internasional, termasuk perkuliahan dengan pihak
praktisi. Selain itu, adanya program baru MBKM dari
Kemendikbud Ristek yang bertujuan untuk menjembatani
akademik dengan industri.
Dengan kondisi yang mulai normal, Pak Eko berusaha
meningkatkan euforia perkuliahan yang hilang.
Secara prinsip, Pak Eko akan terus mencoba
beradaptasi dimulai dengan hal kecil. Selain itu,
melakukan pendekatan dengan sistem yang langsing
dengan cara interaksi di beberapa program.
Sebagai ketua departemen yang baru, Pak Eko
memiliki harapan untuk Teknik Sipil kedepannya.
“Cita-cita kami sebenarnya sesuai dengan visi misi
yang ada di jurusan Teknik Sipil. Kita semua punya
tekad menaikkan level kemampuan kita, bukan hanya
untuk lokal, nasional, tetapi juga untuk internasional.
Menopang skill yang nanti akan mendukung
pembangunan berkelanjutan.” (Ing)
No.18/Th.XX/2022 | STRUKTUR | 23