Tantangan-Pembangunan-Sosial-di-Indonesia-2010
Tantangan-Pembangunan-Sosial-di-Indonesia-2010
Tantangan-Pembangunan-Sosial-di-Indonesia-2010
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Guru merupakan faktor penentu peningkatan mutu pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan. Guru juga<br />
merupakan ujung tombak dari proses pembelajaran. Jika guru tidak memiliki<br />
kompentensi yang berkualitas, akan berdampak pada kegagalan madrasah<br />
untuk mencapai peningkatan mutu pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kannya.<br />
B. Peningakatan Kompetensi Guru Madrasah: Suatu Keharusan<br />
Peningkatan mutu pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan sangat <strong>di</strong>tentukan oleh apa yang<br />
pikirkan dan <strong>di</strong>lakukan oleh guru. Sementara apa yang <strong>di</strong>pikirkan dan <strong>di</strong>lakukan<br />
guru sangat bergantung pada kualitas kompetensi yang <strong>di</strong>milikinya. 4<br />
Kompetensi dapat <strong>di</strong>artikan sebagai kesanggupan, memiliki<br />
keterampilan, dan pengetahuan yang cukup untuk melakukan sesuatu.<br />
Seseorang <strong>di</strong>katakan memiliki kompetensi berarti ia memiliki cukup<br />
kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan untuk melakukan suatu pekerjaan<br />
tertentu atau untuk melakukan tugas sesuai dengan yang <strong>di</strong>butuhkan. 5<br />
Kompetensi juga <strong>di</strong>maknai sebagai seperangkat tindakan inteligen penuh<br />
tanggungjawab yang harus <strong>di</strong>miliki seseorang sebagai syarat untuk <strong>di</strong>anggap<br />
mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat<br />
inteleigen harus <strong>di</strong>tunjukkan sebagai kemahiran, ketepatan dan keberhasilan<br />
bertindak. Sifat tanggungjawab harus <strong>di</strong>tunjukkan sebagai kebenaran tindakan,<br />
baik <strong>di</strong>pandang dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika. Dalam<br />
arti tindakan itu benar <strong>di</strong>tinjau dari sudut ilmu pengetahuan, efeisien, efektif dan<br />
memiliki daya tarik dari sudut teknologi; dan baik <strong>di</strong>tinjau dari sudut etika.<br />
Departemen Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Nasional mendefinisikan kompetensi sebagai<br />
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang <strong>di</strong>refleksikan dalam<br />
kebiasaan berpikir dan bertindak. 6<br />
Akhmad Sudrajat menyatakan, bahwa kompetensi guru merupakan<br />
gabungan dari kemampuan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang<br />
berkaitan dengan bidang pekerjaan. Karena itu, seorang guru haruslah memiliki<br />
tiga jenis kompetensi, yaitu:<br />
4<br />
Akhmad Sudrajat, “Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah,“ dalam<br />
akhmadsudrajat.wordpress.com<br />
5<br />
Nurhayati Djamas (Ed.), Kompetensi Guru Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Agama Islam SLTP (Puslitbang<br />
Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Agama dan Keagamaan Depag RI, 2005), h. 5.<br />
6<br />
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru<br />
(Bandung: Remaja Rosdakarya), h. 6.<br />
3