15.01.2013 Views

rangkuman

rangkuman

rangkuman

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

B. Wilayah Pembangunan<br />

Pengembangan suatu wilayah di Indonesia diarahkan sesuai<br />

dengan potensi dan kemampuan yang ada. Bila potensi dan<br />

kemampuan wilayah-wilayah itu meningkat, maka strategi<br />

pengembangannya pun turut berubah pula. Sebagai contoh, pada<br />

Pelita II, terdapat empat wilayah yang ditunjuk sebagai pusat<br />

pembangunan utama. Keempat wilayah pembangunan utama<br />

tersebut adalah:<br />

1) wilayah pembangunan utama A, dengan pusat utama<br />

Medan,<br />

2) wilayah pembangunan utama B, dengan pusat utama Jakarta,<br />

3) wilayah pembangunan utama C, dengan pusat utama<br />

Surabaya,<br />

4) wilayah pembangunan utama D, dengan pusat utama<br />

Ujungpandang.<br />

Seiring dengan kemajuan yang diraih dalam setiap tahapnya,<br />

maka pada Pelita IV pusat pembangunan utama berkembang<br />

menjadi lima buah. Wilayah Pembangunan Utama D dipecah menjadi<br />

Wilayah Pembangunan Utama D dan Wilayah Pembangunan<br />

Utama E, dengan pusat utama Ambon.<br />

Yang berkembang bukan hanya pusat dan wilayah utama,<br />

melainkan juga pusat pembangunan yang ada pun turut bergeser<br />

dan berkembang pula. Dalam Pelita II, misalnya, di Sumatra Barat<br />

hanya terdapat tiga pusat pembangunan, yaitu Padang, Bukit tinggi,<br />

dan Sawahlunto. Dalam Pelita IV, berkembang menjadi lima pusat<br />

pembangunan, menjadi Padang, Bukit tinggi, Lubuk Sikaping,<br />

Solok, dan Sikakap.<br />

Lebih rinci lagi, kelima wilayah pembangunan utama pada<br />

Pelita IV itu adalah sebagai berikut.<br />

1) Wilayah Pembangunan Utama A dengan pusat pertumbuhan<br />

utama adalah kota Medan.<br />

117

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!