27.01.2013 Views

VOLUME 1, NO. 6, AGUSTUS 2010 - Bali Community Services

VOLUME 1, NO. 6, AGUSTUS 2010 - Bali Community Services

VOLUME 1, NO. 6, AGUSTUS 2010 - Bali Community Services

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1 Korintus 12 : 26 : “Karena itu jika satu anggota<br />

menderita, semua anggota turut menderita; jika satu<br />

anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.”<br />

Rasul Paulus menggunakan banyak metafora untuk menggam-<br />

barkan umat Allah, GEREJA. Satu yang berbicara kepada kita<br />

dengan lembut adalah keluarga; gereja adalah keluarga Kasih<br />

Karunia. Tetapi Paulus tampaknya tertarik dengan gambaran<br />

Gereja sebagai Tubuh Kristus (Efesus 4 : 12).<br />

Adalah maksud Allah untuk mengumpulkan suatu umat yang<br />

berasal dari pelosok – pelosok dunia untuk mengikat mereka<br />

menjadi satu tubuh, tubuh Kristus, yakni gereja, yang mana<br />

Dialah kepalanya yang hidup. Didalam Yohanes 4 : 4 – 42, Kris-<br />

tus mengajarkan kepada kita bahwa bersama Allah tidak ada<br />

dinding pemisah yang artinya adalah kita sebagai umat-umat<br />

Tuhan semestinya tidak ada perbedaan satu dengan yang lain,<br />

agar kita merasakan bagaimana Indahnya Kebersamaan.<br />

Sangat indah sekali jika pekerjaan Tuhan dikerjakan bersama-<br />

sama oleh umat – umat Tuhan khususnya yang ada di Pulau<br />

<strong>Bali</strong> ini. Ingat! Jangan ada DINDING PEMISAH!<br />

“Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada<br />

anggota – anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan<br />

khusus,” Paulus menulis kepada orang – orang percaya di<br />

Korintus, “supaya jangan ada perpecahan dalam tubuh, tetapi<br />

supaya anggota-anggota yang berbeda itu Saling Memperhati-<br />

kan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota<br />

turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota<br />

turut bersukacita.” (1 Korintus 12 : 24 – 26).<br />

Satu kali jari - jari manusia saling menyombongkan diri,<br />

Jari Jempol : “aku yang paling hebat, jika seseorang berkata :<br />

bagus! Pasti aku yang ditunjukkan, sudah tentu akulah yang<br />

paling berguna…!<br />

Jari Telunjuk : “Hey jempol! Jangan bangga dulu, akulah yang<br />

paling berguna, jika seseorang bertanya : dimana jalan ke<br />

Gereja Efata? Pasti aku yang digunakan untuk menunjuk.<br />

Jari Tengah : “kalian jangan bangga dulu, aku yang paling hebat<br />

BALI COMMUNITY SERVICES<br />

diantara kalian semua, lihat aku yang paling tinggi diantara<br />

kalian!”<br />

Jari Manis : “paling hebat? Paling berguna? Paling tinggi?<br />

Kalian semua tidak ada artinya apa – apa dengan aku, aku<br />

adalah yang paling terhormat, coba lihat jika ada calon<br />

pengantin atau tunangan sepasang kekasih hendak tukar<br />

cincin! Pasti cincin dari emas bercampur berlian diletakkan<br />

kepada aku, sekarang kalian tahu, siapa yang paling hebat,<br />

berguna, tinggi dan terhormat bahkan yang termahal dian-<br />

tara kalian? Adalah aku…!”<br />

Tidak berapa lama, jari kelingking yang merasa kecil, tidak<br />

hebat, tidak berguna, tidak terhormat, pergi meninggal-<br />

kan keempat jari – jari yang lainnya.<br />

Tidak menutup kemungkinan hal seperti inipun sering ter-<br />

jadi di gereja, ada yang menganggap diri mampu, punya<br />

kuasa, merasa lebih tinggi, terhormat, terpandang, kaya,<br />

merasa paling berguna sehingga besar kemungkinana kita<br />

sering menganggap orang yang lain lemah, tidak berguna,<br />

tidak kaya mungkin, tidak memiliki apa – apa yang bisa<br />

disumbangkan, atau mungkin orang yang kelihatannya<br />

tidak punya kebisaan apa – apa sama sekali.<br />

Kembali ke cerita jari, sekarang coba bayangkan! jika kita<br />

naik keatas pohon tanpa menggunakan jari keling-<br />

king???!!? Letak kekuatan ada di jari kelingking yang<br />

adalah sebagai penopang tubuh kita untuk bisa naik ke<br />

atas pohon. Kelihatannya kecil, sepele, tidak berguna, na-<br />

mun pada hakikatnya memiliki kekuatan diatas rata – rata.<br />

Jika ada kesusahan, mari kita susah bersama – sama, jika<br />

ada sukacita, mari kita bersukacita bersama – sama, jika<br />

ada pekerjaan Tuhan yang menanti kita saat ini, MARI! Kita<br />

kerjakan bersama-sama karena sangat Indah sekali Keber-<br />

samaan itu.<br />

RENUNGAN<br />

INDAHNYA KEBERSAMAAN<br />

Oleh : Pdtm. Panca Karsum<br />

“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh! Berat sama<br />

dipikul, ringan sama dijinjing!”, dua pribahasa yang mem-<br />

berikan kepada kita satu nasihat penting yaitu PERSATUAN<br />

dan KERJASAMA. Setiap orang yang ingin KERJASAMA ha-<br />

rus ada PERSATUAN, setiap orang yang inginkan adanya<br />

PERSATUAN harus ada KERJASAMA! GODBLESS!(*)<br />

Page 3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!