VOLUME 1, NO. 6, AGUSTUS 2010 - Bali Community Services
VOLUME 1, NO. 6, AGUSTUS 2010 - Bali Community Services
VOLUME 1, NO. 6, AGUSTUS 2010 - Bali Community Services
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
uahan yang dihasilkan bumi, yang Tuhan berikan bagi Adam dan Hawa.<br />
Bila mereka mau menyangkal selera dengan menurut akan ketentuan-ketentuanNya, kele-<br />
mahan dan penyakit tidak akan ditemukan diantara mereka. Keturunan mereka akan<br />
memiliki kekuatan fisik dan mental. Mereka akan memiliki persepsi yang jernih akan ke-<br />
benaran dan kewajiban, dapat membedakan yang benar dan salah, dan pengertian yang<br />
sehat. Tetapi mereka tidak mau tunduk pada aturan-aturan Tuhan, dan mereka gagal men-<br />
capai standar yang Ia tentukan bagi mereka, dan gagal menerima berkat-berkat yang seha-<br />
rusnya menjadi bagian mereka. Mereka mengeluh akan aturan-aturan yang Tuhan berikan,<br />
dan merindukan makanan daging yang di Mesir. Tuhan membiarkan mereka makan daging,<br />
tetapi terbukti menjadi kutuk bagi mereka.<br />
Kepada saya berulang-ulang ditunjukkan bagaimana Tuhan berusaha memimpin kita kembali, langkah demi langkah,<br />
kepada rencanaNya yang mula-mula, --bahwa manusia hidup hanya dengan hasil alamiah yang diberikan bumi. Bagi mereka<br />
yang menantikan kedatangan Tuhan, makanan daging akan ditinggalkan; daging tidak akan menjadi bagian dari makanan<br />
mereka. Kita harus menjadikan ini sebagai tujuan, dan bekerja dengan tekun untuk mencapainya. Saya tidak dapat memba-<br />
yangkan bagaimana dengan memakan daging kita dapat hidup sesuai dengan terang yang telah Ia berikan kepada kita. Khusus-<br />
nya bagi mereka yang terlibat dalam pekerjaan di lembaga-lembaga kesehatan kita harus melatih diri untuk hidup dengan<br />
makanan buah-buahan, biji-bijian, dan sayuran. Bila kita meninggalkan prinsip lama, bila kita sebagai orang Kristen pelaku re-<br />
formasi kesehatan melatih selera kita, dan menyesuaikan makananan kita sesuai rencana Tuhan, maka kita dapat memberikan<br />
pengaruh kita kepada orang lain dalam hal reformasi kesehatan, yang mana aakan berkenan bagi Tuhan.<br />
Satu sebab mengapa banyak yang mundur dari mempraktekkan reformasi kesehatan adalah<br />
karena mereka tidak belajar bagaimana memasak agar makanan sehat, diolah dengan seder-<br />
hana, dapat menggantikan makanan yang telah menjadi kebiasaan mereka. Mereka tidak<br />
menyukai makanan yang tidak diolah dengan baik, dan kemudian kita mendengar bahwa<br />
mereka mencoba mempraktekkan reformasi kesehatan, tetapi tidak sanggup melakukannya.<br />
Banyak mencoba mengikuti petunjuk yang tidak lengkap dalam reformasi kesehatan, dan mela-<br />
kukannya dengan usaha menyedihkan yang menghasilkan gangguan pencernaan, dan men-<br />
galami kekecewaan. Bila anda mau menjadi pelaku reformasi kesehatan, hendaklah anda<br />
belajar menjadi tukang masak yang baik. Mereka yang memiliki kemampuan dan kelebihan<br />
untuk mengadakan sekolah memasak yang bersih dan sehat, akan memperoleh keuntungan<br />
besar, baik dalam kehidupan pribadi mereka maupun dalam mengajar orang lain.<br />
Jangan terpaku kepada satu pendapat tertentu dan menjadikannya sebagai batu acuan,<br />
mencela orang lain yang caranya mungkin tidak sesuai dengan pendapatmu; tetapi pelajarilah topik kesehatan dengan luas<br />
dan mendalam, dan bawalah pendapatmu dan cara-caramu agar sempurna dan sejalan dengan prinsip-prinsip pertarakan Kris-<br />
ten yang benar. Banyak yang mencoba memperbaiki hidup orang lain dengan menyerang apa yang mereka anggap kebiasaan-<br />
kebiasaan yang salah. Mereka menghampiri orang yang mereka rasa melakukan kesalahan, dan menunjukkan cacat mereka,<br />
tetapi tidak berusaha mengarahkan pikiran mereka kepada prinsip-prinsip yang benar. Cara seperti ini sering tidak membawa<br />
hasil yang diinginkan. Bila secara nyata kita berusaha memperbaiki orang lain, kita terlalu sering membangkitkan rasa perten-<br />
tangan mereka, dan lebih banyak membawa kerugian daripada kebaikan. Ada bahayanya bagi mereka yang suka mau mem-<br />
perbaiki orang lain. Ia yang merasa tugasnya untuk memperbaiki orang lain, akan mempunyai kecenderungan memelihara<br />
kebiasaan mencari-cari kesalahan, dan seluruh perhatiannya hanyalah untuk mencari cacat dan menemukan cela. Jangan<br />
perhatikan orang lain untuk mencari cacat mereka atau menunjukkan kesalahan mereka. Ajar mereka kebiasaan-kebiasaan<br />
yang lebih baik dengan melalui kuasa teladan kehidupanmu.<br />
Biarlah kita didalam hati bahwa tujuan akhir dari reformasi kesehatan adalah untuk mencapai perkembangan setinggi-<br />
tingginya dari akal dan jiwa dan fisik. Semua hukum kesehatan -- yang adalah hukum-hukum Tuhan dirancang untuk kebaikan<br />
kita. Menuruti hukum kesehatan akan meningkatkan kebahagiaan didalam hidup, dan menolong kita dalam mempersiapkan<br />
hidup yang akan datang.<br />
Ada hal yang lebih baik untuk dibicarakan daripada kesalahan dan kelemahan orang lain. Bicarakan mengenai Tuhan dan<br />
hasil karyanya yang luar biasa. Pelajari ungkapan kasihNya dan kebijaksanaanNya melalui kejadian dialam. Pelajari organ-<br />
isme yang hebat, sistim tubuh manusia, dan aturan-aturan yang melangsungkan kehidupan organisme dan manusia. Mereka<br />
BALI COMMUNITY SERVICES<br />
Page 5