28.09.2015 Views

Kuliah 1 Membran

Kuliah 1 Membran

Kuliah 1 Membran

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Silabus Fisiologi Molekuler (BTK) tahun 2007<br />

Minggu<br />

Tanggal Topik Pengajar<br />

1. 10/9 <strong>Membran</strong>: struktur, fungsi dan AMD<br />

membrane trafficking<br />

2 17/9 Fosforilasi oksidatif dan organisasi AMD<br />

mitokondria<br />

3 24/9 Fotosintesis AMD<br />

4 1/10 Metabolisme energi anaerob AMD<br />

5 22/10 Protein sorting AMD<br />

6 29/10 Transduksi signal AMD<br />

7 5/11 Asam amino dan protein NMR<br />

8 12/11 Asam amino dan protein NMR


9 19/11 Enzim NMR<br />

10 14/11 Dasar molekular pengaturan<br />

pembelahan dan reproduksi sel<br />

tumbuhan<br />

MIF<br />

11 21/11 Perkembangan reproduksi MIF<br />

12 28/11 Penuaan dan kematian sel terprogram MIF<br />

13 5/12 Respon tanaman terhadap patogen MIF<br />

14 12/12 Respon tanaman terhadap stress abiotik MIF<br />

Dosen: AMD: Dr. Anja Meryandini MS, NRM: Dr.Nisa Rachmania,<br />

MIF: Dr. Ir. Miftahudin


Fungsi membran<br />

1. Kompartemenisasi:<br />

bersifat kontinu, melindungi isi sel, membuat<br />

lingkungan khusus sehingga dapat melakukan<br />

fungsi khusus.<br />

2. Pembatas untuk aktivitas biokimia:<br />

memberikan framework sehingga komponennya<br />

dapat berinteraksi secara efektif.


3. Pembatas yang selektif permeabel<br />

Komunikasi antara kompartemen<br />

4. Transpor solut<br />

<strong>Membran</strong>plasma mengandung alat transpor<br />

5. Respon terhadap signal eksternal<br />

Melalui proses transduksi signal<br />

6. Interaksi interseluler<br />

7. Transduksi energi


Struktur membran<br />

1. Versi Davson-Danielli: Lipid bilayer yang<br />

dibelah dengan lapisan protein monolayer<br />

membentuk pori protein (1954).<br />

2. Model Fluid Mosaic oleh Singer & Nicolson<br />

(1972)<br />

Lipid bilayer dapat merakit diri sendiri →<br />

digunakan sebagai model mempelajari fungsi<br />

protein membran


Komposisi Kimiawi membran<br />

• rakitan lipid dan protein yang terikat secara<br />

kovalen, dengan lipidnya sebagai tulang,<br />

bersifat amphipathic. Ada 3 jenis lipid:<br />

fosfogliserat, sphingolipid, kolesterol<br />

• proteinnya melaksanakan fungsi-fungsi khusus


Fosfogliserat:<br />

• Umumnya lipid membran mengandung grup<br />

fosfat → fosfogliserat<br />

• Fosfogliserat membran memiliki grup<br />

tambahan yang terikat pada fosfat, umumnya<br />

cholin (fosfatidylcholin), ethanolamin, serin,<br />

atau inositol → larut dalam air di bagian<br />

kepala


• Rantai asam lemaknya bersifat hidrofobik,<br />

hidrokarbon tidak bercabang, umumnya 16 –<br />

20 karbon, dapat bersifat jenuh atau tak jenuh<br />

dengan 1 atau lebih ikatan rangkap.<br />

Sphingolipid<br />

terdiri atas sphingosin terikat pada asam<br />

lemak oleh grup aminonya → ceramide


Ada grup tambahan yang teresterifikasi pada<br />

alkohol terminalnya:<br />

Fosforylcholin → sphingomyelin<br />

Karbohidrat → glikolipid<br />

Gula sederhana → cerebroside<br />

Oligosaccharida → ganglioside<br />

Galaktosa pada ceramide →Galaktocerebroside


Kolesterol:<br />

Pada sel hewan bisa 50% dari total lipid<br />

membran, tidak terlalu amphipathic


Karbohidrat pada membran:<br />

ℵ terikat secara kovalen ke komponen lipid atau<br />

protein<br />

ℵ tergantung spesies dan tipe sel antara 2 – 10%<br />

ℵ Pada protein (glikoprotein): oligo yang pendek<br />

dan bercabang, lebih pendek dari 15 gula per<br />

rantai


Struktur dan fungsi protein pada membran<br />

Ada 3 jenis:<br />

1. Protein integral :<br />

1 atau lebih segmen transmembran amphipathic<br />

diisolasi dengan detergen<br />

2. Protein periferal:<br />

disisi sitoplasma atau ekstraseluler, ikatan non<br />

kovalen, dapat disolubilisasi dengan lar. garam


3. Terikat pada lipid<br />

berlokasi di luar lipid<br />

bilayer, di sitoplasma atau<br />

ekstraseluler, terikat secara<br />

kovalen.<br />

Dapat terikat melalui<br />

karbohidrat yang pendek<br />

contoh reseptor, enzim


Lipid membran dan fluiditas<br />

Makin pendek rantai asam lemak makin<br />

rendah temperatur meltingnya<br />

Asam lemak jenuh memiliki bentuk batang<br />

kuat, fleksibel<br />

Asam lemak tak jenuh cis memiliki lekukan<br />

sehingga tidak sepadat yang jenuh<br />

Makin tinggi tingkat asam lemak tak jenuh<br />

maka makin rendah suhu membran menjadi gel


Karakter membran dipengaruhi oleh kolesterol.<br />

Kolesterol mengganggu kepadatan rantai asam<br />

lemak dan mempengaruhi mobilitas. Kolesterol<br />

meningkatkan ketahanan dan menurunkan<br />

permeabilitas membran<br />

Kegunaan fluiditas membran adalah untuk<br />

pembentukan kluster protein dan pembentukan<br />

struktur terspesialisasi seperti sinapsis,<br />

junctions


Beberapa fungsi membran plasma sel epitel


Fosfolipid dapat bergerak dari<br />

satu ujung ke ujung satunya<br />

dalam hitungan detik, tapi<br />

perpindahan antar lapis<br />

(transversal, disebut flip flop)<br />

memakan waktu jam atau hari.<br />

Sel memiliki enzim flippase<br />

yang memindahkan fosfolipid<br />

transversal.


Fusi protein tikus dan manusia


<strong>Membran</strong> sel darah merah<br />

Saat hemolisis meninggalkan “ghost” → SDS<br />

PAGE proteinnya ( ada enzim, protein<br />

transpor, protein skeleton)<br />

Yang dominan band 3 dan glikoforin<br />

Glikoforin merupakan reseptor yang digunakan<br />

protozoa (malaria), merupakan penggolongan<br />

darah MM, MN, NN.


Difusi ion melalui membran<br />

Lipid bilayer sangat impermeabel terhadap ion Na + ,<br />

K + , Ca 2+ ,Cl -<br />

Thn 1955 Alan Hodgkin & Richard Keynes:<br />

membran memiliki ion channel<br />

Thn 60 an, 70an Bertil Hille & Clay Armstrong<br />

mengumpulkan bukti adanya channel itu<br />

Thn 70 an, 80 an Bert Sakmann & Erwin Neher:<br />

teknik memonitor perpindahan ion melalui channel


Ion channel bersifat bidirectional, tergantung<br />

gradien elektrokimia<br />

Umumnya ion channel memiliki 2 konformasi:<br />

tutup dan buka → gated, ada 2 macam:<br />

1. Voltaged-gated channel<br />

tergantung muatan ion pada kedua sisi<br />

2. Ligand-gated channel<br />

konformasinya tergantung ligand yang mengikat


Difusi terfasilitasi<br />

Bila substrat berdifusi dengan berikatan dulu<br />

dengan protein yang merentang membran<br />

Pengikatan dengan protein diduga memicu<br />

perubahan konformasi sehingga solut bisa<br />

ke sisi lain, tak menggunakan energi<br />

Contoh transporter glukosa


Ada minimal 5 jenis protein<br />

yang berfungsi sebagai<br />

transporter glukosa (isoform),<br />

dibedakan tempat, kinetik dan<br />

karakter regulatornya.<br />

Glukosa saat ditranspor<br />

difosforilasi


Insulin berperanan pada<br />

kadar gula dalam darah.<br />

Meningkatnya kadar gula<br />

dalam darah memicu<br />

dikeluarkannya insulin<br />

yang menstimulasi<br />

pengambilan glukosa ke<br />

sel otot dan sel lemak


Konsentrasi K + dalam sel sekitar 100 mM,<br />

diluar sel 5 mM. Konsentrasi Na + diluar sel<br />

150 mM di dalam sel 10 – 20 mM.<br />

Setiap hidrolisis 1 ATP, 3 Na + dipompa keluar<br />

dan 2 K + masuk<br />

Tipe pompa: tipe P → saat memompa ada<br />

transfer grup fosfat ke residu asam aspartat<br />

dari protein yang menyebabkan perubahan<br />

konformasi


Konsep siklus transpor Na + /K + -ATPase


Pompa H + / K + - ATPase akan mensekresikan<br />

larutan asam ke kantung perut. Kalau istirahat<br />

pompa ini ada di membran sitoplasma sel pariental<br />

perut.<br />

Kalau makanan memasuki perut, informasi dari<br />

hormon membuat membran yang mengandung<br />

pompa ini bergerak ke permukaan sel bagian<br />

apikal, dimana mereka berfusi dengan membran<br />

plasma dan mensekresikan asam.


Pompa H + / K + -ATPase


Bisa menyebabkan rasa perih di lambung, obat<br />

berfungsi menghambat pompa ini dengan cara<br />

memblokir reseptor pada permukaan sel pariental<br />

Pompa tipe V menggunakan ATP tanpa fosforilasi<br />

protein intermediat. Pompa ini memompa ion H +<br />

melalui membran organel dan vakuola


Menggunakan energi cahaya untuk transpor ion.<br />

Halobacterium salinarium, bila hidup anaerob<br />

akan mensintesis bakteriorhodopsin, protein yang<br />

mengadsorbsi cahaya → menginduksi perubahan<br />

konformasi protein dan menyebabkan proton<br />

bergerak dari retinal melalui channel ke protein<br />

terus keluar sel→ gradient ion<br />

Proton diganti dari sitoplasma

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!