Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Healthy Life<br />
Tekanan darah tinggi sering disebut<br />
sebagai penyakit terselubung karena tidak<br />
menimbulkan gejala namun dalam jangka<br />
panjang menyebabkan kerusakan pada<br />
organ tubuh. Akibat tidak bergejala begitu<br />
seseorang memeriksa tekanan darahnya<br />
ternyata sudah termasuk hipertensi.<br />
Indonesian Society of Hypertension<br />
(InaSH) mengungkapkan, sekitar 50 persen<br />
penderita hipertensi tidak menyadari dirinya<br />
telah memiliki hipertensi. Gejala hipertensi<br />
biasanya baru muncul setelah sudah terjadi<br />
kerusakan pada organ, seperti jantung,<br />
ginjal, dan otak.<br />
Ketua InaSH Nani Hersunatri<br />
mengungkapkan, berdasarkan data lanjut<br />
Riset Kesehatan Dasar 2007, kasus hipertensi<br />
yang sudah terdiagnosis atau yang telah<br />
minum obat hipertensi hanya 24,2 persen.<br />
Berarti 75,8 persen kasus hipertensi di<br />
masyarakat belum terjangkau pelayanan<br />
kesehatan. “Analisis lebih lanjut pun<br />
menunjukkan, dari yang sudah terdiagnosis<br />
hanya sekitar 18 persen yang tekanan<br />
darahnya terkontrol,” kata Nani<br />
Ada orang yang meyakini rasa pusing<br />
atau sakit kepala sebagai tanda darah<br />
tinggi. Namun menurut dr.Siska S.Danny,<br />
spesialis jantung dan pembuluh darah<br />
dari RS.Harapan Kita Jakarta, keluhan<br />
biasanya muncul setelah ada komplikasi<br />
dari hipertensi. “Keluhan yang dirasakan<br />
biasanya sakit kepala hebat, lelah<br />
berkepanjangan, gangguan penglihatan,<br />
berdebar-debar, nyeri dada, atau sesak<br />
napas,” katanya.<br />
Dokter Siska menambahkan, penyakit<br />
hipertensi sebenarnya bisa dikendalikan.<br />
“Cara deteksinya juga gampang, obatnya<br />
dijual di semua toko obat dan harganya<br />
murah. Tapi banyak orang yang tidak patuh<br />
menjalani pengobatan karena bosan dan<br />
penyakitnya tak menyebabkan gejala,”<br />
ujarnya.<br />
Para ahli menganjurkan agar setiap orang<br />
dewasa berusia di atas 18 tahun melakukan<br />
pemeriksaan tekanan darah setiap dua tahun<br />
sekali. Sementara itu, mereka yang memiliki<br />
faktor risiko, yakni berusia di atas 40 tahun,<br />
memiliki kolesterol tinggi, obesitas,<br />
merokok, dan punya riwayat penyakit<br />
kardiovaskular di keluarga, disarankan<br />
mengukur tekanan darahnya setahun<br />
sekali.<br />
Pengukuran tekanan darah dapat<br />
dilakukan di rumah secara rutin<br />
menggunakan alat, terutama bagi mereka<br />
yang sudah terkena hipertensi. Bisa<br />
dilakukan selama tujuh hari pada pagi<br />
dan malam hari dengan posisi duduk<br />
untuk mendapatkan tekanan darah yang<br />
sesungguhnya. Sebelum pengecekan,<br />
lakukan istirahat selama 5 menit dan<br />
hindari makanan dan minuman yang<br />
dapat meningkatkan tekanan darah<br />
Meski ada banyak jenis obat untuk<br />
menurunkan hipertensi, tapi para ahli<br />
tetap merekomendasikan pentingnya<br />
perubahan pola hidup. “Perubahan gaya<br />
hidup adalah lini pertama melawan<br />
hipertensi,” kata Rhian Touyz, profesor<br />
dari Institute of Cardiovascular and<br />
Medical Science di Universitas Glasgow<br />
seperti dilansir salah satu laman asing.<br />
Ia menambahkan, penyebab<br />
terbesar tekanan darah tinggi adalah<br />
konsumsi garam. Bukan hanya garam<br />
yang ditambahkan dalam makanan, tapi<br />
makanan kemasan dan minuman energi<br />
juga mengandung garam tinggi tapi<br />
sering tidak disadari. Selama 50 tahun,<br />
para ahli telah mengetahui bahwa orang<br />
yang membatasi asupan garam (di bawah<br />
2 gram perhari) terbebas dari penyakit<br />
hipertensi.<br />
“Mengurangi asupan garam adalah<br />
salah satu dari perubahan gaya hidup<br />
yang direkomendasikan. Yang lainnya<br />
adalah olahraga 30-40 menit setiap hari,<br />
banyak mengasup sayur dan buah, serta<br />
tidak mengonsumsi alkohol,” kata Rhian.<br />
Konsumsi sayuran hijau sangat<br />
dianjurkan karena mengandung nitrat.<br />
Zat tersebut akan diubah menjadi nitric<br />
oksida dalam tubuh, yang merupakan<br />
pelebar pembuluh darah alami dan<br />
menurunkan tekanan darah. TCM<br />
49<br />
2015 November<br />
<strong>TopCareer</strong>