26.12.2015 Views

Buku Pengaturan Penanaman Modal di Indonesia

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tanah yang sudah <strong>di</strong>berikan perpanjangan <strong>di</strong> muka sekaligus. Keempat, pemerintah<br />

tidak dapat menggunakan alasan pemerataan kesempatan, untuk menghentikan atau<br />

membatalkan hak-hak atas tanah. Kelima, berkurang atau melemahnya kedaulatan<br />

rakyat <strong>di</strong> bidang ekonomi sebagai akibat dari adanya kata-kata “dapat <strong>di</strong>perpanjang <strong>di</strong><br />

muka sekaligus” makin jelas jika <strong>di</strong>hubungkan dengan ketentuan tentang<br />

penyelesaian sengketa, <strong>di</strong>antaranya melalui arbitrase.<br />

Keputusan Mahkamah Konstitusi mengembalikan pengaturan izin hak atas<br />

tanah kepada UU PA menimbulkan ketidakpastian hukum, 36 dan menimbulkan<br />

kekecewaan investor lokal dan investor asing, karena akan menambah biaya<br />

investasi. 37 Keputusan ini dapat <strong>di</strong>katakan merupakan jalan tengah atau “win-win<br />

solution”. Setidak-tidaknya, ada empat alasan, sebagai berikut:<br />

Pertama, perpanjangan <strong>di</strong> muka sekaligus hak atas tanah, sama sekali tidak<br />

mengurangi kedaulatan negara. Karena, negara masih tetap memiliki hak untuk<br />

merumuskan kebijakan (beleid), melakukan pengaturan (regelendaad), melakukan<br />

pengurusan (bestuurdaad), melakukan pengelolaan (beheerdaad) dan melakukan<br />

pengawasan (toezichthoudendaad).<br />

Landasan konstitusional hak menguasai negara terdapat pada Pasal 33 ayat (3)<br />

Undang-Undang Dasar Negara Republik <strong>Indonesia</strong> Tahun 1945 (UUD 1945) yang<br />

berbunyi, “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung <strong>di</strong> dalamnya <strong>di</strong>kuasai oleh<br />

negara dan <strong>di</strong>pergunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat”<br />

Ketentuan lebih lanjut Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 <strong>di</strong>atur dengan Pasal 2 ayat<br />

(2) UUPA, yang berbunyi:<br />

(1) Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar dan halhal<br />

sebagai <strong>di</strong>maksud dalam Pasal 1, bumi, air dan ruang angkasa, termasuk<br />

36 “Pengusaha Kecewa Atas Putusan Mahkamah Konstitusi”, Tempo, 27 Maret 2008.<br />

37 Lihat “Mahkamah Konstitusi Matikan Daya Saing Ekonomi”, Me<strong>di</strong>a <strong>Indonesia</strong>,<br />

Senin, 7 April 2008.<br />

48

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!