04.03.2013 Views

Cover dan Balikan.cdr - Pusat Litbang Hutan Tanaman

Cover dan Balikan.cdr - Pusat Litbang Hutan Tanaman

Cover dan Balikan.cdr - Pusat Litbang Hutan Tanaman

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keterangan: 1 = kelompok meranti, 2 = kelompok diptero non meranti,<br />

3,4,5 = kelompok komersial lain (kayu indah, rimba campuran, kelompok lain)<br />

Gambar (Fig) 6. Simulasi model pertumbuhan tegakan tinggal pada siklus tebang 35 tahun (Growth<br />

model simulation of residual trees for 35 year cutting cycles)<br />

Hasil simulasi model menggunakan siklus<br />

tebang 25, 30 <strong>dan</strong> 35 tahun menunjukkan bahwa<br />

makin lama waktu yang digunakan untuk<br />

menunggu maka semakin tinggi kerapatan pohon<br />

masak tebang (Tabel 1). Kerapatan pohon masak<br />

tebang di samping dipengaruhi oleh waktu, juga<br />

tergantung pada komposisi floristik vegetasi,<br />

dinamika kerapatan <strong>dan</strong> luas bi<strong>dan</strong>g dasar yang<br />

merupakan cerminan dari riap tegakan tinggal<br />

serta intensitas <strong>dan</strong> target tebangan perusahaan.<br />

Pohon masak tebang pada siklus tebang kedua<br />

didominasi oleh kelompok pohon komersial lain<br />

(kempas coklat, nyatoh, scapium, marijang, ulin,<br />

me<strong>dan</strong>g, keranji, geronggang, kayu bawang <strong>dan</strong><br />

lain-lain). Komposisi seperti ini terjadi karena<br />

pada daur pertama mayoritas pohon yang<br />

ditebang berasal dari kelompok meranti <strong>dan</strong><br />

diperocarp non-meranti, se<strong>dan</strong>gkan kelompok<br />

komersial lain masih tetap mengisi tegakan<br />

tinggal. Kelompok meranti kembali muncul pada<br />

daftar pohon masak tebang karena ketersediaan<br />

pohon inti kelompok meranti pada tegakan<br />

tinggal sebelumnya. Dengan demikian target<br />

penebangan pada siklus tebang kedua sebaiknya<br />

merupakan campuran antara kelompok meranti,<br />

dipterocarp non meranti <strong>dan</strong> kelompok komersial<br />

lain sesuai kebutuhan <strong>dan</strong> tingkat kerapatan<br />

masing-masing jenis.<br />

Tabel (Table) 1. Kerapatan pohon masak tebang pada daur kedua berdasarkan hasil simulasi siklus tebang<br />

25, 30 <strong>dan</strong> 35 tahun (Ripe trees density at the second cycle based on cutting cycle<br />

simulation of 25, 30, and 35 years)<br />

Siklus tebang Kelas diameter Meranti Dipt non<br />

meranti<br />

Simulasi Pertumbuhan <strong>dan</strong> Hasil Menggunakan Siklus Tebang<br />

25, 30 <strong>dan</strong> 35 Tahun Pada Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia<br />

Wahyudi<br />

Komersial lain Jumlah<br />

40-49 cm 2,01 1,63 2,15 5,79<br />

25 tahun 50-59 cm 0,9 0,5 0 1,4<br />

60 cm up 2,14 0,3 8,01 10,45<br />

40-49 cm 2,29 2,12 2,26 6,67<br />

30tahun 50-59 cm 1,11 0,57 0 1,68<br />

60 cm up 2,83 0,31 10,66 13,8<br />

40-49 cm 2,48 2,57 2,31 7,36<br />

35 tahun 50-59 cm 0,03 0,01 0 0,04<br />

60 crn up 3,48 0,31 13,3 17,09<br />

59

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!