04.04.2013 Views

senyawa terpen dalam karang lunak ( octocorallia : alcyonacea)

senyawa terpen dalam karang lunak ( octocorallia : alcyonacea)

senyawa terpen dalam karang lunak ( octocorallia : alcyonacea)

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

membinasakan biota lain. Beberapa percobaan<br />

telah dilakukan untuk menguji apakah<br />

ekstrak <strong>karang</strong> <strong>lunak</strong> juga dapat mempengaruhi<br />

makanan ikan. Hal ini dilakukan dengan<br />

jalan mencampur hasil ekstrak <strong>karang</strong> <strong>lunak</strong><br />

<strong>dalam</strong> konsentrasi yang berbeda-beda dengan<br />

makanan ikan. Hasil lain yang diperoleh<br />

menunjukkan bahwa 90% makanan yang<br />

dicampur dengan hasil ekstrak pada konsentrasi<br />

tinggi akan dihindari ikan. Demikian<br />

pula dengan makanan yang dicampuri ekstrak<br />

konsentrasi rendah, 55% dari makanan<br />

ini juga dihindari ikan. Dari percobaan ini<br />

disimpulkan bahwa <strong>karang</strong> <strong>lunak</strong> dengan<br />

<strong>senyawa</strong> <strong>terpen</strong>nya berpengaruh terhadap<br />

makanan ikan. Jadi dengan perantaraaan<br />

bau atau aroma yang dikeluarkan oleh <strong>karang</strong><br />

<strong>lunak</strong> ke <strong>dalam</strong> air laut di sekitarnya,<br />

dapat menghalang-halangi biota lain yang<br />

mencari makan di tempat tersebut. Bau atau<br />

aroma ini merupakan daya tarik tersendiri<br />

bagi biota-biota lain. Beberapa <strong>karang</strong> <strong>lunak</strong><br />

yang berbau tidak enak tidak berbahaya,<br />

sedangkan yang berbau harum dapat mematikan.<br />

PERANAN TERPEN DALAM MEREBUT<br />

RUANG LINGKUP<br />

Biota-biota lain yang hidup melekat di<br />

terumbu <strong>karang</strong> mempunyai mekanisme tersendiri<br />

untuk merebut ruang lingkup hidupnya.<br />

Karang batu misalnya dapat menggunakan<br />

sel penyengat (nematosis) untuk membunuh<br />

biota lain yang bertetangga dengannya.<br />

Hal ini merupakan salah satu cara<br />

Oseana, Volume XV No. 2, 1990<br />

80<br />

untuk merebut ruang lingkup. Karang <strong>lunak</strong><br />

tidak memiliki sel penyengat tetapi<br />

memiliki <strong>senyawa</strong> <strong>terpen</strong> yang bersifat<br />

racun. Beberapa <strong>karang</strong> <strong>lunak</strong> dengan bantuan<br />

<strong>terpen</strong> dapat melemahkan bahkan mematikan<br />

biota sesil yang hidup di sekitarnya,<br />

seperti <strong>karang</strong> batu atau <strong>karang</strong> <strong>lunak</strong><br />

jenis lainnya.<br />

Beberapa percobaan telah dilakukan di<br />

perairan Great Barrier Reef dengan jalan<br />

menempatkan koloni-koloni <strong>karang</strong> <strong>lunak</strong><br />

jenis Lobophytum pauciflorum (L) dan<br />

Xenia sp. (X) yang berdekatan dan bersentuhan<br />

dengan koloni <strong>karang</strong> batu Porites<br />

andrewsi (Po) dan Pavona cactus (Pa),<br />

(Gambar 1). Ternyata pada perlakuan <strong>karang</strong><br />

<strong>lunak</strong> yang bersentuhan langsung dengan<br />

<strong>karang</strong> batu, <strong>karang</strong> batunya akan mati<br />

(Gambar 1 A, C, D). Demikian pula yang diletakkan<br />

berdekatan satu dengan lainnya<br />

tapi tidak bersentuhan (Gambar 1 B), juga<br />

mengakibatkan kematian bagi <strong>karang</strong> batu.<br />

Kemampuan <strong>senyawa</strong> <strong>terpen</strong> pada <strong>karang</strong><br />

<strong>lunak</strong> untuk bersaing <strong>dalam</strong> merebut ruang<br />

lingkup dapat berakibat menghambat pertumbuhan,<br />

mematikan jaringan <strong>karang</strong> batu<br />

secara perlahan-lahan (tissue necrosis) <strong>dalam</strong><br />

keadaan tidak bersentuhan. Sedangkan bila<br />

bersentuhan, dapat secara cepat mematikan<br />

<strong>karang</strong> batu. Keadaan seperti ini yang<br />

disebut allelopatik, yaitu kemampuan suatu<br />

jenis biota untuk menghambat atau mematikan<br />

biota lain di sekitarnya secara langsung<br />

dengan menggunakan <strong>senyawa</strong> beracun.<br />

Setelah mematikan <strong>karang</strong> batu daerah di<br />

sekitarnya langsung dikuasai oleh <strong>karang</strong><br />

<strong>lunak</strong>.<br />

www.oseanografi.lipi.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!