68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau
68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau
68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>68</strong> <strong>Ade</strong> <strong>Candra</strong> <strong>Kusuma</strong> Pembaharuan Penemuan Hukum Islam: <strong>69</strong><br />
Pendekatan Terpadu Hukum Islam dan Sosial<br />
hukum yang timbul dalam masyarakat sangat kompleks.<br />
Padahal teks-teks nas itu terbatas sedangkan problematika<br />
hukum yang memerlukan solusi tidak terbatas, hal ini<br />
disebabkan oleh perubahan sosial budaya yang terus bergerak<br />
karena pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh<br />
karenanya hukum Islam harus senantiasa mampu mengikuti<br />
dan menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi melalui<br />
pengembangan dan pembaharuan metodologi hukum Islam<br />
itu sendiri.<br />
Hukum Islam sebagai suatu pranata sosial memiliki<br />
fungsi; Pertama, sebagai kontrol sosial. Kedua sebagai nilai<br />
baru dan proses perubahan sosial. Hukum lebih merupakan<br />
produk sejarah sebagai justifikasi terhadap tuntutan<br />
perubahan sosial, budaya, dan politik. Oleh karenanya dalam<br />
konteks ini hukum Islam dituntut akomodatif terhadap<br />
persoalan umat tanpa kehilangan prinsip-prinsip dasarnya,<br />
sebab kalau tidak, maka hukum Islam akan mengalami<br />
kemandulan fungsi bagi kepentingan umat. Karena apabila<br />
para mujtahid/para pemikir hukum tidak memiliki<br />
kemampuan dan keberanian untuk mereformulasi dan<br />
mengantisifasi setiap persoalan dalam masyarakat dan<br />
menyelesaikan hukumnya, maka hukum Islam akan<br />
kehilangan aktualitasnya. 2<br />
Dalam konteks ini para sarjana-sarjana muslim sudah<br />
banyak memberikan sumbangan pemikiran untuk<br />
pembaharuan hukum Islam. antara lain misalnya;<br />
Fazlurrahman yaitu ajaran nilai moral Islam dimana hukum<br />
merupakan interpretasi nilai moral itu untuk menghadapi<br />
situasi sosial, an-Na’im dengan teori pesan kedua Islam, dan<br />
Syahrur melalui teori limit (nazariyyah al-hudud). Begitu<br />
juga tentang gerakan Islamisasi pengetahuan yang dimotori<br />
oleh Ismail al-Faruqi, inti pokok pikiran gerakan ini adalah<br />
menyeimbangkan wahyu dan akal sebagai sumber<br />
pengetahuan Islam. Terhadap ilmu-ilmu sekuler dilakukan<br />
Islamisasi ilmu dengan merestorasi fungsi wahyu sebagai<br />
sumber pengetahuan, dan terhadap ilmu-ilmu keislaman<br />
termasuk hukum Islam dikembangkan melalui pendekatan<br />
empiris dan historis yaitu merestorasi fungsi akal sebagai<br />
sumber pengetahuan. Inilah kemudian yang dikenal dengan<br />
metode terpadu hukum Islam dan sosial (a unified to shari’ah<br />
and social inference). 3<br />
Di Indonesia sendiri juga banyak dilontarkan para<br />
pemiki-pemikir yang mengarah pada pembaharuan pemikiran<br />
Islam termasuk misalnya mengembalikan peran misi rasional<br />
dan empiris Islam. misalnya lima program reinterpretasi yang<br />
ditawarkan oleh Kuntowijoyo, antara lain : (1) perlunya<br />
dikembangkan penafsiran sosial struktural dari pada<br />
penafsiran individual ketika memahami ketentuan-ketentuan<br />
yang terdapat dalam al-Qur’an. (2) mengubah cara berpikir<br />
subjektif kepada cara berpikir objektif. Tujuannya adalah<br />
menyuguhkan Islam pada cita-cita objektif. Di sini<br />
dicontohkan tentang Zakat. Dimana secara subjektif tujuan<br />
zakat adalah untuk membersihkan harta dan jiwa kita.<br />
Adapun secara objektif, zakat berrtujuan untuk mewujudkan<br />
kesejahteraan sosial. Disini kemudian dapat dikembangkan<br />
lebih luas upaya Islam dalam mewujudkan kesejahteraan<br />
sosial disamping zakat. (3) mengubah Islam yang bersifat<br />
normatif menjadi teoritis. Selama ini kecenderungan dalam<br />
menafsirkan ayat pada tataran normatif, dan kurang<br />
dikembangkan menjadi kerangka-kerangka teori ilmu. (4)<br />
Hukum Islam. Vol. 12 No. 10. September 2005 Hukum Islam. Vol. 12 No. 10. September 2005