09.04.2013 Views

68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau

68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau

68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>68</strong> <strong>Ade</strong> <strong>Candra</strong> <strong>Kusuma</strong> Pembaharuan Penemuan Hukum Islam: <strong>69</strong><br />

Pendekatan Terpadu Hukum Islam dan Sosial<br />

- Ekonomi Islami<br />

Ilmu ekonomi konvensional mengunakan pendekatan<br />

positivisme-induktifisme, atau juga disebut dengan<br />

emperical-based. Pendekatan ini juga disebut sebagai<br />

mainstream atau pendekatan ilmiah (scientific approach). Hal<br />

ini lazim dikarenakan banyak ilmu sosial, termasuk bidang<br />

ekonomi mengacu pada pola pikir atau penalaran umum yang<br />

dipakai dalam dunia eksakta atau kealaman. Namun<br />

metodologi ini tidak luput dari kritikan dan kelemahan<br />

terutama yang terkait dengan penerapannya dalam ilmu sosial<br />

yang sangat berbeda dengan ilmu alam yang senantiasa<br />

mengalami perubahan dan perkembangan. Apalagi misalnya<br />

kritikan tersebut dikaitkan dengan aspek etik dan nilai-nilai<br />

kemanusian yang hilang dari ilmu ekonomi konvensional.<br />

Kenyataan ini dipertegas lagi misalnya bagaimana ekonomi<br />

yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan manusia justru<br />

sebaliknya. Atau paling tidak belum mampu menjawab<br />

permasalahan tentang kebahagian manusia. Disinilah<br />

metodologi ekonomi Islami mendapatkan moment yang<br />

penting di dalam menjawab permasalahan tersebut. 15<br />

Maka dapat dipetakan bagaimana posisi metodologi<br />

konvensional dan Islam antara lain :<br />

1. pendekatan ilmiah selama ini menafikan unsurunsur<br />

ilahiah. Konsekuensinya pendekatan ilmiah<br />

tidak mengenal konsep tauhid.<br />

2. atas dasar arogansi kemampuan pikir (akal)<br />

semata, pendekatan ilmiah justru<br />

mempertentangkan antara wahyu dan akal.<br />

3. berdasarkan prinsip Islam yang menghargai akal,<br />

maka sesungguhnya hasil penalaran akal melalui<br />

kajian ilmiah tidak mutlak harus ditolak, karena<br />

sebagian dapat diterima.<br />

4. berdasarkan strata dan urutan prinsip metode yang<br />

dikenal, maka pendekatan ilmiah selama ini pada<br />

dasarnya hanyalah bagian dari metode dalam<br />

Islam. 16<br />

Untuk melihat bagaimana pemaduan antara hukum<br />

Islam (wahyu) dengan ekonomi sehingga melahirkan<br />

ekonomi Islam kita dapat melihat model pemaduan yang<br />

disampaikan oleh Muhammad Anas az-Zarqa’ salah seorang<br />

tokoh pendukung pendekatan terpadu hukum Islam dan sosial<br />

di bawah ini. 17<br />

Pernyataan Islam<br />

Pernyataan normatif<br />

Pernyataan deskriptif<br />

Hukum Islam. Vol. 12 No. 10. September 2005 Hukum Islam. Vol. 12 No. 10. September 2005<br />

1<br />

2<br />

3<br />

5<br />

2<br />

4 6<br />

Pernyataan ekonomi<br />

Pernyataan normatif<br />

Pernyataan deskriptif

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!