68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau
68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau
68 69 Ade Candra Kusuma PEMBAHARUAN ... - UIN Suska Riau
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>68</strong> <strong>Ade</strong> <strong>Candra</strong> <strong>Kusuma</strong> Pembaharuan Penemuan Hukum Islam: <strong>69</strong><br />
Pendekatan Terpadu Hukum Islam dan Sosial<br />
gagasan pemaduan wahyu dan akal dalam teori hukum Islam<br />
yang merupakan cikal bakal landasan epistimologis bagi<br />
pengembangan metode penemuan hukum Islam (syar’i)<br />
secara khusus, dan metode penelitian hukum Islam secara<br />
umum sudah dimunculkan oleh Imam al-Ghazali, namun<br />
tidak didukung oleh pengembangan analisis empiris lebih<br />
lanjut sebagai wujud dari pemaduan wahyu dan akal<br />
tersebut. 9<br />
Inilah kemudian diperlukannya pengembangan<br />
penelitian hukum Islam yang tidak hanya bersumber dari<br />
teks-teks saja (bersifat sui-generis), tetapi juga mampu<br />
memadukannya dengan pengalaman dalam kehidupan<br />
manusia dan prilaku masyarakat melalui penelitian sui<br />
generis-empiris. Pemaduan ini dibangun secara dialektis,<br />
yaitu teks-teks dapat menjadi sumber dalam memberikan<br />
arahan tingkah laku dalam kehidupan, sebaliknya<br />
pengalaman yang muncul dalam masyarakat dapat<br />
memberikan gagasan bagaimana teks-teks nash itu dipahami<br />
dan ditafsirkan. 10 Secara umum pengembangan penelitian ini<br />
bertujuan: pertama, mencakup prosedur untuk<br />
menderivasikan aturan-aturan (hukum seperti pernyataanpernyataan)<br />
baik dari wahyu maupun sejarah. Kedua,<br />
metodologi ini memungkinkan terjadinya integrasi dari dua<br />
sumber tersebut. Lebih lanjut akan dijelaskan di bawah ini.<br />
Analisa Tekstual<br />
Untuk menderivasikan aturan-aturan dan konsep dari<br />
wahyu maka dapat dilihat prosedur inferensi tekstual berikut<br />
dan bagan di bawahnya.:<br />
1. Menghimpun ayat/nash yang relevan yang terkait<br />
dengan permasalahan yang dikaji. Antara lain melalui<br />
pendekatan linguistik.<br />
2. menganalisa, menafsirkan untuk medapatkan<br />
pemahaman yang tepat, bisa melalui interpretasi/<br />
penafsiran maudhu’i misalnya, ta’lili dan lain<br />
sebagainya.<br />
3. mencari alasan hukum/kausasi hukum.<br />
4. membangun/membuat suatu aturan yang<br />
umum/universal, asas-asas, atau nilai-nilai dasar.<br />
Sehingga menjadi sebuah teori yang nantinya dapat<br />
diterapkan dalam permasalahan yang ada. Atau dalam<br />
istilah hukum Islam yaitu suatu prinsip-prinsip<br />
(qowa’id). 11<br />
Prosedur Inferensi Tekstual<br />
Identifikasi pernyataan-pernyataan yang relevan<br />
Interpretasi (tafsir) pernyataan<br />
Penjelasan (ta’lil) pernyataan<br />
Sistemisasi aturan dan konsep yang telah<br />
diderivasikan<br />
Sumber : Louay Safi<br />
Hukum Islam. Vol. 12 No. 10. September 2005 Hukum Islam. Vol. 12 No. 10. September 2005