Pemuliaan_Kelainan_Genetik_dan_Sitogenetik
Pemuliaan_Kelainan_Genetik_dan_Sitogenetik
Pemuliaan_Kelainan_Genetik_dan_Sitogenetik
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
(1). Poliploid terjadi secara alami, yaitu:<br />
a). Kelipatan kromosom sel somatis, terjadi karena kromosom melakukan pemisahan<br />
yang tida teratur selama mitosis, sehingga sel-sel anak yang baru ada memeliki<br />
jumlah kromosom berlipat.<br />
b). Sel-sel reproduktif dapat mengalami pembelahan yang tak teratur, sehingga<br />
kromosom tidak memisah secara sempurna ke kutub-kutub pda waktu anafase.<br />
(2) Poliploid terjadi secara buatan, yaitu dengan memberi perlakuan zat kimia tertentu<br />
pada sel, sehingga jumlah kromosom sel anak dapat digandakan. Zat kimia yang biasa<br />
digunakan untuk menimbulkan poliploid pada sel tumbuhan adalah: kolhkisin, asenaften,<br />
kloralhidrat, sulfanilamid, etil-merkuri-klorid,<strong>dan</strong> heksklorosikloheksan. Kolkhisinlah<br />
yang paling banyak digunakan untuk kegiatan ini karena mudah larut di dalam air.<br />
Se<strong>dan</strong>gkan zat kimia lainnya harus dilarutkan di dalam gliserol.<br />
Kholkhisin dengan rumus (C22H25O6N) merupakan suatu alkaloid yang<br />
dihasilkan oleh tanaman Autumn crocus (Cochicum autonale) famili Liliaceae.<br />
Kolkhisin merupakan racun kuat, diperoleh dari biji <strong>dan</strong> umbi tanaman tersebut.<br />
Kokhisin pada konsentrasi tertentu mencegah terbentuknya benang spindel selama<br />
pembelahan sel, sehingga fase anafase tidak dapat berlangsung <strong>dan</strong> kromosom-kromosom<br />
tetap berserakan di dalam sitoplasma, sehingga inti sel yang terbentu kromosomnya<br />
berlipat. Kolkhissin dapat dilarutkan dalam air (tidak air panas), gliserol, dapat dicampur<br />
dengan agar atau lanolin. Larutan kolkhisin bekerja efektif pada konsentrasi 0,01 –1,0 %,<br />
lama perendaman berkisar antara 3-24 jam tergantung jenis tanaman. Konsentrasi larutan<br />
kolkhisin yang sering dipakai untuk kebanyakan tanaman adalah 0,2 %.<br />
Tehnik pemberian kolkhisin yaitu:<br />
(a). Merendam benih/ biji dalam larutan kolhisin, makin keras kulit biji makin pekat<br />
konsentrasi larutan yang dipakai.<br />
(b). Meneteskan larutan kolkhisin pada mata tunas, dilakukan secara berulang-ulang agar<br />
jangan sampai kering.<br />
(c). Merendam kecambah dalam larutan kolkhisin. Kecambah dari benih tanaman<br />
monokotil lebih sulit diberi perlakuan kolkhisin dibanding dengan tanaman dikotil<br />
karena titik tumbuhnya dilindungi oleh koleoptil.<br />
19