Pemuliaan_Kelainan_Genetik_dan_Sitogenetik
Pemuliaan_Kelainan_Genetik_dan_Sitogenetik
Pemuliaan_Kelainan_Genetik_dan_Sitogenetik
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
7). Terjadinya penurunan fertilitas pada tepungsari/ biji, hal ini perlu diperhatikan dalam<br />
program pemuliaan tanaman. Seperti pada jagung penurunan mencapai 80 %, pada<br />
selada mencapai 5 – 15 % dibanding dengan tanaman diploid.<br />
8). Autopoliploid ganjil (triploid, pentaploid) hampir seruhnya steril, karena pemisahan<br />
tidak teratur dari miosis, sehingga memberikan gamet yang tidak seimbang.<br />
a. Autotriploid<br />
Tanaman autotriploid mengandung tiga set kromosom (3n), dapat terjadi:<br />
1). Pembelah miosis yang abnormal menyebabkan ada sel (gamet) yang tetap memiliki<br />
2n kromosom. Bila gamet (2n) dibuahi oleh gamet haloid (n), maka akan dihasilkan<br />
keturunan (3n).<br />
2). Persilangan antara tanaman diploid (gamet n) dengan tanaman tetraploid ( gamet 2n),<br />
maka dihasilkan turunan triploid (3n).<br />
Pembentukan tanaman autotriploid dari tanaman diploid <strong>dan</strong> tetraploid, hasilnya<br />
akan lebih baik bila tanaman tetraploid digunakan sebagai induk betina <strong>dan</strong> tanaman<br />
diploid sebagai pejantan, seperti contoh berikut.<br />
P. ♀ AAAA x ♂ aa<br />
Tetraploid Diploid<br />
Sel telur: 4 AA (2n) Serbuk sari: a (n)<br />
4 A (n)<br />
F1 4 AAa (3n) : 4 Aa (2n)<br />
Triploid Diploid<br />
Bila dilakukan inbriding terhadap tanaman F1 triploid (AAa), maka akan diproleh<br />
keturunan sebagai berikut:<br />
F1 AAa x AAa<br />
Triploid Triploid<br />
Sel telur: 1 AA (2n) Tepung sari: 1 AA (2n)<br />
2 Aa (2n) 2 Aa (2n)<br />
2 A (n) 2 A (n)<br />
1 a (n) 1 a (n)<br />
21