01.05.2013 Views

(BPR) DAN WAKTU MILLING TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN ...

(BPR) DAN WAKTU MILLING TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN ...

(BPR) DAN WAKTU MILLING TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Gambar 1.3 Kontimina Besi Yang<br />

Terbentuk Selama Proses<br />

Pemaduan Mekanik Al50Ta50<br />

(El-Eskandarany 1990)<br />

Perlu di catat bahwa partikel serbuk<br />

akan mencapai minimum kehalusan<br />

ekstrimjika menggunakan <strong>BPR</strong> yang tinggi.<br />

Hal ini diperkuat oleh penilitian Eigen, N<br />

(2003) tentang sintesa WC dengan<br />

mechanical alloying dengan variasi <strong>BPR</strong> di<br />

dapatkan hasil yang hampir sama yakni<br />

ukuran kristal menurun (semakin kecil)<br />

seiring dengan bertambahnya waktu milling<br />

dan tingkat laju penurunannya sangat cepat<br />

jika menggunakan nilai <strong>BPR</strong> yang besar. Hal<br />

ini dapat dilihat pada Gambar 1.4.<br />

Gambar 1.4 a. Variasi Ukuran Kristal<br />

Dengan Perbandingan Antara Waktu Milling<br />

Dan <strong>BPR</strong> b. Variasi Ukuran Kristal<br />

Berdasarkan Media Penggiling Yang<br />

Digunakan (Suryanarayana, 2003)<br />

Bentuk media penggiling tidak<br />

memiliki efek terhadap penurunan ukuran<br />

kristal. Hal ini dapat dilihat pada Gambar<br />

2.7b, bentuk batang atau bola tidak memiliki<br />

pengaruh yang signifikan terhadap ukuran<br />

kristal yang terbentuk. Morfologi serbuk<br />

juga berpengaruh terhadap <strong>BPR</strong> rasio. Pada<br />

penelitian Niu (1991) mengenai pengaruh<br />

<strong>BPR</strong> pada kekerasan serbuk didapatkan<br />

bahwa penggunaan <strong>BPR</strong> 3:1 didapatkan<br />

morfologi serbuk serpihan, penggunan <strong>BPR</strong><br />

10:1 atau lebih besar didapatkan morfologi<br />

serbuk sama-sumbu dan jika di gunakan<br />

<strong>BPR</strong> yang menengah maka didapatkan<br />

morfologi serbuk serpihan dan sama-sumbu.<br />

2. METODOLOGI<br />

Bahan yang digunakan dalam penelitian<br />

ini adalah serbuk Cu dan sebuk Zn. Adapun<br />

spesfikasi dari serbuk Cu dan serbuk Zn<br />

yang digunakan ditunjukkan pada Gambar<br />

3.2a dan 3.2b. Serbuk tembaga (Cu) merk<br />

Merck dengan kemurnian 99,7 % dengan<br />

ukuran serbuk < 63µm (230 mesh ASTM),<br />

dan serbuk Zinc < 45µm. Selain itu, bahan<br />

yang digunakan dalam penelitian ini adalah<br />

gas inert dan resin.<br />

Untuk penentuan jumlah serbuk (gram)<br />

setiap variasi digunakan fraksi berat.<br />

Pertama-tama dilakukan penimbangan berat<br />

berat bola kemudian untuk menentukan berat<br />

total serbuk dibandingkan sesuai dengan<br />

<strong>BPR</strong> yang dgunakan. Setelah berat total<br />

serbuk didapatkan barulah ditentukan berat<br />

Cu dan Zn yang digunakan dalam satu kali<br />

proses menggunakan fraksi berat yakni Cu<br />

70% dan Zn 30%. Didapatkan untuk <strong>BPR</strong><br />

5:1 serbuk Cu yang digunakan sebanyak<br />

17,10 gram dan Zn sebanyak 7,55 gram.<br />

Untuk <strong>BPR</strong> 20:1 serbuk Cu sebanyak 5,9<br />

gram dan Zn sebanyak 2,62 gram.<br />

Sedangkan untuk <strong>BPR</strong> 100:1 Cu sebanyak<br />

1,57 gram dan Zn sebanyak 0,688 gram.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!