01.05.2013 Views

(BPR) DAN WAKTU MILLING TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN ...

(BPR) DAN WAKTU MILLING TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN ...

(BPR) DAN WAKTU MILLING TERHADAP PERUBAHAN FASA DAN ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tersebut menggunakan waktu yang sama<br />

hanya berbeda dari <strong>BPR</strong> yang digunakan.<br />

Pada Gambar 3.5a, %atom yang<br />

didapatkan adalah %atomCu=18,08 dan<br />

%atomZn =10,48. Pada Gambar 3.5b,<br />

didapatkan %atomCu=14,08 dan<br />

%atomZn=6,76. Sedangkan pada gambar<br />

3.5c , %atomCu=7,45 dan %atomZn=3,26.<br />

Pada ketiga fenomena tersebut<br />

terlihat bahwa %atom baik Cu maupun Zn<br />

berkurang seiring dengan besarnya <strong>BPR</strong><br />

yang digunakan. Hal ini diakibatkan oleh<br />

tumbukan bola milling yang mereduksi<br />

ukuran partikel-partikel atom Cu dan Zn<br />

tersebut. Semakin besar <strong>BPR</strong> yang<br />

digunakan maka ukuran partikel-partikel<br />

atom Cu dan Zn yang tereduksi akan<br />

semakin kecil sehingga distribusi atom<br />

setiap satu butir serbuk juga menjadi<br />

semakin kecil menyebabkan %atom untuk<br />

setiap butir serbuk juga menjadi lebih kecil<br />

dari sebelumnya.<br />

Proses milling untuk sistem Cu-Zn<br />

ini merupakan perpaduan dari bahan ulet dan<br />

getas, tahap awal proses milling serbuk<br />

logam yang ulet (Cu) akan membentuk flat /<br />

pipih akibat tumbukan antar bola.<br />

Sedangkan untuk serbuk logam yang getas<br />

(Zn) akan menjadi pertikel yang lebih kecil<br />

dari sebelumnya, dan partikel -pertikel kecil<br />

tersebut akan terjebak di antara dua laminae<br />

serbuk yang ulet (Cu), dan tiap layer akan<br />

berubah arah sehingga menjadi berkelok<br />

kelok (Suryanarayana, 2003).<br />

Jumlah %massa hasil EDX untuk<br />

setiap butir digunakan untuk mencocokkan<br />

dengan hasil perhitungan secara manual<br />

setiap melakukan satu kali proses MA.<br />

Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada<br />

Tabel 3.3.<br />

Tabel 3.3 Perbandingan Komposisi %massa<br />

EDX Dan Hasil Perhitungan<br />

Data EDX Hasil<br />

N Pad<br />

Perhitungan<br />

o uan Cu Zn Cu Zn<br />

wt.% wt.% wt.% wt.%<br />

1 Cu-<br />

30%<br />

Zn<br />

Butir<br />

1<br />

42.04 25.08 62.63 37.37<br />

Butir<br />

2<br />

2 Cu-<br />

30%<br />

Zn<br />

42.63 23.34 63.28 36.72<br />

Butir<br />

1<br />

38.48 19.01 66.93 33.07<br />

Butir<br />

2<br />

3 Cu-<br />

30%<br />

Zn<br />

39.73 19.93 66.59 33.41<br />

Butir<br />

1<br />

26.03 11.72 68.95 31.05<br />

Butir<br />

2<br />

26.51 13.66 65.99 34.01<br />

Berdasarkan Tabel 3.3 diatas, dapat<br />

kita lihat bahwa komposisi serbuk yang<br />

didapat dari EDX dan data hasil perhitungan<br />

memiliki perbandingan yang mendekati<br />

prosentase perbandingan berat serbuk yang<br />

digunakan pada paduan Cu-Zn penelitian ini<br />

yaitu Cu-30%Zn.<br />

4. KESIMPULAN <strong>DAN</strong> SARAN<br />

4.1 Kesimpulan<br />

Dari penelitian mengenai mechanical<br />

alloying pada Cu-30%Zn mengenai<br />

pengaruh ball to powder weight ratio (<strong>BPR</strong>)<br />

terhadap perubahan fasa dan morfologinya,<br />

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:<br />

1. Proses terbentuknya fasa a pada<br />

<strong>BPR</strong> 5:1 baru mulai pada waktu

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!