Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...
Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...
Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Indikator<br />
Perkembangan<br />
2007 2008 2009 2010<br />
Rencana<br />
2011<br />
Jumlah Operator 192 279 334 455 510<br />
Jumlah Pendamping 1.305 2.448 3.036 3.452 4.072<br />
Anggaran 843,6<br />
Miliar<br />
Rupiah<br />
Sumber : Kementerian Sosial, 2011<br />
1,006<br />
Triliun<br />
Rupiah<br />
Rencana Aksi Nasional Program <strong>Penanggulangan</strong> Kemiskinan Tahun <strong>2012</strong>‐<strong>2014</strong> 15<br />
1,1<br />
Triliun<br />
Rupiah<br />
1,3<br />
Triliun<br />
Rupiah<br />
1,610<br />
Triliun<br />
Rupiah<br />
Melalui Laporan Hasil Spot Check PKH (Bappenas, World Bank,<br />
Pusat Penelitian Kesehatan UI, 2010) dapat dicermati bahwa<br />
selama pelaksanaan PKH terdapat beberapa permasalahan dan<br />
hambatan. Hal utama yang perlu mendapatkan perhatian adalah<br />
pendataan peserta program. Aspek pendataan masih mengalami<br />
masalah di lapangan, terutama banyaknya kasus salah sasaran.<br />
Selain itu pelaksanaan validasi dan pemutakhiran data masih<br />
belum sempurna. Dalam hal layanan pendidikan, penerima PKH<br />
yang dapat mengakses subsidi siswa miskin hanya sekitar 18<br />
persen. Hal ini berbanding terbalik dengan layanan kesehatan.<br />
Penerima PKH yang sudah termasuk dalam kepesertaan<br />
Jamkesmas sekitar 69 persen. Kondisi ini terjadi karena<br />
dukungan sarana dan prasarana oleh Pemerintah Daerah belum<br />
memadai.<br />
Sistem informasi manajemen PKH termasuk baik jika<br />
dibandingkan dengan program lain, namun pelaksanaan<br />
verifikasi belum mencapai 100 persen. Kerjasama yang lebih<br />
baik antar berbagai pihak seperti dari fasilitas pendidikan dan<br />
kesehatan pun perlu ditingkatkan. Kondisi yang terjadi masih<br />
ada sebagian petugas pada layanan kesehatan (bidan) dan<br />
pendidikan (guru) yang keberatan dalam melakukan verifikasi<br />
secara kontinu. Di samping itu, peran PT. Pos juga perlu<br />
dirasionalisasi karena di beberapa daerah pengembalian<br />
formulir verifikasi masih sepenuhnya dilakukan oleh<br />
pendamping. Selain kendala‐kendala tersebut, masih terdapat<br />
permasalahan teknis seperti distribusi formulir verifikasi di<br />
beberapa kabupaten/kota yang disebabkan oleh tantangan<br />
kondisi geografis. Dalam hal sistem pengaduan masyarakat,<br />
prosedur dan tindak lanjut pengaduan juga masih belum dapat<br />
berjalan dengan optimal.<br />
Keberhasilan pelaksanaan program sangat tergantung dari<br />
proses sosialisasi sementara strategi sosialisasi belum berjalan<br />
dengan baik. Peran Kementerian Komunikasi dan Informatika<br />
sebagai sektor utama sosialisasi belum seperti yang diharapkan.<br />
Lemahnya sosialisasi tersebut menyebabkan pemangku<br />
kepentingan tidak memahami bahwa PKH adalah bantuan<br />
bersyarat. Kondisi ini juga menyebabkan koordinasi antar