Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...
Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...
Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Program<br />
Rehabilitasi<br />
Sosial (Anak,<br />
Lanjut Usia, dan<br />
Orang dengan<br />
Kecacatan)<br />
Dari sasaran 3.000 orang, sebanyak 2.991 pekerja anak atau<br />
99,7 persen mendapat pendampingan. Dari 2.991 pekerja anak,<br />
73,8 persen telah difasilitasi untuk kembali ke dunia<br />
pendidikan, baik pendidikan kesetaraan, pendidikan formal, dan<br />
pelatihan keterampilan/kursus. Untuk tahun 2011 sasaran<br />
pekerja anak adalah sebanyak 3.360 orang di 56<br />
kabupaten/kota di 15 provinsi. Dari jumlah tersebut, 3.271 anak<br />
(90,2 persen) berhasil difasilitasi ke dunia pendidikan, yang<br />
sebagian besar masuk ke pendidikan kesetaraan dan<br />
pendidikan formal.<br />
Kendala terbesar yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini<br />
adalah koordinasi antara kementerian pelaksana penarikan<br />
pekerja anak dengan kementerian/lembaga atau institusi yang<br />
memberikan layanan pendidikan formal dan non‐formal dan<br />
pelatihan keterampilan. Koordinasi ini diperlukan untuk<br />
memastikan pekerja anak yang telah ditarik dari pekerjaannya<br />
dapat bersekolah atau memperoleh pelatihan keterampilan<br />
sesuai keinginannya.<br />
Sejalan dengan waktu, koordinasi telah berjalan semakin baik<br />
yang ditunjukkan dengan meningkatnya persentase pekerja<br />
anak yang berhasil difasilitasi ke dunia pendidikan.<br />
Kementerian Agama mendukung dengan Program Pendidikan<br />
Terpadu Anak Harapan, sementara Kementerian Pendidikan<br />
dan Kebudayaan menyiapkan lembaga pendidikan formal dan<br />
paket‐paket pendidikan kesetaraan untuk pekerja anak yang<br />
telah ditarik. Selain itu, Kemendikbud juga menyediakan subsidi<br />
siswa miskin untuk memastikan anak yang telah kembali ke<br />
sekolah tidak kembali putus sekolah karena tidak adanya biaya.<br />
Program rehabilitasi sosial dilaksanakan dengan tiga<br />
konsentrasi utama, yaitu rehabilitasi dan perlindungan sosial<br />
anak, pelayanan sosial lanjut usia, dan rehabilitasi sosial orang<br />
dengan kecacatan. Kementerian Sosial telah melaksanakan<br />
ujicoba Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) bersama<br />
stakeholder terkait sejak tahun 2009. Program Kesejahteraan<br />
Sosial Anak (PKSA) diluncurkan dalam rangka merespon<br />
permasalahan anak yang mengalami hambatan dalam tumbuh<br />
kembang yang sehat dan berada di luar pengasuhan keluarga.<br />
Program ini dikemas dengan paket bantuan untuk mencegah<br />
anak putus sekolah, proses advokasi dan bantuan hukum,<br />
pemenuhan gizi anak, penguatan keluarga dan kelembagaan<br />
yang bergerak dalam penanganan masalah anak.<br />
Sasaran PKSA adalah balita telantar, anak jalanan/telantar, anak<br />
dengan kecacatan, anak yang berhadapan dengan hukum, dan<br />
anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Masing‐masing<br />
sasaran mempunyai kebutuhan yang berbeda sehingga program<br />
Rencana Aksi Nasional Program <strong>Penanggulangan</strong> Kemiskinan Tahun <strong>2012</strong>‐<strong>2014</strong> 31