03.05.2013 Views

Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...

Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...

Dokumen RAN PPK 2012-2014 - Direktorat Penanggulangan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Program<br />

Pengelolaan<br />

Pertanahan<br />

Nasional<br />

(Redistribusi<br />

Tanah)<br />

termasuk ketepatan pendataan, penentuan sasaran, dan<br />

mekanisme penyalurannya.<br />

Selain itu, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah juga<br />

masih belum optimal dalam proses pemberian subsidi<br />

siswamiskin. Akibatnya, proses pencairan dana menjadi<br />

terlambat dan dikhawatirkan bisa mengganggu proses kegiatan<br />

belajar‐mengajar siswa yang bersangkutan. Berdasarkan<br />

informasi yang diperoleh, diketahui bahwa terbatasnya dana<br />

safeguarding telah menyebabkan belum optimalnya koordinasi<br />

antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam proses<br />

pendataan siswa miskin, verifikasi, dan penyaluran dana.<br />

Pemberian subsidi siswa miskin juga dirasakan belum<br />

sepenuhnya mampu untuk mengurangi angka putus sekolah,<br />

mengulang kelas dan lama penyelesaian sekolah serta<br />

meningkatkan angka melanjutkan sekolah. Selain itu,<br />

optimalisasi manfaat subsidi siswa miskin belum didukung oleh<br />

tersedianya beasiswa transisi untuk jenjang pendidikan dasar<br />

dan menengah, sehingga upaya meningkatkan angka<br />

melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan selanjutnya belum<br />

optimal.<br />

Subsidi siswa miskin yang dialokasikan oleh pemerintah selama<br />

ini masih terbatas dan belum optimal untuk meningkatkan<br />

kinerja pendidikan. Saat ini dukungan mekanisme pembiayaan<br />

melalui skema Public Private Partnership (PPP) yang sangat<br />

diperlukan untuk mendukung pemberian bantuan<br />

siswa/mahasiswa miskin masih sangat terbatas. Dengan<br />

demikian peran pihak swasta untuk mendukung dan<br />

meningkatkan kuantitas dan kualitas pemberian bantuan masih<br />

belum optimal.<br />

Pada tahun 2011, BPS mencatat bahwa sebanyak 12,49 persen<br />

dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 30,02 juta<br />

penduduk hidup dibawah garis kemiskinan (BPS, 2011). Sekitar<br />

63,20 persen dari jumlah penduduk miskin tersebut atau 18,97<br />

juta jiwa merupakan penduduk miskin yang tinggal di<br />

perdesaan. Mereka umumnya bekerja pada sektor pertanian.<br />

Dari sekitar 119,4 juta angkatan kerja di Indonesia, jumlah<br />

angkatan kerja di sektor pertanian mencapai 42,47 juta jiwa<br />

dari total angkatan kerja.<br />

Pada sektor pertanahan, kepemilikan tanah‐tanah pertanian<br />

oleh petani menunjukkan angka‐angka yang memprihatinkan.<br />

Para petani rata‐rata memiliki tanah‐tanah pertanian yang tidak<br />

cukup produktif untuk usaha di bidang pertanian. Tidak sedikit<br />

petani memiliki tanah tidak lebih dari 0,5 ha atau petani gurem<br />

(petani yang mengolah tanah garapan seluas kurang dari 0,5<br />

Rencana Aksi Nasional Program <strong>Penanggulangan</strong> Kemiskinan Tahun <strong>2012</strong>‐<strong>2014</strong> 25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!