WASPADA - ScraperOne
WASPADA - ScraperOne
WASPADA - ScraperOne
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>WASPADA</strong><br />
Senin,<br />
10 Desember 2012 Ekonomi<br />
Pemerintah Kaji Kenaikan<br />
Harga Elpiji 12 Kg<br />
GIANYAR (Waspada):<br />
Pemerintah mengaku masih<br />
memikirkan untuk<br />
menyetujui kenaikan harga<br />
gas elpiji 12 kilogram (kg)<br />
pada tahun 2013<br />
sebagaimana usulan PT<br />
Perta-mina.<br />
Menteri Koordinator Perekonomian<br />
Hatta Rajasa,<br />
mengatakan, banyak hal yang<br />
mesti dipikirkan sebelum menyetujui<br />
rencana kenaikan<br />
harga elpiji 12 kg. Diketahui,<br />
usulan Kenaikan itu guna<br />
menutup kebocoran keuangan<br />
Pertamina yang jumlahnya<br />
mencapai Rp5 triliun lebih.<br />
“Kita pikirkan. Tidak bisa<br />
serta merta disetujui. Kita pikirkan<br />
daya hidup masyarakat,’’<br />
tegas Hatta, di Gianyar, Bali,<br />
Minggu (9/12).<br />
Pertimbangan lain yang<br />
juga mesti dipikirkan matang<br />
adalah menyangkut arus cash<br />
flow pertamina. “Jadi hal-hal<br />
seperti ini harus dihitung baikbaik,”<br />
tegasnya lagi.<br />
Hatta melanjutkan, momentum<br />
saat ini dimana ada<br />
rencana kenaikan Tarif Daftar<br />
Listrik (TDL), juga menjadi<br />
pertimbangan bagi Hatta untuk<br />
sebelum menyetujui usulan<br />
Pertamina.<br />
Jangan sampai kemudian,<br />
dalam waktu secara bersamaan,<br />
melakukan sesuatu yang akibatnya<br />
masyarakat tidak terlalu<br />
kuat menghadapi. “Jadi, Kita<br />
lihat dulu dari banyak aspek<br />
seperti apa,” katanya menambahkan<br />
Diketahui, Direktur Pemasaran<br />
dan Niaga Pertamina<br />
Hanung Budya berencana kembali<br />
mengajukan surat kenaikan<br />
harga elpiji untuk 2013. Dalihnya,<br />
guna mencegah perusahaan<br />
plat merah itu tidak mengalami<br />
kerugian dari sektor elpiji,<br />
sebagaimana dialami beberapa<br />
tahun belakangan.<br />
Jumlah Taplus BNI<br />
Capai 10 Juta Rekening<br />
JAKARTA (Waspada): Pada periode Januari-November 2012,<br />
jumlah Taplus dan Taplus Bisnis BNI sudah mencapai 10 juta<br />
rekening, dengan nilai transaksi belanjanya mencapai Rp 4,1 triliun.<br />
Itu berarti meningkat 48 persen dari periode sama di 2011.<br />
Direktur Konsumer dan Retail Banking BNI Darmadi Sutanto,<br />
mengatakan itu saat penerbitan tiga varian kartu debit baru dengan<br />
motif batik Cerebon di Jakarta, Jumat (7/12). Menurutnya, jumlah<br />
transaksi pada periode itu 7,5 juta transaksi, atau meningkat 33<br />
persen.<br />
Tiga varian kartu debit baru itu adalah kartu debit Gold dan<br />
Platinum bagi pemegang Taplus BNI serta kartu debit Platinum<br />
untuk pemegang Taplus Bisnis. Kartu ini akan mempermudah<br />
cara berbelanja bagi nasabah. Selama ini, pemegang Taplus hanya<br />
memiliki kartu Silver. Begitu juga pemilik Taplus Bisnis, hanya<br />
jenis kartu debit Gold.<br />
Menurut Darmadi, kartu debit BNI tidak hanya hadir dengan<br />
desain baru, tapi juga memberikan manfaat sakti. Nilai belanja<br />
yang dapat dilakukan setiap harinya menjadi lebih besar lagi,<br />
yakni dari maksimal Rp 20 juta dan maksimal lima kali transaksi<br />
menjadi Rp 100 juta per hari dengan frekuensi transaksi yang<br />
tidak dibatasi<br />
Sementara itu, General Manager Divisi Bisnis Kartu Bank Negara<br />
Indonesia (BNI) Dodit Wiweko Probojakti, mengaku optimis<br />
penggunaan kartu kredit BNI akan sama banyaknya dengan<br />
pemegang kartu debit di Indonesia. Pasalnya kartu debit BNI dan<br />
kartu kredit BNI telah menjadi satu, sehingga pemegang kartu<br />
debit tentu secara otomatis bisa menjadi kartu kredit.<br />
“Tahun 2013 kita targetkan transaksi dengan menggunakan<br />
kartu kredit mencapai 45-50 persen. Sedangkan menggunakan<br />
kartu debit akan terjadi kenaikan transaksi hingga 70 persen,”<br />
terangnya. (Rel)<br />
& Bisnis B9<br />
“Kami punya tanggung<br />
jawab menjalankan perusahaan<br />
agar tidak rugi. Salah satunya<br />
menghindarkan kerugian berkelanjutan<br />
dari elpiji. Minggu<br />
depan mungkin kita kirim surat<br />
kembali untuk pengajuan kenaikan<br />
harga di 2013,” imbuhnya.<br />
Naik Rp2.000<br />
PT Pertamina (Persero)<br />
mengaku rugi sekira Rp5 triliun<br />
pada tahun ini lantaran harus<br />
menutupi kerugian dari penjualan<br />
LPG 12 kg. Oleh karena<br />
itu pertamina berencana menaikkan<br />
harga LPG minimal<br />
Rp2.000.<br />
“Pertengahan tahun naik<br />
Rp2.000, karena BUMN itu tidak<br />
boleh rugi. Kalau rugi, kami<br />
disalahkan dan itu jadi beban<br />
kami. Uang itu yang harusnya<br />
bisa buat bangun infrastruktur<br />
jadi berkurang,” ujar Direktur<br />
Marketing and Trading PT<br />
Pertamina, Hanung Budiah, di<br />
acara Pertamina Days, di GBK,<br />
Jakarta, kemarin.<br />
Hanung mengatakan,<br />
untuk menutup rugi Rp5 triliun<br />
itu, maka kenaikan terpaksa<br />
dilakukan. Namun, rencana<br />
kenaikan tersebut tidak akan<br />
langsung diberlakukan. Menurutnya,<br />
kenaikan akan dilakukan<br />
secara bertahap. “Nanti<br />
dilihat dulu, ya, (berapa kenaikan<br />
bertahapnya),” katanya.<br />
Hanung mengakui, masalah<br />
tersebut sudah lama diusulkan.<br />
Namun, karena satu dan<br />
lain hal PT Pertamina belum<br />
menerapkan. Dia melanjutkan,<br />
kenaikan ini, memerlukan<br />
persetujuan dari pemerintah.<br />
“Kalau ke pemerintah minta<br />
izin saja. Cuma masalahnya<br />
sebenarnya LPG ini, pertamina<br />
nombok, gitu loh,” paparnya.<br />
Ke depan, lanjut Hanung,<br />
Pertamina akan melihat waktu<br />
yang tepat untuk menaikan<br />
harga. Pasalnya, kerugian Rp5<br />
triliun ini subsidinya kebanyakan<br />
ke orang mampu. “Pertamina<br />
akan melihat waktu yang<br />
tepat untuk menaikan harga,”<br />
tukasnya. (okz)<br />
Wakil Ketua DPR Janji Tuntaskan<br />
Pengelolaan Sumberdaya Alam<br />
BANDA ACEH (Waspada)<br />
: Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi<br />
Santoso, berjanji lagi. Yakni akan<br />
menuntaskan beberapa<br />
ketentuan pengelolaan<br />
sumberdaya alam Aceh.<br />
Diantaranya masalah kawasan<br />
Sabang dan Terminal GAS Arun,<br />
yang hingga kini belum<br />
terselesaikan.<br />
Priyo Budi Santoso, datang<br />
ke Provinsi Aceh untuk menerima<br />
masukan dari sejumlah<br />
pejabat di Banda Aceh, Sabtu<br />
(8/12). Diantaranya pejabat<br />
Badan Penguasaan Kawasan<br />
Sabang (BPKS), dan Gubernur<br />
Aceh Zaini Abdullah.<br />
Setelah menerima masukan,<br />
Priyo, berjanji akan menemui<br />
bahkan akan memanggil<br />
sejumlah menteri terkait seperti<br />
ESDM dan Menteri Keuangan,<br />
untuk memprioritaskan ketentuan<br />
-ketentuan menyangkut<br />
Aceh di prioritaskan. ‘’Prioritas<br />
kita itu Aceh dan Papua. Kepada<br />
Presiden SBY sudah disampaikan,’’<br />
ungkap Priyo.<br />
Priyo, didamping sejumlah<br />
anggota DPR RI, diantaranya<br />
Said Fuad Zakaria, Sayed<br />
Transisi Redenominasi Rupiah<br />
Butuh Delapan Tahun<br />
JAKARTA (Waspada): Kementerian<br />
Keuangan menyatakan<br />
penyederhanaan penyebutan<br />
nilai mata uang atau<br />
redenominasi membutuhkan<br />
waktu transisi selama delapan<br />
tahun. Dalam masa transisi<br />
tersebut, akan ada dua nominal<br />
yang berlaku dalam transaksi<br />
keuangan.<br />
Direktur Jenderal Perbendaharaan<br />
Negara, Kementerian<br />
Keuangan, Agus Suprijanto,<br />
menjelaskan, redenominasi<br />
ditargetkan akan dimulai pada<br />
2014 jika pembahasan aturan<br />
dengan DPR pada 2013 berjalan<br />
sesuai yang diharapkan.<br />
“Redenominasi itu penye-<br />
Muhammad Muliady, Marzuki<br />
Daud, Nova Iriansyah dan Nasir<br />
Djamil.<br />
Priyo Budi Santoso, pada beberapa<br />
waktu lalu juga berjanji<br />
akan menuntaskan sejumlah<br />
aturan, baik Peraturan Pemerintah<br />
maupun Perda atau Qanun.<br />
Namun sejumlah aturan tersebut<br />
hingga kini belum juga<br />
terselesaikan.<br />
Seperti soal RPP Migas<br />
Aceh, setidaknya 6 aturan yang<br />
mengatur soal Migas Aceh tidak<br />
juga kunjung di bahas oleh<br />
Kementrian ESDM dan Menteri<br />
keuangan.<br />
Menurut Kadis Pertambangan<br />
dan Energi, Said Ikhsan,<br />
Migas tidak akan berguna lagi<br />
karena sumber migas Aceh di<br />
darat nyaris habis pada 2014.<br />
Pemerintah Aceh kini bertahan<br />
pada sumber Migas di laut lepas.<br />
Said menyebut Pemerintah<br />
Aceh sudah sangat sering menyampaikan<br />
surat kepada<br />
kementrian terkait Migas Aceh,<br />
namun pemerintah pusat tidak<br />
memberi respon sama sekali.<br />
Akan selektif<br />
Sementara itu, Kepala<br />
derhanaan cara penulisan tanpa<br />
mengurangi nilai daya beli.<br />
Uang itu disederhanakan,<br />
dipangkas digitnya, tapi nilainya<br />
sama. Beda dengan sanering,<br />
itu tekanan pada dominasi mata<br />
uang kita,” ujar Agus di Jakarta,<br />
Jumat (7/12).<br />
Agus menjelaskan, ada beberapa<br />
alasan kenapa penyederhanaan<br />
mata uang ini harus<br />
dilakukan Indonesia. Alasan<br />
pertama adalah nilai tukar<br />
rupiah saat ini menimbulkan<br />
inefisiensi dengan mata uang<br />
internasional.<br />
Ketidakefisienan itu terlihat<br />
dari dibutuhkannya memori<br />
besar dalam perangkat infor-<br />
Badan Pengusahaan Kawasan<br />
Sabang (BPKS) Fauzi Husin,<br />
mengatakan pihaknya akan<br />
selektif dalam menggandeng<br />
investor untuk menanamkan<br />
modalnya di daerah itu.<br />
“Kami akan selektif terhadap<br />
calon investor yang akan<br />
berinvestasi di Aceh sebagai<br />
upaya menjaring pengusaha<br />
yang serius menanamkan modalnya<br />
di Sabang khususnya<br />
dan Aceh umumnya,” kata<br />
Fauzi Husin, di Banda Aceh,<br />
Minggu (9/12).<br />
Dijelaskannya, akhri-akhir<br />
ini sudah banyak investor yang<br />
datang dan berkeinginan untuk<br />
berinvestasi di berbagai sektor<br />
di kawasan Sabang. Kata Fauzi<br />
Husin, pihaknya sangat menyambut<br />
baik keinginan investor<br />
tersebut. Namun pihaknya<br />
mengaku akan mengevaluasi<br />
calon investor yang layak dan<br />
serius untuk bekerja sama<br />
dalam pengembangan Sabang.<br />
Ia mengatakan untuk merealisasikan<br />
penanaman modal<br />
dari berbgai pengusaha<br />
dalam dan luar negeri itu, BPKS<br />
akan meminta jaminan kepada<br />
masi teknologi (IT) untuk mengkalkulasikan<br />
perhitungan anggaran.<br />
Ia mencontohkan, kalkulator<br />
kadang tidak menyediakan<br />
bilangan nol yang cukup dalam<br />
menghitung transaksi dengan<br />
mata uang rupiah.<br />
“Selain itu, redenominasi<br />
untuk memberikan rasa bangga<br />
masyarakat terhadap mata<br />
uang sendiri,” tambahnya.<br />
Pemerintah, Agus melanjutkan,<br />
telah menyiapkan skema<br />
transisi penyederhanaan mata<br />
uang tersebut. Enam bulan<br />
sebelum diberlakukan pada<br />
2014, penyesuaian harga di<br />
pasaran dengan menggunakan<br />
dua harga berlaku, yaitu nominal<br />
lama dan baru.<br />
“Pada 2014 mulai diedarkan<br />
uang baru, gambarnya dan<br />
bentuk sama. Cuma ada kata<br />
dan nominal rupiah baru yang<br />
Permintaan Bibit Kopi<br />
Gayo Meningkat<br />
BANDA ACEH (Waspada):<br />
Pasca pelepasan varietas kopi<br />
Arabika Gayo-1 dan Gayo-2<br />
sebagai kopi unggulan nasional<br />
pada 2011, kini pembibit-an<br />
kopi di Kab. Bener Meriah<br />
meningkat tajam.<br />
Data yang diperoleh<br />
Waspada, Jumat (7/12), menyebutkan<br />
hingga akhir 2011 pihak<br />
Balai Penelitian dan Teknologi<br />
Pertanian (BPTP) Aceh telah<br />
menjual 110.000 bibit kopi<br />
Gayo-1 (Timtim), Gayo-2<br />
(Borbor) dan P-88 ex Thailand.<br />
Kepala BPTP Aceh HT<br />
Iskandar, mengakui permintaan<br />
terhadap bibit kopi saat ini<br />
sangat tinggi. Itu merupakan<br />
kebanggan, sekaligus rahmat.<br />
Karena pendapatan dan<br />
kesejahteraan petani kopi akan<br />
juga meningkat tajam.<br />
“Karena tingginya permintaan<br />
bibit kopi, sekarang staf<br />
Kebun Percobaan (KP) Gayo<br />
investor sebagai bentuk<br />
keseriusan mereka menanamkan<br />
modalnya untuk pengembagan<br />
kawasan Sabang. ‘’Seperti<br />
yang dilakukan investor asal<br />
Korea,’’ katanya.<br />
Menurut dia, tanpa adanya<br />
jaminan keseriusan terhadap<br />
sektor yang akan dikembangkan<br />
maka sulit untuk merealisasikan<br />
kerja sama antara<br />
BPKS dengan investor. Menurut<br />
Fauzi, dengan adanya jaminan<br />
awal untuk investasi akan kecil<br />
kemungkinan investor yang<br />
datang hanya untuk menandatangani<br />
naskah kerja sama.<br />
Katanya, sistem jaminan<br />
akan diterapkan kepada seluruh<br />
investor dalam dan luar negeri<br />
yang ingin bergabung dan<br />
bekerja sama dalam pengembangan<br />
kawasan Sabang.<br />
Pihaknya juga telah meminta<br />
dukungan dari Tim Pemantau<br />
Pelaksanaan Otonomi khusus<br />
(Otsus) Aceh dari DPR guna<br />
mendorong pemerintah pusat<br />
untuk menyelesaikan berbagai<br />
regulasi tentang pengembangan<br />
kawasan Sabang. (b08/<br />
ant)<br />
sudah dipangkas tiga digit, dan<br />
itu berlangsung hingga 2018,”<br />
katanya.<br />
Uang baru yang telah<br />
disesuaikan tersebut antara lain<br />
pecahan Rp100 ribu menjadi<br />
Rp100, kemudian Rp50 ribu<br />
menjadi Rp50, dan selanjutnya<br />
sisanya terus menurun dengan<br />
pemangkasan digit sampai<br />
besaran yang paling kecil saat<br />
ini. “Seribu itu sudah logam satu<br />
rupiah, nanti ada 50 sen, 25 sen<br />
sampai 1 sen,” jelasnya.<br />
Setelah berjalan selama<br />
empat tahun, pada 2019, semua<br />
uang yang berlaku akan mulai<br />
ditarik kembali. Pemerintah<br />
akan mengeluarkan uang baru<br />
dengan gambar dan besaran<br />
yang telah disesuaikan digitnya.<br />
Diperkirakan masa transisi uang<br />
baru itu akan selesai pada 2022.<br />
(vvn)<br />
bersemangat melakukan<br />
pembibitan sendiri di halaman<br />
rumah masing-masing dan<br />
tanah-tanah kosong,” katanya.<br />
Menurutnya, kegiatan<br />
pembibitan untuk tahun 2012<br />
ini terus ditingkatkan menjadi<br />
dua kali lipat dari tahun lalu.<br />
Dalam masa 7 – 8 bulan<br />
bibit dengan tinggi sekitar 40 –<br />
50 cm dijual dengan harga Rp<br />
1.500. Kalau permintaan dari<br />
luar daerah dikenakan ongkos<br />
angkut.<br />
Disebutkan, permintaan<br />
tidak hanya dari petani setempat,<br />
namun juga dari kabupaten<br />
lain, seperti Aceh Tengah dan<br />
Gayo Lues. Bahkan permintaan<br />
juga dari Sumatera Utara, Jambi,<br />
Jawa Barat dan lain-lain dalam<br />
bentuk biji sudah terseleksi.<br />
“Semua kegiatan tersebut<br />
dilakukan di bawah Koperasi<br />
Kopi Arabika (Kopkar) Bener<br />
Meriah,” katanya.(b09)<br />
Waspada / Rusli Ismail<br />
DURIAN LHOONG : Beberapa buruh di Desa Teungoh Geuntuek memuat buah durian Lhoong ke truk untuk dipasarkan ke<br />
beberapa kota, seperti Kota Banda Aceh maupun ke kabupaten/kota lainnya.<br />
Tidak Sulit Cari Durian Lhoong<br />
SELAIN terdapatnya banyak objek wisata di Kec.<br />
Lhoong dan Lupueng, Kab. Aceh Besar, ternyata daerah itu<br />
juga merupa-kan penghasil buah durian. Masyarakat<br />
menyebutkannya sebagai Durian Lhoong dan Lupung.<br />
Banyak penjual durian yang mengambil tempat di beberapa<br />
lokasi strategis untuk penjualan. Seperti di sepanjang Jalan<br />
lintas nasional Banda Aceh-Meulaboh kawasan Lupung-Lhoong<br />
(Aceh Besar)-Lamno-Calang (Aceh Jaya) atau di tempat strategis<br />
lainnya bertaburan lapak-lapak penjualan buah durian. Setiap<br />
hari, ratusan ribu buah durian dijual.<br />
Amril, salah seorang agen menyebutkan harga jual eceran<br />
durian Lhoong, ukuran yang paling besar Rp25.000 dan yang<br />
paling kecil Rp6.000 per buah. Selain tergantung ukuran,<br />
mahalnya harga juga tergantung rasa dan isi dagingnya.<br />
Menurut dia, dalam satu hari bisa laku antara 1.000 hingga<br />
2.000 buah yang diambil langsung ke lapak jualannya. Pada<br />
akhir pekan (Sabtu-Minggu), buah yang dijual bisa lebih banyak<br />
lagi. Karena pada hari itu banyak pengendara kenderaan lalu<br />
lalang untuk pulang kampung, berlibur ke pantai wisata, atau<br />
dijadikan oleh-oleh jika hendak bersilaturrahmi. Agen durian<br />
lainnya Syakban,55, mengaku sudah lama menjadi penampung<br />
durian Lhoong. Hasinya bisa menopang ekonomi keluarga.<br />
Menurut Syakban, bila membeli banyak (borongan), dia<br />
menjual durian dengan harga Rp6.000 per buah. Khusus durian<br />
dari Desa Teungoh Geuntuek saja, dalam sehari bisa terjual<br />
8.0000-10.000 buah. Sedangkan dari Kec. Lhoong dan Leupung<br />
diperkirakan durian yang terjual setiap harinya mencapai<br />
120.000 buah. Karena terkenalnya, pedagang dari berbagai<br />
daerah datang membeli ke Lhong dan Leupung.<br />
Syakban, mengaku dari hasil jualan durian itu ia bisa<br />
mendapat untung Rp500.000 per hari.<br />
Sekarang durian Lhoong dan Leupung itu sudah tersebar<br />
ke berbagai kota di kabuppaten/kota di Aceh. Bahkan ada yang<br />
dibawa ke Jakarta atau provinsi lain di Indonesia. Dengan begitu<br />
tidak begitu sulit mencari durian ini di luar Aceh.<br />
* Rusli Ismail<br />
Pemkab Pidie Jaya Cetak 30 Ha Sawah Baru<br />
BANDA ACEH (Waspada):<br />
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)<br />
Pidie Jaya, kembali mencetak<br />
30 hektare sawah baru di<br />
lahan idur di kawasan Lubok,<br />
Gampong Seunong, Kec.<br />
Meurah Dua, Kab. Pidie Jaya.<br />
Sebelumnya Pemkab Pidie<br />
Jaya melalui instansi terkait<br />
(Distannak) sudah melakukan<br />
cetak sawah baru (CSB) sekira<br />
200 hektare di Kec. Bandar Dua,<br />
Meurah Dua, Ulim, Meureudu,<br />
Trienggadeng, Panteraja dan<br />
Bandar Baru. Diantaranya sudah<br />
mulai berproduksi gabah.<br />
Bupati Pidie Jaya Gade Salam<br />
kepada Waspada, Minggu<br />
(9/12), mengatakan pihaknya<br />
berencana akan melakukan<br />
cetak sawah baru seluas 700<br />
hektare yang tersebar di tujuh<br />
kecamatan. “Upaya ini dilakukan<br />
guna untuk memenuhi<br />
harapan menjadikan daerah itu<br />
sebagai lumbung pangan<br />
nasional pada 2014, “katanya.<br />
Dikatakan Gade Salam,<br />
untuk meningkatkan kesejahteraan<br />
masyarakat dan memenuhi<br />
target produksi padi, Pemkab<br />
telah komit memaksi-<br />
BI: 2014 Pendapatan<br />
Perkapita 4.000 Dolar AS<br />
BATAM (Waspada): Bank<br />
Indonesia memperkirakan pada<br />
2014 angka pendapatan perkapita<br />
Indonesia akan berada<br />
pada level 4.000 Dolar Amerika<br />
Serikat dimana pada saat ini<br />
pendapatan perkapita telah<br />
mencapai 3.000 Dolar AS.<br />
Dengan demikian dalam<br />
dua tahun ke depan Indonesia<br />
akan masuk pada kelompok<br />
negara dengan pertumbuhan<br />
pendapatan perkapita pada<br />
level menengah atas , kata Kepala<br />
Divisi Mediasi Internal grup<br />
Humas BI Harimurti Gunawan<br />
di Batam, Jumat (9/12).<br />
Ia menyampaikan hal itu<br />
saat tampil sebagai pembicara<br />
pada pelatihan wartawan<br />
ekonomi bisnis Sumbar dan Kepulauan<br />
Riau, terselenggara atas<br />
kerjasama Kantor Perwakilan<br />
Bank Indonesia Padang dan<br />
Batam.<br />
Dikatakannya kenaikan<br />
pendapatan perkapita tersebut<br />
akan melahirkan kelas mene-<br />
malkan program itu dengan<br />
mencetak 700 hektare sawah<br />
baru di lahan tidur.<br />
Kepala Distannak Pidie Jaya<br />
Muzakkir Muhammad, mengatakan<br />
sebagai upaya untuk meningkatkan<br />
program ketahanan<br />
pangan, pihaknya terus berupaya<br />
memaksimalkan lahan<br />
yang selama ini terlantar agar<br />
bisa difungsikan. Dalam program<br />
tersebut, pihaknya mengaku<br />
menurunkan tim untuk<br />
melakukan Survei Investigasi<br />
Desain (SID) ke lokasi Leubok,<br />
Gampong Seunong, Kec.<br />
Meurah Dua.<br />
“Diprediksikan dengan<br />
berfungsinya kembali lahan 30,1<br />
hektare lewat catak sawah baru<br />
di Lubok, Desa Seunong, Kec.<br />
Meurah Dua, setidaknya dapat<br />
menghasilkan padi 217 ton<br />
setiap musim tanam rendengan<br />
(MTR), “jelasnya.<br />
Pihaknya tidak hanya sekadar<br />
melakukan cetak sawah<br />
baru, tapi juga penyelesaian saluran<br />
air yang menghubungkan<br />
dengan Irigasi Krueng Meureudu.<br />
Ini dilakukan agar lahan<br />
cetak sawah baru itu dapat dimaksimalkan,<br />
kata Muzakkir.(b09)<br />
Edukasi Artajasa – BNI Melalui “Dunia Dalam Dompet”<br />
MEDAN (Waspada) : Kebutuhan<br />
akan transaksi perbankan<br />
di kalangan masyarakat<br />
dirasakan sudah menjadi<br />
bagian yang tidak terpisahkan<br />
dalam kehidupan sehari-hari.<br />
Hampir setiap hari nasabah<br />
perbankan bersinggungan<br />
dengan layanan perbankan.<br />
Mulai dari kebutuhan untuk<br />
melakukan transaksi tarik<br />
tunai, transfer dana sesama<br />
bank/antar bank, cek saldo,<br />
ataupun melakukan pembayaran<br />
tagihan rutin seperti<br />
telepon, listrik, air minum,<br />
listrik dan sebagainya.<br />
Media transaksi yang digunakan<br />
pun bermacam-macam.<br />
Mulai dari yang konvensional<br />
yaitu bertransaksi lewat Teller<br />
bank dimana nasabah membuka<br />
rekeningnya, hingga<br />
bertransaksi melalui media<br />
elektronis yaitu dengan memanfaatkan<br />
delivery channel<br />
bank, seperti terminal ATM (Automated<br />
Teller Machine), EDC<br />
(Electronic Data Capture), SMS<br />
Banking, Internet Banking dan<br />
bahkan Mobile Banking.<br />
ngah baru yang jumlahnya akan<br />
terus bertambah.<br />
Ini merupakan perkembangan<br />
luar biasa dan terjadi<br />
kenaikan mencapai enam kali<br />
lipat dibandingkan saat Indonesia<br />
mengalami krisis ekonomi<br />
pada 1997, kata dia.<br />
Menurut dia , meningkatnya<br />
jumlah kelas menengah telah<br />
melahirkan sentra ekonomi<br />
baru diluar Pulau Jawa.<br />
Masyarakat kelas menengah<br />
merupakan kekuatan ekonomi<br />
cukup besar dimana berdasarkan<br />
perkiraan BI jumlah<br />
konsumsi rumah tangga akan<br />
mencapai 5,4 persen pada 2013,<br />
kata dia.<br />
Pada bagian lain, Bank Indonesia<br />
memperkirakan pertumbuhan<br />
ekonomi Indonesia<br />
pada 2013 akan mencapai 6,7<br />
persen dimana pada tahun ini<br />
angka pertumbuhan ekonomi<br />
telah berada pada 6,2 persen.<br />
Indonesia merupakan negara<br />
dengan tingkat pertum-<br />
Namun dari sekian banyak<br />
delivery channel, hingga saat<br />
ini ATM masih menjadi pilihan<br />
utama nasabah dalam melakukan<br />
transaksi perbankan.<br />
Alasannya adalah karena ATM<br />
merupakan delivery channel<br />
yang paling memudahkan<br />
nasabah untuk bertransaksi dan<br />
kuatnya eksistensi ATM dilihat<br />
dari volume dan transaksinya.<br />
PT Artajasa Pembayaran<br />
Elektronis (Artajasa), selaku<br />
pengelola layanan sistem pembayaran<br />
terdepan di Indonesia<br />
merupakan perusahaan yang<br />
mewujudkan lahirnya sistem<br />
transaksi antar bank melalui<br />
layanan ATM Bersama.<br />
Hendra Januar, Direktur<br />
Artajasa mengatakan dengan<br />
dukungan infrastruktur teknologi<br />
informasi melalui jaringan<br />
ATM Bersama, kini nasabah dapat<br />
dengan leluasa melakukan<br />
transaksi perbankan dimanapun<br />
secara real-time online.<br />
Untuk itu, kata dia, Artajasa<br />
pun terus berupaya melakukan<br />
edukasi dan sosialisasi layanan<br />
ATM Bersama kepada nasabah<br />
mrloperkoran @ <strong>ScraperOne</strong> & Kaskus<br />
buhan ekonomi nomor dua<br />
tertinggi didunia setelah Cina<br />
yang mencapai 10 persen, kata<br />
dia. Menurut Harimurti, berdasarkan<br />
laporan majalah The<br />
perbankan. Bahkan sosialisasi<br />
ini pun dapat dilakukan bersama<br />
dengan bank anggota<br />
ATM Bersama. “Sinergi bank<br />
dengan Artajasa dalam upaya<br />
edukasi dan sosialisasi ini<br />
diharapkan dapat memberikan<br />
pemahaman kepada nasabah<br />
akan penggunaan layanan ATM<br />
Bersama, sehingga masyarakat<br />
dapat merasakan kelebihan dari<br />
layanan ATM Bersama. Edukasi<br />
ini pun sekaligus turut mendukung<br />
program “Ayo ke Bank”<br />
milik Bank Indonesia” jelasnya.<br />
Guna mewujudkan terciptanya<br />
pemahaman penggunaan<br />
layanan ATM Bersama oleh<br />
nasabah dan sekaligus meningkatkan<br />
transaksi layanan ATM<br />
Bersama, Artajasa bersama<br />
Bank Negara Indonesia (BNI)<br />
46 melakukan kegiatan bertema<br />
“Dunia Dalam Dompet” yang<br />
diadakan sejak tanggal 2 – 9<br />
Desember 2012 di Medan.<br />
Kegiatan serupa juga dilakukan<br />
di Makasar pada tanggal<br />
yang sama. Sebelumnya kegiatan<br />
“Dunia Dalam Dompet”<br />
ini sukses dilaksanakan pada 25<br />
Economist, Indonesia merupakan<br />
negara dengan pertumbuhan<br />
ekonomi paling stabil didunia<br />
dalam 20 triwulan<br />
terakhir.(okz)<br />
Panen Sayur Banyak Busuk<br />
BANDA ACEH (Waspada):<br />
Petani sayur di Aceh Besar, Pidie<br />
Jaya dan Pidie khawatir hasil<br />
panen mereka kali ini akan banyak<br />
yang busuk. Dalam sepekan<br />
terakhir ini curah hujan<br />
sangat tinggi.<br />
Seorang petani di Glumpang<br />
Minyeuk Ahmad Tajuddin,<br />
Minggu (9/12), memperkirakan,<br />
hasil panen cabai mereka tidak<br />
akan maksimal. Saat ini curah<br />
hujan cukup banyak. Sementara<br />
pada beberapa waktu lalu,<br />
tanaman cabai mereka diserang<br />
hama.<br />
Disebutkan Ahmad Tajuddin,<br />
tanaman cabai yang awalnya<br />
tumbuh subur, kini tidak<br />
bagus lagi. Batangnya menjadi<br />
kerdil. Akibatnya buah cabai<br />
yang dihasilkan juga kecil-kecil<br />
dan isinya tidak padat. Dengan<br />
begitu, sudah dapat dipastikan<br />
petani terancam merugi dan tak<br />
kembali modal.<br />
Sementara itu, para pedagang<br />
di pasar-pasar tradisional di<br />
Banda Aceh, mengaku harus<br />
hati-hati menerima cabai dari<br />
petani. Pasalnya, di musim hujan<br />
ini banyak cabai yang dijual<br />
petani dalam keadaan busuk.<br />
“Kalau tidak hati-hati, pastinya<br />
kami akan rugi. Apalagi<br />
harga cabai akan naik karena<br />
stok yang berkurang, “kata<br />
seorang pedagang sayur di Pasar<br />
Peunayong Banda Aceh,<br />
Syamsuddin,35.(b09)<br />
November hingga 2 Desember<br />
2012 lalu di Bandung dan<br />
Surabaya.<br />
Untuk mengikuti kegiatan<br />
tersebut, nasabah yang memiliki<br />
kartu ATM bank apapun<br />
berlogo ATM Bersama diharuskan<br />
melakukan transaksi ATM<br />
Bersama (Tarik tunai atau<br />
Transfer Antar bank) di bus<br />
ATM BNI atau terminal ATM<br />
bank lain anggota ATM Bersama<br />
yang berada di ATM<br />
Center yang telah ditentukan.<br />
Sebelum melakukan transaksi,<br />
nasabah akan diberikan<br />
edukasi mengenai bagaimana<br />
melakukan transaksi antar<br />
bank, baik tarik tunai ataupun<br />
transfer antar bank. Selanjutnya,<br />
nasabah yang telah melakukan<br />
transaksi ATM Bersama<br />
dapat menyerahkan bukti struk<br />
transaksi agar dapat mengikuti<br />
games edukasi “Dunia Dalam<br />
Dompet” berupa membeli<br />
berbagai gadget seharga Rp100<br />
ribu dan berkesempatan<br />
keliling dunia gratis dalam<br />
program BNI “Around the<br />
World”. (m38)