03.05.2013 Views

WASPADA - ScraperOne

WASPADA - ScraperOne

WASPADA - ScraperOne

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Medan Metropolitan<br />

<strong>WASPADA</strong><br />

Senin<br />

10 Desember 2012 A3<br />

Waspada/Ismanto Ismail<br />

Kapolsek Medan Baru Kompol Jean Calvijn Simanjuntak, SH, SIK, MH (tiga dari diri) bersama seorang anggotanya mengamankan tiga remaja diduga anggota<br />

geng kereta di Jln. Dr. Cipto Medan, Minggu (9/12) dinihari.<br />

Diduga Anggota Geng Kereta<br />

Kapolsek Medan Baru<br />

Tangkap Tiga Remaja<br />

Korban Pembunuhan<br />

Ditemukan Di Sungai<br />

MEDAN (Waspada): Mayat Fernando Marpaung, 18, warga<br />

Perdagangan, diduga korban pembunuhan ditemukan dengan<br />

kondisi tubuhnya terdapat sejumlah luka tikam dan bekas<br />

penganiayaan, di Sungai Lau Timah, Dusun V, Desa Gunung<br />

Tinggi, Kec. Pancurbatu, Sabtu (8/12).<br />

Informasi diterima wartawan di Polsek Kutalimbaru<br />

menyebutkan, mayat saat ditemukan tanpa identitas itu<br />

diketahui bernama Fernando setelah keluarganya datang ke<br />

ruang jenazah RSUP H. Adam Malik Medan, Minggu (8/12).<br />

Dua hari sebelum mayat ditemukan, keluarga korban telah<br />

membuat laporan orang hilang ke Polsek Kutalimbaru.Kepada<br />

petugas, pihak keluarga korban melaporkan kalau salah seorang<br />

keluarga mereka bernama Fernando Marpaung hilang sejak<br />

Selasa (2/12) lalu.<br />

Dalam laporan tersebut, diberitahukan ciri-ciri korban,<br />

termasuk pakaian dan tali pinggang yang dikenakan korban.<br />

Ketika ditemukan mayat pria tanpa identitas (Mr X) di<br />

pinggir Sungai Lau Timah, Dusun V, Desa Gunung Tinggi,<br />

Pancurbatu, petugas Polsek Kutalimbaru segera menghubungi<br />

keluarga korban untuk melihat mayat tersebut.<br />

Abang korban bernama Rebertus Marpaung bersama<br />

keluarga lainnya, setelah melihat tali pinggang dan gelang<br />

karet warna hitam yang dikenakan mayat itu, meyakini kalau<br />

korban adalah Fernando Marpaung. Malam itu juga mayat<br />

itu diboyong keluarganya ke Perdagangan.<br />

Menurut keluarga korban, Fernando yang bekerja di salah<br />

satu pabrik kawasan Jalan Binjai Km 12, terakhir kali pergi<br />

dari rumah mengendarai sepedamotor yang baru tiga bulan<br />

dibelinya.<br />

Namun demikian, mereka menyerahkan penanganan<br />

kasusnya kepada polisi untuk mengungkap siapa pembunuh<br />

korban, dan apa motif pembunuhan itu.<br />

Mengingat TKP pembunuhan berada di kawasan Desa<br />

Sampe Cita, Kecamatan Kutalimbaru, maka proses<br />

pengusutannya ditangani petugas Polsek setempat.<br />

Kapolsek Kutalimbaru AKP Supriyadi Yto saat dikonfirmasi<br />

membenarkan kalau kasus pembunuhan tersebut telah mereka<br />

tangani. “Kita masih memburu pelaku pembunuhan ini,<br />

mudah-mudahan dalam waktu dekat kasus ini bisa terungkap,”<br />

ujarnya.(m40)<br />

MEDAN (Waspada): Kapolsek Medan Baru Kompol<br />

Jean Calvijn Simanjuntak, SH, SIK, MH menangkap tiga<br />

remaja diduga anggota geng kereta di Jln. Dr. Cipto<br />

belakang Rumah Dinas Gubsu Medan, Minggu (9/12)<br />

dinihari. Mereka berinisial AP, 16; RS, 17 dan ER, 17.<br />

Ketiganya penduduk Kecamatan Medan Polonia.<br />

Saat itu, wartawan Waspada<br />

sempat menyaksikan proses<br />

penangkapan tiga remaja<br />

tersebut. Awalnya, sekira pukul<br />

03:30, Kapolsek Medan Baru<br />

Kompol Jean Calvijn Simanjuntak,<br />

SH, SIK, MH bersama<br />

seorang anggotanya mengendarai<br />

mobil mengitari sejumlah<br />

ruas jalan di wilayah hukumnya<br />

yang dianggap rawan kejahatan<br />

dan aksi brutal geng kereta.<br />

Ketika melintas di Jln. Gajah<br />

Mada persimpangan Jln. S. Parman,<br />

Calvijn melihat sekelompok<br />

remaja yang mengendarai<br />

sepedamotor dengan knalpot<br />

blong. Merasa curiga, Calvijn<br />

membuntuti sekelompok<br />

remaja yang diduga geng kereta<br />

tersebut.<br />

Tiba-tiba sekelompok remaja<br />

tersebut memacu sepeda-<br />

Pengrusak Kantor Mutiara Development<br />

Terancam 7 Tahun Penjara<br />

MEDAN (Waspada): Penyidik<br />

Unit I Jahtanras Sat Reskrim<br />

Polresta Medan, Minggu (9/12),<br />

resmi menahan tiga anggota<br />

Pemuda Pancasila (PP), tersangka<br />

pengrusakan kantor PT<br />

Mutiara Development Jalan S<br />

Parman Medan.<br />

Ketiga tersangka, SAS, 30,<br />

warga Jalan Bantan, Kel. Medan<br />

Tembung, EL, 28, warga Jalan<br />

motornya dengan kecepatan<br />

tinggi menuju Jln. Gatot<br />

Subroto. Meski hanya ditemani<br />

seorang anggotanya, Calvijn tetap<br />

memburu para pengendara<br />

sepedamotor tersebut.<br />

Aksi pengejaran pun terjadi<br />

mulai dari Jln. Gatot Subroto<br />

dan Jln. Iskandar Muda. Saat<br />

memasuki Jln. Gajah Mada,<br />

gerombolan remaja yang<br />

berjumlah sekitar 50 orang itu,<br />

diduga mencoba melakukan<br />

kejahatan tehadap dua wanita<br />

pengendara sepedamotor.<br />

Namun aksi tersebut berhasil<br />

digagalkan Calvijn.<br />

Kemudian gerombolan<br />

remaja ini melarikan diri ke Jln.<br />

S. Parman, lalu ke Jln. Sudirman.<br />

Saat berbelok ke Jln. Dr. Cipto<br />

tepatnya di belakang rumah<br />

dinas Gubsu, AP yang mengen-<br />

Manggala, Kel. Sei Rengas I,<br />

Kec.Medan Kota, dan ET, 26,<br />

warga Jalan Benteng Hulu, Kec.<br />

Medan Tembung.<br />

Mereka kita persangka dengan<br />

pasal 170 jo 406 KUHPidana<br />

tentang pengrusakan yang<br />

dilakukan secara bersama-sama<br />

dengan ancaman hukuman<br />

maksimal 7 tahun penjara,” kata<br />

Kasat Reskrim Kompol Moch<br />

darai sepedamotor sendirian<br />

bersenggolan dengan sepedamotor<br />

yang dikendarai RS, 17<br />

dan ER, 17. Akibatnya, tiga<br />

remaja tersebut terjatuh.<br />

Melihat buruannya terjatuh,<br />

Kapolsek Medan Baru Kompol<br />

Jean Calvijn Simanjuntak, SH,<br />

SIK, MH menghentikan mobilnya<br />

dan meringkus tiga remaja<br />

tersebut. “Mereka sudah kita<br />

buntuti sejak dari Jln. S. Parman<br />

dan berhasil ditangkap di Jln.<br />

Dr. Cipto,” jelas Calvijn.<br />

Usai menjalani pemeriksaan,<br />

AP membantah dirinya<br />

anggota geng kereta. “Kami<br />

warga Kecamatan Medan Polonia.<br />

Rencananya, kami mencari<br />

sejumlah anggota geng kereta<br />

Nekat Kami Bung (NKB) dan<br />

Esto, “ jelasnya.<br />

Menurut AP, anggota geng<br />

kereta NKB dan Esto pernah<br />

melakukan penganiayaan<br />

terhadap teman mereka. “Jadi,<br />

kami hanya ingin melakukan<br />

pembalasan. Kami bukan<br />

anggota geng kereta,” ujar AP.<br />

Hingga Minggu (9/12)<br />

petang, ketiga remaja tersebut<br />

masih menjalani pemeriksaan<br />

di Polsek Medan Baru.(m36)<br />

Yoris Marzuki SIK, Minggu (9/<br />

12).<br />

Dalam kasus ini, sebut Yoris,<br />

pihaknya masih akan melakukan<br />

pengembangan, mencari<br />

sejumlah tersangka lainnya<br />

yang diduga terlibat dalam<br />

pengrusakan kantor PT Mutiara<br />

Development tersebut.<br />

Ketiga tersangka itu diserahkan<br />

Dewan Majelis Pimpinan<br />

Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila<br />

Sumut ke Polresta Medan,<br />

Sabtu (8/12) siang. Mereka<br />

didampingi kuasa hukumnya<br />

Ramli Tarigan SH dan<br />

perwakilan pengurus MPW PP<br />

Sumut lainnya.<br />

Ramli, dalam proses penyerahan<br />

ketiga tersangka mengaku<br />

menyesalkan tindakan<br />

anarkis yang dilakukan para<br />

tersangka. “Sebagai warga negara<br />

yang taat hukum, kami<br />

langsung mengambil tindakan,<br />

mencari tahu anggota yang melakukan<br />

pengrusakan dan menyerahkannya<br />

ke polisi untuk<br />

mempertanggungjawabkan<br />

perbuatannya,” ujarnya.<br />

Pengrusakan kantor PT Mutiara<br />

Development itu terjadi,<br />

Kamis (22/11) lalu. Massa yang<br />

mengenakan seragam PP yang<br />

bersenjata besi, batu, dan<br />

samurai terus melempari dan<br />

merusak pintu depan kantor PT<br />

Mutiara Development, meski<br />

telah dihalangi petugas dari<br />

Polsek Medan Kota.<br />

Aksi massa itu dapat diredam<br />

setelah ratusan personel<br />

gabungan Polda Sumut dan<br />

Polresta Medan datang ke lokasi<br />

kejadian. (m39)<br />

200 Siswa Se-Kota Medan<br />

Ikut Latihan Paskibra Di UISU<br />

MEDAN (Waspada): Sebanyak<br />

200 siswa/i Sekolah Menengah<br />

Atas (SMA) sederajat se-<br />

Kota Medan mengikuti latihan<br />

bersama Pasukan Pengibar<br />

Bendera (Paskibra) di halaman<br />

utama kampus Universitas<br />

Islam Sumatera Utara (UISU)<br />

Al-Munawwarah, Jln. Sisimangaraja<br />

Medan, Minggu (9/<br />

12).<br />

Kegiatan tersebut merupakan<br />

kerjasama antara Dinas<br />

Pemuda dan Olahraga (Dispora)<br />

kota Medan dan UISU Al-Munawwarah.<br />

“Dari sini kita jaring<br />

calon paskibra mewakili Medan<br />

ke tingkat provinsi serta ke<br />

tingkat nasional,” kata Suryadi<br />

pelatih dari Dispora kepada<br />

wartawan.<br />

Dengan diadakannya<br />

latihan gabungan Paskibra Kota<br />

Medan, diharapkan tercipta rasa<br />

persaudaraan serta mengikat<br />

rasa persatuan paskibra se-kota<br />

Medan.<br />

“Saat ini jumlah siswa/i<br />

yang mengikuti latihan sebanyak<br />

200 orang, terdiri dari 130<br />

putra dan 70 putri, “ jelasnya.<br />

Selama dalam pelatihan ini,<br />

mereka dibimbing Staf Deputi<br />

Kemenpora bidang Kepemimpinan<br />

Kewarganegaraan Sudarmo.<br />

Diharapkan, melalui pelatihan<br />

tersebut akan mengukuhkan<br />

fisik, mental, dan rasa kepemimpinan<br />

anggota Paskibra<br />

UMSU Menuju Research University<br />

MEDAN (Waspada): Univesitas<br />

Muhammadiyah Sumatera<br />

Utara (UMSU) merupakan<br />

salah satu Perguruan Tinggi<br />

Swasta (PTS) terbaik di Sumut,<br />

sehingga layak menuju research<br />

university (perguruan tinggi<br />

berbasis penelitian atau riset).<br />

Demikian ditegaskan Rektor<br />

UMSU Drs. Agussani, MAP<br />

pada acara Lokakarya Asosiasi<br />

Pasca<br />

Sarjana Perguruan Tinggi<br />

Muhammadiyah (PTM) se-<br />

Indonesia di Hotel Garuda<br />

Medan, Jumat (7/12).<br />

Katanya, UMSU siap menuju<br />

“research university” dengan<br />

menyelenggarakan penelitian<br />

dan pengabdian kepada<br />

masyarakat di berbagai bidang<br />

ilmu.<br />

“Penelitian yang dilakukan<br />

difokuskan kepada kebutuhan<br />

pembangunan daerah, industri,<br />

pelestarian sumber daya alam<br />

dan lingkungan hidup yang<br />

akan dapat bermanfaat bagi<br />

masyarakat banyak,” tegasnya.<br />

Untuk mendukung hal itu,<br />

diharapkan melalui forum lokakarya<br />

antar-PTM se-Indonesia<br />

ini akan ada sebuah kolaborasi<br />

kerjasama antara seluruh PTM<br />

di Indonesia. “ Kerjasama akan<br />

lebih menumbuhkan iklim<br />

meneliti di kalangan dosen dan<br />

mahasiswa di PTM termasuk di<br />

UMSU,” ujarnya.<br />

Sedangkan Ketua Asosiasi<br />

Pasca Sarjana PTM se- Indone-<br />

mrloperkoran @ <strong>ScraperOne</strong> & Kaskus<br />

Waspada/ist<br />

Rektor UISU Prof. Zulkarnaian Lubis mengalungkan tanda peserta<br />

pelatihan Paskibra kepada salah seorang siswa di halaman kampus<br />

UISU Al-Munawwarah, Minggu (9/12).<br />

Kota Medan.<br />

Sementara itu, Rektor UISU<br />

Al-Munawwarah Prof.<br />

Zulkarnain Lubis saat meninjau<br />

langsung pelaksanaan pelatihan<br />

tersebut mengatakan, Diklat<br />

Paskibra ini sebagai salah satu<br />

wahana untuk mempersiapkan<br />

generasi penerus bangsa.<br />

“ Para peserta Paskibra tidak<br />

boleh ragu dan bimbang, tetapi<br />

harus siap dilatih agar bisa menjadi<br />

sosok generasi penerus yang<br />

dapat dibanggakan sekaligus<br />

Waspada/ist<br />

Rektor UMSU Drs. Agussani, MAP (kiri) menyerahkan cenderamata<br />

kepada Majelis Dikti PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Marsudi<br />

Triatmodjo, SH, LLM (dua dari kanan).<br />

sia Prof. Dr. Khuzaifah Dimyati<br />

mengatakan, dalam upaya<br />

menjadikan seluruh PTM di Indonesia<br />

menjadi research university,<br />

ada beberapa permasalahan<br />

serius yang dihadapi yakni<br />

persolan kurikulum dan jenis<br />

penelitian yang dikembangkan<br />

para mahasiswa.<br />

“Kunci utama untuk menghantarkan<br />

perguruan tinggi<br />

sampai pada kualifikasi research<br />

university terletak pada iklim<br />

penelitian pada perguruan<br />

tinggi itu sendiri. Selain itu, ada<br />

pengembangan dan keunggulan<br />

berupa keunikan dalam<br />

calon pemimpin masa depan<br />

bangsa dan negara,” katanya.<br />

Apalagi, perkembangan<br />

teknologi semakin cepat,<br />

sehingga menuntut generasi<br />

muda harus bisa memilih dan<br />

memilah makna terbaik serta<br />

negatif bagi dirinya.<br />

“Paskibra diyakini akan<br />

membentengi siswa dan siswi<br />

di Medan dari prilaku negatif<br />

seperti geng kereta, tawuran dan<br />

penyalahgunaan narkoba,”<br />

demikian Zulkarnain.(m49)<br />

penelitian yang tidak dimiliki<br />

PT lainnya,” katanya.<br />

Sementara itu, Majelis Dikti<br />

PP Muhammadiyah Prof. Dr. H.<br />

Marsudi Triatmodjo, SH, LLM<br />

mengatakan, menjadi research<br />

university harus didukung kebijakan<br />

penelitian dari universitas.<br />

Biasanya kebijakan itu disesuaikan<br />

dengan visi Muhammadiyah.<br />

“PTM harus mempunyai<br />

warna tersendiri terkait kebijakan<br />

penelitian. Hal ini sangat<br />

penting agar PTM bisa tampil<br />

beda dengan PT lainnya yang<br />

ada di Indonesia dalam bidang<br />

penelitian,” sebutnya. (m49)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!