Hijrah Bagian (1) - Blog Abu Umamah
Hijrah Bagian (1) - Blog Abu Umamah
Hijrah Bagian (1) - Blog Abu Umamah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
NashirusSunnah publisher<br />
http://maramissetiawan.wordpress.com<br />
Catatan <strong>Blog</strong> Ardhillah<br />
thollabul ilmy (menuntut ilmu, ed) selama dia yakin bahwa yang diajarkan adalah yang<br />
benar. Seorang murobbi seharusnya bisa memberikan penjelasan ilmiah untuk<br />
menghalangi mad’u nya mengikuti majelis ilmu yang lain kalau majelis ilmu tersebut<br />
memang terbukti keluar dari jalan yang benar….<br />
Berdasarkan share pengalaman yang Rytha baca.. murobbi merasa tidak senang bila<br />
mengetahui mad’u nya ikut kajian kajian bermanhaj salaf… Alasannya karena bisa<br />
membuat bingung bila mengaji di banyak tempat….<br />
Rasanya suatu alasan yang kurang tepat…. …<br />
Nanti insyaAllah akan di berikan contoh bagaimana seorang murobbi “berhak”<br />
menentukan calon pengantin anak didiknya.<br />
InshaAllah Rytha akan berpindah ke poin kedua tentang beberapa hal yang ditemukan<br />
dalam kegiatan “tarbiyah” ikhwani …..<br />
.<br />
2. Rangkaian kegiatan di dalam liqo.<br />
Acara liqo’ dari tempat ke tempat biasanya typical karena Rytha sudah beberapa kali<br />
berpindah kelompok liqo…<br />
Kemungkinan sebagian besar dari mereka menganggap rutinitas itu adalah satu rutinitas<br />
yang ada tuntunan syar’i nya, setidaknya menganggap itu suatu kebaikan…..<br />
Waktu Liqo di jadwalkan biasanya tidak lebih dari 2 jam. Tapi dalam prakteknya<br />
biasanya bisa seharian….. Tetapi ilmu yang didapat tidak sebanding dengan waktu yang<br />
sudah terbuang… Terkadang suami suami yang menunggu istrinya liqo sampai marah<br />
karena menunggu kelamaan….<br />
Para ikhwan [bapak-bapak] biasanya mengadakan liqo pada waktu malam sampai<br />
menjelang tengah malam..…. Seorang murobbi sempat berpesan kepada<br />
binaannya…nanti kalau menikah dengan suami yang aktivis, harus siap di tinggal di<br />
malam hari….<br />
Mungkin tidak salah pulang larut kalau memang benar-benar untuk tholabul ilmy.. Tapi<br />
liqo mereka “para petinggi petinggi” konon isinya hanya banyak membicarakan masalah<br />
politik, da’wah dan strategi….. Alangkah ruginya bila sudah menghabiskan waktu tanpa<br />
mendapatkan charge ruhiyah keilmuan yang di dapat… Hampir di pastikan sholat lail<br />
juga akan terlewat… Ditambah lagi rasa bersalah terhadap istri dan anak dan dosa di<br />
hadapan Allah subhanahu wata’ala meninggalkan istri sendiri di rumah….<br />
Acara liqo biasanya dibuka dengan pembacaaan Al-Qur’an. Bukan hanya acara liqo saja<br />
tapi hampir semua kegiatan selalu di buka dengan bacaaan Al-Qur’an….<br />
Membaca Al Qur’an memang merupakan suatu kebaikan… tapi menjadikannya sebagai<br />
rutinitas yang selalu di lakukan sebagai pembuka untuk semua kegiatan memerlukan<br />
tinjauan syar’i, karena bila di biarkan masyarakat awam akan mencontohnya. Mencontoh<br />
sesuatu yang tidak memiliki dasar, akan cendrung membuat mereka menganggap hal<br />
tersebut bagian dari sunnah…. Bahkan Rytha yakin sebagian dari saudara ikhwani<br />
7