pengaruh komposisi larutan perendam dalam memperpanjang ...

More documents

Recommendations

Info

Tabel 1. Pengaruh berbagai komposisi larutan perendam terhadap umur kesegaran bunga anggrek potong, persentase kuncup mekar dan jumlah air yang diserap. Perlakuan Vase life (Hari) Kuncup mekar (%) Air yang diserap (ml) Air PDAM 13,50 55,36 5,28b AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 18,00 55,74 2,70a Ekstrak daun sirih 50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 19,00 68,97 3,51a Ekstrak daun sirih 100 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 17,50 63,64 2,98a Ekstrak daun sirih 150 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 16,50 67,80 2,58a Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 18,00 62,30 2,58a Ekstrak daun sirih 250 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 22,00 61,67 3,21a BNT 5% tn tn 1,384 Keterangan: angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%; tn menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%; Penggunaan larutan perendam yang mengandung cadangan makanan dan bakterisida berupa ekstrak daun sirih 250 g.l - 1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 , mempunyai umur kesegaran 22 hari, lebih lama 8,5 hari bila dibandingkan dengan penggunaan air yang mempunyai umur kesegaran selama 13,5 hari dan lebih lama sekitar 4 hari dibandingkan dengan penggunaan larutan perendam yang mengandung 0,5g perak nitrat (AgNO3) + 100g gula pasir + 0,15g asam sitrat mempunyai umur kesegaran selama 18 hari, seperti pada gambar 1 dan tabel 1. Hal ini sesuai dengan penelitian Murtiningsih dan Yulianingsih (1991), yang menyatakan penggunaan sukrosa pada bunga anggrek potong Vanda Genta Bandung dapat memperpanjang umur kesegaran 152% daripada penggunaan air suling sebagai larutan perendam. Dalam penelitian yang lain menyebutkan bahwa penggunaan 0,5 g perak nitrat (AgNO3) + 100 g gula pasir + 0,15 g asam sitrat dalam satu liter air mampu memperlama masa pajang bunga anggrek potong (Amiarsi et al 2005). Menurut Halevy dan Mayak (1981), AgNO3 merupakan senyawa kimia yang mampu mengendalikan dan mencegah pertumbuhan bakteri dalam larutan perendam bunga potong. Namun dalam penelitian, penggunaan ekstrak daun sirih dalam larutan perendam mempunyai total kerapatan koloni sebesar 2,4 x 10 4 /ml, lebih baik dalam mengendalikan dan mencegah pertumbuhan bakteri daripada penggunaan senyawa AgNO3 yang mempunyai total kerapatan bakteri sebesar 5,1 x 10 4 / ml, dan lebih baik daripada penggunaan penggunaan air sebagai larutan perendam dengan total kerapatan koloni sebesar 4,7 x 10 4 / ml seperti pada tabel 2. Hal ini dapat terjadi diduga karena dalam pelaksanaan penelitian, air yang dipakai untuk membuat larutan perendam AgNO3 dan air PDAM sebagai kontrol tidak direbus dahulu, seperti pada pembuatan larutan perendam yang mengandung ekstrak daun sirih sehingga jumlah bakteri diduga menjadi tinggi. Selain itu juga dapat dikarenakan ekstrak daun sirih ialah bakterisida alami yang mengandung senyawa chavicol, tannin, saponin dan fenol sebagai anti bakteri, antioksidan dan sebagai fungisida (Anonymous, 2007b), sehingga mampu mengendalikan dan menekan pertumbuhan bakteri dalam larutan perendam seperti pada gambar 2. Hal itu terjadi karena konsentrasi senyawa kimia AgNO3 dalam larutan perendam kurang tinggi, sehingga kurang 4
Tabel 2. Pengaruh berbagai komposisi larutan perendam terhadap jumlah koloni bakteri dalam larutan perendam. Bakteri Perlakuan fp Kerapatan Koloni/ml Air 10 3 4,7 x 10 4 AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 5,1 x 10 4 Ekstrak daun sirih 50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 3,8 x 10 4 Ekstrak daun sirih 100 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 3,5 x 10 4 Ekstrak daun sirih 150 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 2,8 x 10 4 Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 3,3 x 10 4 Ekstrak daun sirih 250 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 10 3 2,4 x 10 4 efektif dalam mengendalikan pertumbuhan bakteri. Tetapi pengggunaan senyawa kimia AgNO3 dalam konsentrasi yang tinggi dapat berbahaya bagi lingkungan dan pengguna, karena senyawa kimia AgNO3 dapat menyebabkan keracunan, iritasi mata, kulit dan berbahaya bagi lingkungan (Anonymous 2008c). Jumlah Bakteri (x 10 4 / ml) 6 4 2 0 K1 K2 E1 E2 E3 E4 E5 Larutan Perendam Gambar 2. Diagram jumlah total koloni bakteri pada berbagai komposisi larutan perendam. Ket: K1: air; K2: AgNO3 0,5 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E1: Ekstrak daun sirih 50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E2: Ekstrak daun sirih 100 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E3: Ekstrak daun sirih 150 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 ; E4: Ekstrak daun sirih 200 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 : E5; Ekstrak daun sirih 250 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 Hasil penelitian juga menunjukkan tidak terdapat beda nyata pada penggunaan berbagai komposisi larutan perendam antara ekstrak daun sirih, gula, asam sitrat, air dan AgNO3, terhadap persentase kemekaran kuncup bunga anggrek potong seperti pada tabel 1. Tetapi penggunaan ekstrak daun sirih 50 g.l -1 + asam sitrat 0,15 g.l -1 + gula 100 g.l -1 dalam larutan perendam ialah perlakuan yang lebih baik dibandingkan semua perlakuan untuk memperbanyak persentase kemekaran kuncup bunga anggrek potong hingga 68,97%. Penggunaan air sebagai larutan perendam hanya mampu memekarkan kuncup bunga anggrek sebesar 55,36%. Hal ini terjadi karena didalam larutan perendam tersebut terdapat cadangan makanan yang berupa gula untuk anggrek potong, sehingga anggrek potong mampu melakukan aktivitas metabolismenya untuk mendapatkan energi bagi pemekaran kuncup bunga. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Murtiningsih dan Yulianingsih (1991), menyatakan bahwa penggunaan sukrosa pada larutan perendam mampu merangsang mekarnya kuncup bunga anggrek potong Vanda Genta Bandung, lebih banyak daripada dengan menggunakan air. Murtiningsih, Suyanti, dan Setyadjit (2000), juga melaporkan bahwa penggunaan gula 15% dalam larutam perendam bunga sedap malam potong mampu meningkatkan jumlah kuncup mekar bunga sedap malam potong. Selain itu Amiarsi et al (2001) juga menyatakan penambahan gula pasir 10% ke dalam larutan perendam bunga anggrek Dendrobium Woch sien mampu mempertinggi kemekaran kuncup bunga anggrek potong. Jumlah air yang diserap oleh bunga anggrek potong yang mempunyai beda nyata antar perlakuan seperti pada tabel 1. Umur kesegaran bunga anggrek potong dan persentase kuncup yang mekar tidak berbeda 5
Page 1 and 2: ABSTRAK PENGARUH KOMPOSISI LARUTAN
Page 3: lalu digunakan sebagai larutan pere
Page 7: penggunaan ekstrak daun sirih 250 g

pengaruh komposisi larutan perendam dalam memperpanjang ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?