21.06.2013 Views

EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI

EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI

EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

159 BAHASA DAN SENI, Tahun 37, Nomor 2, Agustus 2009<br />

dan dalam keadaan normal mereka mesti<br />

menafsirkan setiap lambang dengan cara<br />

yang hampir sama pula; (2) dalam konteks<br />

komunikasi atasan-bawahan, atasan lebih<br />

berkewajiban untuk menyesuaikan diri<br />

dengan gaya komunikasi bawahan daripada<br />

sebaliknya. Jika Anda seorang berpendidikan<br />

berbicara dengan tukang becak atau<br />

tukang sayur, Andalah yang harus<br />

mengubah gaya komunikasi Anda dan<br />

mencoba memahami gaya komunikasi<br />

mereka, bukan justru meminta mereka<br />

untuk menyesuaikan diri dengan gaya<br />

komunikasi Anda. Apabila kedua prinsip<br />

tersebut tidak terpenuhi, baik salah satu<br />

ataupun keduanya, maka komunikasi akan<br />

terhambat.<br />

PROSES <strong>PENYAMPAIAN</strong> <strong>PESAN</strong><br />

Komunikasi akan lengkap hanya bila<br />

komunikan mempersepsi atau menyerap<br />

perilaku yang disandi, memberi makna<br />

kepadanya dan terpengaruh olehnya (Porter<br />

dan Samovar, dalam Mulyana dan Rakhmat,<br />

2000: 14). Secara ringkas, proses berlangsungnya<br />

komunikasi bisa dijelaskan seperti<br />

berikut.<br />

1. Komunikator (sender) yang mempunyai<br />

maksud berkomunikasi dengan orang<br />

lain mengirimkan suatu pesan kepada<br />

orang yang dimaksud. Pesan yang<br />

disampaikan itu bisa berupa informasi<br />

dalam bentuk bahasa ataupun lewat<br />

simbol-simbol yang bisa dimengerti<br />

kedua pihak.<br />

2. Pesan (message) itu disampaikan atau<br />

dibawa melalui suatu media atau saluran<br />

baik secara langsung maupun tidak langsung.<br />

Contohnya berbicara langsung<br />

melalui telepon, surat, e-mail, atau media<br />

lainnya.<br />

3. Komunikan (receiver) menerima pesan<br />

yang disampaikan dan menerjemahkan<br />

isi pesan yang diterimanya ke dalam<br />

bahasa yang dimengerti oleh komunikan<br />

itu sendiri.<br />

4. Komunikan (receiver) memberikan umpan<br />

balik (feedback) atau tanggapan atas<br />

pesan yang dikirimkan kepadanya,<br />

apakah dia mengerti atau memahami<br />

pesan yang dimaksud oleh si<br />

komunikator (Wikipedia, 2008).<br />

Pada kenyataannya dalam komunikasi<br />

sehari-hari sering terjadi ketidaksinkronan<br />

antara maksud yang hendak disampaikan<br />

oleh seorang komunikator dengan pesan<br />

yang diterima oleh komunikan sebagai<br />

partner komunikasi. Apabila maksud yang<br />

dikomunikasikan tidak sampai sesuai<br />

dengan yang dimaksudkan, hal ini dapat<br />

menimbulkan kesalahpahaman, atau<br />

ketegangan antara kedua belah pihak.<br />

Mengapa terjadi kesalahpahaman dalam<br />

berkomunikasi? Faktor apa saja yang<br />

menghambat komunikasi? Berikut ini<br />

berturut-turut akan diuraikan bagaimana<br />

komunikasi berlangsung hingga dapat<br />

menimbulkan kesalahpahaman dan faktorfaktor<br />

penghambat komunikasi.<br />

Gangguan komunikasi adalah ketidakmampuan<br />

atau gangguan berbicara dengan<br />

orang lain atau ketidakmampuan membina<br />

hubungan emosional seperti pertemanan,<br />

persahabatan lewat surat atau kolegial atau<br />

memeliharanya (Wikipedia, 2008). Bentuk<br />

khusus namun ekstrim dari gangguan<br />

komunikasi adalah mutisme dan diam<br />

secara psikogenik (seseorang yang diam<br />

membisu disebabkan oleh keadaan psikis<br />

tanpa adanya gangguan pada organ berbicara).<br />

Gangguan bisa berupa kegaduhan,<br />

penggunaan bahasa asing, tidak konsentrasi,<br />

tidak berminat, masalah pribadi, kesalahan<br />

tekanan ketika melafalkan, kesalahan<br />

pembentukan kalimat, penyakit, kesalahan<br />

materi, dan makna ganda (pesan yang<br />

pertentangan). Gangguan komunikasi terjadi<br />

hampir setiap hari di semua aspek kehidupan<br />

manusia, baik kehidupan di dunia<br />

kerja maupun kehidupan pribadi. Gangguan<br />

yang lebih ringan dan biasanya tanpa akibat,<br />

misalnya pada hubungan kolegial dan<br />

kelompok, karena pembawaan, cara ber-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!