21.06.2013 Views

EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI

EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI

EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tataran Isi Pokok<br />

Pada tataran isi pokok sebaiknya seorang<br />

komunikan menempatkan isi berita<br />

sebagai titik pokok, dan tidak menempatkan<br />

pesan tersebut sesuai minat pribadi. Agar<br />

kenetralan isi berita tetap terjaga, baik komunikator<br />

maupun komunikan harus menempatkan<br />

tugas dan kesulitan sebagai milik<br />

bersama yang harus diselesaikan secara<br />

sistematis secara bersama-sama pula. Ungkapan<br />

dapat lebih dipahami jika komunikator<br />

menyampaikan pikiran dan argumennya<br />

dengan sistematis. Adapun caranya melalui:<br />

(a) gunakan kalimat yang sederhana<br />

dan pendek dengan makna yang mudah dipahami,<br />

(b) jelaskan kata-kata asing atau<br />

istilah tertentu jika diperlukan, (c) sampaikan<br />

informasi secara runtut, (d) batasi penyampaian<br />

berita hanya pada pokok pembicaraan,<br />

(e) gunakan bantuan visual seperti<br />

grafik. Di samping itu, informasi dapat diterima<br />

dengan baik jika komunikan menyimak<br />

berita dengan berpikir analitis. Hal ini<br />

berarti: (a) jangan berfantasi sendiri jika<br />

mendengar kata-kata yang berbunga-bunga,<br />

(b) percakapan harus tetap berpijak pada<br />

pernyataan lawan bicara, (c) argumen yang<br />

kuat harus disampaikan dengan tenang, dan<br />

(d) pemimpin percakapan dapat menemukan<br />

alasan yang tidak disampaikan secara<br />

tersirat.<br />

Tataran Hubungan<br />

Suksesnya komunikasi pada tataran hubungan<br />

ditentukan oleh keaktifan komunikan<br />

dalam menyimak informasi. Percakapan<br />

yang konstruktiv hanya mungkin berlangsung<br />

jika komunikan tidak membatasi diri<br />

hanya sebagai pendengar pasif, melainkan<br />

aktiv melakukan langkah-langkah berikut:<br />

(a) berusaha menempatkan diri pada posisi<br />

komunikator, (b) berusaha menangkap maksud<br />

komunikator, (c) menahan diri untuk<br />

melakukan penilaian pribadi, memberikan<br />

saran dan reaksi spontan, (d) dengan bahasa<br />

Wijayati, Evaluasi Penyampaian Pesan dalam Komunikasi 164<br />

tubuhnya komunikan menunjukkan kepada<br />

komunikator bahwa ia menyimak ungkapan<br />

komunikator dengan sungguh-sungguh, (e)<br />

mengajukan beberapa pertanyaan mendalam<br />

sebagai tanda komunikan mengikuti pembicaraan<br />

yang disampaikan oleh komunikator,<br />

dan (f) menyimpulkan pernyataan komunikator<br />

atau berusaha mengulang kembali bagian-bagian<br />

yang penting. Selain itu, kedua<br />

belah pihak diharapkan dapat menunjukkan<br />

perasaannya secara langsung. Gambaran<br />

perasaan seseorang dapat ditangkap terutama<br />

melalui signal-signal nonbahasa. Signal<br />

yang mudah ditangkap adalah perasaan<br />

simpati, antipati dan rasa takut. Di dunia<br />

kerja seringkali diperlukan usaha keras untuk<br />

mengungkapkan langsung perasaan terhadap<br />

partner bicara. Karena itu diperlukan<br />

latihan yang sesuai untuk bisa mengamati<br />

gerak hati dan menggambarkannya dengan<br />

tepat.<br />

Tataran Tampilan Diri<br />

Pada tataran tampilan diri komunikator<br />

sebaiknya mengungkapkan keyakinan dan<br />

perasaan dalam bentuk ungkapan saya ,<br />

dengan demikian partner bicara akan lebih<br />

mempercayai Anda. Khususnya komunikasi<br />

yang berlangsung saat ada konflik, sangat<br />

penting untuk mengemukakan perasaan<br />

Anda secara terus terang. Adapun langkah<br />

yang harus ditempuh agar konflik tidak<br />

berkepanjangan adalah: (a) kemukakan kalimat<br />

dengan ungkapan saya , misalnya:<br />

Saya selalu kesal jika... , (b) hindari<br />

ungkapan dengan menggunakan bentuk<br />

kalimat Anda dan Kamu , misalnya:<br />

Tapi Anda juga selalu datang telat ... , (c)<br />

hindari ungkapan dengan bentuk orang ,<br />

misalnya: Orang tidak dapat menuntut hal<br />

itu dari Bapak XY... , ungkapkan hasil<br />

pengamatan dan keinginan Anda secara<br />

langsung, misalnya: Saya menginginkan<br />

Anda yang mengambil alih pekerjaan itu ...<br />

bukan dengan ungkapan: Seandainya saja

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!