EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI
EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI
EVALUASI PENYAMPAIAN PESAN DALAM KOMUNIKASI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
gaul, humor dan bentuk percakapan<br />
seseorang dapat menetralisir reaksi yang<br />
ditunjukkan oleh bahasa tubuh atau reaksi<br />
emosional lawan bicara.<br />
Auernheimer (http://www.uni-koeln.de-<br />
/ew-fak/paedagogik/interkulturelle/ publikationen/muenchen.html,<br />
diakses tanggal 5<br />
Juni 2008), mengungkapkan dua penyebab<br />
gangguan komunikasi, yaitu 1) perbedaan<br />
harapan yang dapat menimbulkan kekecewaan,<br />
dan 2) sudut pandang yang berbeda<br />
terhadap tataran isi dan tataran hubungan.<br />
Adapun Watzlawick (http://www.uni.koeln.de/phil-fak/paedsem/psych/medien/lehrertraining/nlp/watzlawikaxiome.<br />
html, diakses tanggal 8 Juli 2008) mengemukakan<br />
lima aksioma gangguan komunikasi,<br />
yaitu 1) Kemustahilan tidak berkomunikasi,<br />
2) gangguan pada tataran hubungan<br />
dan isi, 3) interpungsi terhadap akibat,<br />
4) kesalahan dalam memaknai antara komunikasi<br />
digital dan analog, dan 5) gangguan<br />
dalam interaksi yang simetris, sedangkan<br />
Schulz von Thun (2008) membedakannya<br />
ke dalam empat tataran, di samping tataran<br />
isi pokok yang dia sebut sebagai<br />
Schulz meninjau proses pengiriman dan<br />
penyampaian pesan dari aspek psikologis<br />
dan menggambarkannya ke dalam Segi<br />
Empat Komunikasi Empat Mulut dan<br />
Empat Telinga . Menurut pendapatnya<br />
Wijayati, Evaluasi Penyampaian Pesan dalam Komunikasi 160<br />
Sachinhalt dan tataran hubungan<br />
(Beziehung), terdapat dua aspek lain yang<br />
menggambarkan penyampaian dan penerimaan<br />
pesan yang disebut dengan<br />
Selbstoffenbarung<br />
Skema 1: Segi Empat Komunikasi<br />
(tampilan diri) dan<br />
Appell (ajakan). Ke empat tataran tersebut<br />
mesti dimiliki oleh komunikator maupun<br />
komunikan, dengan demikian di dalam<br />
berita yang disampaikan terkandung ke<br />
empat tataran isi pokok berita, tampilan diri<br />
komunikator, hubungan komunikator<br />
terhadap komunikan dan ajakan komunikator<br />
kepada komunikan. Apabila maksud<br />
komunikator tidak sesuai sampai ke telinga<br />
komunikan, maka akan terjadi gangguan<br />
komunikasi. Sebuah berita dapat mengandung<br />
beberapa pesan sekaligus, sedangkan<br />
berita tersebut dapat disampaikan hanya<br />
melalui sebuah kata, misalnya Pergi! ,<br />
melalui sebuah pandangan mata yang<br />
menyiratkan banyak makna atau bahkan<br />
melalui kalimat yang panjang. Proses<br />
pengiriman dan penerimaan berita menurut<br />
Schulz von Thun (2008) digambarkan<br />
secara visual sebagai berikut.<br />
kualitas percakapan tergantung pada fungsi<br />
indra mulut dan indra telinga. Kedua indra<br />
tersebut masing-masing memiliki empat<br />
tataran yang seharusnya sama ketika sebuah<br />
pesan disampaikan oleh komunikator dan